MODS
Disusun Oleh:
MUHAMAD SUHAERUL
433131490120024
Dari hasil laboratorium didapatkan laktat 4,1; L 29.000; Tr 194.000; Ur 29; Cr 1,3; PCT 61,5. Ro
Toraks: Paru normal. Terapi: Midazolam 5 mg/jam, Dob 10ug/kg/m, Noradr 0,3 ug/kg/m,
Meropenem 3×1 gr, Ca gluconas 2x1amp, Omeprazol 1×1 amp, KCL 50 meq, TE 1000cc,
Amiparen 500cc, RL 1000 cc. Produksi urin 210 cc/8 jam dengan imbang cairan + 1480 cc.
3. Buat justifikasi muncul tanda dan gejala, hasil pemeriksaan laboratorium dan
diagnostic pada kasus di atas !
Tekanan Darah Meningkat:
Peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ) menimbulkan reaksi menaikkan suhu
tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi sehingga membuat asupan
darah kejantung kurang dan terjadilah peningkatan tekanan darah
Demam:
Demam timbul sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi atau zat
asing yang masuk ke dalam tubuh
Takikardia:
Takikardi umumnya disebabkan atau dipicu oleh sesuatu yang mengganggu
impuls listrik normal yang berfungsi untuk mengontrol laju pompa jantung.
penyempitan pembuluh darah tepi yang sedang terjadi membuat asupan darah
kejantung kurang.
Takipneu:
Sebagai tanda utama atau respon sistemik, yang kemudian dinamakan sebagai
systemic inflammatory response syndrome (SIRS) yang disebabkan oleh infeksi
maupun non infeksi
Leukosit meningkat:
Kadar leukosit tinggi, tandanya ada kelainan atau gangguan yang sedang terjadi di
tubuh, yang perlu dilawan oleh sel darah putih.
4. Obat-obatan
Midazolam
Indikasi >
Midazolam adalah obat golongan benzodiazepine yang diberikan sebelum operasi, untuk
mengatasi rasa cemas, membuat pikiran dan tubuh menjadi rileks, serta menimbulkan
rasa kantuk dan tidak sadarkan diri. Obat ini bekerja dengan cara memperlambat kerja
otak dan sistem saraf.
Implikasi >
Harap berhati-hati dalam menggunakan obat ini, jika memiliki kondisi-kondisi sebagai
berikut: menderita gangguan fungsi ginjal, gangguan sistem saraf, penyakit liver,
penyakit jantung, obesitas atau kelebihan berat badan, glaukoma, gangguan pernapasan
atau penyakit paru obstruktif kronis, myasthenia gravis, hingga sleep apnea.
Dobutamin
Indikasi >
Dobutamin adalah obat yang digunakan oleh penderita gagal jantung untuk membantu
jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Dobutamin diberikan ketika gagal jantung
yang diderita pasien sudah tidak bisa dikompensasi oleh tubuh, yang dapat menimbulkan
turunnya tekanan darah. Obat ini bekerja dengan menstimulasi atau merangsang reseptor
yang berperan dalam meningkatkan kontraksi jantung.
Implikasi >
Norepinephrine
Indikasi >
Implikasi >
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera laporkan kepada dokter.
Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan
produk herba.
Dalam keadaan darurat, pasien mungkin tidak sempat menginformasikan kondisinya
kepada dokter, dokter akan mengutamakan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Jika
mengalami kondisi ini, segera sampaikan seluruh kondisi Anda kepada dokter, setelah
keadaan memungkinkan.
Harap berhati-hati bagi penderita hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner,
gangguan pembuluh darah, varises, hipertiroid, atau asma.
Pasien yang diberikan norepinephrine akan dipantau tekanan darahnya secara intensif
oleh dokter.
Meropenem
Indikasi >
Meropenem adalah antibiotik yang digunakan untuk menangani berbagai kondisi yang
diderita akibat adanya infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara mencegah
pertumbuhan bakteri dan membunuh penyebab infeksi tersebut. Morepenem tidak bisa
digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus, seperti flu.
Implikasi >
Hati-hati bagi pasien yang menderita atau memiliki riwayat tumor otak, epilepsi, penyakit
ginjal, atau gangguan pencernaan (misalnya kolitis).
Hati-hati menggunakan morepenem jika memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik lain,
seperti penicillin dan amoxcillin.
Ca gluconas
Indikasi >
Kalsium glukonat atau calcium gluconate adalah obat yang digunakan untuk mencegah
atau mengobati kadar kalsium darah yang rendah untuk orang-orang yang tidak punya
kalsium yang cukup dari makanan yang mereka konsumsi. Obat ini juga dapat mengobati
kekurangan kalsium yang disebabkan oleh beberapa kondisi seseperti
pengeroposan tulang (osteoporosis)
lemah tulang (rakitis)
mengurangi kinerja kelenjar paratiroid (hypoparathyroidism)
beberapa masalah otot (latent tetany)
Selain itu, fungsi lain dari obat calcium glconate adalah untuk pasien yang harus memiliki
kalsium yang cukup, misalnya:
wanita hamil
wanita yang sudah menopause
orang yang sedang menjalani pengobatan dengan obat tertentu, seperti phenytoin,
phenobarbital atau prednisone.
Omeprazole
Indikasi >
Implikasi >
Beritahukan pada dokter jika memiliki alergi terhadap omeprazole atau obat-obatan PPI
lain, seperti esomeprazole, lansoprazole, dan pantoprazole.
Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat HIV yang mengandung
rilpivirine.
Omeprazole dapat menyebabkan gangguan ginjal. Beri tahu dokter jika Anda buang air
kecil lebih sedikit dari biasanya atau ada darah pada urine setelah mengonsumsi
omeprazole.
Indikasi >
Kalium atau juga dikenal sebagai potassium merupakan mineral penting yang disebut
sebagai elektrolit. Elektrolit ini membantu sel, ginjal, jantung, otot, dan saraf berfungsi
dengan baik. Untuk memastikan kadar kalium dalam tubuh Anda normal atau tidak,
konsultasikan langsung ke dokter. Biasanya dokter akan merekomendasikan pasien untuk
melakukan beberapa tes laboratorium seperti tes darah, tes urine, dan tes EKG.
Implikasi >
Harap berhati-hati dalam menggunakan suplemen kalium, jika sedang mengalami
dehidrasi, diare, tukak lambung, penyumbatan kerongkongan dan usus, penyakit ginjal,
penyakit jantung, diabetes tipe 2, penyakit Addison.
Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk produk herba atau
suplemen karena dikhawatirkan bisa mengakibatkan reaksi yang tidak diinginkan
Obat TE 1000cc
Indikasi >
Triofusin E1000 digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi total dan parsial, vitamin,
serta elektrolit yang diberikan secara parenteral pada pasien yang sedang menjalani
perawatan di rumah sakit.
Implikasi >
Amiparen
Indikasi >
Amiparen adalah nutrisi parenteral (diberikan melalui pembuluh darah) berbentuk infus.
Amiparen digunakan untuk mensuplai asam amino pada pasien hipoproteinemia (total
protein serum di bawah kisaran normal), malnutrisi (kekurangan gizi) dan kondisi pra dan
atau pasca operasi.
Implikasi >
Amiparen tidak boleh dikonsumsi jika Anda memiliki kondisi berikut:
Alergi atau bahan-bahan
Di bawah 18 tahun
Hamil
Kekurangan asam folat
Kekurangan methyltransferase Guanidinoacetate
Kelainan genetik
Pasien menyusul serangan jantung akut
Pediatri
Penyakit ginjal atau hati
Sistinuria
Ringer Laktat
Indikasi >
Ringer laktat lebih dikenal sebagai cairan infus. Tersedia dalam kemasan botol plastik
dan biasanya digunakan pada pasien rawat inap di rumah sakit. Manfaat Ringer Laktat
adalah sebagai cairan hidrasi dan elektrolit untuk meringankan diare, luka bakar, kadar
natrium rendah, hingga aritmia.
Implikasi >
Tidak semua orang boleh menggunakan Ringer laktat, terutama penderita yang diketahui
memiliki kondisi di bawah ini:
Nama : Tn. A
Usia : 68 Tahun
DO
− Selama di ruangan pasien
bertambah sesak
− Distensi abdomen bertambah
sehingga pasien dipindahkan
ke ICU
− Klien dipindahkan ke ICU
dengan sakit berat
− Keadaan apatis
− sesak dengan oksigen kanul 5
l/m
− RR 40x/m
Ronkhi +
DS: Pola Napas Tidak Efek Agen Farmakologis
Efektif
DO:
− Selama di ruangan pasien
bertambah sesak
− Pasien dipindahkan ke ICU
dengan keadaan umum: sakit
berat
− Keadaan umum apatis
− Sesak dengan oksigen kanul 5
l/m
RR 40x/menit
DS: Hipertermi Proses Penyakit (mis.
Infeksi)
DO:
Tn. A didiagnosis dengan obs
febris dan diharuskan opname\
sakit berat
kesadaran apatis
sesak dengan oksigen kanul 5
l/m
HR 124x/m
RR 40x/m
S 39oC
L 29.000 (meningkat)
Meropenem 3×1 gr
DS: Resiko Syok Sindrome Respons
Inflamasi Sistemik
(SIRS)
DO:
TD 80/40 (menurun)
HR 124x/m (meningkat)
RR 40x/m (meningkat)
L 29.000 (meningkat)
Meropenem 3×1 gr
Diagnosa Keperawatan
Edukasi
Anjurkan melakukan teknik nafas
dalam sebelum melakukan
penghisapan di nasotracheal
Anjurkan bernafas dalam dan pelan
selama insersi kateter suction
24-10- 2. Pola Napas (L. 01004) DX: Pola Napas Tidak Efketif
2020 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas (L. 01011)
keperawatan 2x24 jam
Tindakan
diharapkan pola napas
membaik, dengan kriteria
Observasi
hasil :
Ventilasi semenit: Monitor pola napas
cukup meningkat (frekuensi,kedalaman,usaha napas)
(4)
Monitor bunyi napas tambahan
Kapasitas vital:
cukup meningkat (mis.gurgling,mengi,wheezing,ronkhi
(4) kering)
Tekanan ekspirasi: Monitor sputum (jumlah,warnaa,
cukup meningkat
aroma)
(4)
Tekanan inspirasi: Terapeutik
cukup meningkat Posisikan semi fowler atau fowler
(4)
Berikan minuman hangat
Frekuensi napas:
cukup membaik (4) Lakukan fisioterapii dada,jika peru
Kedalaman napas: Berikan oksigen,jika perlu
cukup membaik (4)
Edukasi
Ekskursi dada:
cukup membaik (4) Anjurkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator ,
ekspektran, mukolitik,jika perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan
elektrolit intravena, jika perlu
24-10- 4. Tingkat Syok (L. 03032) DX: Resiko Syok
2020 Setelah dilakukan tindakan Manajeman Syok Septik (I. 02054)
keperawatan 2x24 jam Tindakan
Observasi
diharapkan tingkat syok
menurun, dengan kriteria Monitor status kardiopulmonal
hasil : (frekuensi dan kekuatan nadi,
Kekuatan nadi: frekuensi nafas, TD, MAP,
cukup meningkat Monitor status oksigen (oksimerri
(4) nadi AGD)
Output urine: Monitor tingkat kesadaran dan
cukup meningkat respon pupil
(4) Monitor status cairan (Masukan dan
Tingkat kesadaran: haluaran, turgor kulit, CRT)
meningkat (5) Monitor kultur (mis. Darah, eksudat,
Saturasi oksigen: urine dan sputum)
cukup meningkat
(4) Terarapetik
Akral dingin: Pertahankan jalan nafas paten
cukup menurun (4) Berikan oksigen dan pertahankan
pucat: cukup saturasi oksigen >94%
menurun (4) Persiapkan intubasi dan ventilasi
mean arterial mekanis jika perlu
pressure: cukup Berikan posisi syok (modifed
membaik (4) trendelenberg)
tekanan darah Pasang jalur IV
sistolik: cukup Ambil sampel darah untuk
membaik (4) pemeriksaan darah lengkap ,
tekanan darah elektrolit dan, kultur
diastolik: cukup
membaik (4) Kolaborasi
tekanan nadi: Kolaborasi resusitasi cairan untuk
cukup membaik (4) mencapai CVP 8-12 mmHg dalam 6
pengisian kapiler: Jam pertama
cukup membaik (4)
frekuensi nadi:
cukup membaik (4)
frekuensi napas:
cukup membaik (4)