Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK
JENIS-JENIS DAN MACAM-MACAM TERAPI MODALITAS PADA
LANSIA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

HIMMATUL MAULA 026STYC18


KHUSNUL CHATIMAH 027STYC18
IKA CANDRA ULA 030STYC18
JINAN ESTIDA HAYATI UMAJAN 032STYC18

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM


PROGRAM PENDIDIKAN NERS TAHAP AKADEMIK
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Salawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan alam nabi
besar muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman
kegelapan menuju jaman yang terang benerang seperti yang kita rasakan seperti
saat sekarang ini.Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada Bapak dosen
yang telah ikut serta dalam memberikan tugas makalah “JENIS-JENIS DAN
MACAM-MACAM TERAPI MODALITAS PADA LANSIA”. Makalah ini
kami susun berdasarkan beberapa sumber buku dan jurnal yang telah kami
peroleh. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana
dan mudah dimengerti.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
memberikan sumbang dan sarannya untuk menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan
pengalaman yang kami miliki. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua. Aamiin.

Mataram, 15 Oktober 2021

Kelompok VII
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. LatarBelakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4
A. Definisi Definisi Terapi Modalitas Pada Lansia .................................. 4
B. Keluarga Tujuan Terapi Modalitas....................................................... 4
C. Jenis-Jenis Terapi Modalitas pada Lansia .......................................... 5
BAB III PENUTUP......................................................................................... 8
A. Kesimpulan........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strukturmasyarakat Indonesia berubah dari masyarakat/ populasi “muda”
(1971) menjadi populsi yang lebih “tua” pada tahun 2020. Piramida
penduduk Indonesia berubah bentuk dengan basislebar (fertilitas tinggi)
menjadi piramida berbentuk bawang yang menunujukan rendahnya fertilitas
mortalitas. Pergeseran ini menuntut perubahan dalam strategi pelayanan
kesehatan, dengan kata lain perhatian dan prioritas untuk penyakit-penyakit
anak dan balita masih juga belum diselesaikan (beban ganda). Perubahan
struktur ini juga akan mempengaruhi rasio ketergantungan (Dependency
Ratio).
Gerontik berasal dari kata gerontology dsn geriatric. Sedangkan
Keperawatan Gerontik adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
didasarkan ilmu dan kiat keperawatan gerontik yang berbentuk bio-psiko-
sosial-cultural dan spiritual yang komprehensif, ditunjukkan pada klien lanjut
usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok/ panti
ataupun masyarakat. (Juniati Shar, 2002).
Menurut WHO, lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang
berumur 60 tahun atau lebih. Makin baiknya pelayanan kesehatan, maka ada
kecenderungan meningkatnya umur harapan hidup sehingga berdampak pada
semakin meningkatnya populasi Lansia dari tahun ke tahun. Jumlah lansia di
Indonesia pada tahun 2000 meningkat menjadi 14,4 juta jiwa (7,18%) dari
jumlah penduduk di Indonesia dengan usia harapan hidup 66,2 tahun. Pada
tahun 2006 angka meningkat hingga dua kali lipat menjadi 19 juta jiwa
(8,9%) dari jumlah penduduk di Indonesia dengan usia harapan hidup 66,2
dan diperkirakan tahun 2020 mencapai 28,8 juta jiwa (11,34%) dari jumlah
penduduk di Indonesia dengan usia harapan hidup 71,1 tahun (Agustina,
2014).
Pada lanjut usia terjadi penurunan kebugaran dan kesegaran jasmani.
Faktor predisposisi penurunan kesegaran jasmani adalah kurangnya
melakukan aktivitas fisik, seorang lansia biasanya akan mengalami

