Anda di halaman 1dari 19

SYAMDARNIATI, SKM.,M.

Kes
DEFINISI

Statistik secara sempit diartikan sebagai


data. Arti luas diartikan sebagai alat. Alat
untuk analisis, dan alat untuk membuat
keputusan. Statistik digunakan untuk
membatasi cara-cara ilmiah untuk
mengumpulkan, menyusun, meringkas, dan
menyajikan data penyelidikan.
Ruang lingkup statistik

a. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk mengambarkan atau
menganalisis suatu statistik hasil penelitian tetapi
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
yang lebih luas (generalisasi/inferensial).
Penelitian tidak bermaksud untuk membuat suatu
kesimpulan terhadap populasi dari sampel yang
diambil, statistik yang digunakan adalah statistik
deskriptif
b. Statistik inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan
digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel
diambil. Terdapat dua jenis statistik inferensial yaitu
statistik parametrik dan statistik non parametrik.
Statistik parametrik digunakan untuk menganalisis
data yang berbentuk interval dan rasio sedangkan
statistik non parametrik biasanya digunakan untuk
menganalisis data yang berbentuk nominal dan
ordinal
 Statistik parametrik mensyaratkan bahwa
distribusi data normal dan variansi data harus
sama sedangkan statistik non parametrik
tidak memerlukan syarat distribusi data
normal dan variansi sama
Pemilihan jenis uji parametrik dan
non parametrik
 Dalam pengujian hipotesis sangat
berhubungan dengan distribusi data populasi
yang akan di uji. Bila distribusi data populasi
yang akan di uji berbentuk normal/ simetris/
gauss, maka proses pengujian dapat
digunakan dengan pendekatan uji statistik
parametrik. Sedangkan bila distribusi data
populasinya tidak normal atau tidak diketahui
distribusinya maka dapat digunakan
pendekatan uji statistik non parametrik.
Kenormalan suatu distribusi data dapat juga
dilihat dari jenis variabelnya, bila variabelnya
berjenis numerik/kuantitatif biasanya
distribusi datanya mendekati normal/
simetris, sehingga dapat digunakan uji
statistik parametrik. Bila jenis variabelnya
katagorik (kualitatif), maka bentuk distribusi
tidak normal, sehingga uji non parametrik
dapat digunakan. Penentuan jenis uji juga
menentukan oleh jumlah data yang dianalisis,
bila jumlah data kecil < 30 cenderung
digunakan uji non parametrik.
Peringkasan Data Untuk Data Jenis
Numerik
 Mean
 Median
 Modus
mean adalah ukuran rata-rata yang merupakan hasil dari
jumlah semua nilai pengukuran dibagi oleh banyaknya
pengukuran.
Media adalah nilai dimana setengah banyaknya
pengamatan mempunyai nilai di bawahnya dan
setengahnya lagi mempunyai nilai diatasnya.
Modus adalah nilai pengamatan yang mempunyai
frekuensi/ jumlah terbanyak.
Bentuk Distribusi Data
 Nilai mean, media dan akan menentukan
bentuk distribusi
Bila nilai mean, median dan modus sama,
maka bentuk distribusi datanya normal
Bila nilai mean > median > modus, maka
bentuk distribusi datanya menceng/ miring ke
kanan.
Bila nilai mean < media < modus, maka
bentuk distribusi datanya menceng/ miring ke
kiri
Berdasarkan bentuk distribusi parameternya statistik dibagi
menjadi :

1. Statistik parametrik : bagian statistik di mana


parameter populasi diketahui mengikuti distribusi
normal dan memiliki varians yang homogen

2. Statistik non parametrik : Jenis statistik di


mana parameter populasi tidak mengikuti
distribusi normal atau distribusi bebas (free
distribution) dan varians tidak perlu homogen.
 Tipe Variabel
Variabel penelitian merupakan suatu atribut
atau suatu nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulan
a. Variabel Independent
Variabel independent sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen
b. Variabel Dependent
Variabel dependent sering disubut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

c. Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel yang
mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah)
hubungan antara variabel infependent dengan dependent.
Variabel ini disebut juga sebagai variabel independent ke
dua
d. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara
teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independent dan variabel depandent, tetapi tidak
dapat diamati atau diukur.

e. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstant sehingga
hubungan variabel dependent dan independent
tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti
Sumber Data

 Data primer : merupakan data yang dikumpulkan


oleh peneliti yang digunakan untuk menjawab tujuan
dari penelitian secara spesifik. Data primer dapat
diperoleh dari kegiatan survei, penelitian dilapangan.

 Data skunder : merupakan data yang telah tersedia


atau telah dikumpulkan oleh orang atau lembaga
tertentu, misal biro pusat statistic. Data sekunder
dapat diperoleh dari catatan laporan dinas kesehatan
sebagai kegiatan surveilans di dinas kesehatan
SKALA PENGUKURAN

Pengukuran variabel dikelompokkan menjadi 4 (empat) skala,:


( Hastono, 2011)
Skala Nominal, adalah variabel yang hanya dapat membedakan nilai
datanya dan tidak tahu nilai data mana yang lebih tinggi atau rendah.
Contoh; jenis kelamin, suku dll. Jenis kelamin laki-laki tidak lebih
tinggi dibandingkan perempuan .Suku Jawa tidak dapat dikatakan
lebih baik/lebih buruk dari suku sunda.Dengan ilustrasi ini dapat
dijelaskan bahwa variabel nominal, nilai datanya sederajat
Skala Ordinal, variabel yang dapat membedakan nilai datanya
dan juga sudah diketahui tingkatan lebih tinggi atau lebih
rendah, tapi belum diketahui besar beda antar nilai datanya.
Contoh pendidikan, pangkat, stadium penyakit dll.Pendidikan
SD pengetahuannya lebih rendah dibandingkan SMP. Namun
demikian, kita tidak dapat tahu besar perbedaan pengetahuan
orang SD dengan SMP
•Skala Interval, variabel yang dapat dibedakan, diketahui
tingkatannya dan diketahui juga besar beda antar nilainya, namun
pada variabel interval belum diketahui kelipatan suatu nilai terhadap
nilai yang lain dan pada skala interval tidak mempunyai titik nol
mutlak. Contohnya variabel suhu, misalnya benda A suhunya 40
derajat dan benda B 10 derajat. Benda A lebih panas dari benda B dan
beda panas anta benda A dan B 30 derajat, namun kita tidak bisa
mengatakan bahwa benda A panasnya 4 kali dari benda B (ini berarti
tidak ada kelipatannya!). Selanjutnya, kalau suatu benda suhunya 0
derajat, ini tidak berart bahwa benda tersebut tidak punya panas (tidak
mempunyai nilai nol mutlak),
•Skala Rasio, variabel yang paling tinggi skalanya, yaitu bisa
dibedakan, ada tingkatan, ada besar beda dan ada kelipatannya serta
ada nol mutlak. Contoh berat badan, tinggi badan dll. Misal A
beratnya 30 kg dan B beratnya 60 kg. Dalam hal ini dapat dikatakan
bahwa A lebih ringan dari B, selisih berat antara A dan B adalah 30
kg, berat B dua kali lebih tinggi dari berat A. berat 0 kg, ini berarti
tidak ada berat (tidak ada bendanya) sehingga ada nol mutlak.

Anda mungkin juga menyukai