Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Etika dan Hukum Bagi Profesi Keperawatan”

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Disusun oleh:

Nama : Leti Citralia

NPM : 21230155P

Kelas : B PGA Bengkulu

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

TAHUN 2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,

serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Etika dan Hukum bagi

Profesi Keperawatan” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Saya juga

berterima kasih pada Ns. Meri Epriana Susanti S.Kep, M.Kep, selaku dosen mata kuliah Konsep

Dasar Keperawatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan

dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi

perbaikan makalah yang akan Saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu

yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Penyusun,

Leti Citralia
DAFTAR ISI

Cover......................................................................................................................... 
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1  Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3  Tujuan.................................................................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................2


2.1       Ciri Accountable dan Reliable Perawat............................................................2
2.2       Tanggung Jawab Dasar Profesi Keperawatan................................................... 3
2.3       Perkembangan Etik Profesi............................................................................... 4
2.4       Implikasi Tanggung Jawab Etik Profesi........................................................... 6
2.5       Tantangan Terhadap Etik Profesi Keperawatan................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................8


3.1  Kesimpulan..........................................................................................................8
3.2  Saran.....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika
juga bisa diartikan sebagai yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar atau
tidaknya suatu perbuatan, karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal
yang harus dilakukan. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan
situasi individu yang dilayani. Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang
memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klie,
keluarga dan masyarakat; menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik,
sosial dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan
penyakit; serta meningkatkan kesehatan dengan melakukan penyuluhan kesehatan. Karena
beberapa fenomena di atas, sebagai seorang perawat yang profesional wajib mengetahui fungsi
dan perannya sebagai seorang perwat, dan juga mengenal etika-etika dan konsep hukum yang
berlaku dalam profesinya supaya dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang menyalahi etika
profesinya yang akan berujung kepada malpraktik atau kelalaian yang merugikan klien, perawat
dan profesinya.

1.2     Rumusan Masalah


1.      Apa yang dimaksud dengan ciri accountable dan reliable perawat?
2.      Apa saja tanggung jawab dasar profesi perawat?
3.      Bagaimana perkembangan etik profesi?
4.      Bagaimana implikasi tanggung jawab etik profesi keperawatan?
1.3     Tujuan
1.      Untuk mengetahui ciri accountable dan reliable perawat
2.      Untuk mengetahui tanggung jawab dasar profesi perawat
3.      Untuk mengetahui perkembangan etik profesi
4.      Untuk mengetahui implikasi tanggung jawab etik profesi keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Ciri Accountable dan Reliable Perawat


Tanggung gugat (accountable) berarti bertanggung jawab terhadap pelayanan yang
diberikan. Tanggung gugat mengandung aspek legal terhadap kelompok sejawat, atasan dan
konsumen. Suatu badan keperawatan dapat mencabut izin bagi perawat yang tidak kompeten
atau jika terjadi penyimpangan terhadap peraturan/perundangan yang berlaku. Perawat juga
bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari tindakan yang dilakukan dan juga menerima
tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakan pada suatu situasi tertentu.
Tanggung jawab (reliable) perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya.
Menunjukkan bahwa perawat profesional menampilkan kerja secara hati-hati, teliti, dan kegiatan
perawat dilaporkan secara jujur. Kepercayaan akan tumbuh apabila perawat memiliki
kemampuan, terampil, keahlian, dn pendidikan tidak memadai.
Untuk dapat memahami perkembangan dan langkah-langkah pengembangan profesi
keperawatan, perlulah dipahami dahulu apa yang dimaksud dengan profesi serta ciri-ciri yang
dimiliki oleh profesi.
Profesi berasal dari perkataan profession yang menurut Wilensky (1964) berarti suatu
pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowledge sebagai dasar bagi perkembangan
teori yang sistematis, menghadapi banyak tantangan baru dan karena itu membutuhkan
pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik serta orientasi utamanya adalah
melayani (alturism). 
Dari batasan profesi ini jelaslah bahwa pengertian profesi tidaklah sama dengan okupasi
(occupation). Sekalipun keduanya sama-sama menunjuk pada suatu pekerjaan yang dapat
menghasilkan nafkah, tetapi profesi tidak sama dengan okupasi. Profesi mempunyai ciri-ciri
tersendiri, yang secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut (Fromer, 1961; Wilensky,
1964, Sussman, 1966) sebagai berikut:
1) Pekerjaan profesi didukung oleh body of knowledge yang jelas wilayah garapan keilmuan
(ontology), metodologi keilmuan (epistomology) serta pemanfaatan keilmuannya
(axiology).
2) Keahlian profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang terarah,
terencana, terus menerus dan berjenjang (life long education).
3) Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi (code of professional ethics) serta diakui
secara legal melalui perundang-undangan.
4) Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan
dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik), serta pengawasan terhadap pelaksanaan
pelbagai peraturan dan ketentuan profesi tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi (self
regulation).

