Anda di halaman 1dari 24

BAB III

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


PADA AGREGAT LANSIA DI DESA PENIMBUNG BARAT
DUSUN GUBUK BELINJO
Asuhan keperawatan agregat lansia yang dilakukan di Desa Penimbung Barat Dusun Gubuk
Belinjo menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status kesehatan
lansia, perumusan diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pemberian
asuhan keperawatan melibatkan Puskesmas Penimbung, Kader, warga lansia dan Kadus.

1.1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada agregat lansia menggunakan pendekatan Community as partner meliputi:
data inti komunitas dan 8 sub system.
a. Data Inti Komunitas
1) Demografi
Jumlah lansia keseluruhan menurut data yang di dapatkan saat turun ke Desa
Penimbung Barat Dusun Gubuk Belinjo untuk usia 50 tahun ke atas berjumlah ± 30
lansia. Jumlah lansia menurut jenis kelamin dan golongan umur tergambar pada
grafik di bawah ini.
Diagram 1: Karakteristik lansia berdasarkan umur dan jenis kelamin di Desa
Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo Bulan Juni Tahun 2021.
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
50-60 61-71 72-82 83-93 94-104

laki-laki wanita

Berdasarkan diagram 1 diatas diketahui bahwa jumlah lansia wanita tertinggi di


Desa Penimbung Barat Dusun Gubuk Belinjo berusia 50-60 tahun berjumlah 9 orang
dan yang berusia 83-93 tahun sekitar 1 orang, untuk jumlah lansia laki-laki tertinggi
di Desa Penimbung Barat Dusun Gubuk Belinjo berusia 61-71 berjumlah 4 orang dan
yang berusia 94-104 berjumlah 1 orang.
2) Pendidikan
Dari data angket yang di kumpulkan diapatkan data bahwa tingkat pendidikan lansia
di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo adalah sebagai berikut:
Diagram 2 : Tingkat Pendidikan Lansia Di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk
Belinjo
30

25

20

15

10

0
Tingkat Pendidikan

Tidak Sekolah SD SMP

Berdasarkan Diagram 2 diatas diketahui bahwa tingkat pendidikan lansia yakni


sebanyak 24 lansia (80%) tidak sekolah, dan sebanyak 5 lansia (16,6%) tingkat
pendidikan Sekolah dasar dan sebanyak 1 lansia (3,3%) sekolaah menengah pertama.
3) Status perkawinan
100% dari lansia yang ada di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo sudah
menikah.
4) Nilai, kepercayaan dan agama
Agama yang di anut oleh lansia yang ada di Desa Penimbung Barat, Dusun
Gubuk Belinjo 100% beragama islam. Berdasarkan winshield survey dan data
monografi desa didapatkan ketersediaan mushola untuk tempat beribadah.
Sedangkan dari hasil wawancara dengan kadus dan kader menyatakan bahwa
nilai/norma/budaya yang dianut oleh warga lansia di Desa Penimbung Barat, Dusun
Gubuk Belinjo baik, kehidupan beragama berjalan dengan harmonis, dan warga lansia
rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang di laksankan di desa
seperti pengajian.
b. Data subsistim
1) Lingkungan fisik
Inspeksi/Melihat/Mengobservasi:
Dari data angket yang terkumpul didapatkan data mengenai keadaan tempat tinggal
lansia yang ada di Desa Penimbung Barat Gubuk Belinjo adalah sebagai berikut
Diagram 3: Keadaan Tempat Tinggal Lansia di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk
Belinjo.
30

25

20

15

10

0
Jenis Bangunan Atap Rumah Dinding Lantai

permanen non permanen semi permanen seng


genting batu triplek bambo
semen keramik

Dari diagram 3 diatas diketahui bahwa jenis bangunan rumah lansia yang ada di
Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo adalah sebanyak 26 rumah lansia
(86,6%) jenis bangunanya adalah permanen dan sebanyak 4 rumah lansia (13,3%)
jenis bangunannya adalah non permanen. Atap rumah lansia yang ada di Desa
Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo sebanyak 19 rumah lansia (66,6%)
beratapkan seng dan sebanyak 10 rumah lansia (33,3%) beratapkan genting. Dinding
rumah lansia yang ada di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo sebanyak 26
rumah lansia (86,6%) dinding rumahnya menggunakan batu bata, sebanyak 1 rumah
lansia (3,3%) dindingnya menggunakan triplek dan sebanyak 3 rumah lansia (10%)
dinding rumahnya menggunakan bamboo. Lantai rumah lansia di Desa Penimbung
Barat, Dusun Gubuk Belinjo sebanyak 17 rumah lansia (56,6%) lantainya masih
menggunakan semen dan sebanyak 13 rumah lansia (43,3%) lantainya sudah
menggunakan keramik.
Dari data yang terkumpul didapatkan data mengenai ventilasi, dan penerangan
yang ada di tempat tinggal lansia di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo
adalah sebagai berikut:

Diagram 4: Ventilasi dan Penerangan Tempat Tinggal Lansia di Desa Penimbung


Barat, Dusun Gubuk Belinjo.
35

30

25

20

15

10

0
Ventilasi penerangan jarak rumah

ada tidak ada listrik lilin


lampu templok dekat terpisah

Berdasarkan diagram 4 diatas diketahui bahwa sebanyak 27 rumah lansia (90%)


memiliki ventilasi yang baik dan sebanyak 3 rumah lansia (10%) tidak memiliki
ventilasi yang cukup. Penerangan yang digunakan oleh lansia di Desa Penimbung
Barat, Dusun Gubuk Belinjo sabanyak 30 rumah lansia (100%) sudah menggunakan
listrik sebagai sumber penerangan di rumah masing-masing. Jarak rumah antar di
Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo sebanyak 26 rumah (86,6%) saling
berdekatan.

Auskultasi/Mendengar
Hasil wawancara dengan kepala dusun dan juga kader bahwa di Desa Penimbung
Barat, Dusun Gubuk Belinjo terdapat kegiatan posyandu lansia yang dilakukan oleh
puskesmas penimbung di setiap bulannya di hari selasa, tingkat kehadiran warga
lansia di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo yakni sebanyak 13,3% yang
mengikuti posyandu lansia.

Angket/Kuesioner/SMD
Adanya kebiasaan yang kurang baik bagi kesehatan warga lansia yang ada di Desa
Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo yaitu sebanyak 16,6% lansia yang berjenis
kelamin laki-laki masih merokok sampai saat ini sekitar >3 batang perhari, sebanyak
90% dari lansia meminum kopi >2 kali sehari, dan sebanyak 70% lansia disana masih
menggunakan kayu untuk memasak. Warga yang ada di Desa Penimbung Barat,
Dusun Gubuk Belinjo sebanyak 70% mengelola sampah dengan cara di bakar dan
sebanyak 30% dengan cara ditimbun. Sebanyak 90% warga lansia memeriksakan diri
mereka hanya pada saat mereka sakit saja dan sebanyak 10% lansia tidak pernah
memeriksakan diri walaupun saat mereka sakit. Dari kuesioner yang telah terkumpul
sekitar 60% lansia yang ada di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo
memiliki riwayat hipertensi.
2) Pelayanann kesehatan dan pelayanann sosial
Pelayanan kesehatan di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo terdapat
puskesmas sebagai tempat pemeriksaaan dan pengobatan bagi lansia dan warga
lainnya yang sakit. Jarak Puskesmas Penimbung dengan Desa Penimbung Barat,
Dusun Gubuk Belinjo sekitar ±1,7 km.
3) Ekonomi
Dari data hasil angket didapatkan data bahwa sumber penghasilan lansia di Desa
Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo adalah sebagai berikut:
Diagram 5: Pekerjaan Dan Penghasilan Lansia Di Desa Penimbung Barat, Dusun
Gubuk Belinjo
30

25

20

15

10

0
Pekerjaan Penghasilan

Tidak Bekerja Buruh Wiraswasta


Pegawai Swasta Petani Rp. 200.000-500.000
Rp. 500.000-750.000 Rp. 750.000-1.000.000
Berdasarkan diagram 5 diatas diketahu bahwa sebanyak 17 lansia (56,6%) tidak
bekerja, sebanyak 6 lansia (20%) bekerja sebagai buruh, sebanyak 5 lansia (16,6%)
bekerja sebagai wirausaha dan sebanyak 1 lansia (3,3%) bekerja sebagai pegawai
swasta dan petani. Rata-rata penghasilan lansia di Desa Penimbung Barat, Dusun
Gubuk Belinjo berjumlah Rp. 200.000-500.000 perbulan.

4) Keamanan dan transportasi


a) Keamanan
Di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo tidak terdapat pos ronda yang
bertugas sebagai pengaman lingkungan yang ada di desa, selain itu ditemukan
kebiasaaan-kebiasaan yang mengancam kesehatan lansia seperti:
(1) Kebiasaan merokok
Dari beberapa angket yang terkumpul, didapatkan data lansia yang merokok
adalah sebagai berikut:
Diagram 6: Jumlah Lansia Yang Merokok Di Desa Penimbung Barat, Dusun
Gubuk Belinjo
6
5
4
3
2
1
0
Meroko Jenis Roko Jumlah Roko Perhari

iya tidak kretek cerutu 2 batang > 3 batang

Berdasarkan diagram 6 diatas diketahui bahwa jumlah lansia laki-laki yang


masih merokok sekitar 5 lansia (50%) dan sekitar 5 lansia laki-laki (50%)
sudah tidak merokok. Jenis rokok yang di gunakam yakni rokok kretek dan
jumlah batang rokok perhari sebanyak >3 batang sehari.
(2) Kebiasaan meminum kopi
Dari data angket yang terkumpul di dapatkan data lansia yang meminum kopi
adalah sebagai berikut:
Diagram 7: Jumlah Lansia Yang Meminum Kopi di Desa Penimbung Barat,
Dusun Gubuk Belinjo

20
16
12
8
4
0
Meminum Kopi

tidak pernah <3 kali >3 kali

Berdasarkan diagram 7 diatas diketahui bahwa lansia di Desa Penimbung


Barat, Dusun Gubuk Belinjo sebanyak 18 lansia (60%) mengkonsumsi kopi
<3 kali perhari, dan sebanyak 9 lansia (30%) mengkonsumsi kopi >3 kali
perhari, sebanyak 3 lansia (10%) tidak mengkonsumsi kopi.
(3) Kebiasaan memakan makanan yang mengandung lemak
Dari data angket yang terkumpul didapatkan data tentang kebiasaan memakan
makanan yang mengandung lemak seperti daging, telur, dan ikan pada lansia
yang ada di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo adalah sebagai
berikut:
Diagram 8: Jumlah Lansia Yang Mengkonsumsi Makanan Yang Berlemak Di
Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo
14

12

10

0
Sering Kadang-Kadang Jarang Tidak pernah

Kebiasaan Memakan Makanan Yang Berlemak


Pada diagram 8 diatas jumlah lansia yang mengkonsumsi makanan berlemak
di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo adalah sebanyak 12 lansia
(40 %) sering mengkonsumsi makanan yang berlemak, 8 lansia (26,6%)
kadang-kadang mengkonsumsi makanan berlemak, 8 lansia (26,6%) jarang
mengkonsumsi makanan berlemak dan 2 lansia (6,6%) lansia tidak pernah
mengkonsumsi makanan yang berlemak.
(4) Kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi purin
Dari data angket yang terkumpul didapatkan data tentang kebiasaan
mengkonsumsi makanan tinggi purin seperti kacang-kaacangan, jeroan, dan
belinjo yang ada di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo adalah
sebagai berikut:
Diagram 9: Jumlah Lansia Yang Mengkonsumsi Makanan Yang Tinggi Purin
Di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo
12

10

0
Sering Kadang-Kadang Jarang Tidak pernah

Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Tinggi Purin

Pada Diagram 9 diatas mayorita lansia yang ada di Desa Penimbung Barat,
Dusun Gubuk Belinjo adalah 11 lansia (36,6%) tidak pernah mengkonsumsi
makanan yang tinggi akan purin. Ini merupakan hal yang cukup baik di
karenakan kebanyakan lansia yang ada disana memiliki riwayat asam urat
sehingga dengan mereka tidak pernah mengkonsumsi makanan tinggi purin
dapat meminimalkan terjadinya peningkatan kadar asam urat yang ada di
tubuh lansia di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo.
(5) Kebiasaan menggunakan kayu bakar untuk memasak
Dari data angket yang terkumpul, didapatkan data mengenai lansia yang
masih menggunakan kayu bakar untuk memasak adalah sebagai berikut:
Diagram 10: Jumlah Lansia Yang Menggunakan Kayu Bakar Untuk Memasak
Di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo
25

20

15

10

0
Alat Masak

kayu Gas

Berdasarkan diagram 10 diatas diketahui bahwa sekitar 21 lanisa (70%) di


Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo masih menggunakan kayu
bakar untuk memasak dan sekitar 9 lansia (30%) sudah menggunakan gas.
(6) Kebiasaan mengelola sampah dengan dibakar
Dari data angket yang terkumpul, didapatkan data cara pengelolaan sampah di
Desa Penimbung Barat, Dusun Gubun Belinjo adalah sebagai berikut:
Diagram 11: Cara pengelolaan Sampah Di Desa Penimbung Barat Dusun
Gubuk Belinjo.
25

20

15

10

0
Pengelolaan Sampah

di bakar di timbun

Berdasarkan diagram 11 diatas diketahui bahwa sebanyak 21 lansia (70%)


mengelola sampah dengan cara di bakar dan sebanyak 9 lansia (30%)
mengelola sampah dengan cara di timbun.
(7) Kebiasaan tidak memeriksaakan diri ke pelayanan kesehatan
Dari data angket yang terkumpul, didapatkan data bahwa jumlah lansia yang
memerikskan diri kepelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:
Diagram 12: Jumlah Lansia Yang Memeriksakan Diri Kepelayanan Kesehatan
Di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo

30
25
20
15
10
5
0
Lansia Yang Memeriksakan Diri Ke Pelayanan Kesehatan

iya tidak

Berdasarkan diagram 12 diatas diketahui bahwa sebanyak 27 lansia (90%)


yang ada di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo memeriksakan diri
mereka hanya pada saat mereka sakit saja dan sebanyak 3 lansia (10%) tidak
pernah memeriksakan diri kepelayanan kesehatan walaupun saat mereka sakit.
(8) Kebiasan menggunakan garam
Dari data angket yang terkumpul, didapatkan data bahwa lansia yang
menggunakan garam adalah sebagai berikut:
Diagram 13: Jumlah Lansia Yang Menggunakan Garam Saat Memasak Di
Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo

25

20

15

10

0
Menggunakan Garam Saat Memasak

Iya Tidak
Berdasarkan diagram 13 diatas diketahui bahwa sekitar 23 lansia (76,6%)
menambahkan garam dalam masakannya dan sekitar 7 lansia (23%) tidak
menambahkan garam dalam masakan.
b) Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan dan dimiliki oleh warga khususnya lansia yang
ada Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo adalah sebagai berikut

Diagram 14 : Transportasi Yang Digunakan Lansia Di Desa Penimbung


Barat, Dusun Gubung Belinjo
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Transportasi Yang Digunakan

Sepeda Sepeda Motor Jalan Kaki

Berdasarkan diagram 14 diatas diketahui bahwa jumlah lansia yang menggunakan


sepeda motor sebagai transportasi adalah sebanyak 18 lansia (60%), sebanyak 6
lansia (20%) menggunakan sepeda dan sebanyak 6 lansia (20%) berjalan kaki.
5) Politik dan pemerintah
Pada sub system politik dan pemerintah bagi lansia adalah kegiatan yang telah di buat
oleh pemerintah di tatanan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan lansia
yakni dengan mendirikan kegiatan posyandu lansia di Desa Penimbung Barat, Dusun
Gubuk Belinjo.
6) Komunikasi
a) Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh lansia untuk memperoleh informasi
pengetahuan tentang kesehatan berasal dari penyuluhan-penyuluhan yang di
dapatkan dari mahaasiswa yang melakukan pengabdian ke masyarakat di Desa
Penimbung Barat, Dusun Gubuk Belinjo.
b) Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh lansia di Desa Penimbung Barat,
Dusun Gubuk Belinjo meliputi diskusi yang dilakukan oleh para lansia yang lain
yang ada di sekitar tempat tinggal mereka atau bertanya dengan kader. Bahasa
yang digunakan oleh lansia yang ada di Desa Penimbung Barat, Dusun Gubuk
Belinjo menggunakan bahasa sasak

7) Rekreasi
Dari data angket yang terkumpul didapatkan data bahwa tempat rekreasi yang
dimanfaatkan lansia adalah sebagai berikut
Diagram 15 : Tempat Rekreasi Lansia Di Desa Penimbung Barat, Dusun
Gubuk Belinjo
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Rekreasi

Tidak pernah Pantai

Berdasarkan diagram 15 diatas diketahui bahwa sebanyak 19 lansia (63,3%) tidak


pernah pergi berekreasi, mereka biasanya menghabiskan waktu luangnya untuk
beristirahat dan sebanyak 11 lansia (36,6%) melakukan rekreasi ke pantai dengan
anggota keluarga yang lain.
1.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisis Data

No Data Etiologi Masalah


1. Data Minor/ Subyektif Kurang Defisit Pengetahuan
a. Adanya kebiasaa yang kurang Terpapar Tentang Hipertensi
baik dari lansia yang ada di Informasi
Desa Penimbung Barat, Dusun
Gubuk Belinjo yakni
menggunakan garam tanpa
takaran hanya mengikuti indra
perasa apakah sudah pas atau
tidaknya.
b. Adanya kebiasaan yang kurang
baik dari lansia yang ada di
Desa Penimbung Barat, Dusun
Gubuk Belinjo yakni sering
mengkonsumsi makanan yang
berlemak seperti daging.
c. Adanya kebiasaan yang tidak
kurang baik dari lansia yang
ada di Desa Penimbung Barat,
Dusun Gubuk Belinjo yakni
kebiasaan merokok lebi dari 3
batang perhari.
d. Adanya kebiasaan yang kurang
baik dari lansia yakni tidak
memeriksakan kesehatan ke
pelayanan kesehatan.
e. Lansia mengatakan tidak
pernah mengikuti posyandu
lansia dan hanya mendapatkan
informasi atau pengetahuan
tentang kesehatan dari
mahasiwa yang memeberikan
penyuluhan di desanya saja
Data Mayor/Objektif
a. Sekitar 23 lansia (76,6%)
menambahkan garam dalam
masakannya
b. Lansia (40%) sering
mengkonsumsi makanan yang
berlemak.
c. Kebiasaan lansia sekitar 5
orang lansia yang ada di Desa
Penimbung Barat, Dusun
Gubuk Belinjo masih merokok
sampai saat ini sekitar >3
batang sehari, dengan jenis
rokok yang digunakan yakni
kretek.
d. 90% lansia memeriksakan diri
mereka hanya pada saat
mereka sakit saja, dan 10%
lansia tidak pernah
memeriksakan diri mereka
walaupun saat mereka sakit.
e. 70% lansia memiliki riwayat
hipertensi.
2. Standar Diagnosa/Standar Luaran Dan Standar Intervensi 3S

Data DX/SDKI SLKI SIKI


Kode Diagnosa Kode Luaran Kode Intervensi
Data Pendukung Masalah Kesehatan Komunitas : Defisit Pengetahuan Lansia
Data Hasil D.0111 Defisit Pengetahuan Luaran Utama : Intervensi Utama :
Pengelompokan Data Hal 246 Tentang Hipertensi L.1211 Tingkat Pengetahuan I.12383 Edukasi Kesehatan
Data Minor/Subyektif berhubungan dengan 1 Luaran Tambahan : Hal.65 a. Observasi :
f. Adanya kebiasaa yang Kurang Terpapar a. Memori 1. Identifikasi
kurang baik dari lansia Informasi L.0907 b. Motivasi kesiapan dan
yang ada di Desa 9 c. Proses Informasi kemampuan
Penimbung Barat, L.0908 d. Tingkat Agitasi menerima
Dusun Gubuk Belinjo 0 e. Tingkat Kepatuhan informasi
yakni menggunakan L.1010 2. Identifikasi
garam tanpa takaran 0 Setelah dilakukan faktor-faktor
hanya mengikuti indra L.0909 asuhan keperawatan yang dapat
perasa apakah sudah 2 diharapkan klien meningkatkan
pas atau tidaknya. L.1211 mampu menjelaskan penyakit
g. Adanya kebiasaan yang 0 tentang penyakitnya hipertensi
kurang baik dari lansia yaitu Hipertensi dan b. Terapeutik :
yang ada di Desa mampu mengenal 1. Sediakan
Penimbung Barat, penyakitnya yaitu materi sesuai
Dusun Gubuk Belinjo Hipertensi dengan dengan tingkat
yakni sering kriteria hasil : pemahaman
mengkonsumsi Klien mengetahui klien
makanan yang tentang penyakitnya 2. Jadwalkan
berlemak seperti (Hipertensi) pendidikan
daging. kesehatan
h. Adanya kebiasaan yang sesuai
tidak kurang baik dari kesepakatan
lansia yang ada di Desa 3. Berikan
Penimbung Barat, kesempatan
Dusun Gubuk Belinjo untuk bertanya
yakni kebiasaan c. Edukasi :
merokok lebi dari 3 1. Jelaskan
batang perhari. pengertian
i. Adanya kebiasaan yang dari hipertensi
kurang baik dari lansia 2. Jelaskan
yakni tidak etiologi
memeriksakan hipertensi
kesehatan ke pelayanan 3. Jelaskan
kesehatan. manifestasi
j. Lansia mengatakan klinis
tidak pernah mengikuti hipertensi
posyandu lansia dan 4. Jelaskan
hanya mendapatkan komplikasi
informasi atau hipertensi
pengetahuan tentang 5. Jelaskan
kesehatan dari penatalaksana
mahasiwa yang an hipertensi
memeberikan
penyuluhan di desanya Intervensi
saja Pendukung :
Data Mayor/Objektif I.12362 Edukasi
f. Sekitar 23 lansia Hal.50 Aktivitas/Istirahat
(76,6%) menambahkan I.12366 Edukasi Berhenti
garam dalam Hal. 52 Merokok
masakannya I.12389 Edukasi Latihan
g. Lansia (40%) sering Hal. 68 Fisik
mengkonsumsi I.12395
makanan yang Hal.72 Edukasi Nutrisi
berlemak. I.12415
h. Kebiasaan lansia Hal.86 Edukasi Pengukuran
sekitar 5 orang lansia Tekanan Darah
yang ada di Desa
Penimbung Barat,
Dusun Gubuk Belinjo
masih merokok sampai
saat ini sekitar >3
batang sehari, dengan
jenis rokok yang
digunakan yakni
kretek.
i. 90% lansia
memeriksakan diri
mereka hanya pada saat
mereka sakit saja, dan
10% lansia tidak
pernah memeriksakan
diri mereka walaupun
saat mereka sakit.
j. 70% lansia memiliki
riwayat hipertensi.

3. Proses scroring/penentuan skala prioritas

NO MASALAH A B C D E F G KETERSEDIAAN SUMBER JUMLAH


KESEHATAN TOTAL
H I J K L
1 Perilaku pola hidup lansia 5 4 5 4 3 3 3 3 3 3 2 3 41
yang beresiko terjadinya
peningkatan hipertensi
Keterangan Huruf :
A = Sesuai dengan peran perawat komunitas
B = Sesuai dengan program pemerintah
C = Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
D = Risiko terjadi
E = Risiko parah
F = Minat masyarakat
G = Kemudahan untuk diatasi
H = Tempat
I = Dana
J = Waktu
K = Fasilitas
L = Petugas

Pengisian Skor :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi
1.3 INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagn Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Metode Waktu Tempat


osa
Keper
awata
n
Defisit Pengetahuan Tentang a. Jangka a. Observasi : Lansia di a. Komunikasi Senin, Dusun
Hipertensi berhubungan Panjang : 1. Identifikasi Dusun dan 7 Juni Belinjo,
dengan Kurang Terpapar Terbentukny kesiapan dan Belinjo, Desa Informasi 2021 Desa
Informasi a kelompok kemampuan Penimbung b. Komunikasi Jam Penimbun
lansia yang menerima Barat. Dan 16.00 g Barat.
peduli informasi Informasi
terhadap 2. Identifikasi c. Ceramah,
pola faktor-faktor Edukasi dan
hidupnya. yang dapat Diskusi
b. Jangka meningkatkan
Pendek : penyakit
1. Agar hipertensi
agregat b. Terapeutik :
lansia 1. Sediakan
tidak materi sesuai
mengala dengan tingkat
mi pemahaman
komplika klien
si. 2. Jadwalkan
2. Agar pendidikan
Agregat kesehatan
lansia sesuai
mendapa kesepakatan
tkan 3. Berikan
edukasi kesempatan
mengena untuk bertanya
i c. Edukasi :
masalah 1. Jelaskan
hipertens pengertian dari
i. hipertensi
2. Jelaskan
etiologi
hipertensi
3. Jelaskan
manifestasi
klinis
hipertensi
4. Jelaskan
komplikasi
hipertensi
5. Jelaskan
penatalaksanaa
n hipertensi

1.4 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

DX. Keperawatan Hari/Tanggal Implementasi


Defisit Pengetahuan Tentang Senin, 7 Juni 2021 Intervensi Utama
Hipertensi berhubungan dengan Jam 16.00 Observasi :
Kurang Terpapar Informasi 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi tentang hipertensi
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan penyakit hipertensi
Terapeutik :
1. Menyediakan materi sesuai dengan tingkat
pemahaman klien
2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Memberikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
1. Menjelaskan pengertian dari hipertensi
2. Menjelaskan etiologi hipertensi
3. Menjelaskan manifestasi klinis hipertensi
4. Menjelaskan komplikasi hipertensi
5. Menjelaskan penatalaksanaan hipertensi
1.5 EVALUASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan evaluasi meliputi proses dan hasil
a. Evaluasi Proses Dari Pelaksanaan :
Diagnosa Keperawatan “Defisit Pengetahuan Tentang Hipertensi berhubungan dengan
Kurang Terpapar Informasi” pada Lansia di Dusun Belinjo, Desa Penimbung Barat
adalah 50% peserta hadir, 45% peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan
kegiatan berjalan sesuai alokasi waktu.
b. Evaluasi Hasil :
Yang dapat diketahui adalah melalui peningkatan pengetahuan kelompok lansia tentang
penyakit hipertensi yaitu saat ditanya kelompok lansia dapat mengungkapkan kembali
tentang penyakit hipertensi dan kelompok lansia mengatakan sudah memahami tentang
penyakit hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai