Backsound kecelakaan
Narasi
Narasi
*di receptionis
Kakak pasien : “sus adik saya tadi kecelakaan dan dibawa ke rumah
sakit. Pasien dengan nama winny shaldila?” (dengan
ekspresi yang panik)
Narasi
Narasi
Perawat kembali ke ruang perawat dan kakak pasien tetap menunggu
pasien di samping tempat tidur pasien. Setelah beberapa menit
kemudian, seorang perawat datang kembali.
Perawat 2 : “ Permisi mbak, wali pasien diminta untuk menemui
dokter sekarang, untuk sementara biar saya yang menemani
pasien”
Narasi
Di ruang jaga, kakak pasien bertemu dengan Dokter yang berjaga di
IGD
Dokter : “ Keluarga dari Saudari winny?”
Kakak pasien : “ Iya dok, bagaimana dengan adik saya dok?”
Dokter : “ Silahkan duduk dulu, saya akan menjelaskan tentang
keadaan adik mbak”
kakak pasien : ” Iya dok” (sambil duduk)
Dokter : “ Ini sepertinya ada gangguan pada tulang di bagian kaki
Saudari winny, jadi untuk mengetahui keadaan tulang di
bagian kakinya kita sebaiknya melakukan rogten terlebih
dahulu dan sejak tadi dia mengeluhkan pusing juga
sebaiknya kita melakukan CT Scan untuk mengetahui
keadaan dari bagian dalam kepala adik mbak”
Kakak pasien : “ Memangnya kalau tidak dilakukan itu kenapa ya dok?”
Dokter : “ Jika tidak dilakukan rogten dan CT scan, kita tidak
mengetahui keadaan pastinya, jadi kita tidak bisa
mengambil tindakan selanjutnya”
kakak pasien : “ Kalau saya pikirkan terlebih dahulu bagaimana dok?”
Dokter : “ Iya silakan, tetapi saya mohon mbak segera
memberikan keputusan
agar kita bisa melakukan tindakan selanjutnya”
kakak pasien : “ Baik dok, kalau begitu saya permisi dulu”
Dokter : “ baiklah, silahkan”
Narasi
Sang kakak pun kembali menuju ruangan pasien, namun di tengah
perjalanan sang kakak bertemu dengan perawat yang menangani
anaknya tadi
Kakak pasien : “ permisi suster, tadi kata dokter sebaiknya dilakukan
rogten dan CT scan
pada adik saya, tapi kok saya nggak yakin ya sus?”
Perawat 1 : “ Memang sebaiknya dilakukan itu mbak, agar bila terjadi
sesuatu bisa segera diketahui dan ditangani, bagaiamana
mbak apa ada yang kurang jelas?”
Narasi
Kakak pasien : “ Setelah saya pikir-pikir saya setuju bila anak saya
Narasi
Perawat 2 : “ Mari dek saya antarkan. Ibunya juga boleh ikut nganter
kok”
Narasi