2.2     Tanggung Jawab Dasar Profesi Keperawatan


1.     Tanggung jawab terhadap klien
Upaya kesejahteraan umum, sebagai bagian tugas kewajibannya bagi masyarakat
2.    Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
 

a.     Melindungi dirinya dari kemungkinan penularan penyakit


b.     Melindungi dirinya dari gangguan yang datang dari lingkungan pekerjaannya
c.     Menghindari konflik dengan orang lain dalam melaksanakan tugasnya melalui
metode pemecahan masalah
3.    Tanggung jawab terhadap profesi
 

a.     Mengadakan kerja sama antara anggota tim kesehatan dalam melaksanakan tugasnya
b.     Mempertahankan dan meningkatakan mutu pelayanan keperawatan
c. Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu keperawatan sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi
d.       Melaksanakan kewajibannya secara tulus dan ikhlas sesuai martabat dan tradisi
leluhur keperawatan
e.        Tidak akan mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan untuk tujuan yang
bertentangan dengan norma kemanusiaan
f.         Matang dalam mempertimbangkan kemampuan sejawat jika menerima atau
mengalihtugaskan tanggun jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan
g.       Menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukkan perilaku dan kepribadian
yang tinggi
h.       Membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana
pengabdiannya.
4.       Tanggung jawab terhadap masyarakat
Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan masyarakat dalam mengambil prakarsa
dan mengadakan upaya kesehatan khususnya, serta upaya:
a. Perawat senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku serta berperan aktif
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan dan khususnya keperawatan
b.     Memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nili budaya, adat istiadat
dan kelangsungan hidup beragama dari klien, individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.

2.3      Perkembangan Etik Profesi


1.         Sejarah dan Perkembangan Etika Profei Era 1940-1950an
a) Norbert Wiener
b) PD II penelitian di bidang etika dan teknologi yang memunculkan cybernetics
atau the science of information feedback systems.
c) 1984 Buku Cybernetics: Control and Communication in the Animal and the
Machine (teknologi mampu memberikan “kebaikan” sekaligus “malapetaka”)
d) 1950 Buku The Human Use of Human Beings (beberapa bagian pokok hidup
manusia, prinsip hukum dan etika di bidang komputer).
e) Dasar-dasar etika yang diberikan Wiener masih diabaikan.

2.         Sejarah dan Perkembangan Etika Profesi Era 1960an


a) Donn Parker dari SRI Internasional Menlo Park California riset untuk menguji
penggunaan komputer yang tidak sah dan tidak sesuai dengan profesionalisme
di bidang komputer.
b) Buku “Rules of Ethics in Information Processing”
c) 1968 pengembangan kode Etik Profesional pertama yang dilakukan untuk
Association of Computing Machinery (ACM).
d) Belum adanya suatu kerangka teoritis umum mengenai etika.
3.          Sejarah dan Perkembangan Etika Profesi Era 1970an
a) Joseph Weizenaum, menciptakan suatu program “ELIZA” tiruan dari
“Psychotherapist Rogerian” yang melakukan wawancara dengan pasien bukti
bahwa computer akan segera mengotomasi psikoterapi.
b) 1976 Buku “Computer Power and Human Reason (hubungan antara manusia
dengan mesin).
c) Walter Maner kursus eksperimental mengenai “computer ethics” di tingkat
universitas (1970 sampai pertengahan 1980).
d) 1978 Buku “Starter Kit in Computer Ethics” material kurikulum dalam
pengembangan pendidikan etika komputer di universitas.

4.          Sejarah dan Perkembangan Etika Profesi Era 1980an


a) Pembahasan computer-enabled crime atau kejahatan computer, masalah yang
disebabkan kegagalan system komputer, invasi keleluasaan pribadi melalui
database komputer dan perkara pengadilan mengenai kepemilikan perangkat
lunak.
b) Etika komputer suatu disiplin ilmu.
c) Pertengahan 80 an James Moor artikel “What is Computer Ethics”.
d) Deborah Johnson buku teks “Computer Ethics”.

5.         Sejarah dan Perkembangan Etika Profesi Era 1990an-sekarang


a) Donald Gotterban, Keith Miller, Simon Rogerson, Dianne Martin.
b) Ketika komputer menjadi salah satu bidang ilmu utama pada banyak riset dan
perguruan tinggi di dunia yang akan terus dikembangkan mengikuti
perkembangan komputer itu sendiri.
Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti revolusi yang
memberikan banyak perubahan pada cara berpikir manusia, baik dalam usaha pemecahan
masalah, perencanaan, maupun dalam pengambilan keputusan.
Perubahan yang terjadi pada cara berpikir manusia akan berpengaruh terhadap pelaksanaan
dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupannya. Orang yag
biasanya berinteraksi secara fisik, melakukan komunikasi secara langsung dengan orang lain,
karna perkembangan teknologi internet, e-mail maka interaksi tersebut menjadi berkurang.
Teknologi sebenarnya hanya alat yang digunakan manusia untuk dalam tantangan hidup.
Ketika manusia membiarkan dirinya dikuasai teknologi maka manusia yang lain akan
menglahkannya. Oleh karena itu, pendidikan manusiawi termasuk pelaksanaan norma dan etika
kemanusiaan tetap harus berada pada peringkat teratas, serta tidak hanya melakukan pemujaan
terhadap teknologi belaka.
Ada beberapa dampak pemanfaatan teknologi informasi yang tidak tepat yaitu:
1) Ketakutan terhadap teknologi informasi yang akan menggantikan fungsi manusia sebagai
pekerja.
2) Tingkat kompleksitas serata kecepatan yang sudah tidak dapat di tangani secara manual.
3) Pengngguran dan pemindahan kerja.
4) Kurangnya tanggung jawab profesi.
5) Adanya golongan minoritas yang miskin informasi mengenai tekhnologi informasi.

Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut maka dapat dilakukan:


1) Di rancang sebuah tekhnologi yang berpusat pad manusia.
2) Adanya dukungan dari suatu organisasi, kompleksitas dapat ditangani dengan tekhnologi
informasi.
3) Adanya penididikan yang mengenalkan teknologi informasi sehingga dapat meningkatkan
 

kesadaran masyarakat terhadap kemajuan tekhnologi informasi.


4) Jika adanya peningkatan pendidikan maka akan adanya umpan baik dan imbalan yang
diberikan oleh suatu organisasi.
5) Perkembangan teknologi akan semakin meningkat namun hal ini harus disesuaikan dengan
hukum yang berlaku sehingga etika dalam berprofesi di bidang teknologi informasi dapat
berjalan dengan baik.

2.4  Implikasi Tanggung Jawab Etik Profesi


 

Praktik keperawatan melibatkan interaksi yang kompleks antara nilai sosial & nilai politik
serta hubungannya dengan masyarakat tertentu. Dampaknya, perawat sering mengalami situasi
yang berlawanan dengan nuraninya. Disisi lain, perawat terikat oleh kewajiban-kewajiban,
sehingga perlu adanya accountabilitas etis dan perlindungan hukum terhadap kegiatan yang
dilakukan dan keputusan yang diambil

2.5   Tantangan terhadap Etik Profesi Keperawatan


Tantangan utama yang dihadapi keperawatan Indonesia:
1. Tantangan pelayanan/praktik; mutu asuhan rendah, kondisi kerja buruk,
ketidaksetaraan dan keadilan gender, waktu kerja panjang dan beban kerja berat vs
gaji rendah, migrasi dan angka retensi perawat rendah.
2. Tantangan SDM perawat; motivasi rendah, kepuasan kerja rendah, ketidaksesuaian
utilisasi jenis dan jenjang, kekurangan perawat dalam jumlah dan kualifikasi di
tempat kerja, tidak tertatanya sistem jenjang karir profesional dan penghargaan, citra
keperawatan rendah.
3. Tantangan pendidikan; tidak berdasarkan kompetensi, kurang koordinasi antara
pendidikan dan pelayanan, kurang skill mix, kapasitas dan metode pengajaran yang
tidak memadai, kurang fasilitas sumber pembelajaran, sistem pengendalian kualitas
pendidikan kurang tertata, kurang kaderisasi mahasiswa sebagai perawat pemimpin
sedini mungkin.
4. Tantangan kebijakan regulasi; pemberdayaan perawat mutu asuhan dan pelayanan
publik yang aman, sistem registrasi, lisensi, sertifikasi perawat dan akreditasi
institusi pendidikan, pengakuan perawat indonesia oleh negara lain, filterasi perawat
asing bekerja di Indonesia, otonomi profesi (self governance).
5.   Tantangan globalisasi; kekurangan perawat dan migrasi, kompetensi standar global
dan budaya, keragaman dan SDM, menejemen keragaman, kesetaraan atau keadilan
sosial.
Beberapa tantangan tersebut diatas merupakan penyebab yang dapat menimbulkan
tidak sesuainya sebaran kebutuhan perawat di pasar global atau internasional, sehingga
dimungkinkan akan munculnya konsekuensi yang harus diterima oleh pengguna jasa
perawat, menurut (ICN, 2007);       Distribusi perawat di manca negara tidak seimbang,
rekrutmen  tidak etis dan menindas (abuse) perawat, kehilangan sumber daya di negara
asal, kehilangan pengakuan dan martabat perawat karena masalah regulatori-legislatif dan
akulturasi.
BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika
juga bisa diartikan sebagai yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar atau
tidaknya suatu perbuatan, karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal
yang harus dilakukan. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan
situasi individu yang dilayani.

3.2     Saran
Sebagai seorang perawat haruslah kita memperhatikan serta mematuhi etik dan hukum
keperawatan yang berlaku, sebagai acuan dalam berperilaku dan menjalankan tugas sebagai
tenaga pelayanan kesehatan sesuai perkembangan jaman.
DAFTAR PUSTAKA

HANAFIAH, M. J. (2013). Etika keperawatan dan hukum kesehatan. Jakarta: CV. EGC
Perangin, E. P. (2011). Hukum Kesehatan. Retrieved from
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24762/4/Chapter%20II.pdf
Triwibowo, C. (2011). Hukum Kesehatan. Retrieved from http://digilib.unila.ac.id/6067/12/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai