Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO ROLEPLAY : DEPRESI BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

Suatu hari datang seorang pasien perempuan berusia 20 tahun ke poliklinik dokter umum di RS
untuk berkonsultasi mengenai gejala yang dialaminya selama 1 bulan terakhir.

Dokter : selamat pagi, mari silahkan duduk.

Pasien : ya..terima kasih dok..

Dokter : baik, perkenalkan saya dokter _____ yang bertugas pada hari ini. Sebelumnya saya
berbicara dengan siapa?

Pasien : dengan ani, dok..

Dokter : baik, apakah panggilan “mba” sudah sesuai? Atau ada panggilan lain yang membuat
mba lebih nyaman?

Pasien : tidak apa-apa dok mba saja..

Dokter : Baik mba ani, Sebelumnya saya akan bertanya seputar identitas terlebih dahulu ya..mba
ani usianya berapa?

Pasien : 20 tahun dok

Dokter : pendidikan terakhirnya?

Pasien : SMA dok..

Dokter : baik, apakah saat ini mba bekerja?

Pasien : tidak dok..


Dokter : apakah mba ani sudah menikah?

Pasien : belum menikah dok..

Dokter : baik, saat ini kita akan melakukan tanya jawab dan juga pemeriksaan dengan harapan
kita dapat mencari solusi terhadap masalah mba ani bersama-sama ya. Sebelumnya, mba ani
tidak perlu khawatir dan dapat merasa tenang dalam menyampaikan informasi yang akan mba
ani sampaikan karena tanya-jawab kita hari ini bersifat rahasia ya mba, kecuali nantinya apabila
ada orang lain yang mba setujui untuk mengetahui. Saya juga mohon izin untuk mencatat
beberapa hal penting untuk membantu saya melihat kondisi mba ani. Apakah mba paham dan
setuju untuk dilakukan pemeriksaan pada sesi ini?

Pasien : Iya dok.. saya paham dan setuju..

Dokter : Baik, ada yang bisa saya bantu untuk saat ini?

Pasien : Akhir-akhir ini saya merasa tidak semangat dok..dan juga sering sedih dan menangis
sendiri..

Dokter : baik, kira-kira sudah berapa lama keluhannya iu rasakan?

Pasien : hm..kira kira sudah 1 bulan terakhir ini dok..

Dokter : baik, sudah sebulan ya. Boleh mba ani ceritakan bagaimana awal mula keluhan itu
muncul?

Pasien : Saya kurang tahu persisnya dok.. tapi 1 bulan yang lalu itu ada pengumuman kelulusan
masuk universitas tapi saya ditolak..padahal saya sudah 1 tahun saya berusaha untuk tes masuk
universitas itu tapi gagal terus sampai akhirnya saya rasanya sudah sedih, capek dan tidak
bersemangat lagi dok..
Dokter : baik, mba ani merasa sedih, capek, dan tidak bersemangat setelah pengumuman
kelulusan ya, sebelumnya apakah ada hal yang mengganggu mba ani sebelum ujian ada sesuatu
hal yang mungkin membuat mba ani tidak fokus atau stres ingin menghadapi ujian?

Pasien : hmm..iya dok..saya merasa tertekan karena saya sudah 1 tahun nunggak dan ini
kesempatan terakhir saya..

Dokter : baik, apakah rasa sedih yang mba ani rasakan mengganggu aktivitas sehari-hari?

Pasien : Iya dok, sangat mengganggu……saya jadi tidak bersemangat untuk ngapa-ngapain dok,
rasanya ingin menyendiri terus di kamar…gak mau keluar malu karena gak lulus. saya merasa
tidak berguna dok, masa sampai tidak bisa lulus sedangkan teman teman saya yang lain sekarang
sudah kuliah…

Dokter: baik, mba ani akhir-akhir ini dikamar terus ya. Biasanya dikamar apa yang mba ani
lakukan?

Pasien : ya.. tiduran aja dok..tapi rasanya hampa dan sering menangis sendirian… saya merasa
sudah tidak berguna lagi dok…

Dokter : Baik, apakah mba ani selama ini terganggu tidurnya?

Pasien : iya dok..saya kadang tertidur tetapi sering terbangun sendiri..

Dokter : baik, apakah ada yang membuat mba ani terbangun dari tidurnya?

Pasien : tidak dok..terbangun aja tiba tiba dan tidak bisa tidur lagi..

Dokter : baik..selain mengganggu aktivitas sehari-hari, untuk makannya bagaimana? Apakah


masih ingin untuk makan?
Pasien : hm..saya tidak nafsu makan dok..

Dokter : baik, mba ani jadi tidak nafsu makan ya..apakah mba ani sering merasa putus asa,
hingga ada kepikiran untuk bunuh diri?

Pasien : Iya dokter saya sering merasa putus asa….saya merasa tidak berguna lagi…..sempat
juga kepikiran untuk mengakhiri hidup ini dok..

Dokter : Apakah mba ani sempat berpikiran juga bagaimana cara untuk mengakhiri hidup?

Pasien : Tidak ada dokter…..saya cuma kepikiran untuk bunuh diri aja dok……

Dokter: F0  apakah mba ani pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya?

Pasien : belum pernah dok..

Dokter: F0  sebelum ada gejala apakah mba ani sebelumnya ada riwayat sakit lain? operasi?
pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya?

Pasien : Tidak ada dok, selama ini saya jarang sakit….sebelumnya saya gak pernah kayak gini
dok………

Dokter : F1  Maaf mba ani sebelumnya…..apakah mba ani ada kebiasaan sering konsumsi
alcohol atau mengkonsumsi obat2an terlarang?

Pasien : Tidak dok…….

Dokter : F3  Selain sedih yang berlebihan apakah mba ani juga sempat merasakan senang
yang berlebihan? tidak butuh tidur? aktivitas berlebih?

Pasien : Tidak ada dok……saya cuma sedih aja…..


Dokter : F2  Apakah mba ani pernah merasa mendengar sesuatu/ melihat sesuatu yang tdk
bisa dilihat org lain? (st mental : gangguan persepsi)

Pasien : pernah dokter……beberapa kali saya mendengar suara-suara kalo saya lagi sendiri
dok……katanya saya tidak berguna………lebih baik saya mati saja…….

Dokter : Apakah suara itu memerintahkan mba ani untuk bunuh diri?

Pasien : Tidak dok……

Dokter : F2  Apakah mba ani menyakini bahwa penyakit mba ani ini adalah karena hal hal
aneh? (st mental : gangguan persepsi)

Pasien : Tidak dok……

Dokter : Apakah mba ani sering mencium bau-bauan aneh?

Pasien : Tidak dokter

Dokter : Apakah mba ani merasa kalau mba ani sedang dikendalikan orang lain?

Pasien : Tidak dok……..

Dokter : Kalau sehari-hari apakah mba ani masih dapat melakukan kegiatan sendiri? seperti
makan dan membersihkan diri? (st mental : f. intelektual)

Pasien: masih bisa dokter.. cuma saya merasa tidak bersemangat aja..

Dokter : apakah mba ani datang kesini diminta orang lain atau atas kemauan sendiri?
Pasien: Saya datang kesini dengan kemauan saya sendiri dok karena saya merasa tidak enak
untuk bicara dengan orang tua saya..

Dokter : baik, apakah mba ani paham mengenai hal yang dialami mba ani saat ini?

Pasien : saya paham saya butuh bantuan tapi saya juga tidak mengerti saya ini kenapa seperti
ini.. (TILIKAN DERAJAT 4)

Dokter : Baik, berdasarkan dari hasil wawancara yang telah kita lakukan tadi, maka saya
menyimpulkan bahwa hal yang mba ani alami merupakan suatu gangguan yang dinamakan
gangguan depresi mayor dengan gejala psikotik. Gangguan ini dapat disebabkan oleh adanya
adanya faktor stres yang mba ani alami sejak 1 bulan yang lalu. Tindakan mba ani untuk mau
datang dan berkonsultasi dengan dokter merupakan suatu tindakan yang tepat. Namun mba ani
tidak perlu khawatir karena kita akan sama-sama untuk membantu mba ani agar gejala-gejala
yang mba ani rasakan dapat membaik. Untuk itu, disini saya akan memberikan obat untuk mba
ani. Obat yang akan saya berikan adalah obat untuk mengatasi gejala mba ani, yaitu ada anti
depresi yang namanya Fluoxetin dengan dosis 1x20 mg, namun obat ini ada efek samping berupa
mual muntah, serta obat anti psikotik Risperidon 2x2mg untuk mengurangi gejala yang
mendengar suara-suara, obat ini ada efek samping gangguan pergerakan. Obat ini harus diminum
rutin ya. Untuk mengurangi keluhan yang mba ani rasakan, mba ani juga bisa banyak mengobrol
dengan orang lain atau melakukan aktivitas lain yang mba ani senangi. Sebelum mengakhiri
percakapan kita, apakah masih ada hal lain yang ingin mba ani sampaikan atau tanyakan?

Pasien : Tidak dok, saya rasa cukup..

Dokter: Baik, saya juga akan menjadwalkan mba ani untuk datang kembali kesini minggu depan
ya

Pasien : Baik dok, saya akan mencoba untuk datang minggu depan. Saya mohon untuk bantu
saya ya, dok
Dokter : baik, saya akan berusaha untuk membantu mba ani, tetapi saya juga membutuhkan
kerjasama mba ani untuk rutin mengonsumsi obat dan melakukan hal-hal yang tadi saya
sarankan

Pasien : Baik dok, terima kasih banyak ya dok.

Dokter: Iya ibu sama-sama, mari mba ani saya antar ke pintu
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
STATUS MENTAL 

1. DESKRIPSI UMUM 
a. Penampilan : sesuai usia, pakaian dan rambut rapi, ekspresi tampak murung
b. Kesadaran neurologis compos mentis, kesadaran psikologis terganggu, dan sosial 
terganggu.
c. Pembicaraan: bicara agak lambat, suara pelan 
d. Perilaku dan aktivitas psikomotor : selama pemeriksaan pasien tampak lambat bergerak
dengan kepala sering tertunduk
e. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif

2. ALAM PERASAAN (EMOSI) 


a. Mood/suasana perasaan: hipotim 
b. Afek : serasi, stabil, pengendalian baik, empati dapat dirabarasakan, echt, dalam, skala
diferensiasi menyempit (dominan sedih)

3. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : auditorik
b. Gangguan persepsi lainnya : tidak ada

4. FUNGSI INTELEKTUAL 
a. Taraf intelegensi dan kemampuan menolong diri sendiri : sesuai dengan pendidikan
pasien, secara umum tanpa hamnbatan  
b. Daya ingat: tidak dilakukan pemeriksaan
c. Konsentrasi dan perhatian: tidak dilakukan pemeriksaan
d. Orientasi; kemampuan visuospasial; pikiran abstrak: tidak dilakukan pemeriksaan

5. PROSES PIKIR 
a. Arus pikir (produktivitas, kontinuitas, hendaya berbahasa) : produktivitas kurang
b. Isi pikir (preokupasi, waham) : preokupasi dan waham tidak ada

6. DAYA NILAI : tidak terganggu 


6. TILIKAN; TARAF DAPAT DIPERCAYA : derajat 4
6. BINA RAPPORT/SIKAP PROFESIONAL : dilakukan dg baik

Anda mungkin juga menyukai