Disusun Oleh :
Puji syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Peran Perawat
Profesional ” ini dengan lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil menyusun materi yang penulis peroleh dari buku panduan yang
berkaitan dengan buku keperawatan serta informasi dari media masa yang berhubungan dengan
peran perawat profesional.Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis berharap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai pancasila dalam konteks sejarah
perjuangan bangsa indonesia, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masihjauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan keritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................................1
B.Tujuan.......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Pengertian...........................................................................................................................................2
B. Peran perawat profesional...................................................................................................................2
C. Fungsi perawat....................................................................................................................................5
1. Fungsi Independen...........................................................................................................................5
2. Fungsi Dependen.............................................................................................................................5
3. Fungsi Interdependen.......................................................................................................................5
D. Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Peran dan Fungsi Perawat..........................................................6
E. Solusi Rendahnya Peran dan Fungsi Perawat......................................................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Hampir dua dekade profesi ini menyerukan
perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata menjalankan
perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja dokter seperti
yangsudah dilakukan di Negara-negara maju. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi
kesehatanyang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di
dunia maupun diIndonesia.Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati
diri, profesi keperawatandihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari
eksternal tapi juga dariinternal profesi ini sendiri. Untuk itu perawat dituntut memiliki skill
yang memadai untukmenjadi seorang perawat profesional.Seiring dengan berjalannya waktu
dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki
pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawatmemiliki peran yang lebih
luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga
memandang klien secara komprehensif.
B. Tujuan
Tujuan Umum : Adapaun tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
danmemahami perawat sebagai peran dan fungsi perawat profesional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik di dalam maupun
diluar negeri sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. ( PERMENKES RI
NO.1239Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktek perawat).Keperawatan adalah suatu
bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan yang meliputi
aspek bio-psilo-sosio-spiritual yang komprehensif,ditujukan kepada individu, keluarga atau
masyarakat yang sehat maupun sakit yangmencangkup siklus hidup manusia. ( Seminar
Nasional Keperawatan 1983 )Perawat profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan
berwewenang memberikan pelayanan keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi
dengan tenaga Kesehatan lainsesuai dengan kewenanganya.(Depkes RI,2002).
2
2. Pembuat Keputusan Klinis
Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan
perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui
proseskeperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian
kondisiklien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana
tindakandengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan
sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini,
perawat bekerjasama, dan berkonsultasi dengan pemberi perawatan kesehatan professional
lainnya (Keeling dan Ramos,1995).
4. Manager Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota
timkesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok
yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan
perawatkesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya.Dengan
berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer
asuhankeperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer
(Manthey,1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan
tanggung jawabasuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.
3
5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal
setelahsakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya.
Seringkaliklien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka.
Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi
semaksimalmungkin dengan keadaan tersebut.
6. Pemberi Kenyamanan
Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan
padamanusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan
dandukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang
memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya
perawatmembantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi
ketergantunganemosi dan fisiknya.
7. Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesama perawat
dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan
perawatanyang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin
dilakukantanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang
menentukan dalammemenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas.
8. Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data
tentangkesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai
apakahklien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam
pembelajaran.Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhanklien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam
pengajaran yang direncanakannya.
9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiridari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanankeperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
4
10. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuankesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi
perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
11. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatanyang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
tehadap informasitentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
12. Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanankeperawatan.
C. Fungsi perawat
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya.Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam menjalankan
perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalammelaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukantindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan
kebutuhanfisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain),
pemenuhankebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai,
pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini
biasanyasilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer
ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara
satudengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan
kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan
pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi
dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam
memberikantindakan pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi
obat yang telahdiberikan.
5
D. Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Peran dan Fungsi Perawat
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985
S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada tahun1869.
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi
praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan
professionaldalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin
kepuasankonsumen/klien.
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasidan
mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan
manfaatnya.Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya
melalui upaya jaminankualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta
meningkat.Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik
secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting
dalam terwujudnya pelayanan keperawatan professional. Nilai professional yang melandasi
praktikkeperawatan dapat di kelompokkan dalam :
a. Body of Knowledge
6
2. Nilai komitmen moral
a. Beneficience
selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik
dantidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya, keadaan
ekonomidan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan
bantuandengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu
berusahamenepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta
memperhatikankebutuhan spiritual klien.
7
4. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan dapat
berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi di
pemerintahan atausector swasta.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti
menggunakan kiat- kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada
klien. Kiat-kiat itu adalah :
Caring, menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur- unsur karatif yaitu :
nilai-nilai humanistic-altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan
kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong,
mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu
memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar
mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental ,
sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasrmanusia, dan tanggap dalam
menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Sharing, artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi
dengankliennya.
Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk
meningkatkanrasa nyaman klien.
Crying, artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
Believing in Others, artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat
dankemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
8
Respecting, artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain
denganmenjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
Felling, artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka ,
senang,frustasi dan rasa puas klien.
Accepting, artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima
orang lain.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu
kamimengharapkan kritik dan saran yang membangun. Untuk terakhir kalinya kami
berharap pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
perawat sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja dan mampu menjadi perawat
profesional dibidangnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Alam, S., Indar, & Syafar., M. (2008). Analisis hubungan karakteristik induvidu dan
motivasi dengan kinerja asuhan perawatan BP. Rumah Sakit Umum Labung Baji
11