Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Peran Perawat Medikal Bedah dalam Kebijakan Pelayanan Kesehatan


(Nasional dan Internasional)

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Sisilia Husnul Khotimah PO.71.20.1.20.011
2. Angie Anindita PO.71.20.1.20.012
3. Siti Fadhilah PO.71.20.1.20.013
4. Rhizma Kusuma Dewi PO.71.20.1.20.014
5. Levi Riani PO.71.20.1.20.015

Dosen Pengampu :
Ns. Aguscik., S.Kep., M.Kes

D-III KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, dan tidak lupa kita mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu
agama Islam. Dalam mata kuliah “Keperawatan Medikal Bedah” ini, kami mendapatkan
tugas untuk membuat makalah yang berjudul “Peran Perawat Medikal Bedah dalam
Kebijakan Pelayanan Kesehatan (Nasional dan Internasional)”.
Kami harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai tanggung jawab
ilmuwan dalam berbangsa dan bernegara, khususnya bagi penulis. Makalah ini memang
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Palembang, 10 September 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1 Latar Belakang...............................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

2.1 Pengertian Keperawatan.................................................................................


2.2 Definisi Keperawatan Medikal Bedah...........................................................
2.3 Pengertian Praktik Keperawatan....................................................................
2.4 Saja Peran Dan Fungsi Perawat.....................................................................
2.5 Falsafah Praktik Keperawatan........................................................................
2.6 Ruang Lingkup Keperawatan.........................................................................
2.7 Ruang Lingkup Praktik Keperawatan Menurut UU Kesehatan.....................
2.8 Kebijakan Pelayanan Kesehatan di Indonesia dan Dunia..............................
2.9 Perawat Medikal Bedah Dalam Kebijakan Pelayanan Kesehatan (Nasional
Dan Internasional)..........................................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

3.1 Kesmpulan......................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan medical bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana keperawatan


itu sendiri adalah : Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprihensif
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan
yang diberikan dengan alasan kelemahan fisik, mental, masalah psikososial,
keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari
secara mandiri akibat gangguan patofisiologis.

Keperawatan medikal bedah membahas tentang masalah kesehatan yang lazim terjadi
pada usia dewasa baik yang bersifat akut maupun kronik dengan atau tanpa tindakan
operatif yang meliputi gangguan fungsi tubuh pada sistem cardiovascular, penginderaan
(mata, tht), pencernaan, dan urologi oleh karena berbagai penyebab patologis seperti
infeksi atau peradangan, kongenital, neoplasma trauma, dan degeneratif.

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai


wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam
tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka
keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.

Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari
adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis
penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi
akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan
keperawatan.

v
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian keperawatan?


2. Apa definisi keperawatan medikal bedah?
3. Apa pengertian praktik keperawatan?
4. Apa saja peran dan fungsi perawat?
5. Bagaimana falsafah praktik keperawatan
6. Bagaimana ruang lingkup keperawatan?
7. Bagaimana ruang lingkup praktik keperawatan menurut UU kesehatan?
8. Bagaimana kebijakan pelayanan kesehatan di Indonesia dan dunia?
9. Bagaimana perawat medikal bedah dalam kebijakan pelayanan kesehatan
(nasional dan internasional)?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa mengetahui pengertian keperawatan


2. Mahasiswa mengetahui definisi keperawatan medikal bedah
3. Mahasiswa mengetahui pengertian praktik keperawatan
4. Mahasiswa mengetahui peran dan fungsi perawat
5. Mahasiswa mengetahui falsafah praktik keperawatan
6. Mahasiswa mengetahui ruang lingkup keperawatan
7. Mahasiswa mengetahui ruang lingkup praktik keperawatan menurut UU
kesehatan
8. Mahasiswa mengetahui Kebijakan pelayanan kesehatan di Indonesia dan dunia
9. Mahasiswa mengetahui perawat medikal bedah dalam kebijakan pelayanan
kesehatan (nasional dan internasional)

vi
2.1 Pengertian Keperawatan

Profesi keperawatan sangat dibutuhkan karena profesi ini sangat berhubungan dengan
manusia. Ketika manuia mengalami gangguan fisik manuia mengalami gangguan fisik
Maupun psikisnya di Maupun psikisnya dia tidak bisa melakukan kegiatan a tidak bisa
melakukan kegiatan rutinitas seperti biasa. Oleh karena itu, dia harus membutuhkan
pertolongan seorang perawat. Seorang perawat yang professional yang ditutut zaman
sekarang yaitu dia harus memiliki ilmu keperawatan juga memiliki pengalaman kerja.
Dalam keperawatan terdapat ruang lingkup keperawatan yang menjelaskan tentang
bidang-bidang yang ada di ruang lingkup keperawatan tersebut. Ruang lingkup adalah
suatu batasan yang memudahkan dilaksanakannya penelitian agar efektif dan efesien
untuk memisahkan aspek tertentu sebuah objek.

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesiaonal yang merupakan bagian


intergral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
ditunjukkan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun
sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Keperawatan merupakan suatu
bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari layanan
kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik
sehat maupun sakit, yang mencakup keseluruhan proses kehidupan manusia (Lokakarya
keperawatan nasional, 1983) Perawat adalah seorang yang memiliki kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang
diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU kesehatan No 23 tahun 1992) Jadi
perawat merupakan seseoarang yang telah lulus pendidikan perawat dan memiliki
kemampuan serta kewenangan melakukan tindakan kerpawatan berdasarkan bidang
keilmuan yang dimiliki dan memberikan pelayanan kesehatan secara holistic dan
professional untuk individu sehat maupun sakit, perawat berkewajiban memenuhi
kebutuhan pasien meliputi bio-psiko-sosio dan spiritual, di dalam materi ini terdapat
ruang lingkup keperawatan yang terdiri dari keperawatan keluarga, anak, gawat darurat,
komunitas, gerontik dan maternitas.

1
2.2 Definisi Keperawatan medical bedah

Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu


dan teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
yg komprehensif ditujukan pada orang dewasa dgn atau yg cenderung mengalami
gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan struktur akibat trauma. Keperawatan
medical bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana keperawatan itu sendiri
adalah : Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprihensif ditujukan
pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang
diberikan dengan alasan : kelemahan fisik, mental, masalah psikososial, keterbatasan
pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari secara
mandiri akibat gangguan patofisiologis, (CHS,1992).

Pengertian keperawatan medikal bedah mengandung empat hal seperti di bawah ini:

1. Pelayanan Profesional

Seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, selalu


memandang pasien secara holistic/menyeluruh baik Bio-Psiko-sosial-kultural-Spiritual.
Dalam setiap tindakan, perawat dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan secara
professional sesuai dengan standarisasi profesi keperawatan. Pelayanan ini diberikan
oleh seorang perawat yang berkompetensi dan telah menyelesaikan pendidikan profesi
keperawatan pada jenjang yang lebih tinggi.

2. Berdasarkan Ilmu Pengetahuan

Perawat dalam melaksanakan tugasnya sudah melalui jenjang Pendidikan Formal yang
sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Ilmu pengetahuan terus berubah dari waktu ke waktu
(dinamis), sehingga dalam memberikan Asuhan keperawatan pada Klien berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan terbaru

2
3. Menggunakan scientific Metode

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melaui tahap-tahap dalam proses


keperawatan berdasarkan pendekatan ilmiah. Dengan menggunakan standarisasi asuhan
keperawatan yang ada (NANDA, NIC, NOC).

4. Berlandaskan Etika Keperawatan

Perawat dalam melaksanakan tugasnya, dituntut untuk dapat menerapkan asas etika
keperawatan yang ada, meliputi asas Autonomy (menghargai hak pasien/ kebebasan
pasien), Beneficience (menguntungkan bagi pasien), Veracity (kejujuran), Justice
(keadilan)

Konsep Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan medikal bedah merupakan


pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu dan teknik Keperawatan Medikal Bedah
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yg komprehensif ditujukan pada orang
dewasa dgn atau yg cenderung mengalami gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan
struktur akibat trauma.

2.3 Pengertian Praktik Keperawatan

Praktik Keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional (Ners) melalui


kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan yang
lain dalam memberikan asuhan keperawatan yang holistic sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya (CHS,1992). Menurut American Nursing Association (ANA) :
perlakuan terhadap kompensasi pelayanan profesinal yang memerlukan pengetahuan
khusus tentang ilmu biologi, fisika/ilmu alam, perilaku, psikologi, sosiologi dan teori
keperawatan sebagai dasar untuk mengkaji, menegakkan diagnose, melakukan
intervensi, dan wvaluasi upaya peningkatan dan pemertahanan kesehatan; penemuan
dan pengelolaan masalah kesehatan, cidera, atau kecacatan; pemertahanan fungsi
optimal; atau meninggal dengan nyaman

NCBSN(National NCBSN(National Council of State Boards of N Council of


State Boards of Nursing) : Praktik keper ursing) : Praktik keperawatan berarti

3
membantu indi awatan berarti membantu individu atau kelompok dalam
mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang proses
kehidupan dengan mengkaji status kesehatannya, menentukan diagnose, merencanakan
dan mengimplementasikan strategi perawatan untuk mencapai tujuan, serta
mengevaluasi respons terhadap perawatan dan pengobatan.

Tujuan Praktik Keperawatan Professional

1. Membantu Membantu individu u individu untuk mandiri mandiri

2. Mengajak individu atau masyarakkat berpartisipasi dalam bidang kesehatan

3. Membantu Membantu individu mengembangkan pot individu mengembangkan


potensi untuk mem ensi untuk memelihara kesehatan secara elihara kesehatan secara
optimal agar optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara kesehatan

4. Membantu individu memperoleh derajat secara optimal Ruang Lingkup Peran


Perawat Profesional Peran perawat Sesuai Loka Karya Nasional 1983 :

a. Pelaksana pelayanan keperawatan

b. Pengelolaan pelayanan keperawatan dan istitusi pendidikan

c. Pendidik dalam keperawatan

d. Peneliti dan pengembangan keperawatan

2.4 Peran Dan Fungsi Perawat

Peran Perawat :

1. Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan.

Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memeprhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian

4
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosis keperawatan agar bias direncakan dan dilaksanakan tindakan yang
tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana
sampai dengan kompleks.

10 Faktor Asuhan dalam Keperawatan :

1. Menunjukkan system nilai kemanusian dan altruisme.


2. Memberi harapan dengan :

– mengembangkan sikap dalam membina hubungan dengan klien

– memfalitasi untuk optimis

– percaya dan penuh harapan

3. Menunjukkan sensivitas antara satu dengan yang lain.


4. Mengembangkan hubungan saling percaya : komunikasi efektif, empati, dan
hangat.
5. Ekspresi perasaan positif dan negative melalui tukar pendapat tentang perasaan.
6. Menggunakan proses pemecahan mesalah yang kreatif
7. Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar
8. Memeberi support, perlindungan, koreksi mental, sosiokultural dan lingkungan
spiritual
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
10. Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.

Kekuatan dalam Asuhan :

1. Aspek Transformasi

5
Perawat membantu klien untuk mengontrol perasaannya dan berpartisipasi aktif dalam
asuhan.

2. Integrasi asuhan

Engintegrasikan individu ke dalam sosialnya.

3. Aspek Pembelaan
4. Aspek penyembuhanà Membatu klien memilih support social, emosional,
spiritual.
5. Aspek Partisipasi.
6. Pemecahan masalah dengan metoda ilmiah.

1. Peran Sebagai Advokat ( Pembela)

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
meninterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasiennya, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.

2. Peran Sebagai Edukator

Peran ini dilakukan untuk :

1. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi


kesehatanya.
2. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien

6
3. Peran Sebagai Koordinator

Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi


pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.

Tujuan Perawat sebagi coordinator adalah :

1. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan


klien.
2. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
3. Menggunakan keterampilan perawat untuk :

– merencanakan

– mengorganisasikan

– mengarahkan

– mengontrol

3. Peran Sebagai Kolaborator

Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan
bentuk pelayanan selanjutnya.

4. Peran Sebagai Konsultan

Peran disini adlah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

5. Peran Sebagai Pembeharu

7
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja
sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.

Peran perawat sebagai pembeharu dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :

– Kemajuan teknologi

– Perubahan Lisensi-regulasi

– Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan

– Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan.

Selain peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian peran
perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983 yang membagi menjadi 4
peran diantaranya peran perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, peran
perawat sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan, peran perawat sebagai
pendidik dalam keperawatan serta peran perawat sebagai peneliti dan pengembang
pelayanan keperawatan.

–> Fungsi Perawat :

1. Fungsi Independen

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti
pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenhuan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan
aktivitas, dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan
kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.

2. Fungsi Dependen

8
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini
biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat
primer ke perawat pelaksana.

3. Fungsi Interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang ber sifat saling ketergantungan di antara
tam satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan membutuhkan
kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan
keperawatan pada penderaita yang mempunyai penyskit kompleks keadaan ini tidak
dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainya, seperti
dokter dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam
pemantauan reaksi obat yang telah di berikan.

Keperawatan

Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yg komprihensif ditujukan
pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yg menncakup seluruh
proses kehidupan manusia

Keperawatan Medikal Bedah

Pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu dan teknik Keperawatan Medikal Bedah
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yg komprehensif ditujukan pada orang
dewasa dgn atau yg cenderung mengalami gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan
struktur akibat trauma.

Pelayanan Keperawatan Berupa BANTUAN Diberikan Dgn Alasan

1. Kelemahan fisik
2. Kelemahan mental
3. Masalah psikososial

9
4. Keterbatasan pengetahuan
5. Ketidakmampuan dan ketidakmauan melakukan kegiatan sehari-hari sec mandiri
akibat gangguan patofisiologis(CHS, 1992)

4 (empat) Karakteristik Esensial Dlm Mewujudkan Yankep Yg Profesional

1. Berdasarkan Ilmu Keperawatan yg kokoh


2. Berorientasi pd pelayanan yg berkualitas
3. Mempunyai Kode etik
4. Menunjukkan Otonomi profesi

Inti Praktek Keperawatan Adalah

Pemberian Asuhan Keperawatan kepada KLIEN

2.5 FALSAFAH PRAKTIK KEPERAWATAN

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan


bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan, yang
berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit, yang mencakup
keseluruhan proses kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan nasional, 1983)

Perawat adalah seorang yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan


tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui
pendidikan keperawatan (UU kesehatan No 23 tahun 1992)

Falsafah Praktik Keperawatan Sebagian besar dasar falsafah praktik keperawatan


profesional disusun merujuk kepada konsep praktik profesional dan teori keperawatan.
Falsafah praktik pemikiran yang sama untuk mengemban tugas keperawatan, tetapi
disetiap negara pernyataan yang disusun juga disesuaikan dengan nilai dan latar
belakang budayanya. Dalam lokakarya nasional bulan Januari, 1983 telah disepakati

10
adanya profesinalisasi keperawatan, dengan menetapkan pengertian keperawatan,
falsafah keperawatan dan peran/ fungsi perawat.

Penyataan falsafah keperawan di Indonesia adalah sebagai berikut : • Perawatan


merupakan bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan
kegiatan hidup sehari-hari • Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemulihan,
serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan kepada upaya pelayanan utama (PHC)
sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika keperwatan (Ibrahin C., 1988)

Falsafah keperawatan dari lokakarya, 1983 dapat dipakai sebagai kerangka untuk
menyusun falsafah praktik keperawatan. Dalam mengembangkan falsafah keperawatan
rasanya tidak dapat kita hanya mengacu kepada satu teori keperawatan misalnya yang
dikembangkan oleh Martha E. Rogers, Sc. D. Falsafah harus menjelaskan berbagai
pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan sehingga dapat
merupakan kerangka dasar yang kokoh bagi praktik keperawatan.

2.6 Ruang Lingkup Keperawatan

Ruang lingkup keperawatan adalah suatu batasan yang memudahkan dilaksanakannya


pelayanan kesehatan individu, kelompok maupun masyarakat yang sehat maupun sakit
serta memudahakan aspek tertentu dalam suatu objek yang ada pada ruang lingkup
bidang keperawatan.Ruang lingkup keperawatan terdiri dari keperawatan anak,
komunitas, medical bedah, anestesi, jiwa,keperawatan keluarga dan sebagainya. Pada
pembahasan kali ini kami akan menjelaskan beberapa ruang lingkup bidang
keperawatan.

1. Keperawatan anak

Keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada anak yang berfokus pada keluarga.

11
Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu keperawatan yang terdiri atas dua bidang
ilmu keperawatan yaitu keperawatan anak dan maternitas. Ilmu keperawatan anak
merupakan dasar dalam mengantarkan perserta didik agar mampu memberikan asuhan
keperawatan yang aman, efektif bagi anak (Infant, toddler, prasekolah, sekolah dan
remaja). Prinsip keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip
keperawatan anak adalah :

a. Anak sebagai individu dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan

b. Anak bukan minuatur orang dewasa

c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan dan peningkatan


derajat kesh.

d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada


kesejahteraan anak sebagai perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam
memberikan askep anak.

Peran perawat dalam keperawatan anak

 Sebagai pelaksana pelayanan keperawatan


 Pendidik
 Pengelola dalam bidang pelayanan
 Perawat dan institusi pendidikan keperawatan

2. Keperawatan Maternitas

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan professional


keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, bifas, antaradua kehamilan dan bayi
baru lahir sampai umur 40 hari, berserta keluarganya,berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Paradigma keperawatan maternitas

a. Manusia

12
b. Lingkungan

c. Sehat

d. Keperawatan ibu

3. Keperawatan Komunitas

a. Upaya Promotif

Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan


jalan :

 Penyuluhan kesehatan masyarakat


 Peningkatan gizi
 Pemeliharaan kesehatan perorangan
 Pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur
 Rekreaksi

b. upaya preventif

Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu,


keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui kegiatan :

 Imunisasi masal terhadap bayi dan balita


 Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun
kunujungan rumah
 Pemberian vit A

c. Upaya kuratif

Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota, keluarga yang menderita penyakit


ataupun masalah kesehatan.

d. Upaya rehabilitative

13
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.

4. Keperawatan Gawat Darurat

Keperawatan gawat darurat adalah pelayanan professional keperawatan yang diberikan


pada pasien dengan kebutuhan urgen dan kritis. Pelayanan gawat darurat tidak hanya
memberikan pelayanan untuk mengatasi kondisi kedaruratan yang dialami pasien tetapi
juga memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi kecemasan pasien dan keluarga.
Prinsip penatalaksana keperawatan darurat

· Memelihara jalan nafas dan menyediakan ventilasi, melakukang resusitasi pada


saat dibutuhkan. Kaji cedera dan obstriksi jalan nafas.

· Kontrol pendarahan dan konsekuensinya

· Evaluasi dan pemulihan curah jantung

5.Keperawatan Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dan
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan, 1988).

a. Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat dan


kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai
peran yang terdapat dalam kelurga adalah sebagai berikut :

1) Peran ayah : Sebagai suami dan istri dan ayah dari anak-anaknya. Nerperan mencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, anggota
dari kelompok masyarakat dari lindungannya.

b. Peran ibu : Sebagai isti dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peran
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya.

c. Peran anak-anak : Melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat


perkembangan fisik, mental , sosial, dan spiritual.

14
6. Keperawatan Gerontik

Keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan pelayanan


terhadap usia lanjut di berbagai tatanan dan membantu usia lanjut untuk mencapai dan
mempertahankan fungsi yang optimal. Lingkup praktek keperawatan gerontik meliputi
pemberian asuhan keperawatan, melaksanakan advokasi dan berkerja untuk
meningkatkan kemampuan kemandirian usia lanjut, mencegah dan meminimalkan
kecacatan dan menunjang proses kematian yang bermatabat. Lingkup pelayanan pada
usia lanjut meliputi :

1. Pelayanan kesehatan lansia berbasis institusi

2. Pelayanan kesehatan berbasis komunitas

2.7 Ruang Lingkup Praktik Keperawatan Menurut Undang-Undang Kesehatan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PERATURAN


PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG
KEPERAWATAN.

BAB I KETENTUAN UMUM :

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

2. Perawat Vokasi adalah Perawat lulusan pendidikan vokasi Keperawatan paling


rendah program Diploma Tiga Keperawatan.

3. Perawat Profesi adalah Perawat lulusan pendidikan profesi Keperawatan yang


merupakan program profesi Keperawatan dan program spesialis Keperawatan.

15
4. Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

5. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam


bentuk Asuhan Keperawatan.

6. Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien dan


lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien
dalam merawat dirinya.

7. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik
sehat maupun sakit.

8. Klien adalah perseorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat yang menggunakan


jasa Pelayanan Keperawatan.

9. Surat Tanda Registrasi Perawat yang selanjutnya disingkat STRP adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh konsil keperawatan kepada Perawat yang telah diregistrasi.

10. Surat lzin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota kepada Perawat sebagai
pemberian kewenangan untuk menjalankan Praktik Keperawatan.

11. Perawat Warga Negara Asing adalah Perawat yang bukan berstatus Warga Negara
Indonesia.

12. Surat Tanda Registrasi Sementara Perawat yang selanjutnya disebut STR Sementara
Perawat adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil keperawatan kepada Perawat
Warga Negara Asing yang melakukan kegiatan dalam rangka pendidikan, pelatihan,
penelitian, pelayanan kesehatan di bidang kesehatan yang bersifat sementara di
Indonesia.

16
13. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

14. Standar Profesi Keperawatan yang selanjutnya disebut Standar Profesi adalah
batasan kemampuan minimal -4- berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh Perawat untuk dapat melakukan
Praktik Keperawatan pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh Organisasi
Profesi.

15. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintah negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

16. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, dan Wali Kota serta perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan.

17. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


kesehatan.

18. Organisasi Profesi adalah wadah yang menghimpun Perawat secara nasional dan
berbadan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.8 Kebijakan Pelayanan Kesehatan di Indonesia dan Dunia.

BAB IV PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPERAWATAN

Pasal 15

17
(1) Perawat menjalankan Praktik Keperawatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dan/atau tempat lain sesuai dengan Klien sasarannya.
(2) Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. tempat praktik mandiri Perawat
b. klinik
c. pusat kesehatan masyarakat; dan/atau
d. rumah sakit.

(3) Tempat lain sesuai dengan Klien sasarannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi rumah Klien, rumah jompo, panti asuhan, panti sosial, perusahaan, sekolah,
dan tempat lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Praktik Keperawatan di tempat lain sesuai dengan Klien sasarannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dalam bentuk kunjungan rumah Klien, rumah jompo, panti
asuhan, panti sosial, dan sekolah tidak memerlukan SIPP sepanjang telah memiliki SIPP
di tempat praktik mandiri Perawat, klinik, atau pusat kesehatan masyarakat pada
wilayah kerja yang sama.

(5) Praktik Keperawatan di tempat lain sesuai dengan Klien sasarannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan berdasarkan penugasan dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tempat Perawat bekerja.

(6) Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik
mandiri Perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a harus memasang papan
nama praktik.

(7) Papan nama praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus diletakkan pada
bagian atau ruang yang mudah terbaca dengan jelas oleh masyarakat.

(8) Papan nama praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan ayat (7) paling sedikit
memuat nama Perawat, nomor STRP, nomor SIPP, dan keterangan “memberikan
Asuhan Keperawatan”.

18
(9) Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik
mandiri Perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a harus memiliki
kualifikasi pendidikan paling rendah profesi ners.

Tugas dan Wewenang

Pasal 16

Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, Perawat bertugas sebagai:

a. pemberi Asuhan Keperawatan

b. penyuluh dan konselor bagi Klien

c. pengelola Pelayanan Keperawatan

d. peneliti Keperawatan

e. pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau

f. pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.

Pasal 17

Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 16 huruf a di bidang upaya kesehatan perorangan, Perawat
berwenang:

a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik

b. menetapkan diagnosis Keperawatan; c. merencanakan tindakan Keperawatan

d. melaksanakan tindakan Keperawatan

e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan

f. melakukan rujukan

g. memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi

19
h. memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter

i. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan

j. melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai dengan resep tenaga
medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.

