Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERAN PERAWAT PROFESIONAL

Disusun Oleh :

1. Atin Itnal Hayani (2126010013)


2. Eka Alqomaria (2126010017)
3. Yoka Novalia (2126010021)
4. Rahmi Hasana (2126010028)
5. Ratifa Cahayani (2126010029)
6. Yesi Tri Utami (2126010112)
7. Aldhi Fatriaansyah (2126010113)

Dosen Pengampuh : Ns.Neni Triana,M.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Peran Perawat
Profesional ” ini dengan lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil menyusun materi yang penulis peroleh dari buku panduan yang
berkaitan dengan buku keperawatan serta informasi dari media masa yang berhubungan dengan
peran perawat profesional.Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.

Penulis berharap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai pancasila dalam konteks sejarah
perjuangan bangsa indonesia, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masihjauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan keritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Bengkulu,30 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................................1
B.Tujuan.......................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2

A. Pengertian...........................................................................................................................................2
B. Peran perawat profesional...................................................................................................................2
C. Fungsi perawat....................................................................................................................................5
1. Fungsi Independen...........................................................................................................................5
2. Fungsi Dependen.............................................................................................................................5
3. Fungsi Interdependen.......................................................................................................................5
D. Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Peran dan Fungsi Perawat..........................................................6
E. Solusi Rendahnya Peran dan Fungsi Perawat......................................................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Hampir dua dekade profesi ini menyerukan
perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan
perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti
yangsudah dilakukan di Negara-negara maju. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi
kesehatanyang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di
dunia maupun diIndonesia.Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati
diri, profesi keperawatandihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari
eksternal tapi juga dariinternal profesi ini sendiri. Untuk itu perawat dituntut memiliki skill
yang memadai untukmenjadi seorang perawat profesional.Seiring dengan berjalannya waktu
dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki
pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawatmemiliki peran yang lebih
luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga
memandang klien secara komprehensif.

B. Tujuan
Tujuan Umum : Adapaun tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
danmemahami perawat sebagai peran dan fungsi perawat profesional.

Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui dan memahami pengertian dari perawat sebagai profesi.


2. Mengetahui dan memahami pengertian perawat profesional.
3. Mengetahui dan memahami peran perawat profesional.
4. Mengetahui dan memahami fungsi perawat professional.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik di dalam maupun
diluar negeri sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. ( PERMENKES RI
NO.1239Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktek perawat).Keperawatan adalah suatu
bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan yang meliputi
aspek bio-psilo-sosio-spiritual yang komprehensif,ditujukan kepada individu, keluarga atau
masyarakat yang sehat maupun sakit yangmencangkup siklus hidup manusia. ( Seminar
Nasional Keperawatan 1983 )Perawat profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan
berwewenang memberikan pelayanan keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi
dengan tenaga Kesehatan lainsesuai dengan kewenanganya.(Depkes RI,2002).

B. Peran perawat profesional


Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan
dari seseorang pada situasi sosial tertentu.

1. Pemberi Asuhan Keperawatan


Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan
kembalikesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada
kebutuhankesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan
emosi,spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga
kliendengan menggunakan energy dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya
sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan
memperhatikankeadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanankeperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosiskeperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang
tepat dan sesuai dengantingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi
tingkat perkembangannya.Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang
sederhana sampai yang kompleks.

2
2. Pembuat Keputusan Klinis
Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan
perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui
proseskeperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian
kondisiklien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana
tindakandengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan
sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini,
perawat bekerjasama, dan berkonsultasi dengan pemberi perawatan kesehatan professional
lainnya (Keeling dan Ramos,1995).

3. Pelindung dan Advokat Klien


Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman
bagiklien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi
kliendari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau
pengobatan.Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa klien
tidak memilikialergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit di
komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien
sebagai manusia dan secarahukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya
bila dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang
sedang berusaha untukmemutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga
melindungi hak-hakklien melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau
tindakan yang mungkinmembahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien.
Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpetasikan berbagai informasidari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atastindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankandan melindungi hak-hak pasien yang
meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atasinformasi tentang penyakitnya, hak
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri danhak untuk menerima ganti rugi
akibat kelalaian.

4. Manager Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota
timkesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok
yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan
perawatkesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya.Dengan
berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer
asuhankeperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer
(Manthey,1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan
tanggung jawabasuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.

3
5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal
setelahsakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya.
Seringkaliklien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka.
Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi
semaksimalmungkin dengan keadaan tersebut.

6. Pemberi Kenyamanan
Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan
padamanusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan
dandukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang
memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya
perawatmembantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi
ketergantunganemosi dan fisiknya.

7. Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesama perawat
dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan
perawatanyang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin
dilakukantanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang
menentukan dalammemenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas.

8. Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data
tentangkesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai
apakahklien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam
pembelajaran.Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhanklien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam
pengajaran yang direncanakannya.

9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiridari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanankeperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

4
10. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuankesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi
perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

11. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatanyang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
tehadap informasitentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

12. Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanankeperawatan.

C. Fungsi perawat
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya.Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam menjalankan
perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:

1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalammelaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukantindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan
kebutuhanfisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain),
pemenuhankebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai,
pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.

2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini
biasanyasilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer
ke perawat pelaksana.

3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara
satudengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan
kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan
pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi
dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam
memberikantindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi
obat yang telahdiberikan.

5
D. Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Peran dan Fungsi Perawat
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985
S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada tahun1869.

2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.

3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan (standart, bentuk praktik


keperawatan,lisensi).

E. Solusi Rendahnya Peran dan Fungsi Perawat


1. Pengembangan pendidikan keperawatan

sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan


professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan
pendidikankeperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan
keperawatan yangmenghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan.

2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional

Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi
praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan
professionaldalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin
kepuasankonsumen/klien.

3. Penyempurnaan organisasi keperawatan

Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasidan
mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan
manfaatnya.Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya
melalui upaya jaminankualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta
meningkat.Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik
secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting
dalam terwujudnya pelayanan keperawatan professional. Nilai professional yang melandasi
praktikkeperawatan dapat di kelompokkan dalam :

1. Nilai intelektual Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri dari :

a. Body of Knowledge

b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)

c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.

6
2. Nilai komitmen moral

Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode


etikkeperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional
terhadapmasyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab
etik.Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :

a. Beneficience
selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik
dantidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya, keadaan
ekonomidan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan
bantuandengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu
berusahamenepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta
memperhatikankebutuhan spiritual klien.

3. Otonomi, Kendali dan Tanggung Gugat


Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara
mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendaliankehidupan diri sendiri yang berarti
bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka.Otonomi melibatkan
kemandirian, kesedian mengambil resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat
terhadap tindakannya sendiri begitupula sebagai pengatur dan penentu dirisendiri. Kendali
mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atauseseorang. Bagi
profesi keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikan praktik,menetapkan
peran, fungsi dan tanggung jawab anggota profesi. Tanggung gugat berarti perawat
bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya terhadap klien.Peningkatan
kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melalui berbagai cara dan
pendekatan antara lain :
1. Mengembangkan system seleksi kepengurusan melalui penetapan kriteria dari
berbagaiaspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi dan misi
organisasi, dedikasiserta keseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi.

2. Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui kegiatan


organisasidari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Prioritas utama adalah rogram
pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.

3. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperoleh


penghargaanyang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masing-masing.

7
4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan dapat
berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi di
pemerintahan atausector swasta.

5. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luar negeri,


bukan anya untuk pengurus pusat saja tetapi juga mengikut sertakan pengurus daerah
yang berpotensi untuk dikembangkan.

Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti
menggunakan kiat- kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada
klien. Kiat-kiat itu adalah :
 Caring, menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur- unsur karatif yaitu :
nilai-nilai humanistic-altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan
kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong,
mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu
memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar
mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental ,
sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasrmanusia, dan tanggap dalam
menghadapi setiap perubahan yang terjadi.

 Sharing, artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi
dengankliennya.

 Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk
meningkatkanrasa nyaman klien.

 Crying, artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.

 Touching, artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan


komunikasisimpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994).

 Helping, artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya.

 Believing in Others, artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat
dankemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.

 Learning, artinya perawatselalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.

8
 Respecting, artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain
denganmenjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.

 Listening, artinya mau mendengar keluhan kliennya.

 Felling, artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka ,
senang,frustasi dan rasa puas klien.

 Accepting, artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima
orang lain.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integraldari


pelayanan kesehatan yang meliputi aspek bio-psilo-sosio-spiritual yang
komprehensif,ditujukan kepada individu, keluarga atau masyarakat yang sehat maupun
sakit yangmencangkup siklus hidup manusia. Keperawatan dapat dipandang sebagai
suatu profesikarena mempunyai body of knowledge, pendidikan berbasis keahlian
pada jenjang pendidikan tinggi, memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui
praktik dalam bidang profesi, memiliki perhimpunan atau organisasi profesi,
memberlakukan kode etikkeperawatan, otonomi dan motivasi bersifat altruistik. Peran
perawat profesional adalah pemberi asuhan keperawatan, pembuat keputusan klinis,
pelindung dan advokat klien, manager khusus, rehabilitator, pemberi
kenyamanan,komunikator, kolaborator,educator dan konsultan pembaharu. Adapun
fungsi perawat profesional adalah sebagai fungsi idependen dan interdependen.
Untukmenunjang keperawatan professional maka di perlukan Peningkatan kualitas
organisasi profesi keperawatan dengan berbagai cara, pendekatan serta kiat kiat yang
lebihdifokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan
secarakomprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat-kiat tertentu
dalamupaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien.

B. Saran
Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu
kamimengharapkan kritik dan saran yang membangun. Untuk terakhir kalinya kami
berharap pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
perawat sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja dan mampu menjadi perawat
profesional dibidangnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alam, S., Indar, & Syafar., M. (2008). Analisis hubungan karakteristik induvidu dan

motivasi dengan kinerja asuhan perawatan BP. Rumah Sakit Umum Labung Baji

Bakri, M. H. (2017). Manajemen keperawatan (konsep dan aplikasi dalam praktik

keperawatan profesional). Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

11

Anda mungkin juga menyukai