Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI TERAPETUK PADA PASIEN LANSIA DENGAN MARAH

Andriansyah Lukman Nugraha AK.02.16.049

Dadan Ramdan Awan S AK.02.16.050

A. DIALOG
1. Fase Prainteraksi
a. Persiapan
Perawat sedang jaga di Panti Wreda. Tn A Umur 75 tahun tampak melemparkan piring yang
diberikan untuk makan. Setelah di anamnesa pasien merasa kecewa terhadap anaknya
karena sudah 3 bulan tidak ditengok
b. Eksplorasi perasaan
Saya merasa siap untuk berkomunikasi dengan Tn. A karena sudah membaca literature yang
ada. Saya terkadang merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan pasien Tn. A karena
factor pendidikan Tn.A yang masih rendah.
c. Rencana Pertemuan
Klien masih tampak marah, terlihat tegang, dan murung. Saya merencanakan pertemuan
dengan pasien pada pukul 13.00 WIB selama 15 menit. Pertemuan ini dimaksudkan untuk
menemukan solusi masalah pasien.
2. Fase Interaksi
Perawat : Selamat siang pa. Apakah ini dengan Bapak Andri?
Pasien : (Pasien menatap tajam ke perawat)
Perawat : Baiklah perkenalkan nama saya Dadan Pa. Saya perawat yang jaga di
ruangan ini sekarang. Nah, saya sudah memperkenalkan diri. Sekarang
silahkan bapak memperkenalkan diri. (terdiam mendengarkan jawaban
pasien)
Pasien : Harus ya Pa!!!!!
Perawat : Iya Pa agar kita lebih kenal. Saya tanya sekali lagi ya. Siapa nama
Bapak?
Pasien : Saya Andriansyah Lukman Nugraha

1
Perawat : Kalau begitu bolehkah saya panggil dengan Pa Andri?
Pasien : (Pasien hanya menggangguk)
Perawat : Baik pa kita mengobrol pa ya. Bagaimana pa bersediakah?
Pasien : Oke, pa.(pasien tampak acuh)
Perawat : Untuk tempat nya dimana enaknya ya pa?
Pasien : Sudah disini saja.
Perawat : Baik pa. Saya akan menyakan kondisi bapak sekarang. Untuk
pembicaraan kita sekarang akan saya rahasiakan dan hanya bapak dan
saya saja yang tahu
Pasien : Iya.iya.
Perawat : Untuk waktunya bagaimana kalau 15 menit pa?
Pasien : Silahkan
3. Fase Kerja
Perawat : Bagaimana istirahatnya pa?
Pasien : Seperti biasa pa.
Perawat : Sesuai dengan janji kita akan mengobrol 15 menit. Kalau boleh saya
tahu mengapa bapak marah dan melemparkan piring?
Pasien : (pasien hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan)
Perawat : Jika bapak diam saya tidak akan mendapat solusi untuk permasalahan
yang bapak hadapi. Bolehkah saya mengetahuinya?
Pasien : Saya kesal pada anak saya pa.
Perawat : Kenapa pa kesal sama anak bapak.
Pasien : Saya kan ayah kandungnya pa. Masa sudah 3 bulan mereka tidak
menengok saya. Anak saya dua orang, tetapi tidak ada satupun yang
menengok saya. Rasanya saya sakit hati dan merasa dibuang di sini.
Perawat : Ketika marah apa yang bapak lakukan?
Pasien : Saya biasanya melempar piring bekas makan.
Perawat : Menurut bapak melempar piring bisa mencelakakan kita tidak pa?
Pasien : Bisa juga sih. Saya juga bisa terkena pecahan piringnya. Bagusnya
gimana pa kalau saya marah?
Perawat : Bapak mengetahui jika melemparkan piring bisa mencelakai diri
sendiri dan orang lain. Jika bapak marah bapak bisa menarik napas

2
dalam. Caranya tarik napas dengan 5 hitungan tahan 5 hitungan dan
keluarkan 5 hitungan. Dan bisa diulang tiga sampai lima kali
Pasien : Saya coba pa ya(pasien mencoba apa yang dianjurkan perawat).
Perawat : Bagaimana perasaan bapak sekarang pa.
Pasien : Alhamdulillah perasaan saya lebih enak pa.

4. Fase Terminasi
Perawat : Pak Andri senang bisa mengobrol dengan bapak. Bolehkah Bapak
mengulang bagaimana solusi jika bapak marah
Pasien : Saya tarik napas dalam dengan Caranya tarik napas dengan 5
hitungan tahan 5 hitungan dan keluarkan 5 hitungan. Dan bisa diulang
tiga sampai lima kali.
Perawat : Saya cukupkan sekian pertemuan kali ini ya pa. Saya simpulkan jika
bapak marah bapak bisa menggunakan tekhnik napas dalam. Jika
bapak memerlukan pertolongan saya bapak tinggal panggil saya.
Pasien : Terima kasih pa atas saran nya. Saya akan mempraktekanya jika
timbul marah
Perawat : Sama-sama.

B. Tekhnik komter

No Tekhnik Kalimat
1 Pembukaan Selamat siang pa. Apakah ini dengan Bapak Andri?
2 Listening (terdiam mendengarkan jawaban pasien)
3 Broad opening Bagaimana istirahatnya pa?
4 Restating Sesuai dengan janji kita akan mengobrol 15 menit
5 Klarifikasi Kenapa pa kesal sama anak bapak
6 Refleksi Menurut bapak melempar piring bisa mencelakakan kita tidak pa?
7 Respon yang Ketika marah apa yang bapak lakukan
reflektif
8 Informing Bapak mengetahui jika melemparkan piring bisa mencelakai diri
sendiri dan orang lain
9 Saran Jika bapak marah bapak bisa menarik napas dalam. Caranya tarik
napas dengan 5 hitungan tahan 5 hitungan dan keluarkan 5

3
hitungan. Dan bisa diulang tiga sampai lima kali
10 Kesimpulan Saya cukupkan sekian pertemuan kali ini ya pa. Saya simpulkan jika
bapak marah bapak bisa menggunakan tekhnik napas dalam

Anda mungkin juga menyukai