Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


NUTRISI

Dosen Pengampu:

1. Drs. Bejo Basuki, M.Si


2. Elga Araina, S.Si, M.Pd
3. Ririn Fahrina, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 8:

1. Wayan Empu Aji (193010209001)


2. Monalisa (193020209027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Nutrisi”. Makalah ini
penulis ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.

Penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada dosen pengampu mata


kuliah Anatomi Fisiologi Manusia yaitu Drs. Bejo Basuki, M.Si, Elga Araina,
S.Si, M.Pd dan Ririn Fahrina, S.Pd, M.Pd, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baik materi maupun teknik
penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagaimana
mestinya.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya
terhadap penulis. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan
terimakasih.

Palangka Raya, 25 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

2.1 Pengertian Nutrisi...............................................................................................3


2.2 Jenis-Jenis Nutrisi...............................................................................................4
2.3 Fungsi Nutrisi.....................................................................................................9
2.4 Pengertian Malnutrisi.........................................................................................10
2.5 Penyebab Malnutrisi...........................................................................................10
2.6 Jenis-Jenis Malnutrisi.........................................................................................11

BAB III PENUTUP...................................................................................................17

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................17


3.2 Saran...................................................................................................................17

Daftar Pustaka............................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Defisiensi gizi dapat terjadi pada orang yang kurang mendapatkan masukan makanan
atau nutrisi dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat
bervariasi dan masih merupakan masalah yang serius. Walaupun demikian, secara klinis
digunakan istilah malnutrisi energi dan protein (MEP) sebagai nama umum. Penentuan
jenis MEP yang tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri yang lengkap
(tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit), dibantu dengan
pemeriksaan laboratorium.

Malnutrisi merupakan masalah yang menjadi perhatian internasional serta memiliki


berbagai sebab yang saling berkaitan. Penyebab malnutrisi menurut kerangka konseptual
UNICEF dapat dibedakan menjadi penyebab langsung (immediate cause), penyebab tidak
langsung (underlying cause) dan penyebab dasar (basic cause).

Program Lembaga Pangan Dunia (WFP) dalam penelitannya pada awal tahun 2008
menyebutkan jumlah penderita gizi buruk dan rawan pangan di Indonesia mencapai
angka 13 juta. Meski data pemerintah yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Siti
Fadilah Supari secara resmi menyebutkan penderita gizi buruk hingga tahun 2007
mencapai angka 4,1 juta, atau naik tiga kali lipat dibanding jumlah penderita yang sama
di tahun 2005 yakni 1,67 juta jiwa.

Di Indonesia, penderita Malnutrisi terdapat di kalangan ibu dan masyarakat yang


kurang mampu ekonominya. Kondisi anak dengan gejala Malnutrisi dianggap kondisi
“biasa” dan dianggap sepele oleh orang tuanya. Masyarakat di Indonesia, para ibunya
berpendapat bahwa anak yang buncit perutnya bukan kekurngan nutrisi, melainkan
karena penyakit cacingan.

Penderita malnutrisi tanpa komplikasi dapat berobat jalan asal diberi penyuluhan
mengenai pemberian makanan yang baik; sedangkan penderita yang mengalami
komplikasi serta dehidrasi, syok, asidosis dan lain-lain perlu mendapat perawatan di

1
rumah sakit. pemberian terapi di tempat pelayanan kesehatan akan disesuaikan
berdasarkan tingkat keparahan penyakit,pada beberapa kasus bisa diberikan asupan
nutrisi melalui peroral,menggunakan NGT bagi yang tidak memiliki kontraindikasi,dan
bisa juga secara parenteral.

Kematian akibat Malnutrisi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang
mengakibatkan kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan
yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah. Selain itu juga karena adanya
penyakit, terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan
penggunaan nutrien oleh tubuh.

1.2 Rumus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah makalah ini adalah:

1. Apa itu nutrisi?


2. Apa saja jenis-jenis nutrisi itu?
3. Apa saja fungsi nutrisi?
4. Apa pengertian malnutrisi?
5. Apa penyebab malnutrisi?
6. Apa saja jenis-jenis malnutrisi?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis nutrisi.
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi nutrisi.
4. Untuk mengetahui pengertian malnutrisi.
5. Untuk mengetahui apa penyebab malnutrisi.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis malnutrisi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi
merupakan kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari
parenteral karena lebih mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien
oleh tubuh lebih efisien.

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk


membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001). Nutrisi merupakan salah satu
kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Pengertian nutrisi menurut beberapa
ahli adalah sebagai berikut:

 Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer,


2008).
 Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan
(Wikipedia, 2008).
 Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita
makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan
tersebut (Uri, 2008).

3
4
2.2 Jenis - Jenis Nutrisi

Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi, membantu


“membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh kita, dan memperbaiki
jaringan. Berbagai jenis nutrisi ialah protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral
dan air.

2.2.1 Protein

Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit. Bahkan
dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein . Protein mempunyai banya
fungsi, antara lain adalah membantu memecah nutrisi untuk menjadi energi,
sebagai struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan racun.

Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam amino. Tubuh kita
dapat memproduksi beberapa asam amino. Protein yang kita peroleh dari daging
dan produk hewani lainnya mengandung semua asam amino yang kita butuhkan.
Protein dari daging dan produk hewani yang lain juga disebut sebagai protein
lengkap. Berbeda dengan dengan protein Nabati yang tidak mengandung semua
asam amino yang kita butuhkan, untuk melengkapi asam amino yang kita
butuhkan kita perlu mengkonsumsi beberapa makanan nabati agar kita
memperoleh asam amino yang lengkap yang kita butuhkan.

Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik antara lain meliputi, ikan,
kerang, daging unggas, daging merah (sapi, babi, domba), telur, kacang-kacangan,
selai kacang, biji bijian produk dari kedelai (tahu, tempe, burger vegetarian), Susu
dan produk terbuat dari susu (keju, keju cottage, yoghurt).

2.2.2 Karbohidrat

Makanan yang kita makan mengandung berbagai jenis karbohidrat. Dari jenis
jenis karbohidrat ada yang lebih baik untuk kesehatan kita dibanding jenis
karbohidrat yang lainnya. Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:

 Gula. Gula secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran,


dan susu. Makanan seperti kue dan biskuit memiliki pemanis buatan atau

5
juga disebut dengan gula tambahan. Gula yang kita dapatkan secata alami
maupun yang didapat dari gula tambahan Semuanya dapat diubah menjadi
glukosa, atau zat gula darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan
menjadikan energi.
 Zat tepung. Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah menjadi gula. Zat
tepung dapat ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti kentang, buncis,
kacang polong, dan jagung. Ia juga ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-
bijian.
 Serat. Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna oleh tubuh
kita. Serat melewati tubuh kita tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun
tubuh kita tidak mendapatkan energi dari serat, kita masih perlu
mengkonsumsi serat untuk tetap sehat. Serat membantu menyingkirkan
lemak berlebih dalam usus, yang membantu mencegah penyakit jantung.
Serat juga membantu mendorong makanan melalui usus, yang membantu
mencegah sembelit. Makanan tinggi serat ialahbuah-buahan, sayuran,
kacang-kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan gandum makanan
(seperti roti gandum, oatmeal, dan beras merah).

Meskipun tubuh kita memerlukan glukosa, akan tetapi kita perlu


menjaganya agar tetap seimbang. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi dalam
rentan waktu yang lama, maka kita berpotensi untuk terserang penyakit diabetes
tipe 2 . Untuk menjaga glukosa darah, kita perlu membatasi makanan dengan gula
tambahan. Kita dapat mengetahui apakah sebuah makanan telah menambahkan
gula dengan melihat daftar bahan bahan pada kemasan makanan tersebut. Carilah
istilah-istilah seperti, Jagung, Dekstrosa, Fruktosa, Glukosa, Laktosa, Maltosa,
Sukrosa, Madu, Gula,Gula merah, dan Sirup.

Sebaiknya kita mengkonsumsi karbohidrat yang sehat dan alami.


Karbohidrat yang sehat antara lain adalah Zat gula alami buah-buahan, sayuran,
susu, dan produk susu,Serat dan Zat tepung dalam makanan gandum, buncis,
kacang polong, dan jagung.

