Anda di halaman 1dari 3

Nama : Asmiyah

Nim : 142 2017 0018


Kelas : C.1
CARA MENGHITUNG LUAS LUKA BAKAR

Luas luka bakar dinyatakan sebagai presentase terhadap luas permukaan tubuh.
Untuk menghitung secara cepat dipakai Rule of Nine dari Wallace. Perhitungan cara ini
hanya dapat diterapkan pada orang dewasa, karena anak-anak mempunyai proporsi tubuh
yang berbeda. Untuk keperluan pencatatan medis, digunakan kartu luka bakar dengan
cara LUND & BROWDER.

1. Perhitungan luas luka bakar berdasarkan “Rule Of Nine” oleh Polaski dan
Tennison dari WALLACE :
2. Kepala dan leher : 9%
3. Ekstremitas atas : 2 x 9% (kiri dan kanan)
4. Paha dan betis-kaki : 4 x 9% (kiri dan kanan)
5. Dada, perut, punggung, bokong : 4 x 9%
6. Perineum dan genitalia : 1%

Pada keadaan darurat dapat digunakan cara cepat yaitu dengan menggunakan luas
telapak tangan penderita. Prinsipnya yaitu luas telapak tangan = 1% luas tubuh.

1. Perhitungan luas luka bakar menurut Lund dan Browder :

Area 0 1 5 10 15 dws
A : 1/2 bagian kepala 9,5 8,5 6,5 5,5 4,5 3,5
B : 1/2 bgn tungkai atas 2,75 3,25 4 4,25 4,5 4,75
C : 1/2 bgn tungkai bawah 2,25 2,25 2,75 3 3,25 3,5
Nama : Asmiyah
Nim : 142 2017 0018
Kelas : C.1
CARA MENGITUNG GCS

GCS (Glasgow Coma Scale) adalah suatu scala yang digunakan untuk mengetahui
tingkat kesadaran pasien. Apakah si pasien dalam keadaan koma atau tidak.
Ada 3 respon dalam penilaian GCS : Eye (Mata), Verbal (Suara), Motor (Respon Motorik)
atau di singkat EVM.

1. EYE (Mata), untuk melihat respon membuka mata.


 Nilai 1 = Tidak ada respon. Tidak ada respon setelah di beri rangsangan atau perintah,
mata tetap terpejam.
 Nilai 2 = Ada respon terbuka dengan rangsangan nyeri.
 Nilai 3 = Ada respon terbuka dengan perintah suara.
 Nilai 4 = Spontan terbuka tanpa rangsangan nyeri dan perintah suara.

2. VERBAL (Suara), untuk melihat respon pasien dalam berbicara.


 Nilai 1 = Tidak ada respon. Pasien tidak berbicara.
 Nilai 2 = Bersuara tanpa arti, Seperti Mengerang..(ah).
 Nilai 3 = Berkata-kata tapi tidak jelas dan tidak dalam satu kalimat, misal mama….,
aduh….
 Nilai 4 = Berbicara mengacau dan terlihat bingung, sering bertanya berulang – ulang,
disorientasi waktu dan tempat.
 Nilai 5 = Berbicara seperti biasa, orientasi baik.

3. MOTOR ( Respon Motorik), untuk menilai respon gerakan pasien


 Nilai 1 = Tidak ada respon. Tidak ada respon gerakan setelah di beri perintah dan
rangsangan nyeri.
 Nilai 2 = Satu tangan pasien atau keduanya mengalami extensi (lurus/ keluar) di sisi
tubuh, dengan jari tangan dan kaki mengepal & kaki mengalami extensi saat diberi
rangsang nyeri.
 Nilai 3 = Satu tangan pasien atau keduanya mengalami flexi/ menekuk kaku di atas
dada & kaki mengalami extensi saat diberi rangsang nyeri.
 Nilai 4 = Pasien dapat menggerakkan tubuh menjauhi sumber nyeri ketika diberi
rangsang nyeri. Misalnya, pasien menjauhkan tangannya ketika hendak di cubit.
Nama : Asmiyah
Nim : 142 2017 0018
Kelas : C.1
 Nilai 5 = Bagian tubuh yang sakit dapat bergerak dan orang yang diperiksa dapat
menunjukkan lokasi nyerinya. Misal : ketika tangan diberi rangsangan nyeri, tangan
pasien akan mengangkat.
 Nilai 6 = Seseorang pasien dapat melakukan gerakan ketika di perintahkan tanpa
rangsang nyeri.

Anda mungkin juga menyukai