2.9 Peran Perawat Medikal bedah Dalam Nasional dan Internasional

Peran Perawat Medikal Bedah Dalam Kebijakan Pelayanan Kesehatan Secara


Nasional Dan Internasional

 Definisi Keperawatan Medikal Bedah

Keperawatan Medikal Bedah adalah pelayanan profesional yang berdasarkan pada ilmu
keperawatan medikal bedah dan teknik keperawatan medikal bedah berbentuk
pelayanan Bio-psiko-sosio-spiritual, peran utama perawat adalah memeberikan asuhan
keperawatan kepada manusia (sebagai objek utama pengkajian filsafat ilmu
keperawatan: ontologis). (Nursalam, 2008: hal 14) .

 Kebijakan Pelayanan Kesehatan Secara Nasional Dan Internasional

1.Keperawatan medical bedah di lakukan dengan : Pelayanan Profesional Seorang


perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, selalu memandang
pasien secara holistic/menyeluruh baik Bio-Psiko-sosial-kultural-Spiritual. Dalam setiap
tindakan, perawat dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional
sesuai dengan standarisasi profesi keperawatan. Pelayanan ini diberikan oleh seorang
perawat yang berkompetensi dan telah menyelesaikan pendidikan profesi keperawatan
pada jenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini perawat harus bersikap Acceptance,
Sensitif, Empati, dan trust kepada klien. Selain itu perawat harus memahami dan
mengaplikasikan,Prinsip–Prinsip Moral dalam Praktek Keperawatan .

2.Berdasarkan Ilmu Pengetahuan Perawat dalam melaksanakan tugasnya sudah melalui


jenjang Pendidikan Formal yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Ilmu pengetahuan

20
terus berubah dari waktu ke waktu (dinamis), sehingga dalam memberikan Asuhan
keperawatan pada Klien berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.Dasar
pengetahuan yang harus dimiliki perawat profesional antara lain : 1. Konsep sehat –
sakit 2. Konsep manusia dan kebut. Dasar manusia 3. Patofisologi penyakit 4. Konsep
stres – adaptasi 5. Tugas perkembangan usia dewasa 6. Proses keperawatan dan
penerapannya 7. Komunikasi terapeutik 8. Konsep kolaborasi & manajemen
keperawatan

3.Menggunakan scientific Metode Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melaui


tahap-tahap dalam proses keperawatan berdasarkan pendekatan ilmiah. Dengan
menggunakan standarisasi asuhan keperawatan yang ada (NANDA, NIC, NOC).

4.Berlandaskan Etika Keperawatan Perawat dalam melaksanakan tugasnya, dituntut


untuk dapat menerapkan asas etika keperawatan yang ada, meliputi asas Autonomy
(menghargai hak pasien/ kebebasan pasien), Beneficience (menguntungkan bagi
pasien), Veracity (kejujuran), Justice (keadilan).

Secara bertahap sistem keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem
kesehatan nasional. Bermakna bahwa sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan
profesional dikembangkan secara terintegrasi dalam sistem pemberian pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Dalam banyak hal, sistem pemberian pelayanan/asuhan
keperawatan profesional bersifat saling berhubungan (interrelation) dan saling
bergantung (interdependent) dengan sistem pemberian pelayanan profesional lain dalam
sistem pemberian pelayanan kesehatan, seperti sistem pelayanan/asuhan medis termasuk
pelayanan kedokteran gigi, sistem pelayanan kesehatan masyarakat atau kesehatan
publik, dan sistem pelayanan kefarmasian. Sifat saling bergantung bermakna bahwa
sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan profesional bersifat saling
memerlukan dan saling melengkapi dengan sistem pemberian pelayanan profesional

21
yang lain, terutama sistem pemberian pelayanan/asuhan medis termasuk medis
spesialistik. Pelayanan keperawatan profesional dilaksanakan di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan, menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat yang
memerlukan, baik di tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat, maupun di tatanan
pelayanan rumah sakit. Pelayanan dikembangkan bersifat berjenjang mulai dari
keperawatan dasar sampai dengan keperawatan yang bersifat rumit atau spesialistik
bahkan subspesialistik, disertai dengan sistem rujukan keperawatan sebagai bagian dari
rujukan kesehatan yang efektif dan efisien. Pelayanan/asuhan keperawatan yang bersifat
spesialistik, baik keperawatan klinik maupun keperawatan komunitas antara lain adalah
keperawatan anak, keperawatan maternitas,mkeperawatan medikal bedah, keperawatan
jiwa, keperawatan gawat darurat, keperawatan keluarga, keperawatan gerontik dan
keperawatan komunitas. Secara bersamaan dikembangkan kemampuan pengelolaan
keperawatan profesional (professional nursing management) dengan kepemimpinan
profesional keperawatan (professional nursing leadership) sehingga memungkinkan
keperawatan Indonesia berkembang sesuai kaidah-kaidah keperawatan sebagai profesi.
 Komponen keperawatan medikal bedah Ada 5 objek utama dalam ilmu keperawatan:
manusia, individu (yang mendapatkan asuhan keperawatan) keperawatan, konsep sakit,
aplikasi tindakan keperawatan. Menurut (Nursalam, 2008: hal 16) 1. Manusia Penerima
asuhan keperawatan adalah manusia, individu, kelommpok, komunitas, atau social.
Masing-masing diperlakukan oleh perawat sebagai sistem adaptasi yang holistic dan
terbuka. (Nursalam, 2008: hal 16) 2. Keperawatan Bentuk pelayanan professional
berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun
sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, dan social agar dapat mencapai derajat
kesehatan yang optimal. (Nursalam, 2008: hal 20) 3. Konsep sehat-sakit Definisi WHO
tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat
yang positif a. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh. b.
Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal. c.
Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. Sakit adalah suatu
kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Webster’s New Collegiate Dictionary).Sakit
adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam hal, bisa suatu kejadian,

22
kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, dari
fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan. (Nursalam, 2008: hal 21)

4. Konsep lingkungan Lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan
eksternal, yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan prilaku
seseorang dan kelompok. Lingkungan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun
psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman, sedangkan
lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa
pengalaman, kemampuan emosional, kepribadian) dan proses stressor biologis (sel
maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.

5. Aplikasi pada asuhan keperawatan: Proses keperawatan Tren dan Issu keperawatan
medikal bedah Menurut, (Nursalam,2008: hal 28-32).

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu
dan teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
yang komprehensif ditujukan pada orang dewasa dengan atau yang cenderung
mengalami gangguan fisiologi dengan atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.
Peran Perawat diantaranya sebagai advokat, edukator, kolaborator, konsultan, dan
pembeharu.
Peran perawat dalam menjalankan kebijakan pelayanan kesehatan nasional dan
internasional tidak terlepas dari melakukan pelayanan yang professional secara
menyeluruh/holistik kepada pasien dan klien. Selain itu perawat harus memahami dan
mengaplikasikan,Prinsip–Prinsip Moral dalam Praktek Keperawatan. Perawat dalam
melakukan suatu tindakan juga harus berdasarkan metode ilmiah seperti menggunakan
standarisasi asuhan keperawatan yang ada (NANDA, NIC, NOC).

3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa calon perawat harus mengetahui apa saja peran dan fungsi
perawat yang merupakan hal integral yaitu hal mendasar yang sangat penting sehingga
kita dapat menjalankan kebijakan pelayanan kesehatan baik nasional maupun
internasional.

24
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2016. Keperawatan dan Ruang Lingkup Keperawatan. http://self--


care.blogspot.com/2016/11/keperawatan-dan-ruang-lingkup.html?m=1https://
zdocs.tips/doc/praktik-keperawatan-36oeqv428jpl Diakses pada tanggal 9
September 2021

Dermawan, deden. 2013. Pengantar Keperawatan Profesional. Yogyakarta: Gosyen


Publising

Neef, jay. 2016. Ruang Lingkup Keperawatan. Makalah.


https://id.scribd.com/doc/312727834/Ruang-lingkup-keperawatan Diakses pada
tanggal 9 september 2021.

Nurslam.2008. Keperawatan Medikal Bedah: Program studi ilmu keperawatan.

Raymond H. & Simamor.2009. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Buku


kedokteran Jakarta: EGC.

Republik Indonesia. 1996 kesehatan Nomor 32 tahun 1996 KepMenKes No. 1239/2001.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26


Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

UU Kesehatan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 KepMenKes No. 1239/2001.


Kemenkes No. 1239/2001.

25

Anda mungkin juga menyukai