Anda di halaman 1dari 13

Syamdarniati, SKM.,M.

Kes

METODE PENGUMPULAN DATA


Metode Pengumpulan Data
 Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian.
 Penelitian kuantitatif secara umum menggunakan 3 pilihan metode pengumpulan data yaitu
kuesioner, wawancara terstruktur dan observasi
 Penelitian kualitatif menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, diskusi kelompok
terarah (FGD)
 Variabel yang diukurdan tujuan pengukuran juga menentukan pilihan metode pengumpulan data.
Misalnya mengukur variabel perilaku responden sangat tepat dilakukan metode observasi,
mengetahui sikap responden menggunakan metode kuesioner, untuk mengetahui pendapat atau
persepsi responden dapat dilakukan menggunakan metode wawancara.
Metode Observasi

 Observasi adalah kegiatan pengumpulan data


melalui pengamatan langsung terhadap
aktivitas responden atau partisipan yang
terencana, dilakukan secara aktif dan
sistematis.
 Terdapat 2 metode observasi
Terdapat 2 metode observasi

1. Observasi sistematis
Observasi sistematis adalah pengamatan yang
dilakukan menggunakan pedoman atau
kerangka observasi yang berisi aspek prilaku
yang ingin diketahui. Observer memfokuskan
pengamatan peda aspek prilaku yang tercantum
dalam pedoman observasi, sehingga informasi
yang dihasilkan dari pengamatan lebih terarah,
spesifik dan mendalam pada aspek-aspek yang
ingin diketahui.
Terdapat 2 metode observasi

2. Observasi pertisipatif
Observasi pertisipatif adalah observasi yang dilakukan
dengan cara masuk kedalam kehidupan pertisipasi atau
subjek penelitian kemudian mengamati apa yang dilakukan
oleh subjek untuk mengidentifikasi suatu variabel.

Pada metode ini obsever secara aktif mengikuti aktivitas-


aktivitas yang dilakukan oleh partisipan, merasakan apa
yang dialami oleh partisipan kemudian mengobservasi
perilaku dan interaksi-interaksi sosial yang terjadi dalam
kelompok yang diamati.
Kelebihan dan kekuarangan Metode
Observasi
1. Kelebihan metode observasi antara lain :
a. sangat efektif digunakan untuk menilai perilaku responden atau mengidetifikasi
gejala prilaku yang tidak dapat diperoleh dengan metode wawancara atau kuesioner.
b. merupakan metode yang tepat untuk menilai manifestasi klinik yang sifatnya
objektif terutama pada penelitan eksperimen.
c. tidak menggangu respoden seperti pada metode wawancara dan kuesioner.

2. Kelemahan metode observasi :


a. hasil penilaian cenderung bias jika responden mengetahui perilaku atau
aktivitasnya sedang diobservasi.
b. subjetifitas observer akan mempengaruhi penilaian terhadap objek yang
diobservasi.
c. tidak dapat digunakan untuk mengukur variabel-variabel seperti persepsi,
pandangan dan sikap.
Metode wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan


data yang dilakukan dengan cara
berinteraksi, bertanya dan mendengarkan
apa yang disampaikan secara lisan oleh
responden atau partisipan.
Langkah-langkah dalam melakukan
wawancara
1. Menentukan tujuan penelitian sebagai panduan dalam mengumpulkan
data.
2. Membuat pedoman wawancara berdasarkan indikator-indikator yang
ingin diketahui dari suatu variabel ( khusus untuk wawancara
terstruktur ).
3. Mendapatkan informend consent dari responden/partisipan yang
menujukan bahwa partisipan bersedia menjadi subjek penelitian.
4. Melakukan kontrak waktu, tempat dan topik wawancara dengan
partisipan, wawancara sebaiknya dilakukan pada kondisi berikut :
a. waktu yang cukup.
b. suasana yang santai dan tidak terganggu oleh berbagai distraksi.
c. dilakukan dalam lingkungan yang tenang dan bebas dari keributan.
d. dilakukan dalam suasana emosi yang stabil sehingga dapat
berespon dan menjawab pertanyaan dangan baik.
5. Tahapan dalam Wawancara :
a. Pembukaan
o melakukan orientasi di awal interaksi dengan menujukan
sikap yang terbuka, ramah dan dapat dipercaya.
o menjelaskan tujuan dan topik wawancara.
b. Isi wawancara
o mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan
penelitian atau pedoman wawancara yang telah disiapkan.
o mendengarkan dengan seksama jawaban partisipan.
c. Penutup
o memberikan apresiasi yang positif atas hasil wawancara
dengan partisipan.
o mengakhiri pertemuan dengan baik.
Jenis wawancara

1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang
dilakukan dengan pertanyaan yang berurutan sesuai
dengan daftar pertanyaan yang telah dibuat
sebelumnya.

2. Wawancara tidak terstruktur


Wawancara tidak instruktur adalah wawancara yang
dilakukan dengan kebebasan bagi pewawancara untuk
mengembangkan pertanyaan tampa terkait oleh
daftar pertanyaan.
Kelebihan dan kekurangan metode
wawancara
1. Kelebihan metode wawancara:
a. partisipan diberikan kesempatan untuk memberikan penjelasan yang panjang dan
detail, sehingga dapat menggali data tentang sesuatu permasalahan secara lebih
mendalam.
b. dapat digunakan untuk menggali data/pertanyaan yang bersifat sensitif.
c. efektif digunakan pada pertisipan yang tidak dapat membaca atau menulis.
d. mencegah terjadinya kesalahpahaman partispan terhadap pertanyaan yang
diajukan.

2. Kelemahan metode wawancara antara lain :


a. tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan data pada banyak partisipan dalam
satu waktu, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.
b. kedalaman dan kualitas data sangat tergantung dari kemampuan pewawancara
dalam membina hubungan komunikasi yang baik dan kemampuan menggali informasi
dari patisipan.
c. data sangat dipengaruhi oleh interpretasi pewawancara terhadap jawaban partisipan,
sehingga subjektifitas data cukup tinggi.
Metode kuesioner

Metode kuesioner adalah pengumpulan data


dengan cara memberikan daftar
pertanyaan/peryataan tertulis dengan
beberapa pilihan jawaban kepada responden.
Kelebihan dan kekurangan metode
kuesioner
1. Kelebihan metode kuesioner antara lain :
a. dapat diperoleh data dari responden dalam jumlah yang besar dan tersebar
luas.
b. lebih menghemat waktu dan tenaga peneliti.
c. responden dapat memilih waktu luang untuk mengisi kuesioner sehingga
tidak terburu-buru.

2. Kelemahan metode kuesioner antara lain :


a. tidak efektif jika digunakan untuk mendapatkan informasi tentang proses
yang komplek atau informasi mendalam, karena tidak banyak waktu yang
digunakan untuk kontak personal antara peneliti dan responden.
b. Kemungkinan ada pertanyaan yang tidak dijawab karena ketidakpahaman
tentang maksud pertanyaan atau bahasa yang tidak dimegerti oleh reponden.
c. Sulit digunakan untuk responden yang memiliki keterbatasan dalam
membaca dan menulis

Anda mungkin juga menyukai