STROKE HEMORAGIK
Disusun Oleh:
Astin Putri Diansyah
C1013043
MATA KULIAH
POKOK BAHASAN
: Stroke Hemoragik
I.
SASARAN
PENGAJAR
WAKTU
: 1x 45 menit
HARI / TANGGAL
TEMPAT
POKOK-POKOK MATERI
a. Pengertian stroke hemoragik
b. Etiologi stroke hemoragik
c. Faktor penyebab stroke hemoragik
d. Manifestasi klinis stroke hemoragik
e. Pathways stroke hemoragik
f. Komplikasi stroke hemoragik
g. Pemeriksaan penunjang stroke hemoragik
h. Penatalaksanaan stroke hemoragik
i. Pengkajian stroke hemoragik
j. Diagnose stroke hemoragik
k. Intervensi stroke hemoragik
IV.
KEGIATAN
NO
1.
TAHAP
Pembukaan
(5 menit)
KEGIATAN PENGAJAR
a. Salam dan Perkenalan
b. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan khusus
KEGIATAN SASARAN
a. Menjawab salam
b. Mendengarkan
c. Menjawab
pengajaran
c. Apersepsi (menggali
pengetahuan sasaran)
tentang pemeriksaan
2.
Penyajian
(25 menit)
golongan darah
a. Menjelaskan tentang
pengertian stroke
hemoragik
b. Menjelaskan etiologi,
faktor penyebab,
manisfestasi klinis,
pathways, komplikasi,
pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan,
pengkajian, diagnose,
a. Mendengarkan penjelasan
b. Mendengarkan penjelasan
dan mencatat
c. Menanyakan hal-hal yang
belum jelas
intervensi
penatalaksanaan, asuhan
keperawatan stroke
hemoragik
c. Memberi kesempatan
kepada audien untuk
3.
Penutup
(15 menit)
bertanya
a. Menyimpulkan materi
b. Melakukan evaluasi
a. Mendengarkan
b. Menjawab evaluasi pada
selanjutnya
d. Menutup pertemuan
dengan salam
V. MEDIA
LCD (Proyektor), Laptop, White Board, Spidol, Mikrofon
VI.
METODE
Ceramah, tanya jawab, diskusi
VII.
SETTING TEMPAT
Diruang C.25 Stikes BHAMADA SLAWI
Keterangan :
: Audien
VIII. MATERI
(TERLAMPIR)
IX.
EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
: Penyaji
X.
MATERI
A. DEVINISI
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global) dengan
gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskular (Muttaqin, 2008).
Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pembuluh darah di
otak pecah sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. Penyebab
stroke
hemoragik
antara
lain:
hipertensi,
pecahnya
aneurisma,
darah
menyebabkan
tidak
otak
dapat
mengalami
mengalir
hipoksia
secara
dan
semestinya
berakhir
yang
dengan
kelumpuhan.
B. ETIOLOGI
a) Penyebab perdarahan otak yang paling lazim terjadi:
1. Aneurisma Berry, biasanya defek kongenital.
2. Aneurisma fusiformis dari atherosklerosis. Atherosklerosis adalah
mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau
Afasia
Afasia adalah defisit kemampuan berkomunikasi. Afasia mungkin
melibatkan salah satu atau semua aspek komunikasi, termasuk
berbicara, membaca, menulis, dan pemahaman bahasa lisan. Pusat
pengaturan bahasa terletak di belahan otak kiri dan diperdarahi oleh
h. Perubahan Visual
Penglihatan adalah proses komplek yang dikontrol oleh beberapa area
di otak. Penyumbatan di lobus parietal dan temporal dapat memotong
serat saraf visual di traktus optikus dalam perjalanan ke korteks
oksipital dan memnyebabkan gangguan ketajaman penglihatan.
Persepsi
tentang
penglihatan
mungkin
terganggu.
Gangguan
atau
simbol-simbol
tertentu.
Visual
agnosia
dapat
E. PATOFISIOLOGI
Ada dua bentuk CVA bleeding
1. Perdarahan intra cerebral
Pecahnya pembuluh darah
otak
terutama
karena
hipertensi
willisi.
AVM
dapat
dijumpai
pada
jaringan
otak
Perdarahan
subarakhnoid
dapat
mengakibatkan
F. PATHWAY
STROKE
HEMORAGIK
Peningkatan
tekanan sistemik
aunerisma
Pendarahan
ventrikel
Hematoma cerebral
Herniasi cerebral
Penurunan
kesadaran
Penekanan
salurunan
pernapasan
POLA NAPAS
TIDAK EFEKTIF
Area grocca
Kerusakan fungsi N,
VII, dan N, XII
RESIKO ASPIRASI
RESIKO TRAUMA
KERUSAKAN
KOMUNIKASI
RESIKO JATUH
G. KOMPLIKASI
Stroke hemoragik dapat menyebabkan:
1. Infark Serebri
2. Hidrosephalus yang sebagian kecil menjadi hidrosephalus normotensif
3. Fistula caroticocavernosum
4. Epistaksis
5. Peningkatan TIK, tonus otot abnormal
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Angiografi cerebral
Membantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti
perdarahan arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber
perdarahan seperti aneurism atau malformasi vaskular.
2. Lumbal pungsi
Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal
menunjukkan adanya hemoragi pada subarakhnoid atau perdarahan
pada intrakranial.
3. CT scan
Penindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi
hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan
posisinya secara pasti.
4. MRI (Magnetic Imaging Resonance)
kekaburan
dan
gangguan
dalam
dup.
Auskultasi
f. Abdomen
Inspeksi
ada.
Auskultasi
Perkusi
tidak ada
g. Ekstremitas
Pada pasien dengan stroke hemoragik biasnya ditemukan
hemiplegi paralisa atau hemiparase, mengalami kelemahan
otot dan perlu juga dilkukan pengukuran kekuatan otot,
normal : 5
Pengukuran kekuatan otot menurut (Arif mutaqqin,2008)
Nilai 0 : Bila tidak terlihat kontraksi sama sekali.
Nilai 1 : Bila terlihat kontraksi dan tetapi tidak ada
melawan grafitasi.
Nilai 3 : Bila dapat melawan grafitasi tetapi tidak dapat
tetapi
kekuatanya berkurang.
Nilai 5 : bila dapat melawan tahanan pemeriksaan dengan
kekuatan penuh.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Aktual
Diagnosa keperawatan yan menejelaskan bahwa masalah
kesehatan yang nyata saat ini sesuai dengan data klinis yang
ditemukan misalnya : Gangguan Eliminasi Urine berhubungan
dengan kerusakan kontrol motorik dan postural.
2. Potensial
Diagnosa keperawatan yang menjelaskan bahwa masalah
kesehatan yang nyata dan akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi keperawatan.
3. Kemungkinan
Diagnosa keperawatan yang menjelaskan bahwa perlu data
tambahan untuk memastikan pertambahan masalah. Pada keadaan
ini masalah dan faktor pendukung belum ada tetapi sudah ada
faktor
yang
dapat
menimbulkan
masalah,
misalnya
Diagnosa
Tujuan dan kriteria
Intervensi
Keperawatan
hasil
Pola nafas tidak Setelah
dilakukan Respiratori Status Management
efektif
tindakan
berhubungan
selama 3 x 24 jam,
paten
b. Observasi
tanda-tanda
kesadaran
pasien
efektif
dengan
kriteria hasil :
Menujukkan
hipoventilasi
c. Berikan terapi O2
d. Dengarkan adanya
kelainan
jalan
suara tambahan
e.
Monitor vital sign
nafas paten ( tidak
merasa
tercekik,
nafas
normal,tidak
2.
Kerusakan
penurunan selama
sirkulasi ke otak
ada
keperawatan
klien
b. Dengarkan setiap ucapan klien
dapat
menjawab
yang
klien
d. Dorong klien untuk mengulang
pertanyaan
diajukan perawat
dapat mengerti dan
dapat
kata-kata
e.
Berikan arahan / perintah yang
memahami
pesansederhana setiap interaksi dengan
pesan melalui gambar
mengekspresikan
perasaannya
verbal
nonverbal
Aspirasi Setelah
tindakan
secara
maupun
klien
f. Programkan
speech-language
teraphy
g. Lakukan
speech-language
klien
dilakukan Aspiration Control Management
perawatan a.
berhubungan
memahami
Resiko
untuk
3 x 24 jam,
3.
membantu
keluarga
b.
aspirasi
pada
pasien c.
d.
dengan kriteria hasil :
diberikan
Haluskan
Dapat
bernafas e.
dengan
obat
sebelum
pemberian
mudah,frekuensi
pernafasan normal
Mampu
menelan,mengunyah
tanpa terjadi aspirasi
4.
Resiko
b.d
Trauma Setelah
penurunan tindakan
koordinasi otot
selama 3 x 24 jam,
diharapkan tidak terjadi
injury
pada
pasien
bagi pasien
b. Identifikasi kebutuhan keamanan
pasien, sesuai dengan kondisi
fisik dan kognitif pasien dan
lampu
keluarga
menemani pasien
j. Mengontrol lingkungan
kebisingan
k. Memindahkan
yang
untuk
dari
barang-barang
Resiko
tindakan
pada
pasien
resiko
dari
status
Injuri Setelah
berhubungan
perubahan
mencegah
cedera
menggunakan
fasilitas
kesehatan
yang ada
DAFTAR PUSTAKA
bagi pasien
memberikan informasi
mengenai