Anda di halaman 1dari 8

SCENARIO DAN SOP GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL

Perawat : Levi Riani

Pasien : Siti Fadhillah

Perkenalkan nama saya Perawat Levi. Saya mendapatkan pasien remaja berusia
19 tahun yang bernama Dilla. Dari cerita pihak keluarga bahwa pasien saya ini habis
diputusi pacarnya dan mereka itu sudah lama menjalin hubungan, serta sudah kenal
dengan keluarga satu sama lain. Tapi takdir berkata lain, mereka berdua tidak
dipersatukan dan memilih jalan masing-masing.

Dari semenjak itulah pasien saya sedih, kepikiran, dan sering sekali ngamuk
dan menangis yang tidak wajar, suka menjerit dan kadang ketawa serta bicara sendiri.
Dilla sering mengurung diri dikamar mengingat tentang kejadian kemarin.

Perawat mendatangi ruangan Dilla

Perawat : “Assalamualaikum dik Dilla, apa kabar? Gimana tidurnya semalam


nyenyak gak?” (sambil tersenyum dan memegag pundak pasien)

Pasien : “(menatap perawat dengan tatapan kosong) waalaikumsalam sus, gak


baik sus dan tidur saya tidak nyenyak”

Perawat : “loh kenapa tidak bisa tidur, masih memikirkan dia ya dilla nya?”

Pasien : “(menganggutkan kepala)”

Perawat : “ yaudah giamana kalau dilla suster ajak jalan-jalan kehalaman.mungkin


dilla bisa mengungkapkan isi hati dilla, dan juga mungkin dilla bisa
merilekskan fikiran dilla Karena dilla dari kemarin suster ajak keluar selalu
murung dikamar dan gak mau keluar ruangan. Mau ya… sekali ini aja?
(membujuk dengan penuh harapan)

Pasien : “baiklah kalau kamu memaksa”


Levi membawa Dilla keluar kamar menuju halaman

Perawat : “gimana, coba dilla ceritakan lagi apa yang dilla rasakan kemarin. Gapapa
kok, cerita aja mungkin suster bisa bantu dan kasih solusi nih?”

Pasien : “Hmmmm……. Gini ya sus sebenernya saya ini kayak mendengarkan


suara dan suara itu selalu mengingatkan hal tentang dia sus, dari nama nya
dan ucapan yang pernah dia sampaikan sus sama saya. Saya sudah
menerapkan apa yang sudah diajarkan oleh suster kemarin dengan tidak
memikirkan dia, dan juga minum obat, makan serta tidur teratur tapi masih
sus. Saya harus gimana sus, saya juga mau sembuh saya juga mau lanjutin
kuliah saya dan masa depan saya. Orang tua saya menaruh harapan sama
saya. Tapi kenapa suara itu selalu terdengar terus di telinga saya…. Salah
saya apa. Saya pisah dengan dia waktu lagi sayang-sayang nya sus, Cuma
maksud saya gak gini sus caranya saya disini udah hampir satu minggu.
Apa saya mati aja biar gak denger suara-suara aneh itu lagi sus. Saya ini
sadar sus Cuma selalu dihantui suara-suara yang bikin saya sedih, kadang
menjerit karena mendengar suara itu dan selalu teringat dengan dia sus
ketika mengingat dan mendengar suara-suara yang tidak tau asalnya dari
mana, serta wujudnya juga tidak ada sus….” (menunduk sedih dan putus
asa)

Perawat : “ ohh jadi gitu, nah dilla suster kasih tau ya, kamu memikirkan hal yang
sudah tidak ada didepan mata kamu, dan kamu juga takut dengan suara-
suara yang kamu dengar jadi kamu kefikiran tentang dia lagi.. sekarang
gini ya dilla. Disaat kamu lagi butuh sosok penyemangat sekarang yang
hadir siapa? Dia atau orang tua mu yang selalu nanyain keadaan kamu
waktu kamu kemarin gak mau bertemu sama mereka dan ibu mu satu lagi
gak berenti untuk doain kamu terus biar kamu cepat sembuh? Hayoo coba
dijawab pertanyaan saya…”
Pasien : “ yaa… memang orang tua saya sihh.. kenapa emang. Saya gak meminta
jawaban itu loh sus.. saya mau tau solusi biar suara-suara itu hilang dan
fikiran saya ini gak mikirin dia lagi. Kok malah jawab itu si sus anehhh
bangett sumpahh” (menatap penuh dengan pertanyaan kekesalan)

Perawat : “ nah kan orang tua mu kan pasti jawabannya. Terus kamu nggak kasian
liat mereka apalagi ibumu itu. iya saya faham sekali apa yang kamu
rasakan dan memang gak ada jawaban dari pertanyaan dilla tadi. Tapi
menurut saya kamu harus lawan terus suara-suara aneh yang kamu dengar.
Dan juga kamu memikirkan orang yang gak peduli dengan kondisi kamu
sekarang kecuali orang tua kamu. Gini ya dilla. Kamu harus rajin dengeri
shalawat nabi dan lagu lagu islami.. inshallah kok fikiran dan hati kamu
tenang, dan kamu jangan mudah terpancing emosi ketika orang menjawab
tidak sesuai apa yang kamu ingin kan, tetapi fahami dulu apa yang mereka
jawab dan dengeri apa yang mereka kasih tau untuk diri kamu.. dilla denger
ya .. kamu cantik masih remaja, soal putus cinta dan ditinggali pacar itu hal
wajar. Tuhan menunjukan bahwa bukan laki-laki yang terbaik buat kamu..
dan juga saya sering bilang kalau kamu merasa kesepian dan juga bingung
atau marah.. aayyooo cepat-cepat ambil wudhu dan shalat minta sama
Allah SWT untuk kesembuhan kamu dan kamu harus semangat ketika
kamu sukses kamu tinggal pilih mau cowo yang tipe kayak gimana pun..
kalau saya dilla saya gak mau dibodohi dan menyakitkan fikiran dan hati
saya sendiri yang jelas-jelas yang kita harapin dan kita butuhkan gak ada
kecuali Allah yang maha tau, dan orang tua mu yang setia dan sayang sama
kamu.. suster mau kamu harus terapin satu lagi ya… ketika kamu
mendegar suara-suara aneh yang mengingatkan kamu tentang dia. Aayooo
bukak lagu shalawat nabi, sering-sering dengar lantunan ayat-ayat allah..
dan selalu rajin shalat agar semua urusanmu dipermudah dan apa yang
kamu mau akan segeraa dia Amiinn kan aleh allah ya dilla.. ayoo semangat
terus,, jangan menyerah jadiin motivasi biar kamu jadi orang sukses dan
buat orang-orang diseliling kamu yang pernah ngeajatuhin kamu itu
menyesal dikemudian hari, dan satu lagi kalau kamu sukses suatu saat nanti
jangan sombong ya cantik… yang lalu biar la berlalu pegang massa depan
yang cerah okeyyy…. (sambill tersenyum dan memberi motivasi untuk
menyemangati pasien)

Pasien : “gatau kenapa saya akhir-akhir ini sering banget sensitive dengan orang-
orang yang bicara aneh gak sesuai jawaban apa yang saya mau. Tapi saya
akan usahakan apa yang suster ajarkan serta apa yang suster bilang tadi ya
sus”

Perawat : “ iya saya harap kamu ada kemajuan dari sebelum-sebelumnya. Yaudah
kita masuk aja ya biar kamu bisa istirahat”

Pasien : “iya”

Diajak masuk kekamar

Keesokan harinya perawat mengunjungi ruangan paisen….

Perawat : “ assalamualaikum dilla. Gimana nih keadaannya hari ini udah baikan
belum?”

Pasien : “waalaikumsalam iya sus udah enakan. Obat saya juga udah saya makan
sus dan ternyata apa yang suster ajarkan Alhamdulillah membuat saya
sadar. Dan suster sabar banget ngadepin saya. Saya mau cepet-cepet mau
ketemu sama orang tua saya sus”

Perawat : “alhamdulillah semangat terus ya dilla. Kalau begitu saya akan


berbincang dengan dokter tentang kemajuan kamu hari ini ya, semoga
kamu cepat pulang ya”

Pasien : “ baik sus terima kasih ya sus”


Perawat : “iya sama-sama dilla. Ingat pesan saya kemarin ya jangan lupa shalat dan
selalu berdoa ya. Kalau begitu silahkan lanjutkan aktivitas kamu saya mau
pamit dulu nanti kalau ada apa-apa bisa tekan bel yang sudah tertera ya
dilla . assalamualaikum”

Pasien : “waalaikumsalam sus”

SOP GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL


Pengertian Gangguan Mental Emosional merupakan suatu keadaan yang
mengindikasikan individu yang mengalami suatu perubahan
emosional yang dapat berkembang menjadi keadaan patologis apabila
terus berlanjut.
Tujuan Sebagai acuan bagi petugas kesehatan, terutama bagi Mahasiswa/i
agar mampu mendeteksi dini, menemukaan kasus dan melakukan
diagnosa kasus-kasus Gangguan Mental Emosional secara dini sesuai
batas kewenangan yang dimiliki.
Referensi  Uu No. 29 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
 Uu No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika
 Uu No. 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika
 Kemenkes RI No. 1457 / Menkes / SK / X / 2003 Tentang
Kewenangan dan SPM di Kabupaten.
 Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Tentang kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Alat dan Bahan  ATK
 Alat Kesehatan (tensimeter, stetoskop)
Prosedur dan 1. Pasien dipersilahkan duduk yang sudah disediakan disamping
langkah-langkah meja petugas
2. Anamnesis dilakukan pada semua pasien(Anak/Dewasa,
Baru/Lama) oleh dokter/perawat.
3. Pada pasien dewasa diatas 18 tahun dan usia lanjut :
a. Tanyakan keluhan utama pasien, catat pada status
b. Golongkan keluhan tersebut apakah termasuk keluhan fisik(F),
Keluhan Psikosomatis(PS), atau keluhan mental emosional
(ME) dan berikode.
c. Bila keluhan utama termasuk PS atau ME lanjutkan
d. Beri paraf dibawahnya dan lanjutkan dengan pemeriksaan
tanda-tanda vital lainnya.
e. Beri paraf dibawahnya dan lanjutkan dengan pemeriksaan
tanda-tanda vital lainnya.
4. pada pasien anak dan remaja dibawah 18 tahun
a. Tanyakan keluhan utama pada anak/pengantar, catat pada
status
b. Golongkan keluhan tersebut : F, PS dan ME beri kode
disampingnya
c. Selalu tanyakan adanya keluhan mental emosional dan status
perkembang anak
d. Lanjutkan dengan pertanyaan no.3 dari pertanyaan aktif
e. Beri paraf dibawahnya.
5. Dokter memeriksa kembali ihasil anamnesa dengan melihat
keadaan pasien secraa menyeluruh dan menanyakan kembali hal-
hal meragukan atau menanyakan hal-hal lainnya.
6. Setelah pemeriksaan fisik dan menetapkan diagnosis cantumkan
kode diagnosisnya dengan member tambahan kode F (jika
diagnosis penyakit fisik) dan M (jika terdapat gangguan kesehatan
jiwa PS atau ME)
7. Pada kolom terapi cantumkan resep obat yang diberikan dan
diberi paraf
8. Pada kunjungan berikutnya, ikuti prosedur yang sama seperti
diatas
Bagan Alur
Pasien Datang

1. Siap dan salam


2. Persiapan pasien
3. Beritahukan maksud dan tujuan tentang deteksi dini
tentang Gangguan Mental Emosional

Pasien dengan keluhan utama dibedakan menjadi 3


kelompok fisik (F), Psikometri (PS) atau Mental
Emosional (ME).

Kelompokan pasien berdasarkan gejala (keluhan) yang dirasakan


penderita yang membuat penderita datang berobat ke Puskesmas :

a.Keluhan fisik saja kelompok gangguan fisik murni (Fl),


keluhan fisik dengan keluhan mental emosional (co-morbid)
dimasukan dalam kelompok gangguan fisik ganda (F2)

b. Penderita dengan keluhan fisik yang diduga berhubungan


dengan masalah kejiwaan seperti keluhan pada jantung, perut,
pernafasan, kulit, otot, endokrin, urogenital dan cerebrovaskular
dimasukan dalam kelompok gangguan Psikosomatis (PS)

c.Penderita dengan keluhan berhubungan dengan perasaan,


pikiran dan perilaku seperti adanya gangguan tidur, gangguan
perilaku, gangguan emosi dan gangguan pikiran dimasukan
dalam kelompok gangguan Mental Emosional (ME)

Hal-hal yang - Petugas harus ramah dan sabar


perlu diperhatikan - Jalin komunikasi dengan baik
- Berikan kenyamanan pada klien

Anda mungkin juga menyukai