Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN NUTRISI

OLEH KELOMPOK 4

KELAS 1A

1. ATIN ITNAL HAYANI (2126010013)


2. VINA APRILIA (2126010023)
3. LOLIKA SAPITRI (2126010024)
4. TIARA (2126010027)

DOSEN PENGAMPUH : Ns.Pawiliyah,S.Kep.MAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI


BENGKULU

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena atas berkatNya lah kita
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi” tepat
pada waktunya.

Makalah ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata usaha kita sendiri, melainkan
berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini kami selaku
penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu baik bantuan
secara fisik maupun batin yang tidak dapat penulis sebutkan satu pesatu.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Bengkulu, 4 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I.....................................................................................................................................

PENDAHULUAN.................................................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................
1. Tujuan Umum.........................................................................................................
2. Tujuan Khusus........................................................................................................
D. Manfaat.........................................................................................................................

BAB II....................................................................................................................................

PEMBAHASAN....................................................................................................................

A. Konsep dan Kebutuhan Nutrisi......................................................................................


1. Pengertian................................................................................................................
2. Prinsip-prinsip Nutrisi..............................................................................................
3. Proses Pencernaan Makanan ...................................................................................
4. Kebutuhan Nutrisi sesuai tahap tumbuh kembang...................................................
5. Pola makan alternative memenuhi kebutuhan nutrisi..............................................
B. Pengkajian Kebutuhan Nutrisi.......................................................................................
C. Diagnosa Keperawatan terkait dengan kebutuhan nutrisi..............................................

BAB III..................................................................................................................................

PENUTUP..............................................................................................................................

A. Simpulan........................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dsn pergantian sel yang rusak.
Semua tersebut didapat dari zat-zat luar tubuh yang disebut dengan Nutrisi. Nutrisi
erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolism tubuh serta factor-faktor yang
mempengaruhinya. Secara umum factor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
adalah factor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, factor patalogis seperti
adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan
kebutuhan nutrisi. Factor sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi
semua mahkluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga
kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit
dikemudian hari.
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan didalamnya yaitu
sistem pencernaan yang nantinya akan membantu dalam memilah nutrisi yang baik
dan buruk bagi tubuh. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila
nutrisi tidak ada maka tidak ada gizi dalam tubuh dan bisa menyebabkan timbulnya
penyakit/terkena gizi buruk yang dapat merugikan tubuh.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah konsep dan kebutuhan nutrisi?
2. Apa saja pengkajian kebutuhan nutrisi?
3. Apa saja diagnosa keperawatan yang terkait dengan kebutuhan nutrisi?
4. Apa saja rencana tindakan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan tentang
kebutuhan nutrisi?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami konsep-konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi
b. Untuk mengetahui pengkajian kebutuhan nutrisi
c. Untuk mengetahui diagnose keperawatan yang terkait dengan kebutuhan
nutrisi
d. Untuk mengetahui rencana tindakan yang sesuai dengan diagnosa
keperawatan tentang kebutuhan nutrisi

D. Manfaat
Penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca makalah ini
diharapkan dapat menambah wawasan tentang konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi
dan menyesuaikan dengan setiap asuhan keperawatan serta dapat menambah
wawasan dan pengetahuan penulis beserta civitas akademik tentang konsep dan
prinsip kebutuhan nutrisi.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi
1. Pengertian
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan untuk membentuk energy, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan
jaringan tubuh.
Nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbs, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001)
Nutrisi adalah zat-zat gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan
sisanya (Almatsier, 2002)

2. Prinsip-prinsip nutrisi
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen
dan oksigen,terdapat dlam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, dan
terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan.
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung atom karbon, hidrogrn dan oksigen, dan pada umumnya unsur
hydrogen clan oksigen dalam komposisi menghasilan H2O.

Fungsi Karbohidrat
1. Fungsi utamanya sebagai sumber energy (1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
2. Melindungi protein agar tidak terbakar sebgai penghasil energi
3. Membantu metabolism lemak dan protein, dengan demikian dapat
mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan
4. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu
5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh

b. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrient ini
berupa struktur nutrient kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan
asam-asam amino yang kemudian akan diserapkan oleh usus. Kebutuhan
protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energy total.
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan
tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalh: ayam, ikan,
daging, babi kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-
kacangan, dan biji-bijian.

Fungsi protein
1. Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme
yang normal.
2. Protein menghasilkan jaringan baru.
3. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan
fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormone dan haemoglobin.
4. Protein sebagai suber energi.

c. Lemak
Lemak merupakan suber energi yang didapatkan. Lemak dan minyak
terdiri atas gabungan gliserol dengan asam lemak. Kebutuhan lemak 10-
25% dari kebutuhan energi total.

Fungsi Lemak
1. Sebagai sumber energi merupakan sumber energi yang didapatkan
dengan memberikan 9 kal/gr
2. Ikut serta membangun jaringan tubuh
3. Perlindungan
4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh

d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.

e. Mineral dan Air


* Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim,
dasar sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh.
Dan merupakan sebagian besar mineral.
Fungsi cairan

Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi


cairan

1. tubuh (Na, Cl, (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler)


2. Bahan dasar enzim dan protein
3. Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral

*Air

Air merpukan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh


tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang
dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan
sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.

3. Proses pencernaan makanan


Proses pencernaan makanan menurut asmadi (2008), dalam sistem pencernaan
terjadi proses igesti, digesti, absorpsi, metabolisme, dan ekresi.

a. Igesti
Igesti adalah suatu proses masuknya makanan dan cairan dari lingkungan
ke dalam tubuh melalui proses menelan baik melalui koordinasi gerakan
volunter dan involunter. Tahap pertama adalah otot lengan dan tangan
membawa makanan kemulut terjadi proses mengunyah yaitu proses
penyederhanaan ukuran makanan yang melibatkan gigi, otot mulut, gusi
dan lidah. Kemudian tahap selanjutnya adalah setelah makanan dikunyah
adalah proses menelan, bergeraknya makanan dari mulut ke esopagus
menuju lambung. Proses ini terjadi secara reflex akibat penekanan pada
bagian faring.

b. Digesti
Digesti merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang
dibawa kedalam lambung dan usus halus. Pada proses ini terjadi
penyederhanaan ukuran makanan sampai dapat di absorbs oleh intestinal.
Digesti karbohidrat: proses dimulai pada mulut, dibantu oleh enzim
ptyalin yang mengubah amilum menjadi maltose. Selanjutnya dibantu oleh
nzim amylase yang dihasilkan pancreas. Lalu dilakukan di usus halus
melalui proses mekanik dan kimiawi.
Digesti protein: pada digesti protein dilambung, terjadi pengubahan
protein memjadi pepton oleh enzim pepsin. Pepton kemudian didigesti lagi
menjadi peptide yang lebih kecil di duodenum oleh enzim tripsin yang
dihasilkan pancreas.

Digesti lemak: pada proses awal digesti lemak diemulsi di lambung, lalu
diurai menjadi asam lemak dan glisero oleh enzim lipase yang dihasilkan
pancreas. Hasil penguraian akan diabsorbsi di usus, lambung berfungsi
sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim.

c. Absorsi
Absorpsi merupakan proses nutrien diserap usus melalui saluran darah dan
getah bening menuju ke hepar. Dilambung hanya terjadi absorbsi alcohol,
pada usus halus terjadi proses utama yaitu 90% dari nutrien yang sudah
dicerna dan sedikit absorbs air.
Absorbsi karbohidrat: karbohidrat diabsorbsi dalam bentuk
monosakarida terutama glukosa, galaktosa, fruktosa.
Absorbsi protein: protein diabsorbsi dalam bentuk asam amino secara
transport aktif.
Absorbsi lemak: lemak diabsorbsi dalam bentik asam lemak dan gliserol
dengan bantuan asam empedu masuk kedalam sel mukosa usus halus.

d. Metabolisme
Metabolisme adalah proses akhir penggunaan makanan dalam tubuh yang
meliputi semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap
oleh tubuh sebagai sampah. Glukosa yang merupakan hasil akhir digesti
karbohidrat akan mengalami proses oksidasi dan menghasilkan kalori,
energi, dan zat buangan seperti karbon diogsida.

e. Ekresi
Ekresi adalah proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh
untuk menjaga homeostasis, caranya melalui defekasi yaitu mengekresi sisa
metabolisme berupa fases melalui saluran cerna. Miksi membuang sisa
metabolisme dalam bentuk urin yang dikeluarkan oleh orogenitalia.
Diaphoresis merupakan pembuangan zat sisa metabolisme melalui
keringat.
4. Kebutuhan nutrisi sesuai tahap tumbuh kembang

a. Nutrisi Bagi Neonates Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling
tinggi bila dinyatakan dalam satuan berat badan karena bayi sedang ada
dalam periode pertumbuhan yang sangat pesat. Kebutuhan bayi akan energi
adalah 100-110 kal/kg berat badan sehari dan kebutuhannya akan protein
adalah 3-4 gram/kg berat badan sehari. Bayi mulai disusukan sedini
mungkin, langsung setelah lahir. Waktu dan lama menyusui disesuaikan
dengan kebutuhan bayi (on demand) untuk pertumbuhan tulang kerangka,
kebutuhan kalsium (Ca) dan posfor (P) harus sangat diperhatikan. Ketika
dilahirkan, bayi cenderung kekurangan cadangan vitamin A dan vitamin K
sehingga harus diberi vitamin ini sejak umur dini postnatal. Juga unsur Fe
termasuk yang cepat menyusut pada neonatus. Usus neonatus masih steril
tidak mengandung flora, sampai mengkonsumsi makanan (ASI) pertama
dari luar. Flora usus ini sanggup mensintesa berbagai vitamin B-kompleks
dan vitamin K. Terutama vitamin K harus diberikan pada neonatus, untuk
menghindarkan hemorrhagia neonatorum karena kekurangan vitamin K
tersebut. Selain itu derajat penguapan cairan badan pada bayi juga relatif
tinggi, sehingga pemberian air kepada bayi harus diperhatikan khusus.
Makanan bayi yang alamiah adalah ASI (Air Susu Ibu). ASI dianjurkan
untuk bayi karena:

: Nilai, komponen yang terkandung didalamnya sangat sesuai untuk bayi

Mengandung antibody yaitu kolostrum.

Kebutuhan psikologis dapat dipenuhi

Praktis, selalu segar dan ekonomis. Nilai Gizi ASI :

Protein

Karbohidrat

Lemak

Vitamin
Mineral

b. Nutrisi Bagi Infant


Pada usia ini bayi dapat diberikan buah–buahan (pisang) atau biscuit sejak
usia 2 bulan sedangkan pemberian makanan lumat sampai lembik (bubur
susu) pada usia 3 – 4 bulan, sesuai keperluan bayi masing – masing. Pada
bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan padat, yaitu makanan
lumat, misalnya bubur susu yang dapat dibuat dari tepung (beras, jagung
atau havermouth), susu dan gula. Waktu yang untuk memberikan makanan
lumat dapat dipilih yang sesuai, misalnya sekitar jam 09.00 dengan
memperhatikan bahwa kira – kira 2 jam sebelumnya tidak diberikan apa–
apa. Dengan demikian bayi menyusui dengan kebutuhannya, diberi bubur
susu satu kali dan buah – buahan satu kali. Pada bayi umur 5 – 6 bulan
dapat diberikan 2 kali makanan bubur susu sehari, buah – buahan dan telur.
Sementara bayi umur 6 – 7 bulan dapat mulai diberikan nasi tim yang
merupakan makanan lunak dan juga merupakan makanan campuran yang
lengkap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein
hewani (hati, daging cincang, telur atau tepung ikan) dan bahan makanan
sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, sayuran hijau (bayam), buah tomat
dan wortel. Dengan demikian nasi tim merupakan makanan yang
mengandung nutrien yang lengkap bila dibuat dengan bahan – bahan
tersebut. Selama masa bayi makan nasi tim harus disaring terlebih dahulu
untuk memudahkan menelannya dan tidak banyak mengandung serat –
serat yang dapat mempersulit pencernaan. Pada bayi umur 8 – 12 bulan
bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu, pada
pagi hari sebagai makan pagi, misalnya jam 09.00, pada siang hari sebagai
makan siang sekitar jam 13.00 dan pada sore hari sebagai makan malam
sekitar jam 17.00 – 18.00. Pada akhir masa bayi telah dibiasakan bayi
menerima makanan 3 kali sehari, yaitu pada waktu pagi (makan pagi),
siang (makan siang), dan sore atau malam (makan malam). Selama masa
bayi telur cukup diberikan sekali sehari, bila bayi tidak alergi. Telur dapat
dimakan tersendiri setelah dimasak matang atau setengah matang atau
dimakan bersama – sama dengan nasi tim.

c. Nutrisi Bagi Toddler

1) Kebutuhan Nutrisi

Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga


kebutuhan anak usia ini terhadap kalori, protein dan cairan
menurun.
Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan protein 1,2
gr/kgBB/hari.
Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu
menjamin asupan makanan yang kaya zat besi.

d. Nutrisi Bagi Pra Sekolah


Karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang
perlu diperhatikan pada anak Prasekolah adalah:
Nafsu makan berkurang.
Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau
lingkungannya dari pada makan.
Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru.
Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar
dan bersosialisasi dengan keluarga. Kebutuhan Nutrisi.

e. Nutrisi pada usia sekolah

Pertumbuhan anak tidak banyak mengalami perubahan yang berarti,


sehingga kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85 kal/kg berat
badan. Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak usia sekolah dalah sebagai
berikut:
1. Anak dapat mengatur pola makannya sendiri
2. Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah dan di
lingkungan luar rumah serta adanya iklan makanan tertentu di televise
yang dapat mempengaruhi pola makan untuk mencoba makanan yang
belum dikenalnya
3. Kebiasaan menyukai satu makanan tertentu berangsur-angsur hilang
4. Pengaruh aktivitas bermain dapat menyebabkan keinginan yang lebih
besar pada aktivitas bermain dari pada makan
5. Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan
ukuran tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400
kalori/hari
6. Orang tua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet seimbang
sesuai dengan piramida makanan

Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam


tahun/usia:
*kalori *vit B
*protein *vit C dll
*cal
*fe
*vit A

f. Nutrisi pada remaja kelompok umur


Remaja juga menunjukan fase pertumbuhan yang pesat, yang disebut
“adolescense growth spurt” sehingga memerlukan zat-zat gizi yang
relative besar jumlahnya. Pada remaja laki-laki kegiatan jasmanai sangat
penting, karena biasanya pada umur inilah perhatian untuk sport sedang
tinggi-tingginya, seperti atletik, mendaki gunung, sepak bola, hiking dan
sebagainya. Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan menses
disertai pembuangan sejumlah fe. Remaja perempuan kelompok ini
sangat sadar akan bentuk badannya, sehingga banyak yang membatasi
konsumsi makanan nya. Bahkan banyak yang berdiet tanpa pengawasan
ahli kesehatan dan gizi yang benar dan jelas sangat diperlukan oleh
golongan remaja ini.

Kebutuhan nutrisi:
-perempuan
1. usia 11-14 tahun membutuhkan kalori 48 kkl/kg BB/hari
2. usia 15-18 tahun membutuhkan kalori 38 kkl/kg BB/hari

-Laki-laki
1. usia 11-14 tahun membutuhkan kalori 60 kkl/kg BB/hari
2. usia 15 tahun membutuhkan kalori 42 kkl/kg BB/hari

g. Nutrisi pada orang dewasa


Pada orang dewasa dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan zat-zat gizi
lebih tergantung pada aktivitas fisiknya. Umumnya laki-laki lebih memerlukan
energy ini disebabkan karena secara fisik laki-laki lebih banyak bergerak tertapi
pada aktivitasnya juga memerlukan energy banyak. Semakin tinggi dan semakin
berat bdan seseorang maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan. Factor
yang perlu diperhatikan untuk menentukannya adalah aktivitas fisik angka
kecukupan gizi energy untuk dewasa 2000-2200 kkal (untuk perempuan) dan
antara 2400-2800 (untuk laki-laki). Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari
sumber karbohidrat.
Klasifikasi dewasa berdasarkan usia:
1. Masa dewasa muda (21-30 th) kebutuhan nutrisi pada usia ini untuk proses
pertumbuhan, proses pemeliharaan dan perbaikan tubuh, mempertahankan
keadaan gizi
2. Masa dewasa (31-45) masa produktif khususnya terkait dengan aktivitas
fisik, karena umur ini merupakan puncak untuk aktivitas hidup terutama
dalam aktivitas bekerja, kebutuhan nutrisi dibedakan menjadi tingkat
pekerjaan ringan, berat, dan sedang.
3. Dewasa tua ( 46 tahun ke atas ) kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh
berkurang, pada usia lanjut maka BMR akan berkurang 10-30% maka
aktivitas mengalami degenerative.
4. Wanita masa kehamilan menyusui
Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik
dan cukup. Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter
ASI harus menyediakan kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI
mengandung 75 kal, 12 gr protein, 45 gr lemak laktosa vitamin dan lain-
lain