6
2.2.3 Lemak

Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan Lemak. Lemak
memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, memproduksi zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari
makanan. Tidak semua makanan berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak yang
baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) dan
lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Dengan mengkonsumsi lemak tak jenuh
kita dapat meminimalisir akan terserang penyakit jantung. Beberapa makanan
yang mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain adalah, minyak zaitun,
minyak kacang, minyak canola, dan Alpukat dan beberapa makanan yang
memiliki kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi antara lain adalah minyak
jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.

Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita adalah lemak jenuh
dan trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan
penumpukan zat lemak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah yang
kaya oksigen ke jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke
dengan menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam arteri yang
menjadi saluran aliran darah ke otak kita. Sebuah penelitian juga menunjukkan
bahwa dengan mengkonsumsi banyak lemak trans dapat meningkatkan risiko
kanker payudara.

Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi antara lain Daging
merah (sapi, babi, domba), Daging unggas, Mentega, Susu, Minyak kelapa,
Minyak kelapa sawit. Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai pada beberapa
makanan yang digoreng seperti seperti kerupuk, donat, dan dan kentang goreng.

Sama halnya dengan lemak jenuh dan lemak trans. Kolesterol juga kurang
baik bagi kesehatan kita, yang juga dapat meningkatkan resiko serangan jantung.
Kolesterol juga dapat kita temukan daging merah (sapi, babi, domba) dan daging
unggas.

7
Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh jamak baik untuk
kesehatan kita, namun kita tetap teratur dalam mengkonsumsi lemak tersebut.
Karena jika lemak terus bertambah maka tubuh kita akan mengalami kegemukan
yang dapat beresiko terserang penyakit lain seperti diabetes dan obesita.

2.2.4 Vitamin

Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan


tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada 13 vitamin yang dibutuhkan
tubuh kita . Masing masing vitamin memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah
beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita.

Vitamin A. Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa


infeksi, serta membantu menjaga kulit kita agar tetap sehat. Vitamin A dapat kita
temukan pada makanan seperti brokoli, bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur,
susu, krim, dan keju.

Vitamin B1. Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam mencerna


karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf. Vitamin B1 dapat kita
temukan pada makanan seperti hati, kacang, sereal, roti, dan susu.

Vitamin B2. Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita. Untuk
memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi Hati, telur, keju,
susu, makanan hijau , kacang polong, dan gandum.

Vitamin B3. Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam


menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin B3 juga baik
dalam menjaga sistem sarafdan kulit kita. Vitamin B3 dapat kita temukan dalam
makanan antara lain Hati, ragi, kacang, daging, ikan, dan unggas.

Vitamin B5. Vitamin b5 membantu dalam proses penggunaan karbohidrat


dan lemak dan membantu dalam produksi sel darah merah. Vitamin ini dapat kita
temukan dalam daging sapi, ayam, lobster, susu, telur, kacang, kacang polong,
brokoli, ragi, dan biji-bijian.

8
Vitamin B6. Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam
menggunakan protein dan lemak dan membantu dalam proses transportasi oksigen
serta sangat baik untuk kesehatan saraf kita. Vitamin ini terkandung dalam Hati,
biji-bijian, kuning telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi.

Vitamin B 9 (asam folat). Vitamin b9 membantu dalam produksi sel baru


dan memeliharanya, serta dapat mencegah cacat lahir. Makanan hijau, hati, ragi,
kacang, kacang polong, jeruk, sereal dan gandum mengandung vitamin jenis ini.

Vitamin B12. Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah
merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12 dapat kita temukan
pada Susu, telur, hati, unggas, kerang, sarden, dan telur.

Vitamin C. Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang, kulit


dan pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin C antara lain jeruk,
tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.

Vitamin D. Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang. Untuk


memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur atau terkena sinar matahari
selama 5- 30 menit minimal 2 kali dalam seminggu. Selain itu kita juga bisa
mengkonsumsi makanan antara lain seperti Hati dan Susu.

Vitamin E. Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari kerusakan,


memperlancar aliran darah, serta mampu memperbaiki jaringan tubuh. Makanan
yang mengandung Vitamin E antara lain kuning telur, hati sapi, ikan, susu,
brokoli, dan bayam.

Vitamin H (Biotin). Vitamin H dapat membantu tubuh dalam


menggunakan karbohidrat dan lemak serta membantu dalam pertumbuhan sel.
Kita dapat menemukan Vitamin H dalam Hati, kuning telur, tepung kedelai,
sereal, ragi, kacang polong, buncis, kacang, tomat, dan susu.

Vitamin K. Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan


pembentukan tulang. bayam, kubis, keju, bayam, brokoli, kubis, dan tomat.
Selain itu, tubuh kita juga memproduksi vitamin K.

9
2.2.5 Mineral

Sama halnya dengan vitamin, mineral adalah zat yang ditemukan dalam
makanan yang dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada dua
jenis mineral: macrominerals dan jejak mineral. Macrominerals adalah mineral
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih besar, yaitu kalsium, fosfor,
magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Sedangkan jejak mineral terdiri dari
besi, tembaga, yodium, seng, fluorida, dan selenium.

2.2.6 Air

Air adalah bagian penting dari tubuh kita. Bahkan lebih dari 60 persen
tubuh kita terdiri dari air. Beberapa fungsi air:

 Membasahi jaringan, seperti di sekitar mulut, mata, dan hidung


 Mengatur suhu tubuh anda
 Sebagai bantalan sendi kita
 Membantu tubuh kita mendapatkan nutrisi.

2.3 Fungsi Nutrisi

Berdasarkan pengertian Nutrisi itu sendiri , zat ini memang menjadi asupan
utama bagi tubuh seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan sebagai
pembentuk energi penting. Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam seperti sebagai
proses pengambilan zat-zat makanan yang penting, sebagai subtansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk bergerak normal. Namun nutrisi sangat berbeda dari
makanan yang kita makan tiap harinya, nutisi adalah apa yang terkandung dalam
makanan tersebut. Nutrisi juga berperan aktif sebagai asupan makanan yang sehat
bagi tubuh, tubuh setidaknya mengkonsumsi beberapa jenis makanan setiap
harinya. Tidak lantas kita menyepelekan nutrisi, sebab tidak semua makanan
memiliki nutrisi.

10
2.4 Pengertian Malnutrisi

Malnutrisi merupakan kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau


absolute untuk periode tertentu. (Bachyar Bakri, 2002). Malnutrisi (Gizi salah)
adalah kesalahan pangan terutama terletak dalam ketidakseimbangan komposisi
hidangan penyediaan makanan. (Akhmad Djaeni, 2004). Malnutrisi adalah
defisiensi gizi terjadi pada anak mendapatkan masukan makanan yang cukup
bergizi dalam waktu yang lama. (Ngastiyah, 1997). Malnutrisi adalah keadaan
terang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
keadaan sehari-hari sehingga tidak memenuhi dalam angka kecukupan gizi.
(Depkes RI, 1999).

2.5 Penyebab Malnutrisi

Penyebab langsung:

a. Kurangnya asupan makanan: Kurangnya asupan makanan sendiri dapat


disebabkan oleh kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya
kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah.
b. Adanya penyakit: Terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah
asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.
c. Infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi, malnutrisi walaupun
masih ringan mempunyai pengaruh negatif pada daya tahan tubuh
terhadap infeksi.

Penyebab tidak langsung:

a. Kurangnya ketahanan pangan keluarga: Keterbatasan keluarga untuk


menghasilkan atau mendapatkan makanan. Penyakit kemiskinan
malnutrisi merupakan problem bagi golongan bawah masyarakat tersebut.
b. Kualitas perawatan ibu dan anak.
c. Buruknya pelayanan kesehatan.
d. Sanitasi lingkungan yang kurang.
e. Faktor Keadaan Penduduk. Dalam World Food Conference di Roma
dikemukakan bahwa kepadatan jumlah penduduk yang cepat tanpa

11
diimbangi dengan tambahnya persediaan bahan makanan setempat yang
memadai merupakan sebab utama krisis pangan. Ms. Lorent
memperkirakan bahwa marasmus terdapat dalam jumlah yang banyak jika
suatu daerah terlalu padat daerahnya dengan hygiene yang buruk.
(Iskandar, 2002)

2.6 Jenis-jenis Malnutrisi

a. Kwasiorkor

Kata “kwarshiorkor” berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati “anak


yang kekurangan kasih sayang ibu”. Kwashiorkor adalah salah satu bentuk
malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh intake protein yang inadekuat
dengan intake karbohidrat yang normal atau tinggi. Dibedakan dengan Marasmus
yang disebabkan oleh intake dengan kualitas yang normal namun kurang dalam
jumlah.

Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang


berlansung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut diatas antara lain:

1. Pola makan
Protein (dan asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk
tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori
yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein/ asam amino yang
memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan protein dari
ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI
protein adri sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dan lain-lain)
sangatlah dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai
keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap terjadi
kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti
ASI.
2. Faktor sosial
Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan
sosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk

12
menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun-turun dapat
menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor.
3. Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak
terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan
proteinnya.
4. Faktor infeksi dan penyakit lain
Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan
infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan
sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan
imunitas tubuh terhadap infeksi.

Epidemiologi

Kasus ini sering dijumpai di daerah miskin, persediaan makanan yang


terbatas, dan tingkat pendidikan yang rendah. Penyakit ini menjadi masalah di
negara-negara miskin dan berkembang di Afrika, Amerika Tengah, Amerika
Selatan dan Asia Selatan. Di negara maju sepeti Amerika Serikat kwashiorkor
merupakan kasus yang langka.

Berdasarkan SUSENAS (2002), 26% balita di Indonesia menderita gizi


kurang dan 8% balita menderita gizi buruk (marasmus, kwashiorkor, marasmus-
kwashiorkor).

Gejala Klinis

Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan malnutrisi protein
berat yaitu kwashiorkor, antara lain:

 Gagal untuk menambah berat badan


 Pertumbuhan linear terhenti.
 Edema gerenal (muka sembab, punggung kaki, perut yang membuncit)
 Diare yang tidak membaik

13
 Dermatitis, perubahan pigmen kulit (deskuamasi dan vitiligo).
 Perubahan warna rambut menjadi kemerahan dan mudah dicabut.
 Penurunan masa otot
 Perubahan mental seperti lethargia, iritabilitas dan apatis dapat terjadi
 Perubahan lain yang dapat terjadi adalah perlemakan hati, gangguan fungsi
ginjal, dan anemia.
 Pada keadaan berat/ akhir (final stages) dapat mengakibatkan shock, coma
dan berakhir dengan kematian.

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan anamesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang.

1. Anamesis
Keluhan yanga sering ditemukan adalah pertumbuhan anak yang kurang,
seperti berat badan yang kurang dibandingkan anak lain (yang sehat). Bisa
juga didapatkan keluhan anak yang tidak mau makan (anoreksia), anak
tampak lemas serta menjadi lebih pendiam, dan sering menderita sakit
yang berulang.
2. Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik antara lain:
 Perubahan mental sampai apatis
 Edema (terutama pada muka, punggung kaki dan perut)
 Atrofi otot
 Ganguan sistem gastrointestinal
 Perubahan rambut (warna menjadi kemerahan dan mudah dicabut)
 Perubahan kulit (perubahan pigmentasi kulit)
 Pembesaran hati
 Tanda-tanda anemia
3. Pemeriksaan penunjang

14
Darah lengkap, urin lengkap, feses lengkap, protein serum (albumin,
globulin), elektrolit serum, transferin, feritin, profil lemak. Foto thorak,
dan EKG.

Komplikasi

Anak dengan kwashiorkor akan lebih mudah untuk terkena infeksi


dikarenakan lemahnya sistem imun. Tinggi maksimal dan kempuan potensial
untuk tumbuh tidak akan pernah dapat dicapai oleh anak dengan riwayat
kwashiorkor. Bukti secara statistik mengemukakan bahwa kwashiorkor yang
terjadi pada awal kehidupan (bayi dan anak-anak) dapat menurunkan IQ secara
permanen.

Penatalaksanaan / Terapi

Penatalaksanaan kwashiorkor bervariasi tergantung pada beratnya kondisi


anak. Keadaan shock memerlukan tindakan secepat mungkin dengan restorasi
volume darah dan mengkontrol tekanan darah. Pada tahap awal, kalori diberikan
dalam bentuk karbohidrat, gula sederhana, dan lemak. Protein diberikan setelah
semua sumber kalori lain telah dapat menberikan tambahan energi. Vitamin dan
mineral dapat juga diberikan.

Dikarenan anak telah tidak mendapatkan makanan dalam jangka waktu


yang lama, memberikan makanan per oral dapat menimbulkan masalah,
khususnya apabila pemberian makanan dengan densitas kalori yang tinggi.
Makanan harus diberikan secara bertahap/ perlahan. Banyak dari anak penderita
malnutrisi menjadi intoleran terhadap susu (lactose intolerance) dan diperlukan
untuk memberikan suplemen yang mengandung enzim lactase. (Penatalaksaan
gizi buruk menurut standar pelayanan medis kesehatan anak – IDAI (ikatan dokter
anak Indonesia))

Prognosis

Penanganan dini pada kasus-kasus kwashiorkor umumnya memberikan


hasil yang baik. Penanganan yang terlambat (late stages) mungkin dapat

15
memperbaiki status kesehatan anak secara umum, namun anak dapat mengalami
gangguan fisik yang permanen dan gangguan intelektualnya. Kasus-kasus
kwashiorkor yang tidak dilakukan penanganan atau penanganannya yang
terlambat, akan memberikan akibta yang fatal.

b. Maramus

Marasmus ialah suatu bentuk kurang kalori-protein yang berat. Keadaan


ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan makanan dan penyakit
infeksi. Selain faktor lingkungan, ada beberapa faktor lain pada diri anak sendiri
yang dibawa sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap terjadinya marasmus.
Secara garis besar sebab-sebab marasmus ialah sebagai berikut:

1. Masukan makanan yang kurang


Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit,pemberian makanan
yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan, akibat dari ketidaktahuan orang
tua si anak; misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu
encer.
2. Infeksi
Infeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama infeksi
enteral misalnya infantil gastroenteritis, bronkhopneumonia, pielonephritis
dan sifilis kongenital.
3. Kelainan struktur bawaan
Misalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung, deformitas
palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosispilorus, hiatus hernia,
hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas.
4. Prematuritas dan penyakit pada masa neonates
Pada keadaan-keadaan tersebut pemberian ASI kurang akibat reflek
mengisap yang kurang kuat.
5. Pemberian ASI

16
Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan
yang cukup.
6. Gangguan metabolik
Misalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galactosemia, lactose
intolerance.
7. Tumor hypothalamus
Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain
telah disingkirkan.
8. Penyapihan
Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang
kurang akan menimbulkan marasmus.
9. Urbanisasi
Urbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya
marasmus meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan
penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan
susu yang terlalu encer akibat dari tidak mampu membeli susu dan bila
disertai dengan infeksi berulang, terutama gastro enteritis akan
menyebabkan anak jatuh dalam marasmus.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan materi sistem rangka ini yaitu sebagai
berikut.

1. Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses-proses kehidupan.
2. Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi, membantu
“membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh kita, dan memperbaiki
jaringan. Berbagai jenis nutrisi ialah protein, karbohidrat, lemak, vitamin,
mineral dan air.
3. Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam seperti sebagai proses pengambilan
zat-zat makanan yang penting, sebagai subtansi organik yang dibutuhkan
organisme untuk bergerak normal.
4. Malnutrisi merupakan kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau
absolute untuk periode tertentu.
5. Penyebab mal nutrisi terdiri atas penyebab langsung dan penyebab tidak
langsung.
6. Jenis-jenis malnutrisi antara lain yaitu kwashiorkor dan maramus.
3.2 Saran
Materi yang dituangkan pada makalah ini masih belum terlalu dalam, apabila
pembuatan makalah alangkah lebih baik dari berbagai buku internasional sehingga
kedalaman materi terukur.

18
DAFTAR PUSTAKA

Pearce, C Evelyn. 2008. Anatomi & Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Sediaoetama, A.D.1985. Ilmu Gizi. Jilid 1. Dian Rakyat: Jakarta.

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC

Suhardjo. 1988. Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara: Jakarta.

Supariasa, I. Dewa Nyoman S. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC: Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai