Anda di halaman 1dari 4

CONTOH KASUS

DALAM PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA

Judul : Komunikasi Terapeutik dalam Melakukan Tindakan Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital


pada Paien Lansia

Tn.Ridwan yang berumur 76 Tahun yang masuk RS pada tanggal 23 maret 2017 sudah dalam
keadaan pingsan karena tekanan darahnya yang terlalu tinggi dan langsung dirujuk ke ICU.
Pada saat melakukan pengkajian pasien datang ke RS dengan keluhan sakit kepala sejak 3
hari lamanya, pasien mengatakan sakitnya berdenyut-denyut serta terasa kaku kuduk,
sakitnya datang sewaktu-waktu, pasien tampak memegang kepalanya, sebelumnya pasien
pernah berobat kedukun tetapi tidak ada perubahan, pasien juga mengatakan nyeri sendi dan
penglihatannya kabur, klien bertanya-tanya tentang penyakitnya, dan saat ini pasien
terdiagnosa Hipertensi. Karna faktor usia Tn.Ridwan menjadi pikun dan sedikit mengalami
gangguan pendengaran dan penglihatannya agak buram. Pasien ditemani oleh anak
pertamanya, karena pasien mengalami kesulitan beraktivitas jika tidak didampingi yang
disebabkan menurunnya kemampuan mengingat, pendengarannya yang sudah terganggu,
serta penglihatannya yang sudah buram.

 Dialog roleplay komunikasi terapeutik pada pemeriksaan TTV kepada pasien lansia
A. Fase Pra Interaksi
Pada jam 07.00 dua orang perawat akan melakukan pemeriksaan TTV untuk melihat
perkembangan kondisi pada pasien lansia yang bernama Tn. Ridwan. Tn. Ridwan
menderita penyakit hipertensi yang dirawat di ruang melati Rumah Sakit RSUP
Fatmawati, saat itu
Tn.Ridwan ditemani oleh Anak pertamanya.

B. Fase Orientasi
(Perawat 1 dan Perawat 2 mendatangi Tn. Ridwan di ruang perawatan.)
P1 dan P2 : Assalamu’alaikum.
Keluarga : Wa’alaikum salam.
P1 dan P2 : Selamat pagi ibu (sambil tersenyum tersenyum)
Keluarga : Pagi juga bu (Kakek sedikit kebingungan melihat kedatangan
perawat)
P1 dan P2 : Pagi kek. Gimana kabar kakek hari ini, sehat ? (berbicara sedikit keras
dan mengambil posisi didekat pasien dan sedikit membungkuk)
Tn. Ridwan : Pagi.. Alhamdulillah sudah agak lumayan. Ini siapa ya? (Kakek masih
tampak kebingungan dan tampak berfikir)
P1 : Kakek... perkenalkan saya perawat Rini dan ini perawat Revina
(Perawat 1 dan perawat 2 mencoba melakukan pendekatan kepada
Kakek dan juga keluarganya.)
P2 : Kami berdua yang bertugas untuk merawat kakek pada hari ini dari
jam 7 pagi sampai jam 2 siang nanti. kakek sudah makan belum pagi
ini? (pasien melakukan kontak mata dan tersenyum lembut sambil
menyentuh bahu pasien)
Tn. Ridwan : Sudah sus.
P2 : Makan nya banyak atau sedikit kek?
Tn. ridwan : Cuma sedikit karena saya kurang selera makan sus.
Keluarga : Enggak sus,wong tadi si kakek sudah makan 3 piring sus. mungkin
dia lupa (perawat hanya tersenyum)
P1 : Pagi ini obat nya sudah diminum kek?
Tn. Ridwan : emm.. sudah belum ya, sudah sus (sambil berpikir)
Keluarga : Iya sus obat nya tadi sudah diminum semua (Setelah bertanya kepada
kakek, perawat mencoba menjelaskan asuhan keperawatan yang akan
diberikan kepada kakek dan juga keluarganya.)
P1 : Baiklah kek, ibu.. Kami disini akan melakukan pemeriksaan kepada
kakek. Apakah kakek dan ibu tidak keberatan?
Keluarga : iya baiklah kalau begitu saya mohon lakukan yang terbaik buat orang
Tua saya ya sus
P2 : iya bu terimakasih, kami akan mencoba melakukan yang terbaik buat
orang tua anda. Kami juga mohon kerja samanya nanti dalam
pemeriksaan ya bu.

C. Fase Kerja
P1 : Permisi kek.. maaf ya kek.. kakek tiduran saja ya, biar kakek lebih
santai
Tn. Ridwan : hah apa sus?
P1 : kakek tiduran dulu yaa.. (berbicara agak keras sambil menyatukan
kedua telapak tangan lalu diletakan dipipi sambil mata terpejam
sesaat)
Tn. Ridwan : (langsung tiduran)
Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan kepada kakek.
P1 : kek.. tolong tangan kirinya sedikit diangkat ya kek (perawat 1
memasang manset tensi, kemudian mengukur tekanan darah).
P1 : cucu kakek sudah berapa sekarang? (perawat mencoba mengajak
komunikasi pada kakek)
Tn. Ridwan : sedikit, cuman 12 sus, sudah besar-besar semua.
P1 : ooh sudah berkeluarga semua?
Tn. Ridwan : yang 6 orang sudah, terus yang enamnya lagi masih kuliah. Mereka
cantik dan ganteng-ganteng loh sus.
P1 : ya iya dong. Kayak kakeknya.. (perawat dan kakek ketawa)
(sambil menunggu perawat 1 mengukur tekanan darah, perawat
menyiapkan termometer untuk mengukur suhu kakek.)
P2 : Kek... maaf ya... tolong kakek angkat sedikit tangan kanannya.
Tn. Ridwan : (mengangkat sedikit tangan kanan nya)
P2 : (setelah kakek mengangkat tangannya, perawat langsung memasang
termometer).
P2 : kek... Langsung dijepit tangannya ya kek... dan jangan dulu dilepas
sebelum saya suruh ..
Tn. Ridwan : (hanya mengangguk)
(Setelah beberapa menit kemudian tekanan darah dan suhu sudah
selesai diukur, kemudian peralatan dilepas kembali, dan setelah itu
perawat 1 dan perawat 2 melanjutkan untuk memeriksa nadi dan
pernapasannya)

D. Fase terminasi
setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan, hasil pemeriksaan dicatat oleh perawat
dan semua peralatan dirapikan.
Keluarga : Bagaimana sus?
P1 : keadaannya sudah membaik dari kemaren, tapi orang tua ibu harus
banyak minum air putih dan juga makan sayur-sayuran. Orang tua ibu
harus banyak istirahat dan juga jangan dulu banyak pikiran, biar
kakek cepat sembuh
(dokter datang ke ruangan pasien untuk melihat keadaan pasien)
Dokter : Assalamu’alaikum
Semua : wa’alaikum salam
Dokter : bagaimana keadaannya kek? (dokter bertanya kepada perawat)
P2 : alhamdulillah sudah ada perkembangan dok
Dokter : oh baik kalau begitu nanti catatan pemeriksaannya
P2 : iya dok..
Dokter : (melihat pasien dan mencoba memeriksa pasien) Gimana kek
kabarnya?
Tn. Ridwan : udah agak mendingan dok..
Dokter : ohh kalau begitu, kakek harus banyak istirahat ya biar cepet sembuh.
Keluarga : gimana dok keadaan orang tua saya?
Dokter : (berbicara pada keluarga pasien) Alhamdulillah sudah melihatkan
banyak perkembangan. orang tua ibu harus banyak beristirahat agar
cepet sembuh, yang sabar ya dan jangan lupa berdoa, Kalau begitu
saya permisi dulu ya (sambil meninggalkan ruangan)
Semua : iya dok
P1 : Kalau begitu kami juga permisi dulu ya buk, kakek kami permisi dulu
ya, cepat sembuh ya kek, Nanti kalau ada perlu bantuan panggil kami
di ruang perawat atau langsung bisa memencet bel yang sudah
tersedia.
Tn. Ridwan : Ya bu.. terima kasih
P2 : mari buk.. mari kek...
Keluarga : Ya bu.

(Akhirnya setelah perawat berpamitan, perawat langsung pergi meninggalkan ruangan


kamar Tn.Fajry)

Anda mungkin juga menyukai