Dosen Pengampu:
Puji dan syukur kita panjatkan atas Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Nutrisi”. Makalah ini
penulis ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya
terhadap penulis. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan
terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
Daftar Pustaka............................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Defisiensi gizi dapat terjadi pada orang yang kurang mendapatkan masukan makanan
atau nutrisi dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat
bervariasi dan masih merupakan masalah yang serius. Walaupun demikian, secara klinis
digunakan istilah malnutrisi energi dan protein (MEP) sebagai nama umum. Penentuan
jenis MEP yang tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri yang lengkap
(tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit), dibantu dengan
pemeriksaan laboratorium.
Program Lembaga Pangan Dunia (WFP) dalam penelitannya pada awal tahun 2008
menyebutkan jumlah penderita gizi buruk dan rawan pangan di Indonesia mencapai
angka 13 juta. Meski data pemerintah yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Siti
Fadilah Supari secara resmi menyebutkan penderita gizi buruk hingga tahun 2007
mencapai angka 4,1 juta, atau naik tiga kali lipat dibanding jumlah penderita yang sama
di tahun 2005 yakni 1,67 juta jiwa.
Penderita malnutrisi tanpa komplikasi dapat berobat jalan asal diberi penyuluhan
mengenai pemberian makanan yang baik; sedangkan penderita yang mengalami
komplikasi serta dehidrasi, syok, asidosis dan lain-lain perlu mendapat perawatan di
1
rumah sakit. pemberian terapi di tempat pelayanan kesehatan akan disesuaikan
berdasarkan tingkat keparahan penyakit,pada beberapa kasus bisa diberikan asupan
nutrisi melalui peroral,menggunakan NGT bagi yang tidak memiliki kontraindikasi,dan
bisa juga secara parenteral.
Kematian akibat Malnutrisi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang
mengakibatkan kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan
yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah. Selain itu juga karena adanya
penyakit, terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan
penggunaan nutrien oleh tubuh.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah makalah ini adalah:
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi
merupakan kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari
parenteral karena lebih mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien
oleh tubuh lebih efisien.
3
4
2.2 Jenis - Jenis Nutrisi
2.2.1 Protein
Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit. Bahkan
dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein . Protein mempunyai banya
fungsi, antara lain adalah membantu memecah nutrisi untuk menjadi energi,
sebagai struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan racun.
Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam amino. Tubuh kita
dapat memproduksi beberapa asam amino. Protein yang kita peroleh dari daging
dan produk hewani lainnya mengandung semua asam amino yang kita butuhkan.
Protein dari daging dan produk hewani yang lain juga disebut sebagai protein
lengkap. Berbeda dengan dengan protein Nabati yang tidak mengandung semua
asam amino yang kita butuhkan, untuk melengkapi asam amino yang kita
butuhkan kita perlu mengkonsumsi beberapa makanan nabati agar kita
memperoleh asam amino yang lengkap yang kita butuhkan.
Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik antara lain meliputi, ikan,
kerang, daging unggas, daging merah (sapi, babi, domba), telur, kacang-kacangan,
selai kacang, biji bijian produk dari kedelai (tahu, tempe, burger vegetarian), Susu
dan produk terbuat dari susu (keju, keju cottage, yoghurt).
2.2.2 Karbohidrat
Makanan yang kita makan mengandung berbagai jenis karbohidrat. Dari jenis
jenis karbohidrat ada yang lebih baik untuk kesehatan kita dibanding jenis
karbohidrat yang lainnya. Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:
5
juga disebut dengan gula tambahan. Gula yang kita dapatkan secata alami
maupun yang didapat dari gula tambahan Semuanya dapat diubah menjadi
glukosa, atau zat gula darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan
menjadikan energi.
Zat tepung. Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah menjadi gula. Zat
tepung dapat ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti kentang, buncis,
kacang polong, dan jagung. Ia juga ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-
bijian.
Serat. Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna oleh tubuh
kita. Serat melewati tubuh kita tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun
tubuh kita tidak mendapatkan energi dari serat, kita masih perlu
mengkonsumsi serat untuk tetap sehat. Serat membantu menyingkirkan
lemak berlebih dalam usus, yang membantu mencegah penyakit jantung.
Serat juga membantu mendorong makanan melalui usus, yang membantu
mencegah sembelit. Makanan tinggi serat ialahbuah-buahan, sayuran,
kacang-kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan gandum makanan
(seperti roti gandum, oatmeal, dan beras merah).
6
2.2.3 Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan Lemak. Lemak
memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, memproduksi zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari
makanan. Tidak semua makanan berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak yang
baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) dan
lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Dengan mengkonsumsi lemak tak jenuh
kita dapat meminimalisir akan terserang penyakit jantung. Beberapa makanan
yang mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain adalah, minyak zaitun,
minyak kacang, minyak canola, dan Alpukat dan beberapa makanan yang
memiliki kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi antara lain adalah minyak
jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.
Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita adalah lemak jenuh
dan trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan
penumpukan zat lemak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah yang
kaya oksigen ke jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke
dengan menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam arteri yang
menjadi saluran aliran darah ke otak kita. Sebuah penelitian juga menunjukkan
bahwa dengan mengkonsumsi banyak lemak trans dapat meningkatkan risiko
kanker payudara.
Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi antara lain Daging
merah (sapi, babi, domba), Daging unggas, Mentega, Susu, Minyak kelapa,
Minyak kelapa sawit. Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai pada beberapa
makanan yang digoreng seperti seperti kerupuk, donat, dan dan kentang goreng.
Sama halnya dengan lemak jenuh dan lemak trans. Kolesterol juga kurang
baik bagi kesehatan kita, yang juga dapat meningkatkan resiko serangan jantung.
Kolesterol juga dapat kita temukan daging merah (sapi, babi, domba) dan daging
unggas.
7
Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh jamak baik untuk
kesehatan kita, namun kita tetap teratur dalam mengkonsumsi lemak tersebut.
Karena jika lemak terus bertambah maka tubuh kita akan mengalami kegemukan
yang dapat beresiko terserang penyakit lain seperti diabetes dan obesita.
2.2.4 Vitamin
Vitamin B2. Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita. Untuk
memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi Hati, telur, keju,
susu, makanan hijau , kacang polong, dan gandum.
8
Vitamin B6. Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam
menggunakan protein dan lemak dan membantu dalam proses transportasi oksigen
serta sangat baik untuk kesehatan saraf kita. Vitamin ini terkandung dalam Hati,
biji-bijian, kuning telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi.
Vitamin B12. Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah
merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12 dapat kita temukan
pada Susu, telur, hati, unggas, kerang, sarden, dan telur.
9
2.2.5 Mineral
Sama halnya dengan vitamin, mineral adalah zat yang ditemukan dalam
makanan yang dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada dua
jenis mineral: macrominerals dan jejak mineral. Macrominerals adalah mineral
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih besar, yaitu kalsium, fosfor,
magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Sedangkan jejak mineral terdiri dari
besi, tembaga, yodium, seng, fluorida, dan selenium.
2.2.6 Air
Air adalah bagian penting dari tubuh kita. Bahkan lebih dari 60 persen
tubuh kita terdiri dari air. Beberapa fungsi air:
Berdasarkan pengertian Nutrisi itu sendiri , zat ini memang menjadi asupan
utama bagi tubuh seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan sebagai
pembentuk energi penting. Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam seperti sebagai
proses pengambilan zat-zat makanan yang penting, sebagai subtansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk bergerak normal. Namun nutrisi sangat berbeda dari
makanan yang kita makan tiap harinya, nutisi adalah apa yang terkandung dalam
makanan tersebut. Nutrisi juga berperan aktif sebagai asupan makanan yang sehat
bagi tubuh, tubuh setidaknya mengkonsumsi beberapa jenis makanan setiap
harinya. Tidak lantas kita menyepelekan nutrisi, sebab tidak semua makanan
memiliki nutrisi.
10
2.4 Pengertian Malnutrisi
Penyebab langsung:
11
diimbangi dengan tambahnya persediaan bahan makanan setempat yang
memadai merupakan sebab utama krisis pangan. Ms. Lorent
memperkirakan bahwa marasmus terdapat dalam jumlah yang banyak jika
suatu daerah terlalu padat daerahnya dengan hygiene yang buruk.
(Iskandar, 2002)
a. Kwasiorkor
1. Pola makan
Protein (dan asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk
tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori
yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein/ asam amino yang
memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan protein dari
ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI
protein adri sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dan lain-lain)
sangatlah dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai
keseimbangan nutrisi anak berperan penting terhadap terjadi
kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti
ASI.
2. Faktor sosial
Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan
sosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk
12
menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun-turun dapat
menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor.
3. Faktor ekonomi
Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak
terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan
proteinnya.
4. Faktor infeksi dan penyakit lain
Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP dan
infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan
sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan
imunitas tubuh terhadap infeksi.
Epidemiologi
Gejala Klinis
Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan malnutrisi protein
berat yaitu kwashiorkor, antara lain:
13
Dermatitis, perubahan pigmen kulit (deskuamasi dan vitiligo).
Perubahan warna rambut menjadi kemerahan dan mudah dicabut.
Penurunan masa otot
Perubahan mental seperti lethargia, iritabilitas dan apatis dapat terjadi
Perubahan lain yang dapat terjadi adalah perlemakan hati, gangguan fungsi
ginjal, dan anemia.
Pada keadaan berat/ akhir (final stages) dapat mengakibatkan shock, coma
dan berakhir dengan kematian.
Diagnosis
1. Anamesis
Keluhan yanga sering ditemukan adalah pertumbuhan anak yang kurang,
seperti berat badan yang kurang dibandingkan anak lain (yang sehat). Bisa
juga didapatkan keluhan anak yang tidak mau makan (anoreksia), anak
tampak lemas serta menjadi lebih pendiam, dan sering menderita sakit
yang berulang.
2. Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik antara lain:
Perubahan mental sampai apatis
Edema (terutama pada muka, punggung kaki dan perut)
Atrofi otot
Ganguan sistem gastrointestinal
Perubahan rambut (warna menjadi kemerahan dan mudah dicabut)
Perubahan kulit (perubahan pigmentasi kulit)
Pembesaran hati
Tanda-tanda anemia
3. Pemeriksaan penunjang
14
Darah lengkap, urin lengkap, feses lengkap, protein serum (albumin,
globulin), elektrolit serum, transferin, feritin, profil lemak. Foto thorak,
dan EKG.
Komplikasi
Penatalaksanaan / Terapi
Prognosis
15
memperbaiki status kesehatan anak secara umum, namun anak dapat mengalami
gangguan fisik yang permanen dan gangguan intelektualnya. Kasus-kasus
kwashiorkor yang tidak dilakukan penanganan atau penanganannya yang
terlambat, akan memberikan akibta yang fatal.
b. Maramus
16
Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan
yang cukup.
6. Gangguan metabolik
Misalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galactosemia, lactose
intolerance.
7. Tumor hypothalamus
Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain
telah disingkirkan.
8. Penyapihan
Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang
kurang akan menimbulkan marasmus.
9. Urbanisasi
Urbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya
marasmus meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan
penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan
susu yang terlalu encer akibat dari tidak mampu membeli susu dan bila
disertai dengan infeksi berulang, terutama gastro enteritis akan
menyebabkan anak jatuh dalam marasmus.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan materi sistem rangka ini yaitu sebagai
berikut.
1. Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses-proses kehidupan.
2. Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi, membantu
“membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh kita, dan memperbaiki
jaringan. Berbagai jenis nutrisi ialah protein, karbohidrat, lemak, vitamin,
mineral dan air.
3. Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam seperti sebagai proses pengambilan
zat-zat makanan yang penting, sebagai subtansi organik yang dibutuhkan
organisme untuk bergerak normal.
4. Malnutrisi merupakan kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau
absolute untuk periode tertentu.
5. Penyebab mal nutrisi terdiri atas penyebab langsung dan penyebab tidak
langsung.
6. Jenis-jenis malnutrisi antara lain yaitu kwashiorkor dan maramus.
3.2 Saran
Materi yang dituangkan pada makalah ini masih belum terlalu dalam, apabila
pembuatan makalah alangkah lebih baik dari berbagai buku internasional sehingga
kedalaman materi terukur.
18
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
19