Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF DITINJAU DARI ASPEK BUDAYA

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KASUS 1

Seorang laki-laki , usia 58 tahun pingsan dikantor saat memimpin rapat dan dibawa ke
rumah sakit dengan ambulance. Hasil Ct.Scan , pasien mengalami perdarahan sub
arachnoid yang membuatnya tidak sadarkan diri. Dokter neurolog yang menangani
pasien ini sejak awal , menginformasikan kepada keluarga, bahwa pasien mengalami
perdarahan yang cukup luas dan tidak dapat dilakukan operasi, karena sulitnya area
perdarahan yang terjadi. Dokter akan melaporkan hasil evaluasi kondisi pasien dalam
3-4 hari untuk menentukan prognosis yang lebih tepat. Saat ini pasien dirawat di ICU,
dengan bantuan ventilator

Klien merupakan tulang punggung kehidupan keluarganya, dan sangat aktif


bersosialisasi di masyarakat. Keluarga belum siap menerima jika kondisi klien terus
mengalami perburukan, karena 3 anaknya yang maih membutuhkan biaya untuk
sekolah, sedangkanistrinya sorang ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Keluarga
berharap kondisi klien berangsur membaik, walau dokter mengatakan bahwa akan sulit
kembali kepada kondisi normal..

TUGAS :

1. Lakukan pengkajian budaya terkait kasus diatas


2. Berikan data yang perlu ditambahan untuk menegakkan diagnosa budaya
3. Buat Diagnosa budaya ( 3 diagnosa )
4. Buat rencana intervensi serta evaluasi ( mandiri dan kolaborasi )
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF DITINJAU DARI ASPEK BUDAYA
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KASUS 2.

Seorang laki-laki usia 52 tahun, penderita DM tipe II dengan komplikasi luka ganggren
pada digiti 1,2,dan 3 kaki kanannya . Pasien juga mengalami gagal ginjal , dan sedang
dilakukan dialisa 2 x seminggu yang sudah dijalaninya selama 10 tahun. Saat ini pasien
masih terdaftar sebagai seorang karyawan swasta, dan jarang masuk kerja karena
kondisi sakitnya.

Pasien ingin pensiun dari pekerjaannya, karena merasa sudah tidak dapat bekerja
dengan optimal ( harus HD 2x seminggu ), ditambah adanya luka pada kaki kanannya
yang masih basah, dan sering menimbulkan bau tidak sedap sehingga pasien tidak bisa
menggunakan sepatu saat kekantor. Pasien tidak dapat masuk kerja setiap hari, karena
kondisi sakitnya (harus hemodialisa 2 x seminggu, serta luka yang masih basah dan
berbau tidak sedap ).

Pihak manajemen berencana untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk


pensiun dini , tetapi belum sempat dibicarakan, mengingat kondisi klien yang belum
membaik.

TUGAS :

1. Lakukan pengkajian budaya terkait kasus diatas


2. Berikan data yang perlu ditambahan untuk menegakkan diagnosa budaya.
3. Buat Diagnosa budaya ( 3 diagnosa )
4. Buat rencana intervensi dan evaluasi ( mandiri dan kolaborasi )
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF DITINJAU DARI ASPEK BUDAYA
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KASUS 3.

Seorang laki-laki, usia 55 tahun, di diagnosa menderita kanker paru dengan metastase
pada tulang, dan sedang kemoterapi ke 7 dari 20 program yang disampaikan oleh DPJP.
Akhir-akhir ini dia mengeluh sesak nafas walaupun dalam kondisi berbaring dan
terlentang di tempat tidur dan nyeri pada waktu-waktu tertentu. Pasien juga tidak au
makan dan minum, karena setiap selesai kemoterapi, pasien merasakan mual dan
muntah setiap kali makanan dan minuman masuk mulutnya. Pasien sudah
mendapatkan terapi campuran morfin yang diberikan setiap 4 jam, namun nyeri dan
sesak masih berlanjut, sehingga keluarga memutuskan untuk membawa pasien kembali
ke rumah sakit.

Keluarga mengatakan, akhir – akhir ini pasien mengatakan tidak kuat dengan
penyakitnya, dan ingin mati saja.

.TUGAS :

1. Lakukan pengkajian budaya terkait kasus diatas


2. Berikan data yang perlu ditambahan untuk menegakkan diagnosa budaya .
3. Buat Diagnosa budaya ( 3 diagnosa )
4. Buat rencana intervensi dan evaluasi ( mandiri dan kolaborasi )

KASUS . 4
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF DITINJAU DARI ASPEK BUDAYA
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seorang laki – laki , 52 tahun dirawat disalah satu rumah sakit dengan diagnosa
HIV/AIDS. Dokter sudah menjelaskan tentang kondisi pasien dan penyakitnya kepada
pasien dan istrinya . Istrinya sudah menduga tentang sakit yang diderita suaminya, hal
ini karena pasien mempunyai kebiasaan seksual yang tidak wajar. Hal itu diketahui, dari
WA suaminya kepada teman di grupnya yang tidak sengaja diketahui istrinya sejak
tahun lalu dalam , dimana semua anggota grupnya laki-laki. Dan menurut suaminya,
kebiasaan ini sudah berlangsung sebelum dia menikah dengan istrinya sekarang. Istri
nya sangat marah dan kecewa , karena selama ini sudah dibohongi oleh suaminya.

Istri nya merasa marah, sedih, kecewa dan takut tertular penyakit suaminya, apalagi
sselama menikah sudah dikarunia dua putra dan satu putri yang kuliah di fakultas
kedokteran di salah satu perguruan tinggi . Pasien aktif di lingkungan rumah, sebagai
sekretaris RT dan sekretaris masjid.

Kondisi pasien saat ini kesadaran : apatis, tidak mau makan/minum, tidak mau mandi,
dan tidak mau shalat jika diingatkan oleh istri dan anaknya . Istri dan anak-anaknya
merahasiakan penyakit yang diderita pasien kepada setiap yang datang menengok ke
rumah sakit. Istri pasien juga tidak mau pasien ditengok oleh siapapun, karena malu
dengan sakit suaminya, dan kondisi dia yang tertular karena sakit suaminya. Setiap kali
melihat suaminya, istrinya selalu marah-marah dan menyalahkan suaminya karena saat
ini, hasil pemeriksaan istrinya juga positif.

TUGAS :

1. Lakukan pengkajian budaya terkait kasus diatas


2. Berikan data yang perlu ditambahan untuk menegakkan diagnosa budaya
3. Buat Diagnosa budaya ( 3 diagnosa )
4. Buat rencana intervensi dan evaluasi ( mandiri dan kolaborasi )

Anda mungkin juga menyukai