h. Nutrisi pada lansia


Kebutuhan gizi pada lansia:
1. Kalori kebutuhan akan kalori menurun sejaln dengan
pertambahan usia, karena metabolisme seluruh sel dan kegiatan
otot berkurang
2. Protein gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0
g/kg BB/hari untuk mempertahankan keseimbangan protein,
kebutuhan akan protrin meningkat sebagai tanggapan atas stress
fisiologi seperti infeksi, luka bakar, patah tulang dll
3. Karbohidrat yang dianjurkan untuk di konsumsi adalah sekitar 55-
60% dari kalori total
4. Lemak, asupan lemak dibatasi, maksimal 20-25% dari energy
total. Kelebihan dan kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk
kadar kolestrol darah
5. Serat
6. Vitamin meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin
dan mineral tetap berlangsung pada lansia, dianjurkan untuk
meningkatkan asupan vitamain B6, B12, vitamin D dan asam
folat. Angka kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan untuk
lansia dalam sehari-hari:
Energi kal 1960 (laki-laki) 1700 (perempuan), protein gram 50
(laki-laki) 44 (perempuan), vitamin A 600 (laki-laki) 700
(perempuan)
5. Pola makan alternative memenuhi kebutuhan nutrisi
Menurut kementrian kesehatan 2014 pola makan alternatif yang dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi adalah:
a. Menikmati beraneka ragam makanan kualitas atau mutu gizi dan
kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang
dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi semakin
mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi. Bahkan semakin beragam
pangan yang dikonsumsi semakin mudah tubuh memperoleh berbagai
zat lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan. Cara menerapkan
mengonsumsi makanan yang beraneka ragam yaitu berpedoman pada 5
kelompok pangan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan
pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minumam.
b. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan secara umum sayuran
dan buah-buahan merupakan suber berbagai vitamin, mineral, dan serat
pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan
buah-buahan berperan sebagai antioksida atau penangkal senyawa jahat
dalam tubuh. Berbeda dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan
karbohidrat terutama berupa fruktosa dan glukosa. Sayur tertentu juga
menyediakan karbohidrat seperti wortel, dan kentang sayur. Sementara
buah tertentu juga menyediakan lemak seperti buah alpokadt dan dan
buah merah. Oleh karena itu konsumsi sayuran dan buahan merupakan
salah satu bagian penting dalam mewujutkan gizi seimbang. Berbagai
kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buahan yang cukup
turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula
dan kolestrol darah. Mengendalikan tekanan darah. Konsumsi sayur
dan buah yang cukup juga menurunkan risiko sulit buang air besar dan
kegemukan.
c. Biasanya mengosumsi laul-pauk yang mengandung protein tinggi, laul-
pauk terdiri dari pangan suber protein hewani dan pangan sumber
protein nabati. Kelompok pangan lauk-pauk sumber protein hewani
meliputi daging sapi, kambing rusa dll. Daging unggas (daging ayam,
bebek dll), ikan termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya.
Kelompok lauk-pauk sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan
dan hasil olahan nya seperti kedele, tehu, tempe, kacang hijau dll.
Meskipun kelompok pangan tersebut sama-sama menyediankan
protein, tetapi masing-masing kelompok tersebut mempunyai
keunggulan dan kekurangan. Pangan hewani mempunyai asam amino
yang lebih lengkap dan mempunyai mutu zat gizi yaitu protein, karena
kandungan zat-zat gizi tersebut lebih banyk dan mudah diserap tubuh.
d. Mengonsumsi makanan pokok yang beragam makanan pokok adalah
pangan mengandung karbohidrat yang sering dikonsumsi atau telah
menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik diindonesia sejak
lama. Contoh pangan karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi,
talas dll. Indonesia kaya akan beragam pangan sumber karbohidrat
tersebut. Cara mewujutkan pola konsumsi makanan pokok yang
beragam adalah dengan mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan
pokok dalam sehari. Salah satu cara mengangkat citra pangan
karbohidrat lokal adalah dengan mencampur makanan karbohidrat
lokak dengan terigu, seperti pengembangan produk yang beragam
misalnya roti atau mie campuran tepung singkong dengan tepung
terigu, pembuatan roti gulung pisang, singkong goring dll.
e. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak. Peraturan menteri
kesehatan no 30 tahun 2013 tentang pencantuman informasi kandungan
gula, garam dan lemak serta pesan kesehatan untuk pangan olahan dan
pangan siap saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4
sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak
total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang per hari akan
meningkatkan resiko hipertensi, stroke, diabetes dan serangan jantung.
Informasi kandungan gula, garam dan lemak serta pesan kesehatan
yang tercantum pada label pangan dan makanan siap saji harus
diketahui dan mudah dibaca dengan jelas oleh konsumen.
f. Biasakan sarapan, sarapan dalah kegiatan makan dan minum yang
dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian
kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka
mewujutkan hidup sehat, aktif dan produktif
g. Membiasakan minum air putih setiap hari sekitar 78% berat otak adalah
air. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kurang air tubuh pada
anak sekolah menimbulkan rasa lelah, menurunkan konsentrasi belajar.
Minum yang cukup atau hidrasi tidak hanya mengoptimalkan memori
anak dalam belajar. Pemenuhan kebutuhan air tubuh dilakukan melalui
konsumsi makanandan minuman.
h. Biasanya membaca label pada kemasan pangan hal ini perlu dibiasakan
untuk mencegah bahaya yang mungkin terjadi pada konsumen terutama
keterangan tentang informasi kandungan zat gizi dan tanggal
kadaluarsa sebelum membeli atau meengonsumsi makanan tersebut.
i. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir kegiatan ini
dimaksudkan untuk mencegah kuman masuk kedalam tubuh.

