Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KONSEP KEPERAWATAN GERONTIK”. Makalah ini kami buat bertujuan untuk
menjelaskan materi tentang konsep Gerontik. Dengan adanya makalah ini di harapkan
mahasiswa dapat memahami materi konsep Gerontik dengan baik.
Makalah ini kami buat dengan semaksimal mungkin walaupun kami menyadari
masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran ataupun kritik dan yang sifatnya membangun dan tercapainya
suatu kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi
pembaca maupun kami.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumuasan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Keperawatan Gerontik......................................................................6
B. Tujuan Keperawatan Gerontik............................................................................6
C. Fungsi Keperawatan Gerontik.............................................................................7
D. Sifat Keperawatan Gerontik................................................................................8
E. Metode Asuhan Keperawatan Gerontik..............................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang bersifat konprehensif
terdiri dari bio-psiko- sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien
lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat (UU RI No.38 tahun 2014). Pengertian lain dari keperawatan gerontik
adalah praktek keperawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses menua
(Kozier, 1987). Sedangkan menurut Lueckerotte (2000) keperawatan gerontik
adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada
pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi serta
evaluasi.(Damanik & Hasian, 2019)
BerdasarkanMenua /menjadi tua (aging) merupakan suatu proses
menghilangnya secara perlahan- lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan
yang diderita.(Hary, 2016)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan bersifat komprehensif terdiri dari bio, psiko,
sosial dan spiritual ditujukan kepada individu, keluarga, keluarga kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit berdasarkan ilmu dan kiat. Lansia baik sebagai
individu maupun kelompok merupakan sasaran dari pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan dilaksanakan dengan pemberian asuhan keperawatan.
Pengertian asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi perawat dengan klien
dan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan kemandirian dalam merawat
dirinya.(Ryan et al., 2013)
Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lanjut usia dengan
masalah-masalah yang terjadi pada lansia yang meliputi aspek biologis, sosiologis,
psikologis, dan ekonomi. Gerontologi merupakan pendekatan ilmiah (scientific
approach) terhadap berbagai aspek dalam proses penuaan. (Kevin, 2020)
B. Rumuasan Masalah
1. Apa pengertian gerontik ?
2. Apa tujuan keperawatan gerontik ?
3. Apa fungsi keperawatan gerontik ?
4. Apa saja sifat pelayanan keprawatan gerontik ?
5. Apa Saja Metode Asuhan Keperawatan Gerontik?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Penulis berharap mampu memahami dan mengelola pada mata kuliah
keperawatan gerontik.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian keperawatan gerontik.
b. Untuk mengetahui tujuan keperawatan gerontik.
c. Untuk mengetahui fungsi keperawatan gerontik.
d. Untuk mengetahui sifat pelayanan keperawatan gerontic.
e. Untuk mengetahui Metode Asuhan Keperawatan Gerontik.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
5. Memelihara kemandirian lansia yang sakit seoptimal mungkin.(Ryan et al.,
2013)
4
misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang
memberikan perawatan pada klien.
f) Consultant, artinya perawat sebagai tempat konsultasi terhadap masalah
atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan
atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.
g) Researcher, artinya perawat sebagai penelitian di bidang keperawatan
gerontik, di mana perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah
penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan
hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
h) Collaborator, artinya perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan
keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan
keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan klien. (Sri, 2014)
2. Fungsi kode etik keperawatan
Menurut eliopoulus (2020) fungsi perawatan adalah
a) Membimbing orang pada segala usia untuk mencapai masa tua yang
sehat.
b) Menghilangkan perasaan takut tua.
c) Menghormati hak orang yang lebih tua dan memastikan yang lain
melakukan hal yang sama.
d) Memantau dan mendorongkualitas pelayanan.
e) Memerhatikan serta mengurangi resiko terhadap Kesehatan dan
kesejahteraan.
f) Mendidik dan mendorong pemberi pelayanan Kesehatan.
g) Membuka kesempatan untuk pertumbuhan selanjutnya
h) Mendengarkan dan memberi dukungan dan memberikan semangat,
dukungan, dan harapan.
5
1. Independen (mandiri) Dalam melakukan asuhan keperawatan dapat dilakukan
secara mandiri keparawatan.
2. Interpenden atau kolaborasi Dalam melakukan asuhan keperawatan bekerja
sama dengan petugas kesehatan lainnya
3. Humanistik Dalam melakukan asuhan keperawatan memandang lansia sebagai
makhluk yang perlu diberikan keperawatan secara layak dan manusiawi.
4. Holistik Dimana lansia memiliki kebutuhan yang utuh baik bio-psiko-sosial
dan spiritual yang mempunyai karakteristik yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. (Ns. Reny Yuli Aspiani, 2014).
6
2. Model Konseptual Budaya Leininger
Disebut sebagai Trancultural Nursing Theory atau teori perawatan
transkultural. Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya
klien, baik individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat, dapat mencegah
terjadinya culture shock atau culture imposition. Culture shock terjadi saat
pihak luar (perawat) mencoba mempelajari atau beradaptasi secara efektif
dengan kelompok budaya tertentu (klien).
Klien akan merasakan perasaan tidak nyaman, gelisah dan disorientasi
karena perbedaan nilai budaya, keyakinan, dan kebiasaan. Sedangkan culture
imposition adalah kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara
diam-diam maupun terang-terangan, memaksakan nilai-nilai budaya,
keyakinan, dan kebiasaan/perilaku yang dimilikinya kepada individu, keluarga,
atau kelompok dari budaya lain karena mereka meyakini bahwa budayanya
lebih tinggi daripada budaya kelompok lain. (Kevin, 2020).
3. Model Konseptual Self Care Orem
Perawat membantu usia lanjut untuk mempertahankan kebutuhan
perawatan diri dengan memberikan bimbingan, pengarahan, dan keterampilan
secara individual maupun kelompok sehingga usia lanjut mampu mandiri
secara bertahap dalam mengelola penyakitnya. Konsep keperawatan Orem
mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan klien untuk mencapai
kemandirian dan kesehatan yang optimal.
a. Teori Self care deficit Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai
penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan
dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan- keterbatasan dalam mencapai
taraf kesehatannya.
b. Teori Self care Ketika klien tidak mampu melakukan perawatan dirinya
sendiri maka deficit perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu
klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya
c. Teori nursing system Perawat menentukan, mendesain, dan menyediakan
perawatan yang mengatur kemampuan individu dan memberikannya
secara terapeutik sesuai dengan tiga tingkatan. (Kevin, 2020)
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan
pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang bersifat konprehensif terdiri dari bio-
psiko- sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik
sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
(Sarida & Hamonangan, 2020)
Tujuannya yaitu sebagai berikut :
1. Lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari–hari (ADL) secara mandiri dan
produktif.
2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan lansia seoptimal mungkin.
3. Membantu mempertahankan dan meningkatkan semangat hidup lansia (Life
Support).
4. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit (kronis atau
akut).
5. Memelihara kemandirian lansia yang sakit seoptimal mungkin.(Ryan et al.,
2013)
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan bagi pembaca khususnya mahasiswa
keperawatan, sebaiknya mahasiswa dapat menguasai keperawatan lansia dan
memberikan keperawatan gerontik dengan benar dan bias di mengerti dan di pahami
bagi semua pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA
Brier, J., & lia dwi jayanti. (2020). Keperawatan Gerontik. 21(1), 1–9.
Damanik, S. M., & Hasian. (2019). Modul Bahan Ajar Keperawatan Gerontik.
Universitas Kristen Indonesia, 26–127.