Holistic Care1.
3.Perawatan Holistic
Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhanseseorang secara
menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimanaada keterkaitan
antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.Asuhan
keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total
yangmempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang.
Perawatperlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji
tingkatkemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi
temanyang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami
artikehidupan.-
B.Holisme
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dariYunani),
Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog
dariAmerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme
adalahnama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik
melihatdirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain
(manusia,hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakanbahwa
organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian.
Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakansatu bagian yang
utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruhpada
keseluruhan.Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan
yangutuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan duaunsur
terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu
akanmempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat
dipahamiberfungsinya setiap komponen.Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting
adalah :Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi (
unity,integration, consistency, dan coherence
). Organisasi adalah keadaan normal dandisorganisasi berarti patologik.
Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak adabagian
yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yang tidak terdapat
dalam bagian-bagian.Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (
self actualization
). Orang berjuang tanpa henti (
continuous)
untuk merealisasikan potensiinheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka
baginya.Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
Potensiorganisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan
kepribadianyang sehat dan integral.Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih
berguna daripada penelitianekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang diisolir.
C.Humanisme1.
Pengertian Humanisme
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik
dan humanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan
orang.Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan
perikemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme
jauh lebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep
perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum
mendefinisikanhumanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai
nilai,karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada
otoritassupernatural mana pun".Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia.Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal -
hal yangpositif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik
beraliranhumanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan
yangpositif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi
positif yangterdapat dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang
nampak daripara pendidik beraliran humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik,
belajarmerupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan
manusia.Dimana memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai
aktualisasidiri, pemahaman diri serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
Humanisme dalam Keperawatan
Orang humanis meyakini kebaikan dan nilai-nilai manusia sebagai suatu komitmen dalam
bekerja untuk kemanusiaan. Contoh perilaku yang manusiawai adalah empati, simpati,
terharu, dan menghargai kehidupan. Humanisme ini mendapat tempat yang khusus dalam
keperawatan.
pendekatan humanistik ini adalah aspek keperawatan tradisional dari caring, yang
diwujudnyatakan dalam pengertian dan tindakan. Pengertian membutuhkan kemampuan
mendengarkan orang lain secara aktif dan arif serta menerima perasaan-perasaan orang lain.
prasyarat bertindak adalah mampu bereaksi terhadap kebutuhan orang lain dengan
keikhlasan, kehangatan untuk meningkatkan kesejahteraan yang optimal.
Kesimpulan
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh,yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang
mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan salingberinteraksi
satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen /
unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.Holisme, bila ditelusuri dari
akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dariYunani), Baruch Spinoza (filosof
Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog dariAmerika),yang berkaitan dengan
pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah nama yang diberikan kepada
keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihatdirinya terus-menerus sebagai
bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia,hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang
lain. Konsep holisme selalu mengemukakanbahwa organisme merupakan satu kesatuan yang
utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan
merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakansatu bagian yang utuh, dan apabila
terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruhpada keseluruhanPerkembangan
psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik danhumanistik.
”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan
orang.Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan
perikemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme
jauhlebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep
perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum
mendefinisikanhumanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai
nilai,karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada
otoritassupernatural mana pun".