B. Pengkajian kebutuhan nutrisi


Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.
1. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan,
tipe makanan yang dihindari atau pun diabaikan, makanan yang lebih disukai,
yang dapat digunakan untuk membantu merancangkan jenis makanan untuk
sekarang, dan rencana makanan untuk masa selanjutnya.
2. Kemampuan makanan beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemapuan
makan, antara lain kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa
bantuan orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian
nutrisi adalah penentuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan
nutrisi.
4. Nafsu makan, jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas
6. Pengonsumsian obat
7. Penampilan fisik

C. Diagnose keperawatan terkait dengan kebutuhan nutrisi


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan:
a. Faktor biologis
b. Factor ekonomi
c. Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrient
d. Makanan
e. Ketidakmampuan menelan makanan
f. Faktor psikologis
2. Ketikseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan denngan:
a. Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolic
b. Asupan berlebihan dalam kaitan dengan aktivitas fisik (konsumsi kalori)
c. Intervensi keperawatan, rencana keperawatan

BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Simpulan konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi adalah zat-zat gizi yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan
sisanya. Prinsip-prinsip nutrisi terdisri dari karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air. Prinsip-prinsip nutrisi tersrbut dalam sistem
pencernaan mengalami proses igesti, digesti, absorpsi, metabolisme,
dan ekresi. Kebutuhan nutrisi dari bayi sampai lansia berbeda-beda
sesuai dengan perkembangan tumbuh kembangnya. Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi tersebut diperlukan pola makan alternatif seperti
menikmati beranekaragam makanan, banyak makanan sayuran dan
cukup buah-buahan, membiasakan menginsumsi laul-paukyang
mengandung protein tinggi, menginsumsi makanan pokok yang
beragam, membatasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak,
membiasakan sarapan, membiasakan minum air putih setiap hari,
membiasakan membaca label pada kemasan pangan, memcuci tanngan
pakai sabun dengan air bersih dan mengalir, melakukan aktivitas fisik
yang cukup dan pertahankan berat badan normal. Pengkajian
keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum
yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi serta diagnose
keperawatan terkait dengan kebutuhan nutrisi yaitu ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebuuhan dan ketikseimbangan nutrisi lebih dari
kebutuhan tubuh.

B. SARAN
Saran kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting
untuk diupayakan. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan
kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan gizi seimbang dan gaya
hidup yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz, 2006. Pengantar KDM Apliakasi konsep dan proses


keperawatan. Jakarta: salemba medika.
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakakarta: gramedia
pustaka utama asmandi 2008. Teknik procedural keperawatan:konsep
dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta. Selemba medika carpenito,
Lynda juall. 2007. Buku saku diagnose keperawatan. Jakarta: EGC
irianto, djoko pekik, 2006. Panduan gizi lengkap keluarga dan
olahragawan. Yogyakarta: CV Andi offset izwardy, doddy dkk. 2014.
Pedoman gizi seimbang. Jakarta kemetrian kesehatan RI NANDA.
2012. Diagnosa keperawatan: definsi dan klasifikai 2012-2014.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai