Anda di halaman 1dari 22

NASKAH ROLE PLAY

Pelaksanaan Posyandu Lansia di Masyarakat

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Blok


Mata Kuliah Blok 4.1 Keperawatan Komunitas
Dosen Pengampu : Fajarina Lathu Asmarani, S.Kep., Ns., MSN

Disusun Oleh :
Kelompok 4 (Kelas A.13.02)
Ida Ayu Deva Wulandari (16130082)
Reynaldy Dippos Lubis (16130083)
Ansi Utami Ndapa Doda (16130084)
Gusti Ayu Saraswati (16130085)
Nathalia Diyan Putri (16130086)
Luh Putu Ayu Mahendra Yanti (16130087)
Aridayanti Fajar Putri (16130088)
Amelya Megayanti Br. Sembiring (16130089)
Elisabeth Oktavenieka Fillia Kaut (16130090)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2019
Kasus:
Desa penari merupakan desa siaga yang memiliki beberapa program kesehatan
seperti posyandu lansia. Posyandu lansia di desa penari dilaksanakan setiap 1 bulan
sekali yaitu setiap tanggal 02. Posyandu lansia di desa ini rutin dilaksanakan dan
tidak pernah sedikit yang datang. Lansia di desa A sangat antusias dan senang
mengikuti program ini. Desa penari telah memiliki 4 orang kader yang bertugas
melaksanakan posyandu lansia. Posyandu yang dilaksanakan dengan menggunakan
sistem 5 meja. Kasus yang sering ditemukan pada lansia yaitu hipertensi, gizi
kurang, dan konstipasi.

Pemeran:
1. Ida Ayu Deva Wulandari : Mbah 1
2. Reynaldy Dippos Lubis : Mbah 3
3. Ansi Utami Ndapa Doda : Admin
4. Gusti Ayu Saraswati : Mbah 2
5. Nathalia Diyan Putri : Kader I
6. Luh Putu Ayu Mahendra Yanti : Kader II
7. Aridayanti Fajar Putri : Petugas Kesehatan
8. Amelya Megayanti Br. Sembiring : Kader IV
9. Elisabeth Oktavenieka Fillia Kaut : Kader III
“Posyandu Lansia”
Tanggal 19 Oktober 2019 akan dilakukan posyandu pada lansia di balai
desa Penari. Namun sebelum memulai para kader tentunya melakukan
pembagian tugas terkait pelaksanaan posyandu mengenai pendaftaran,
penimbangan, pencatatan, pemyuluhan, pemberian, makanan tambahan, serta
pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader. Jam 08.30 pun dimulai.
Kader 1 : “Selamat pagi rekan-rekan sekalian. Baik pada posyandu kali ini kita
akan melakukan pemeriksaan seperti biasa ya, seperti berat badan,
tinggi lutut, tekanan darah, status gizi, dan pendidkan kesehatan sesuai
keluhan pasien. Mohon kerja samanya ya.”
Kader : “Baik bu.”
Kader 1 : “Baklah sebeum kita mulai, kita bagi tugas dulu ya. Kita roling nggih.
Saya di meja I, mbak Luh Tu di meja II, mbak Veni di meja III, mbak
Amel di meja IV, dan mbak Anti di meja V.”
Kader : “Nggih bu.”
Kader 1 : “Untuk hari ini makanan tambahannya apa ya?”
Admin : “Untuk hari ini makanan tambahannya bubur ayam telur dan buah
pisang bu.”
Kader 1 : “Oke. Kalau dari mbak Anti hari ini dapet apa aja mbah-mbahnya?”
Petugas Kes.: “Hari ini hanya dari puskesmas memberikan vitamin, tapi saya juga
bawa beberapa obat lain siapa tau nanti dibutuhkan.”
Kader 1 : “Baiklah mbak. Tugas tiap meja sama seperti biasanya nggih. Sudah
jelas ya?”
Kader : “Sudah bu.”
Kader 1 : “Baiklah kalau sudah kita mulai saja posyandunya.”
Seluruh kader menuju meja sesuai dengan yang telah ditentukan. Tak
lama kemudian posyandu dimulai.

Admin : “Antrian no. 10 atas nama mbah sukinem”


Mbah : ”Nggeh”
Admin : “Monggo mbah, saya anter”
[Meja I]
Kader I : “Selamat pagi mbah, silahkan duduk”
Mbah 1 : “Nggeh mbak”
Kader I : “Mbah, boleh saya pinjam KMS nya dulu mbah?”
Mbah 1 : “Nggeh mbak, monggo”
Kader I : “Ini dengan mbah sukinem ya”
Mbah 1 : “Iya mbak”
Kader I : “Mbah, umurnya udah 61 tahun ya”
Mbah 1 : “ Iya mbak, saya itu kelahiran tahun 1958”
Kader I : “Oh iya mbah. Mbah sukinem tinggalnya di desa penari, jalan
kenangan ya mbah”
Mbah 1 : “Iya mbak, bener. Saya itu tinggalnya di rumah Pak Rudi. Nah, Pak
Rudi itu anak saya. Rumahnya yang dekat pinggir jalan itu loh mbak,
rumah yang paling besar sendiri. Saya itu sebenarnya berasal dari
kediri, cuma karena saya di kediri tinggal sendiri jadi saya ikut anak
saya di desa penari”
Kader I : “Oh iya mbah, begitu ya mbah.
Mbah 1 : “Iya mbak.”
Kader I : “Nah, sekarang mbah ke meja sebelah ya di meja 2 biar periksa berat
badan, tinggi lutut sama tensinya ya”
Mbah 1 : “Nggeh mbak. Permisi ya mbak”
Kader I : “Nggeh mbah”

[Meja II]
Kader II melakukan penimbangan berat dan tinggi lutut pada lansia.
Kader II : “Silahkan duduk mbah. Mbah, saya pinjam KMS nya dulu ya?”
Mbah 1 : “Nggeh, monggo mbak”
Kader II : “Ini dengan mbah sukinem ya”
Mbah 1 : “Nggeh mbak”
Kader II : “Mbah, mari kita langsung aja timbang berat badan dan ukur tinggi
lututnya dulu nggeh mbah.”
Mbah 1 : “Nggeh mbak.”
Kader II : “Mbah, sandalnya dilepas dulu ya”
Mbah 1 : “Oh iya mbak, saya lupa”
Kader II : “Berat badannya 40 kg ya mbah”
Mbah 1 : “Nggeh mbak”
Kader II : “Permisi mbah saya mau ukur tinggi lutut mbah, nanti ikuti instruksi
saya ya mbah.”
Mbah 1 : “Iya mbak.”
Sambil melakukan pengukuran tinggi lutut terjadi percakapan ringan
antara kader dan lansia.
Kader II : “Ngomong- ngomong mbah ada berapa cucu?”
Mbah 1 : “Saya ada 12 cucu dan 7 cicit. Saya ada cucu pilot mbak, mbak nya
mau saya jodohin?”
Kader II : “Haha mbah bisa aja, saya sudah punya pacar mbah.”
Mbah 1 : “Ya gapapa kenalan dulu siapa tahu cocok.”
Kader II : “Hehe gak usah aja mbah. Mbah, ini tinggi lututnya 42 cm ya mbah.
Jadi, tinggi badan mbah 147 cm ya mbah”
Mbah 1 : “Oh iya mbak”
Kader II : “Mbah sekarang ukur tensi dulu ya mbah”
Mbah 1 : “Nggeh mbak, saya biasanya tinggi tensinya mbak.”
Kader II : “Iya kita liat hasil yang sekarang ya mbah. (dilakukan pengukuran)
Mbah ini tensi nya 160/100, bener tinggi ya mbah (sambil menulis hasil
pemeriksaan )”
Mbah 1 : “Nah kan bener tinggi, udah biasa tinggi mbak, jadi saya santai aja”
Kader II : “Mbah ini kan saya sudah lakukan pemeriksaan jadi ini hasilnya udah
saya tulis juga. Mbah bisa pindah ke meja sebelah untuk pemeriksaan
selanjutnya. Nah, tentang tensi mbah yang tinggi tadi nanti dijelasin
juga di meja selanjutnya nggih.”
Mbah 1 : “Iya mbak, mari mbak”
Kader II : “Iya mbah”
[Meja III]
Kader III : “Selamat pagi mbah, dengan mbah sukinem ya. Disebelah tadi
diperikasa apa aja?
Mbah 1 : “Pagi mbak, tadi disebelah sih cuman ditimbang, tensi saya juga
diukur, oh iya lutut segala diukur juga ya mbak, .”
Kader III : “iya mbah biar lengkap biar tau juga. Bisa saya liat KMSnya ?”
Mbah 1 :”nggeh mbah, monggo diliat”
Kader III : “mbah sukinem ini udah kunjungan kedua ya”
Mbah 1 : “iya mbak ini udah yang kedua kalinya
Kader III : “nah mbah dalam sehari kegiatan mbah dibantu atau bisa sendiri?”
Mbah 1 : “kayak gimana ya maksudnya”
Kader III : “kayak mbah mandi, makan, bangun dari tempat tidur”
Mbah 1 : “Oh, kalau yang kaya gitu engga kok mbak, saya kuat jadi saya bisa
sendiri. Bahkan kalau di rumah itu saya biasanya gendong cucu saya”
Kader III : “Oh oke mbah. 1 minggu belakangan ini mbah pernah ngerasa sulit
tidur gak mbah?”
Mbah 1 : “Engga mbak. Nggak mbak, saya itu tidurnya seperti biasa, jam 10
malam udah mulai ngantuk.”
Kader III : “Kalau merasa gelisah, was-was, atau khawatir?”
Mbah 1 : “Engga juga mbak. Saya happy-happy aja mbak.”
Kader III : “Kalau tiba-tiba menangis pernah gak mbah dalam 1 minggu
belakangan ini?”
Mbah : “Gak pernah sama sekali mbak.”
Kader III : “Oh nggih. Mbah, tadi udah ditimbang ya berat badannya. Berat
badannya 40 kg terus tinggi badannya tadi 147 cm ya mbah.”
Mbah 1 : “Nggeh mbak”
Kader III : “(Sambil menghitung IMT). Mbah, ini mbah untuk IMT nya 18 ya
mbah.”
Mbah 1 : “Mbak, IMT itu apa ya?”
Kader III : “IMT itu indeks massa tubuh atau bisa dibilang gizi mbah itu termasuk
kurang, normal atau lebih.”
Mbah 1 : “Oh gitu toh.”
Kader III : “Iya. Mbah, tadi tekanan darahnya 160/100 mmHg ya”
Mbah 1 : “Nggeh mbak.”
Kader III : “Mbah, ini KMSnya udah saya isi ya. Sekarang mbah lanjut ke meja
4. Disana nanti mbah akan mendapatkan penjelasan terkait dengan
masalah kesehatan yang mbah rasakan”
Mbah 1 : “Nggeh mbak. Matur suwun nggeh mbak”
Kader III : “Nggeh mbah”

[Meja IV]
Kader IV : “Silahkan mbah. Gimana mbah, keluhan yang mbah rasakan apa-apa
saja?”
Mbah 1 : “Ini mbak, akhir-akhir ini saya kok merasa pusing gitu mbak, terus
tengkuk saya ini loh mbak rasanya kaya tegang-tegang gitu”
Kader IV : “Oh iya mbah. Mbah, ini tensinya 160/100 mmHg ya mbah, tensinya
tinggi”
Mbah 1 : “Emangnya normalnya berapa ya mbak?”
Kader IV : “Normalnya tekanan darah itu 120/80 mmHg mbah”
Mbah 1 : “Oh, gitu ya mbak”
Kader IV : “Iya mbah. Terus mbah selain itu ada keluhan lagi nggak mbah?”
Mbah 1 : “Saya itu kadang-kadang merasa sakit kaya tertusuk-tusuk di dada,
kadang merasa sesak napas juga mbak. Tapi saya itu makannya juga
seperti biasa, nggak kurang”
Kader IV : “Sudah berapa lama mbah keluhannya dirasakan?”
Mbah 1 : “Sudah 1 minggu ini mbak. Itu kira-kira kenapa ya mbak?”
Kader IV : “Oh iya mbah. Jadi begini, keluhan yang mbah rasakan itu merupakan
tanda dan gejala dari hipertensi atau tekanan darah tinggi.”
Mbah 1 : “Oh, begitu ya mbak.”
Kader IV : “Iya mbah. Jadi, untuk mengatasinya mbah harus mengurangi
makanan yang tinggi garam, jadi kalau mbah masak atau bisa bilang
sama menantu mbah garamnya cukup satu sendok teh aja, tetapi untuk
masakan yang lain nggak usah dikasih garam lagi. Terus mbah juga
harus mengurangi makan-makanan berlemak seperti gulai, santan.”
Mbah 1 : “Oh, gitu ya mbak. Terus mbak mau nanya, tadi kata teman mbah IMT
saya 18. Itu maksudnya gimana ya mbak?”
Kader IV : “Jadi, IMT itu indeks massa tubuh artinya angka yang menentukan
apakah gizi mbah normal, kurang atau berlebih. Karena IMT mbah 18,
bisa dikategorikan gizi mbah normal ya mbah. Jadi mbah berat
badannya di pertahankan ya mbah.”
Mbah 1 : “Oh gitu to mbak. Amanlah kalau gitu. Cuma tekanan darah saya aja
yang tinggi”
Kader IV : “Iya mbah. Nah mbah, kalau tekanan darah mbah tinggi mbah bisa
minum jus timun mbah seminggu 2 kali, atau merendam kaki mbah
dengan air hangat yang dicampur garam juga bisa mbah.
Mbah 1 : “Bisa ya mba? Nanti saya coba deh mbak.”
Kader IV : “Iya mbah, nanti bisa dicoba ya. Mbah nanti kalau dirumah jangan
hanya diam nggih mbah, olahraga juga semampunya seperti jalan-jalan
disekitar rumah itu sudah cukup mbah. Terus, sering-sering silaturahmi
dengan tetangga juga dan jangan membeli obat sembarangan di kios-
kios nggih mbah.
Mbah 1 : “Oh gitu ya mbak. Siap mbak.”
Kader IV : “Nah ini mbah, ini ada leaflet tentang makanan yang dihindari dan
makanan yang bisa mengurangi tekanan darah. Disini juga ada tentang
cara lain untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi nggih mbah”
Mbah 1 : “Oh iya mbak, nanti tak kasi liat mantu ku mbak.”
Kader IV : “Iya mbah bagus. Ini saya berikan makanan tambahan ya mbah biar
mbah sehat dan tenaganya kuat.”
Mbah 1 : “Oh iya mbak.”
Kader IV : “Nah setelah dari sini mbah bisa lanjut kemeja sebelah ya di meja 5,
nanti disana mbah akan diberi obat. Sehat-sehat terus ya mbah”
Mbah 1 ; “Nggeh mbak.”

[Meja V]
Mbah 1 : “Permisi mbak”
Petugas kes.: “Iya mbah, silahkan duduk. Mbah, saya lihat KMS nya dulu ya”
Mbah 1 : “Nggeh mbak”
Petugas kes.: “Dengan mbah sukinem ya. Mbah ini tekanan darahnya naik ya
mbah.”
Mbah 1 : “Iya mbak, tekanan darah naik dan kata mbak yang disana saya itu
sakit hipertensi”
Petugas kes.: “Iya mbah, betul sekali. Ini saya berikan obat ya mbah untuk
menurunkan tekanan darah sama vitamin biar mbah nggak mudah
capek. Untuk obatnya diminum teratur ya mbah 3 kali sehari sesudah
makan sama vitaminnya diminum 1 kali sehari sesudah makan, terus
makannya juga diperhatikan ya mbah”
Mbah 1 : “Nggeh mbak. Tadi saya udah dijelasin sm dikasi kertas ini sm mbak
yang disana, saya disuruh ngatur makan saya mbak.”
Petugas kes.: “Nah bagus, mbah ini KMS nya dan mohon untuk disimpan ya, jadi
nanti kalau ada posyandu lagi jangan lupa dibawa ya mbah. Bulan
depan datang lagi ya mbah, jadi kalau mbah ada sakit bisa dideteksi
lebih awal”
Mbah 1 : “Nggeh mbak, matur suwun nggeh mbak”
Petugas kes.: “Nggeh mbah, sami-sami”
*****

Admin : “Antrian no. 11 atas nama mbah susi martini”


Mbah : ”Nggeh”
Admin : “Monggo mbah, saya anter”

[Meja I]
Kader I : “Selamat pagi mbah, silahkan duduk”
Mbah 2 : “Nggeh mbak”
Kader I : “Mbah, namanya siapa mbah?”
Mbah 2 : “Nama saya mbah susi martini”
Kader I : “Mbah biasanya suka dipanggil apa?”
Mbah 2 : “Saya sukanya dipanggil mbah susi, mbak”
Kader I : “Mbah susi, umurnya sekarang berapa tahun?”
Mbah 2 : “ Saya umurnya udah 64 tahun”
Kader I : “Mbah susi tinggalnya dimana?”
Mbah 2 : “Saya tinggalnya di jalan sudirman mbak. Rumah saya itu di dekat
kantor desa itu loh mbak”
Kader I : “Oh iya mbah. Mbah susi pendidikan terakhirnya apa?”
Mbah 2 : “Aduh mbak, kalau zaman dulu itu saya cuma sampai SD aja mbak.”
Kader I : “Oh iya mbah, mbah pekerjaannya apa sekarang?”
Mbah 2 : “Saya kerjanya di sawah, jadi petani”
Kader I : “Mbah tinggalnya sama siapa?
Mbah 2 : “Saya tinggalnya sama suami sama anak saya yang bungsu”
Kader I : “Nah, sekarang karena mbah sudah melakukan pendaftaran
selanjutnya mbah ke meja sebelah ya di meja 2 untuk pemeriksaan berat
badan, tinggi lutut sama tensinya ya”
Mbah 2 : “Iya mbak.”
Kader I : “Mbah susi, ini jangan lupa KMS nya dibawa ya”
Mbah 2 : “Iya mbak. Permisi ya mbak”
Kader I : “Iya mbah”

[Meja II]
Kader II melakukan penimbangan berat dan tinggi badan pada lansia.
Kader II : “Silahkan duduk mbah. Mbah, saya pinjam KMS nya dulu ya?”
Mbah 2 : “Iya mbak, silahkan”
Kader II : “Ini dengan mbah susi ya”
Mbah 2 : “Iya mbak”
Kader II : “Mbah, mari kita langsung aja timbang berat badan dan ukur tinggi
lututnya dulu ya mbah.”
Mbah 2 : “Iya mbak.”
Kader II : “Mbah, sandalnya dilepas dulu ya”
Mbah 2 : “Oh iya mbak”
Kader II : “Berat badannya 45 kg ya mbah”
Mbah 2 : “Iya mbak”
Kader II : “Permisi mbah saya mau ukur tinggi lutut mbah, nanti ikuti instruksi
saya ya mbah.”
Mbah 2 : “Iya mbak.”
Kader II : “Mbah, tinggi lututnya 42 cm. Jadi, tinggi badan mbah 146 cm ya
mbah”
Mbah 2 : “Oh iya mbak”
Kader II : “Mbah sekarang ukur tensi dulu ya mbah”
Mbah 2 : “Iya mbak”
Kader II : “Sebelumnya mbah pernah ngukur tensi nggak mbah?”
Mbah 2 : “Nggak pernah mbah, soalnya nggak sempat”
Kader II : “Mbah ini hasil yang sekarang ya mbah. (dilakukan pengukuran)
Mbah ini tensi nya 120/90 mmHg normal ya mbah (sambil menulis
hasil pemeriksaan )”
Mbah 2 : “Alhamdulillah ya mbak”
Kader II : “Iya mbah, Alhamdulillah. Mbah ini kan saya sudah lakukan
pemeriksaan jadi ini hasilnya udah saya tulis juga. Mbah bisa pindah ke
meja sebelah untuk pemeriksaan selanjutnya”
Mbah 2 : “Iya bu, monggo bu”
Kader II : “Iya mbah”

[Meja III]
Kader III : “Selamat pagi mbah, dengan mbah susi ya. Disebelah tadi diperiksa
apa aja?
Mbah 2 : “Pagi mbak, tadi disebelah diukur tinggi lutut sama tinggi badan,
timbang berat badan, terus sama tensi juga mbak.”
Kader III : “Oh iya mbah, saya bisa lihat KMSnya ?”
Mbah 2 : ”Iya mbak, silahkan diliat”
Kader III : “Mbah susi baru pertama kali kunjungan ya mbah”
Mbah 2 : “Iya mbak ini baru pertama kalinya
Kader III : “Nah mbah dalam sehari kegiatan mbah dibantu atau bisa sendiri?
Seperti mbah mandi, makan, bangun dari tempat tidur”
Mbah 2 : “Oh, kalau saya kegiatannya bisa saya lakuin sendiri mbak”
Kader III : “Oh oke mbah. 1 minggu belakangan ini mbah pernah ngerasa sulit
tidur gak mbah?”
Mbah 2 : “Engga mbak. Nggak mbak, saya itu tidurnya seperti biasa, jam 10
malam udah mulai ngantuk.”
Kader III : “Kalau merasa gelisah, was-was, atau khawatir?”
Mbah 2 : “Engga juga mbak. Saya gak ada sedih.”
Kader III : “Kalau tiba-tiba menangis pernah gak mbah dalam 1 minggu
belakangan ini?”
Mbah 2 : “Gak pernah sama sekali mbak.”
Kader III : “Oh oke. Mbah, tadi udah ditimbang ya berat badannya. Berat
badannya 45 kg terus tinggi lututnya tadi 42 cm ya mbah.”
Mbah 2 : “Nggeh mbak”
Kader III : (Sambil menghitung IMT)“Mbah, ini mbah untuk IMT nya 21 ya
mbah. Artinya gizi mbah normal, tidak lebih atau tidak kurang juga.”
Mbah 2 : “Oh, iya mbak bagus dong ya.”
Kader III : “Iya. Mbah, tadi tekanan darahnya 120/90 mmHg ya”
Mbah 2 : “Iya mbak.”
Kader III : “Mbah, ini KMS nya udah saya isi ya. Sekarang mbah lanjut ke meja
4. Disana nanti mbah akan mendapatkan penjelasan terkait dengan
masalah kesehatan”
Mbah 2 : “Iya mbak. Makasih ya mbak”
Kader III : “Iya mbah”

[Meja IV]
Kader IV : “Silahkan mbah. Dengan mbah susi ya.”
Mbah 2 : “Iya mbak”
Kader IV : “Gimana mbah, keluhan yang mbah rasakan apa saja?”
Mbah 2 : “Ini mbak, akhir-akhir ini saya kok susah BAB ya mbak, kaya keras
gitu. Kalau mau BAB itu rasanya sakit mbak”
Kader IV : “Setelah BAB ada keluar darah nggak mbah?”
Mbah 2 : “Engga ada mbak”
Kader IV : “Terus apa lagi yang mbah rasakan?
Mbah 2 : “Perut saya rasanya sakit terus kaya penuh gitu mbak. Kira-kira itu
kenapa ya mbak?”
Kader IV : “Mbah biasanya sehari minum air putih berapa gelas”
Mbah 2 : “Nggak tentu mbak, kadang 5 gelas, kadang 6 gelas tapi nggak penuh
sih mbak Cuma setengah-setengah gelas sedang kaya gelas aqua gitu”
Kader IV : “Oh iya mbah. Jadi begini, keluhan yang mbah rasakan itu merupakan
tanda dan gejala dari konstipasi atau sembelit, mbah.”
Mbah 2 : “Oh, begitu ya mbak.”
Kader IV : “Iya mbah. Jadi, untuk mengatasinya mbah harus memperbanyak
mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, perbanyak minum air putih 6-
8 gelas ukuran gelas aqua dan juga jangan lupa untuk olahraga misalnya
lari-lari kecil atau jalan santai keliling rumah.”
Mbah 1 : “Oh, gitu ya mbak. Kirain 6 gelas itu maksudnya nggak harus satu
gelas penuh”
Kader IV : “Nggak mbah. Jadi mbah harus diperhatikan ya minum air putih sama
makannya.”
Mbah 2 : “Iya mbak”
Kader IV : “Mbah selanjutnya ini tadi IMT nya udh diukur ya dan hasilnya 21 di
barisan warna hijau yang berarti berat badan mbah normal ya, nggak
kurang dan nggak berlebih juga. Jadi mbah berat badannya di
pertahankan ya mbah.”
Mbah 2 : “Alhamdulillah mbak”
Kader IV : “Iya mbah. Mbah, ini saya berikan makanan tambahan ya mbah.”
Mbah 2 : “Oh iya mbak.”
Kader IV : “Nah mbah ini ada leaflet tentang makanan yang baik untuk mbah biar
gak susah BAB lagi.”
Mbah 2 : “Oh nggih mbak. Makasi ya. Nanti tak kasi tau mantuku mbak.”
Kader IV : “Nggih mbah. Setelah dari sini mbah bisa lanjut ke meja sebelah ya di
meja 5.”
Mbah 2 ; “Iya mbak. Makasih ya mbak”
Kader IV : “Sama-sama mbah”
[Meja V]
Mbah 2 : “Permisi mbak”
Petugas kes.: “Iya mbah, silahkan duduk. Mbah, saya lihat KMS nya dulu ya”
Mbah 2 : “Iya mbak”
Petugas kes.: “Dengan mbah susi ya. Mbah ini tekanan darah sama gizinya normal
ya mbah.”
Mbah 2 : “Iya mbak, alhamdulillah tekanan darah sama gizi saya normal. Cuma
keluhan BAB saya saja yang bermasalah”
Petugas kes.: “Iya mbah. Mbah, karena mbah mengalami konstipasi atau sembelit
ini saya berikan obat ya mbah untuk melancarkan BAB mbah terus saya
kasih vitamin juga ya mbah biar mbah nya nggak mudah capek. Untuk
obatnya diminum teratur ya mbah 3 kali sehari sesudah makan sama
vitaminnya diminum 1 kali sehari sesudah makan, terus makannya juga
diperhatikan ya mbah”
Mbah 2 : “Iya mbak”
Petugas kes.: “Nah, mbah ini KMS nya dan mohon untuk disimpan ya, jadi nanti
kalau ada posyandu lagi jangan lupa dibawa ya mbah. Rutin datang ke
posyandu nggih mbah.”
Mbah 2 : “Iya mbak, makasih ya mbak”
Petugas kes.: “Iya mbah, sama-sama”
*****

Admin : “Antrian no. 12 atas nama mbah Slamet”


Mbah 3 : ”Nggeh bu”
Admin : “Monggo mbah, saya anter”
Mbah 3 : “Nggeh bu, matur suwun”

[Meja I]
Kader I : “Selamat pagi mbah, silahkan duduk”
Mbah 3 : “Nggeh bu”
Kader I : “Mbah, namanya siapa mbah?”
Mbah 3 : “Nama saya mbah slamet supriadi, bu”
Kader I : “Mbah biasanya suka dipanggil apa?”
Mbah 3 : “Saya sukanya dipanggil mbah slamet, bu”
Kader I : “Mbah slamet, umurnya sekarang berapa tahun?”
Mbah 3 : “ Saya umurnya udah 70 tahun”
Kader I : “Mbah slamet tinggalnya dimana?”
Mbah 3 : “Saya tinggalnya di jalan sudirman no.13, dekat sekolahan SDN 3 itu
loh mbak”
Kader I : “Oh iya mbah. Mbah slamet pendidikan terakhirnya masih ingat?”
Mbah 3 : “Kalau zaman dulu itu saya sekolah SD tapi nggak sampai selesai.
Cuma sampai kelas 4 SD aja”
Kader I : “Oh iya mbah, mbah pekerjaannya apa sekarang?”
Mbah 3 : “Saya kerjanya tinggal di rumah aja bu. Soalnya sama anak saya udah
nggak dibolehin buat kerja kebun, anak saya nggak mau lihat saya
kecapean”
Kader I : “Mbah tinggalnya sama siapa?
Mbah 3 : “Saya tinggalnya sama anak dan menantu saya”
Kader I : “Nah, sekarang karena mbah sudah melakukan pendaftaran
selanjutnya mbah ke meja sebelah ya di meja 2 untuk pemeriksaan berat
badan, tinggi lutut sama tensinya ya”
Mbah 3 : “Nggeh bu.”
Kader I : “Mbah slamet, ini jangan lupa KMS nya dibawa ya”
Mbah 3 : “Iya bu. Permisi ya bu”
Kader I : “Iya mbah”

[Meja II]
Kader II melakukan penimbangan berat dan tinggi badan pada lansia.
Kader II : “Silahkan duduk mbah. Mbah, saya pinjam KMS nya dulu ya?”
Mbah 3 : “Nggeh, monggo bu”
Kader II : “Ini dengan mbah slamet ya”
Mbah 3 : “Nggeh bu”
Kader II : “Mbah, mari kita langsung aja timbang berat badan dan ukur tinggi
lututnya dulu nggeh mbah.”
Mbah 3 : “Nggeh bu.”
Kader II : “Mbah, sandalnya dilepas dulu ya”
Mbah 3 : “Oh harus dilepas ya bu?”
Kader II : “Iya mbah”
Mbah 3 : “Oh. Itu berapa bu berat badannya”
Kader II : “Berat badannya 42 kg ya mbah”
Mbah 3 : “Nggeh bu”
Kader II : “Permisi mbah saya mau ukur tinggi lutut mbah, nanti ikuti instruksi
saya ya mbah.”
Mbah 3 : “Nggeh bu.”
Sambil melakukan pengukuran tinggi lutut terjadi percakapan ringan
antara kader dan lansia.
Kader II : “Ngomong- ngomong mbah ada berapa cucu?”
Mbah 3 : “Saya ada 12 cucu. Yang perempuan ada 6, terus yang laki-laki ada 6
Kader II : “Wah, cucunya udah banyak ya mbah.”
Mbah 3 : “Iya bu, banyak cucu saya”
Kader II : “Mbah, ini tinggi lututnya 50 cm ya mbah. Jadi, tinggi badan mbah
162 cm ya mbah”
Mbah 3 : “Oh iya bu”
Kader II : “Mbah sekarang ukur tensi dulu ya mbah”
Mbah 3 : “Nggeh bu”
Kader II : “Sebelumnya mbah pernah ngukur tensi nggak mbah?”
Mbah 3 : “Nggak pernah bu”
Kader II : “Mbah ini hasil yang sekarang ya mbah. (dilakukan pengukuran)
Mbah ini tensi nya 110/90 mmHg normal ya mbah (sambil menulis
hasil pemeriksaan )”
Mbah 3 : “Alhamdulillah bu”
Kader II : “Iya mbah, Alhamdulillah. Mbah ini kan saya sudah lakukan
pemeriksaan jadi ini hasilnya udah saya tulis juga. Mbah bisa pindah ke
meja sebelah untuk pemeriksaan selanjutnya”
Mbah 3 : “Nggeh bu, monggo”
Kader II : “Nggeh mbah”
[Meja III]
Kader III : “Selamat pagi mbah, dengan mbah slamet ya. Disebelah tadi
diperikasa apa aja?
Mbah 3 : “Selamat pagi bu, tadi disebelah tadi ukur tinggi badan, timbang berat
badan sama tensi juga saya diukur”
Kader III : “Mbah, KMSnya saya pinjam dulu ya?”
Mbah 3 :”Nggeh bu, monggo diliat”
Kader III : “Mbah slamet ini baru kunjungan pertama ya”
Mbah 3 : “Nggeh bu”
Kader III : “Nah mbah dalam sehari kegiatan mbah dibantu atau bisa sendiri?”
Mbah 3 : “Kayak gimana ya bu maksudnya?”
Kader III : “Kayak mbah mandi, makan, bangun dari tempat tidur”
Mbah 3 : “Oh, kalau yang kaya gitu saya bisa sendiri bu.”
Kader III : “Oh iya mbah. Terus mbah pernah nggak merasa susah tidur 1 minggu
belakangan ini?”
Mbah 3 : “Nggak bu, saya itu tidurnya seperti biasa, jam 10 malam udah mulai
ngantuk.”
Kader III : “Kalau merasa gelisah atau was-was atau khawatir pernah gak mbah?”
Mbah 3 : “Engga tuh bu, santai aja saya. Happy-happy juga.”
Kader III : “Kalau nangis sendiri pernah gak mbah 1 minggu belakangan ini?”
Mbah 3 : “Engga bu. Gak pernah sama sekali.”
Kader III : “Baiklah. Mbah, tadi udah ditimbang ya berat badannya. Berat
badannya 42 kg terus tinggi badannya tadi 162 cm ya mbah.”
Mbah 3 : “Nggeh bu”
Kader III : (Sambil menghitung IMT)“Mbah, ini mbah untuk IMT nya 16 ya
mbah, agak rendah.”
Mbah 3 : “Bu, IMT itu apa ya?”
Kader III : “IMT itu indeks massa tubuh atau bisa dibilang untuk menentukan gizi
mbah normal atau tidak.
Mbah 3 : “Oh, nggeh bu”
Kader III : “Mbah, tadi tekanan darahnya 110/90 mmHg ya”
Mbah 3 : “Nggeh bu.”
Kader III : “Mbah, ini KMS nya udah saya isi ya. Sekarang mbah lanjut ke meja
4. Disana nanti mbah akan mendapatkan penjelasan terkait dengan
masalah kesehatan yang mbah rasakan”
Mbah 3 : “Nggeh bu. Matur suwun nggeh bu”
Kader III : “Nggeh mbah”

[Meja IV]
Kader IV : “Silahkan mbah. Gimana mbah, keluhan yang mbah rasakan apa-apa
saja?”
Mbah 3 : “Nggak ada bu. Biasa aja”
Kader IV : “Oh iya mbah. Mbah, ini tensinya 110/90 mmHg ya mbah, tensinya
normal nggeh”
Mbah 3 : “Alhamdulillah bu, normal”
Kader IV : “Iya mbah. Mbah ini IMT nya rendah ya mbah, diangka 16”
Mbah 3 : “Bu, IMT itu apa to?”
Kader IV :“IMT itu indeks massa tubuh artinya angka yang menentukan apakah
gizi mbah normal, kurang atau berlebih. Karena IMT mbah 16, bisa
dikategorikan IMT mbah kurang ya mbah. Jadi mbah berat badannya
harus diperhatikan ya.”
Mbah 3 : “Waduh, kok bisa ya?”
Kader IV : “Mbah kalau di rumah makannya gimana?”
Mbah 3 : “Makannya biasa bu, tapi kadang saya malas makan soalnya
bawaannya kenyang terus”
Kader IV : “Mbah slamet porsi makannya gimana? Kaya 1 piring itu berapa
sendok”
Mbah 3 : “Saya biasanya makan cukup 1 centong aja bu”
Kader IV : “Jadi, mbah makannya kurang ya”
Mbah 3 : “Iya begitu bu. Saya aja udah ngerasa kenyang”
Kader IV : “Mbah, jadi begini, yang menyebabkan IMT atau berat badan mbah
itu kurang karena mbah mengalami kurang nafsu makan atau mbah
makannya kurang.“
Mbah 3 : “Terus ini gimana bu?”
Kader IV : “ Jadi mbah, berat badan mbah harus dinaikan lagi. Caranya itu mbah
harus mengonsumsi makan makanan sehat yang tinggi nutrisi seperti
sayur dan buah-buahan, ikan, telur, makannya juga harus lebih sering
sehari 3x makan, terus nggak boleh minum sebelum makan biar nggak
cepat kenyang”
Mbah 3 : “Oh begitu ya bu. Baru tau saya bu”
Kader IV : “Iya mbah, jadi harus diperhatikan makannya ya mbah. Mbah, ini saya
berikan makanan tambahan ya mbah.”
Mbah 3 : “Oh iya bu.”
Kader IV : “Ini ada leaflet mbah untuk mbah. Leaflet ini isinya makanan yang
baik untuk mbah agar gizi mbah tercukupi nggih.
Mbah 3 : “Nggih bu, makasi.”
Kader IV : “Nggih mbah. Nah setelah dari sini mbah bisa lanjut kemeja sebelah
ya di meja 5.”
Mbah 3 ; “Nggeh mbak. Matur suwun bu”
Kader IV : “Nggeh mbah. Sami-sami”

[Meja V]
Mbah 3 : “Permisi mbak”
Petugas kes.: “Iya mbah, silahkan duduk. Mbah, saya lihat KMS nya dulu ya”
Mbah 3 : “Iya mbak”
Petugas kes.: “Dengan mbah slamet ya. Mbah ini tekanan darahnya normal ya, tapi
angka IMT nya kurang ya mbah.”
Mbah 3 : “Iya mbak, IMT saya kurang bu. Soalnya saya kurang nafsu makan”
Petugas kes.: “Iya mbah. Mbah, makannya ditambah nggih. Tadi udah dikasi tau
belum sama mbak yang disana makanan yang baik untuk mbah?”
Mbah 3 : “Udah bu.”
Petugas Kes.: “Bagus kalau sudah. Ditaati nggih mbah. Nah, mbah ini vitamin
diminum 1 kali sehari sesudah makan nggih biar mbah tetep sehat.”
Mbah 3 : “Nggeh bu”
Petugas kes.: “Nah, mbah ini KMS nya dan mohon untuk disimpan ya, jadi nanti
kalau ada posyandu lagi jangan lupa dibawa ya mbah”
Mbah 3 ; “Nggeh mbak. Matur suwun bu”
Petugas ke.: “Nggeh mbah. Sami-sami”
Kegiatan posyandu pun selesai. Para kader berkumpul kembali untuk
melakukan evaluasi terkait kegiatan.
Kader I : “Ibu- ibu kegiatan hari ini sudah selesai, hasil hari ini sudah dicatat
semua ya?”
Kader : “Sudah bu.”
Kader I : “Hasilnya bagaimana?”
Kader IV : “Hasilnya ada sekitar 20 lansia yang tekanan darahnya tinggi, 10
lansia status gizinya kurang, 10 lansia status gizinya baik, 5 orang
mengalami konstipasi dan 5 lansia tidak ada keluhan apa-apa. Saya
sudah berikan penkes sesuai keluhan masing-masing.”
Kader I : “Baiklah bagus. Untuk kegiatan posyandu selanjutnya akan dilakukan
bulan berikutnya dan pada tanggal yang sama juga, dan untuk
kegiatannya masih sama mengontrol kesehatan lansia disini juga, jika
ada tambahan akan saya informasi kan via group wa ya .
Kader 2 : “Oh iya nanti saya sama kader lainnya juga akan melakukan
kunjungan rumah juga agar nanti lansia yang tidak pernah datang mau
datang ke posyandu berikutnya.”
Kader I : “Oke bagus.”
Hasil evaluasipun selesai
*******
Format Penilaian Skenario Role Play
Nama Kelompok : Kelompok 4
Kelas : A.13.2
Tanggal Mengumpul : 30 September 2019
Judul Role Play : “Bergerak untuk Sehat”

1 2 3 4 5 6 7
No Kreteria Bobot Nilai
Tidak Sangat
ada Baik

Skenario mencerminkan
1. 1 2 3 4 5 6 7 2
kasus/bahan role play
Peran masing-masing mahasiswa
2. dalam skenario sesuai dengan 1 2 3 4 5 6 7 1
instruksi
Presentase peran mahasiswa
3. dalam skenario berada dalam 1 2 3 4 5 6 7 1
porsi yang seimbang
Skenario dibuat serealistis
4. 1 2 3 4 5 6 7 1
mungkin

5. Kuantitas dan kualitas konsultasi 1


1 2 3 4 5 6 7
JUMLAH
NILAI AKHIR : (JUMLAH NILAI/42) X 100

Yogyakarta,
Dosen Pengampu

(Fajarina Lathu Asmarani, S.Kep., Ns., MSN)


Format Penilaian Bermain Peran/Role Play
Nama Mahasiswa :
1. Ida Ayu Deva Wulandari (16130082)
2. Reynaldy Dippos Lubis (16130083)
3. Ansi Utami Ndapa Doda (16130084)
4. Gusti Ayu Saraswati (16130085)
5. Natalia Diyan Putri (16130086)
6. Luh Putu Ayu Mahendra Yanti (16130087)
7. Aridayanti Fajar Putri (16130088)
8. Amelya Megayanti Br. Sembiring (16130089)
9. Elisabeth Oktavenieka Fillia Kaut (16130090)
Kelas : A.13.2
Tanggal : 30 September 2019
Judul : “Bergerak untuk Sehat”

1 2 3 4 5 6 7
No Kreteria Tidak Bobot Nilai
Sangat
ada Baik

Mahasiswa mampu memerankan perannya


1. 1 2 3 4 5 6 7 1
sesuai dengan scenario (bobot 1)
Ada unsur kreativitas, tetapi tidak menyimpang
2. 2
jauh dari sekenario (bobot 2) 1 2 3 4 5 6 7
Permainan peran mahasiswa mampu
3. menyampaikan pesan yang diinstruksikan 1 2 3 4 5 6 7 1
(bobot 1)
Sikap: serius, rapi, sopan, penggunaan Bahasa
4. 1 2 3 4 5 6 7 1
yang baik dan lain-lain (bobot 1)

JUMLAH

NILAI AKHIR : (JUMLAH NILAI/35) X 100

Yogyakarta,
Dosen Pengampu

(Fajarina Lathu Asmarani, S.Kep., Ns., MSN)

Anda mungkin juga menyukai