1
keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehingga cenderung kurang
beraktivitas juga tidak adanya program kegiatan bagi lansia yang berada di
lingkungan sekitar (Hilda fauziah, 2012). Salah satu cara untuk
mengoptimalkan fungsi kognitif lansia adalah dengan menggunakan terapi
modalitas. Terapi modalitas merupakan suatu bentuk psikoterapi suportif
berupa aktivitas-aktivitas yang membangkitkan kemandirian secara manual,
kreatif dan edukasional untuk penyesuaian diri dengan lingkungan dan
meningkatkan derajat kesehatan fisik dan mental pasien. Terapi modalitas
bertujuan mengembangkan, memelihara, memulihkan fungsi dan atau
mengupayakan kompensasi/adaptasi untuk aktifitas sehari-hari, produktivitas
dan luang waktu melalui pelatihan, remediasi stimulasi dan fasilitasi.
Terapi modalitas meningkatkan kemampuan individu untuk melakukan
aktivitas hidup sehari-hari. Salah satu jenis dari terapi modalitas ialah
berkebun, Kegiatan berkebun dapat memberikan kesempatan kepada lansia
untuk melakukan aktivitas fisik, pelepasan energi fisik serta lebih
menonjolkan gerakan gerakan fisik (Wells & Nancy, 2014).
Berkebun merupakan salah satu bagian terapi modalitas yang dapat
dijadikan sebagai alternatif rekreasi yang cocok dengan aktivitas gaya hidup
sehat. Melakukan sesuatu yang didasari oleh hobi akan lebih mudah
dilakukan karena tidak dijadikan sebagai beban, atau tuntutan yang malah
memberatkan lansia. Salah satu hobi yang biasa dijadikan sebagai alternatif
terapi adalah berkebun (Sari A.P. dkk. 2014). Terapi berkebun memberi
kepuasan emosional saat panen, rasa memiliki, mendorong adanya
komunikasi karena dilakukan bersama-sama, yang merupakan bentuk
ekspresi diri yang dapat memungkinkan penyaluran bagi emosi sehingga
menimbulkan rasa nyaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan definisi terapi modalitas pada lansia ?
2. Apa saja tujuan dari terapi modalitas ?
3. Apa saja jenis-jenis dari terapi modalitas lansia ?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari terapi modalitas lansia.
2. Mengetahui tujuan dari terapi modalitas.
3. Mengetahui jenis-jenis dari terapi modalitas lansia.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Terapi Modalitas Pada Lansia
Terapi modalitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi
waktu luang bagi lansia. Terapi modalitas adalah suatu kegiatan dalam
memberikan askep baik di Institusi pelayanan maupun di masyarakat yang
bermanfaat. Pencapaian tujuan terapi modalitas tergantung pada keadaan
kesehatan klien dan tingkat dukungan yang tersedia (Maryam, dkk 2008).
Pencapaian tujuan terapi modalitas tergantung kesehatan klien dan tigkat
dukungan yang tersedia. Terapi ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengisi waktu luang bagi lansia (Anatasia, 2010).
Terapi modalitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi
waktu luang bagi lansia (Siti Maryam, 2008). Terapi modalitas adalah suatu
kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan baik di 35 institusi
pelayanan maupun di masyarakat yang bermanfaat bagi kesehatan lansia dan
berdampak terapeutik. Pencapaian tujuan terapi modalitas tergantung pada
keadaan kesehatan klien dan tingkat dukungan yang tersedia. Terapi
modalitas adalah suatu kegiatan dalam memberikan askep baik di institusi
maupun di masyarakat yang bermanfaat dan berdampak terapeutik (Riyadi
dan Purwanto, 2009).
Terapi modalitas merupakan terapi berupa kegiatan yang dilakukan lanjut
usia guna mengisi waktu luang, dengan tujuan meningkatakan kesehatan
lanjut usia, meningkatkan produktivitas lanjut usia, meningkatkan interaksi
sosial antar lanjut usia serta mencegah terjadinya masalah pada psikologis
dan mental pada lanjut usia (Artinawati, 2014). (Dikutip pada tanggal 15
Oktober, 2021)
B. Tujuan Terapi Modalitas
Tujuan terapi modalitas menurut Maryam (2008) :
1. Mengisi waktu luang bagi lansia.
2. Meningkatkan kesehatan lansia
3. Meningkatkan produktivitas lansia.
4. Meningkatkan interaksi sosial antar lansia.

4
Tujuan yang spesifik dari terapi modalitas menurut “Gostetamy 1973” dalam
Riyadi dan Purwanto, (2009). (Dikutip pada tanggal 15, Oktober 2021)
1. Menimbulkan kesadaran terhadap salah satu perilaku klien.
2. Mengurangi gejala.
3. Memperlambat kemunduran.
4. Membantu adaptasi dengan situasi yang sekarang.
5. Membantu keluarga dan orang-orang yang berarti.
6. Mempengaruhi keterampilan merawat diri sendiri.
7. Meningkatkan aktivitas.
8. Meningkatkan kemandirian
C. Jenis-Jenis Terapi Modalitas pada Lansia (Maryam Siti, dkk 2008).
Ruang lingkup terapi modalitas yaitu :
1. Psikodrama
Bertujuan untuk mengekspresikan perasaan lansia. Tema dapat dipilih
sesuai dengan masalah lansia.
2. Terapi aktivitas kelompok (TAK)
Terdiri atas 7-10 orang. Bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan,
bersosialisasi, bertukar pengalaman, mengubah perilaku. Untuk
terlaksananya terapi ini dibutuhkan leader, coleader, dan fasilitator.
Misalnya cerdas cermat, tebak gambar, dan lain-lain.
3. Terapi music
Bertujuan untuk menghibur para lansia sehingga meningkatkan gairah
hidup dann dapat mengenang masa lalu.
4. Terapi berkebun
Bertujuan untuk melatih kesabaran, kebersamaan, dan memanfaatkan
waktu luang.
5. Terapidengan binatang
Bertujuan untuk meningkatkan rasa kasih sayang dan mengisi hari-hari
sepinya dengan bermain bersama binatang.
6. Terapi okupasi
Terapi adalah penyembuhan atau pengobatan, sedangkan Okupasi
(occupational) adalah pekerjaan, aktivitas, kesibukan, jabatan.Terapi kerja

5
atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi
seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu yang. telah ditetapkan.
Terapi ini berfokus pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada se
seorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk membentuk
seseorang agar mandir i ini tidak tergantung pada pertolongan orang lain
(Riyadi dan Purwanto, 2009).
Bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang dan meningkatkan
produktivitas dengan membuat atau menghasilkan karya dari bahan yang
telah disediakan. Misalnya : membuat kipas, membuat keset, membuat
sulak dari tali rafia, membuat bunga dari bahan yang mudah di dapat
(pelepah pisang, sedotan, botol bekas, biji-bijian, dll), menjahit dari kain,
merajut dari benang, kerja bakti (merapikan kamar, lemari, membersihkan
lingkungan sekitar, menjemur kasur, dll).
7. Terapi kognitif
Terapi yang bertujuan untuk mencegah penurunan fungsi kogntif dan
penurunan daya ingat.
8. Liter review terapi/ terapi rekreasi
Terapi yang bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan harga diri,
serta mencegah terjadinya penurunan fungsi kognitif serta meningkatkan
fungsi kognitif yang berarti dengan menceritakan pengalaman hidupnya.
Menurunkan rasa bosan, dan melihat pemandangan.
9. Terapi keagamaan
Terapi yang diberikan dengan tujuan untuk kebersamaan, persiapan
menjelang kematian, dan meningkatkan rasa nyaman. Seperti mengadakan
pengajian, kebaktian, dan lain-lain.
10. Terapi keluarga
Dalam terapi keluarga semua masalah keluarga yang dirasakan
diidentifikasikan dan kontribusidari masing-masing anggota keluarga
terhadap munculnya masalah tersebut digali. Dengan demikian terlebih
dahulu masing-masing anggota keluarga mawas diri; apa masalah yang
terjadi di keluarga, apa kontribusi masing-masing terhadap timbulnya
masalah, untuk kemudian mencari solusi untuk mem[ertahankan keutuhan

6
keluarga dan meningkatkan atau mengembalikan fungsi keluarga seperti
yang seharusnya. (Chorida Nur, www.academia.edu. 2017, dikutip pada
tanggal 15, Oktober 2021)
11. Terapi aroma
Terapi aroma berhubungan dengan inhalasi atau pemakaian minyak alami
yang diuapkan dari berbagai tanaman. Mereka yang menggunakan
terapiaroma mengatakan terapi aroma efektif dalam menurunkan stress,
mencegah penyakit tertentu baik fisik maupun psikologis. (Chorida Nur,
www.academia.edu. 2017, dikutip pada tanggal 15, Oktober 2021).

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pemberian terapi merupakan salh satu kunci keberhasilan dalam pemulihan
kesehatan pada lansia. Pemberian modalitas alamiah ataupun dengan
menggunakan peralatan khusus biasanya hanya mengurangi keluhan yang bersfat
sementara. Akan tetapi latihan-latihan yang bersifat pasif maupun aktif yang
bertujuan untuk mempertahankan kekuatan pada sekelompok otot-otot tertentu,
sehingga bisa kita lihat dari jenis-jenis terapi modalitas dalam latihan-latihan yang
dilakukan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Fidia Suci Sari, 2019. Makalah Terapi Modalitas.
https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-terapi-modalitas-5-pdf-free.html.
(Dikutip pada tanggal 15, Oktober 2021, pada jam : 10.5)
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1318/3/BAB%20II.pdf (Dikutip, pada
tanggal 15 Oktober 2021, pada jam 10.25)

Anonymous, Y1HvrBLUlA . 2017. https://pdfcoffee.com/makalah-terapi-


modalitas-lansia-pdf-free.html (Dikutip pada tanggal 15, Oktober 2021. Pada jam
10.17)

Chorida Nur. 2017. Makalah Terapi Modalitas Lansia.


https://www.academia.edu/42709079/Makalah_Terapi_Modalitas_Lansia.
(Dikutip pada tanggal 15, Oktober 2021, pada jam 22.23)

Anda mungkin juga menyukai