Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN NUTRISI

DISUSUN OLEH :

1. Marta Dila
2. Meri Meiwa
3. Meldawati
4. Jihan Salsabila
5. Lidiana Afrianzah Putri
6. Shinta Dwinata
7. Indah Wulandari
8. Zannur Halim
9. Edo Suryana Fernando
10. Auliadiach Sanchia

STIKES INDONESIA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul farmakoterapi Diabetes
Melitus ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kebutuhan Dasar Manusia .Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen Ns.Yepni Nensi,M.Kep, selaku
dosen pengajar farmakologi, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang di tekini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari,
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Padang,1 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
3. Tujuan ................................................................................................................................ 2
4. Manfaat ............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
1. Pengertian nutrisi ................................................................................................................. 3
2. Komponen nutrisi ................................................................................................................ 3
3. Fungsi zat gizi/manfaat nutrisi ............................................................................................. 6
4. Proses metabolisme ............................................................................................................. 7
5. Masalah-masalah kesehatan nutrisi ...................................................................................... 8
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi ......................................................... 11
7. Karakteriststatus gizi ......................................................................................................... 12
8. Asuhan Keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi ....................................................... 13
BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 22
1. Kesimpulan ...................................................................................................................... 22
2. Saran ................................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kebutuhan nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-
bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi
juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang
terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit (Tarwoto dan Wartonah, 2006). Tubuh memerlukan makanan untuk
mempertahankan kelangsungan fungsinya. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang
kehidupan manusia, namun jumlah nutrisi yang diperlukan tiap orang berbeda sesuai
dengan karakteristik, seperti jenis kelamin, usia, aktivitas, dan lain-lain.
Nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal,faktor patologis seperti adanya
penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi,
faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi. Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi
semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali
sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian
hari.
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan didalamnya yaitu
sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus.Sedangkan organ asesoris terdiri dari
hati, kantong empedu dan pankreas. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena
apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa
menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak
nutrisi.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian nutrisi?
2. Apa saja komponen nutrisi ?

1
3. Apa Fungsi zat gizi/manfaat nutrisi?
4. Bagaimana proses metabolisme?
5. Apa saja masalah-masalah kesehatan nutrisi?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi?
7. Bagaimana menilai karakteristik status gizi?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi.
2. Untuk mengetahui komponen nutrisi .
3. Untuk mengetahui fungsi zat gizi/manfaat nutrisi.
4. Untuk mengetahui proses metabolisme.
5. Untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan nutrisi.
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi.
7. Untuk mengetahui karakteristik status gizi.
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada masalah nutrisi.\

4. Manfaat
1. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi.
2. Dapat memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat mengenai kebutuhan nutrisi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Nutrisi

Manusia membutuhkan makanan yang cukup untuk hidup serta membutuhkan


bermacam-macam makanan untuk kesehatan yang optimal.Manusia mengkonsumsi
makanan untuk beberapa alasan,alasan paling penting untuk menghasilkan
kalori(energi),nutrisi dan subtansi lain oleh makanan untuk pertumbuhan dan
perkembangan.Nutrisi merupakan suatu proses pemasukan dan pengolahan zat makanan
oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh
(Alimul H,2006).Nutrien merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan(Alimul
H,2006).

Nutrisi adalah zat-zat gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan dari
lingkungan hidupnya yang menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya(Almatsier,2002).Nutrisi dapat dikatakan segai
ilmu tentang makana,zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung,alksi treaksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan penyakit.

2. Komponen Nutrsi
Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrient karena merupakan sumber
energi dari makanan sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan substansi penting
untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolism jaringan tubuh.
a. Karbohidrat
1) Merupakan zat utama penunjang tubuh dalam penyediaan energi yg berbentuk
glukosa
2) Dalam sel glukosa dirubah menjadi energi dengan perubahan proses oksidasi yang
menghasilkan ATP, kalori dan zat buangan (air dan CO2)
3) Penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen dihati dan otot.
4) Glikogen sewaktu – waktu dirubah menjadi glukosa kembali bila tubuh
memerlukannya
5) Glikogen akan mensuplai kebutuhan energi bila glukosa sudah tidak memungkinkan
lagi, dan dapat berjalan hingga 12 jam

3
6) Bila glikogen dan glukosa habis didalam tubuh akan memecah protein dan lemak
sebagai bahan energi
7) Karbohidrat digunakan tubuh utk energi hampir 60 % dari kebutuhan energi
keseluruhan
8) Kebutuhan karbohidrat untuk orang dewasa dengan aktivitas sedang 5,5 gr/kgBB/har
9) 1 gram karbohidrat memberikan energi 4 kalori
10) Proses masuknya glukosa ke intra sel sangat dibantu dengan peran insulin yang
dihasilkan pancreas
11) Makanan yang mengandung tinggi karbohidrat: padi-padian, roti, susu, buah-
buahan, sayuran, umbi-umbian.

b. Protein
1) Protein sangat berperan penting dalam pertumbuhan,pemeliharaan jaringan tubuh..
2) Protein juga bekerja sebagai neurotransmiter dan pembawa oksigen dalam darah
(hemoglobin).
3) Protein berguna sebagai sumber energi tubuh .
4) Para proses katabolisme protein asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh.
Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain
(karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber
energi
5) Terdiri dari protein nabati dan protein hewani
Protein nabati adalah zat gizi yang bersumber dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan
antara lain : berbagai jenis kacang-kacangan, biji bunga matahari, jintan, dan biji
labu.Sedangkan,protein hewani adalah zat gizi yang bersumber dari hewan antara
lain daging merah, daging unggas, susu, telur, dan ikan.

c. Lemak
1) Merupakan sumber energi yang paling produktif 1 gram lemak menghasilkan 9
kalori.
2) Merupakan kelengkapan makanan yang penting sebagai wahana berbagai vitamin
yang larut dalam lemak, dan pemegang andil penting yang membuat makanan terasa
enak
3) Lemak terkontribusi dalam kulit terutama pada kelenjar adiposa dan folikel rambut
4) Kandungan lemak dlm subcutis sangat membantu tubuh dlm mengatur temperature

4
5) Lemak juga berfungsi untuk mencegah organ dalam injury
6) Bila tidak digunakan untuk energi, lemak terus disimpan dalam tubuh sehingga
dapat meningkatkan berat badan
7) Kebutuhan lemak untuk orang dewasa dengan aktivitas sedang 1,5 gr/kgBB/hari.
Jenis-jenis Lemak
 Lemak tak jenuh Dapat dengan mudah bergabung dengan molekul
lain/membentuk struktur lain HDL (High Density Lipid) mudah dimetabolisme
oleh hati.
 Lemak jenuh Tidak mudah bergabung dengan molekul lain LDL (Low Density
Lipid) sukar dimetabolisme menjadi zat lain .
Kolesterol merupakan satu bentuk lemak jenuh, diperlukan untuk melengkapi
cairan empedu untuk pencernaan lemak, juga sebagai bahan dasar beberapa
jenis hormon steroid. Makanan yang banyak mengandung lemak: daging

d. Vitamin
1) Merupakan bahan makanan pelengkap yang penting
2) Vitamin tidak menghasilkan kalori dalam jumlah yang berarti tapi memegang
peranan penting dalam berbagai proses yang diperlukan guna menjaga kesehatan
3) Vitamin bersifat organik, dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh
4) Vitamin larut dalam lemak : A, D, E dan K, bila kelebihan jumlah vitamin ini akan
memungkinkan terjadinya keracunan karena sulit dibuang melalui ginjal.
5) Vitamin larut dalam air : C dan B, kelebihan vitamin ini akan dibuang melalui
ginjal .
6) Vitamin C membantu absorpsi zat besi.
Kebutuhan tubuh akan vitamin:
 Vitamin A : 5000 iu
 Vitamin B1 : 1,2 mg
 Vitamin B2 : 1,5 mg
 Vitamin B6 : 2 mg
 Vitamin B12 : 3 mg
 Vitamin C : 45 mg
 Vitamin D : 400 iu
 Vitamin K : 300 – 500 mcg

5
e. Mineral
1) Mineral mudah larut dalam air yang fungsi utamanya menjaga keseimbangan asam
dan basa cairan tubuh .
2) Umumnya mineral terdapat cukup banyak dalam makanan bila diet normal dan
berimbang jarang kekurangan mineral.
3) Kalsium dibutuhkan untuk menumbuhkan dan mempertahankan sistem kerangka
tubuh, terutama pada anak – anak, kehamilan dan menyusui.
4) Kalium dapat membantu frekuensi dan kekuatan kontraksi otot jantung bila kalium
pada ekstra sel banyak penurunan frekuensi dan dilatasi pembuluh darah jantung
5) Kekurangan zat besi dapat menyebabkan penurunan Hb .
Kebutuhan mineral tubuh : :
 Kalsium : 800 mg
 Iodium : 110 mg
 Besi : 10 mg
 Magnesium : 350 mg
 Posphor : 800 mg
 Kalium : 1959-5850 mg

f. Air
1) Merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh, walau tidak menghasilkan energi
bagi tubuh.
2) Kandungan air dalam tubuh 60 – 70% dan merupakan bahan terpenting untuk proses
sekresi dan ekskresi.
3) Fungsi paling nyata untuk air adalah untuk bertahan (Survival).

3. Fungsi Zat Gizi atau Manfaat Nutrisi


Nutrisi sebagai kebutuhan dasar manusia :
a. Zat makanan / nutrien yang didapat dari pemasukan makanan dan materi-materi
yang dibutuhkan oleh tubuh.
b. Nutrien sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan,
pemeliharaan serta fungsi normal dari sel tubuh.

6
c. Nutrien akan digunakan untuk memproduksi energi berupa ATP (Adenosin
triphospat) untuk seluruh aktivitas tubuh.
d. Nutrien dibutuhkan untuk membuat zat-zat penting seperti hormon dan enzim.
Jika tubuh mengalami kekurangan beberapa zat penting maka akan terjadi
ketidakmampuan untuk :
 Tumbuh
 Memelihara fungsi & pergantian jaringan

Fungsi zat gizi :

a. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja fisik

b. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan

c. Sebagai pelindung dan pengatur

4. Proses Metabolisme
Metabolisme adalah serangkaian proses biokimia yang kompleks yang terjadi dalam
tubuh makhluk hidup, termasuk manusia, untuk mengubah makanan menjadi energi yang
dibutuhkan dalam menjalankan fungsi-fungsi tubuh. Metabolisme melibatkan sejumlah
reaksi kimia yang terkoordinasi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh..

Beberapa ciri metabolisme antara lain:

a. Terjadi dalam sel-sel tubuh: Metabolisme terjadi di dalam sel-sel tubuh, yang
merupakan unit dasar struktural dan fungsional dari organisme hidup.

b. Bersifat dinamis: Metabolisme terus berlangsung sepanjang waktu dalam tubuh


untuk menjaga keseimbangan dan respons terhadap perubahan lingkungan internal
dan eksternal.

c. Melibatkan reaksi kimia: Metabolisme melibatkan reaksi-reaksi kimia yang


terkoordinasi, termasuk reaksi katabolisme (pemecahan) dan anabolisme
(pembangunan).

d. Menghasilkan energi: Salah satu fungsi utama metabolisme adalah menghasilkan


energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat) yang diperlukan untuk semua proses
kehidupan.

7
Metabolisme melibatkan dua proses utama: katabolisme dan anabolisme.

a. Katabolisme: Proses pemecahan zat-zat makanan menjadi molekul-molekul yang


lebih sederhana. Proses ini menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh tubuh.
Contohnya adalah pemecahan karbohidrat menjadi glukosa atau pemecahan lemak
menjadi asam lemak.

b. Anabolisme: Proses pembangunan zat-zat kompleks dari molekul-molekul yang


lebih sederhana. Proses ini membutuhkan energi dan nutrisi untuk memperbaiki
jaringan, memperbaruhi sel-sel, dan mendukung pertumbuhan.

5. Masalah kesehatan nutrisi


a. Kekurangan nutrisi
Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau
risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme.
 Tanda klinis: BB 10-20% dibawah normal, TB dibawah ideal, adanya
kelemahan dan nyeri tekan pada otot, adanya penurunan albumin serum .
 Penyebab: disfagia, nafsu makan menurun, penyakit infeksi dan kanker,
penurunan absorpsi nutrisi
b. Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah salah satu penyakit malnutrisi protein yang paling akut di
dunia. Hal ini juga dikatakan sebagai malnutrisi protein-kalori yang mirip dengan
marasmus, tapi yang membedakan antara marasmus dengan kwashiorkor adalah
adanya edema yang biasanya terlihat pada kaki. Gejala lain dari kwashiorkor antara
lain perut buncit, pembesaran hati, penipisan rambut dan tekstur rambut yang
kasar, gigi mudah copot, dan dermatitis. 10
c. Marasmus
Marasmus adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein dan
kalori yang sangat parah dan merupakan salah satu penyakit yang paling umum
pada anak-anak. Pada kondisi marasmus, berat tubuh lebih rendah 80% dari berat
normal yang seharusnya sehingga tubuh seseorang tampak kurus. Pengecilan otot,
kulit kering dan bersisik, dan kulit longgar merupakan gejala lain dari marasmus.

8
d. Kelebihan nutrisi

Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan


BB akibat asupan kebutuhan metabolism berlebih .

 Tanda klinis: BB lebih dari 10% BB ideal, obesitas, aktivitas menurun dan
monoton, lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada
wanita.
 Penyebab: perubahan pola makan, penurunan fungsi pengecapAnak

e. Obesitas BB yang mencapai > 20% BB normal .

f. Diabetes militus

Gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan


metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat
secara berlebihan

g. Anemia
Anemia adalah penyakit kurang darah yang paling umum disebabkan karena
kurang gizi. Meskipun anemia dapat dipicu oleh banyak faktor, tapi salah satu
alasan utama terjadinya anemia adalah kekurangan zat besi dan defisiensi vitamin
B12. Kondisi anemia juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami sesak
napas, kelelahan, pucat dan gejala lain yang menunjukkan rendahnya jumlah
hemoglobin.

h. Gondok

Gondok adalah penyakit yang sebagian besar disebabkan karena kekurangan


yodium dalam makanAnak Gejala khas dari gondok ini adalah pembengkakan
kelenjar tiroid. Gejala lainnya mirip dengan gejala penderita hipotiroidisme, seperti
lesu, lemah, tingkat metabolisme yang rendah, peningkatan kerentanan terhadap
dingin, dan lain-lain.

i. Anoreksia nervosa

Penurunan BB secara mendadak dan berkepanjangan yang ditandai dengan


adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan

9
j. Defisiensi Vitamin

1) Vitamin A

Kekurangan vitamin ini termasuk defisiensi vitamin A, vitamin B1, vitamin


B2, vitamin B3, vitamin 12, vitamin C, dan vitamin D. Kekurangan vitamin A
merupakan penyebab umum rabun senja, kebutaan permanen serta sangat rentan
terhadap infeksi, gangguan nafsu makan, kulit kering dan kasar, kerusakan
rambut, kesulitan dalam penyembuhan luka, dan lain-lain.

2) Vitamin B1

Kekurangan vitamin B1 atau tiamin dapat menyebabkan gejala seperti badan


lesu, menurunnya nafsu makan, dan depresi mental. Penyakit karena defisiensi
tiamin yaitu beri-beri. Penyakit ini disebabkan akibat makanan yang kaya akan
karbohidrat tetapi rendah tiamin.

3) Vitamin B2

Kekurangan vitamin B2 atau riboflavin biasanya sangat berhubungan dengan


penyakit malnutrisi protein dan energi. Gejala defisiensi riboflavin termasuk sakit
tenggorokan dengan pembengkakan dan kemerahan dari mulut, cheilosis,
stomatitis, glositis, dermatitis, dan lain-lain.

4) Vitamin B3

Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan penyakit pellagra. Salah satu


gejala pellagra adalah keretakan kulit yang mirip dengan terbakar sinar matahari,
retak, berkerak, dan bersisik. Selain itu 12 kekurangan vitamin B3 dapat
menimbulkan gejala seperti luka sariawan, depresi, diare, kelelahan, sakit kepala,
insomnia, dan nyeri anggota badAnak

5) Vitamin B12

Kekurangan vitamin B12 ditandai dengan gejala seperti kesemutan pada lidah,
anemia, bintik-bintik putih pada kulit, luka pada mulut, sesak napas, sakit kepala
yang mirip serangan migrain, dan lain-lain.

10
6) Vitamin C

Kekurangan vitamin C atau asam askorbat ini menyebabkan kondisi yang


dikenal sebagai penyakit kudis. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti gusi
berdarah, penyembuhan luka yang sangat lama, bintik-bintik pada kulit, dan
peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

7) Vitamin D

Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena kurangnya asupan kalsium


ditambah dengan paparan sinar matahari yang tidak memadai. Gejala kekurangan
vitamin D menyebabkan pembentukan tulang terganggu, sehingga tulang menjadi
sangat lunak seperti pada osteomalacia maupun osteoporosis.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi


a. Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makanan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pemenuhan kebutuhan
gizi (Hidayat, 2008). Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi
dapat mempengaruhi pola konsumsi makAnak
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi, dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah
tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tetapi tidak digunakan
sebagai makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap bahwa mengkonsumsi
tempe dapat merendahkan status derajat (Hidayat, 2008).
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu
dapat juga mempengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah terdapat larngan
makan pisang dan papaya bagi para gadis remaja. Padahal makanan itu merupakan
sumber vitamin yang baik (Hidayat, 2008). Adanya kebiasaan yang merugikan atau
pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.

11
d. Kesukaan

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan


kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang dibutuhkan
secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisi pada remaja
karena asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh (Hidayat, 2008).

e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan
makanan bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan status
gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi
kurang biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi dan sebaliknya
(Hidayat, 2008). Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

7. Karakteristik Status Gizi

a. Body Mass Index (BMI)


Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan
BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk
mengkaji kkelebihan berat badan atau kekurangan berat badan anak
Rumus BMI diperhitungkan:

BB(kg) Atau BB(pon) x 704,5


TB(m)
TB(inci)2

b. Ideal Body Weight (IBW)

Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.
Berta badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 100 dan dikurangi
10% dari jumlah itu

Rumus:

IBW = (TB-100 ) ± 10%}

12
8. Asuhan keperawatan

a. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses
pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien (Iyer et al, 1996)..
Pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan.
Semua data data dikumpul secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien
saat ini. Dalam pengumpulan data metode yang digunakan adalah wawancara,
observasi, serta pemeriksaan fisik. Pengkajian harus dilakukan secara lengkap terkait
dengan aspek biologis, psikologis, social, dan spiritual klien.
Pengkajian meliputi :
1) Identitas : pada identitas yang perlu dikaji adalah nama, nomer rekam medis,
jenis kelamin, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian,
status, agama, pekerjaan dan umur pasien.
2) Keluhan utama: merupakan keluhan yang paling dirasakan oleh pasien yang
berhubungan dengan asupan nutrisi pasien.
3) Pertumbuhan dan perkembangan: sering didapatkan data ada kecenderungan
gangguan tumbuh kembang sejak anak masih bayi, karena adanya pengaruh
hipoksia jaringan yang bersifat kronik. Hal ini terjadi terutama untuk
thalasemia mayor. Pertumbuhan fisik kecil untuk umurnya dan ada
keterlambatan kematangan seksual seperti tidak ada pertumbuhan rambut
pubis dan ketiak. Kecerdasan anak juga dapat mengalami penurunan.
4) Riwayat penyakit sekarang: merupakan informasi tentang keadaan dan
keluhan klien saat timbul keluhan baru yang dirasakan.
5) Riwayat penyakit masa lalu: riwayat penyakit yang pernah diderita oleh pasien
sebelumnya terutama yang berkaitan dengan penyakit yang dialami oleh
pasien sekarang.
6) Riwayat kesehatan keluarga: karena merupakan penyakit keturunan, perlu
dikaji orang tua yang menderita penyakit keturunan yang sama.
7) Pengkajian meliputi pola nutrisi, anak sering mengalami penurunan nafsu
makan dan anoreksia, sehingga berat badan anak sangat rendah dan asupan
nutrisi tidak adekuat, dapat dikaji dengan metode: A (antropometric
measurement) pengukuran antropometri, B (biochemical data) data biomedis,

13
C (clinical sign) tanda-tanda klinis status gizi, D (dietary) tentang diet. Data
mayor yang dapat dikaji pada defisit nutrisi adalah penurunan berat badan
minimal 10% dari rentang normal adapun data minornya meliputi cepat
kenyang setelah makan, kram/nyeri abdomen,nafsu makan menurun, bising
usus hiperaktif, otot pengunyah lemah, otot menelan lemah, membrane
mukosa pucat, sariawan, serum albumin turun, rambut rontok berlebihan dan
diare.
8) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan Fisik : apatis, lesu
b) Berat badan : obesitas, kurus(underweight)
c) Otot: Flaksial lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja
d) Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun
e) fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, latulensi,
pembesaran liver/lien
f) Kardiovaskuler :denyut nadi lebih dari1000 kali permenit, irama
abnormal, tekanan darah rendah/tinggi
g) Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah,patah-patah
h) Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada
i) Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran
mukosa pucat
j) Gusi: perdarahan, peradangan
k) 1idah : edema, hiperemis
l) Gigi : karies, nyeri, kotor
m) Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi
n) Kuku : mudah patah
o) Pengukuran antropometri :
Berat badan ideal : (TB-100) ±10%
1ingkar pergelangan tangan
Lingkar lengan atas (MAC)
Nilai normal
 Wanita : 28,5 cm
 Pria :28,3 cm
Lingkar kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal

14
 Wanita : 16.5 -18 cm
 Pria :12.5 -16.5 cm
9.Laboratorium
a) Albumin (4-5 mg/100 ml)
b) TransFerin (17-25 MG/100 ML)
c) HB :12 gr/dl
d) ekskresi kreatinin untuk 24 jam (0,6-1.3 mg/100 ml,Wanita (0,5-1.0/100 ml)

b. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan SDKI diagnosis keperawatan difokuskan pada masalah
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Diagnosis keperawatan yang lazim muncul
pada keluarga gizi kurang yaitu (SDKI, 2017)
1) Defisit Nutrisi
2) Resiko defisit Nutrisi

c. Perencanaan keperawatan
Intervensi keperawatan / perencanaan merupakan proses penyusunan strategi
yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan
klien yang telah diidentifikasikan dan divalidai pada tahap perumusan diagnosis
keperawatAnak Intervensi dilakukan dengan menetapkan tujuan dan kriteria hasil.
Intervensi dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar klien baik fisiologis
maupun psikologis. Intervensi dapat berupa tindakan mandiri, kolaboratif, langsung
dan tidak langsung yang terdiri dari tindakan pengobatan, pencegahan dan promosi
kesehatan ( Riasmini dkk, 2017)

N SDKI SLKI SIKI


O

1 Defisit nutrisi (D.0019) Status Nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi I.03119):

Definisi: Definisi : Defenisi:

Asupan nutrisi tidak cukup Manajemen nutrisi adalah


Keadekuatan asupan
untuk memenuhi intervensi yang dilakukan oleh
nutrisi untuk memenuhi
perawat untuk mengidentifikasi

15
kebutuhan metabolism kebutuhan metabolisme dan mengelola asupan nutrisi
yang seimbang.
Penyebab : Setelah dilakukan

1) ketidakmampuan intervensi keperawatan Observasi:

menelan makanan 3x24 jam diharapkan  Identifikasi status nutrisi


2) ketidakmampuan status nutrisi membaik  Identifikasi alergi dan
mencerna makanan dengan kriteri hasil : intoleransi makanan
3) ketidakmampuan Kriteria Hasil :  Identifikasi perlunya
mengabsorpsi nutrien penggunaan selang
4) peningkatan  Porsi makanan yang nasogastric
kebutuhan dihabiskan  Monitor asupan makanan
metabolisme  Kekuatan otot  Monitor berat badan
5) faktor ekonomi (mis : penguyah Terapeutik:
finansial tidak  Kekuatan otot  Lakukan oral hygiene
mencukupi) menelan sebelum makan, Jika
6) faktor psikologis  Serum albumin perlu
(stress ,keengganan  Verbalisasi keinginan  Sajikan makanan secara
untuk makan) untuk meningkatkan menarik dan suhu yang
nutrisi sesuai
Gejala dan tanda mayor
 Pengetahuan tentang  Hentikan pemberian
Subjectif :- pilihan makanan yang makanan melalui selang
sehat nasogastric jika asupan
Objectif : berat badan
 Pengetahuan tentang oral dapat ditoleransi
menurun 10% dibawah
pilihan minuman yang Edukasi
rentang ideal
sehat  Anjurkan posisi duduk,
 Pengetahuan tentang jika mampu
asupan nutrisi yang  Ajarkan diet yang
Gejala dan tanda minor
sehat diprogramkan
Subjektif:  Penyiapan dari Kolaborasi
penyimpanan  Kolaborasi dengan ahli
1) cepat kenyang setelah
makanan yang sehat gizi untuk menentukan
makan
 Penyiapan dari jumlah kalori dan jenis
2) kran/nyeri abdomen
penyimpanan nutrien yang dibutuhkan

16
3) nafsu makan menurun minuman yang sehat Promosi Berat Badan
 Sikap terhadap Observasi
objektif:
makanan/minuman  Identifikasi kemungkinan
1) bising usus hiperaktif sesuai dengan tujuan penyebab BB kurang
2) otot pengunyah lemah kesehatan  Monitor adanya mual dan
3) otot menelan lemah  Perasaan cepat muntah
4) membrane mukosa kenyang Terapeutik
pucat  Nyeri abdomen  Sediakan makanan yang
5) sariawan  Sariawan tepat sesuai kondisi pasien
6) serum albumin turun  Rambut rontok  Berikan pujian kepada
7) rambut rontok  Diare pasien untuk peningkatan
berlebihan  Berat badan yang dicapai
8) diare  Indeks masa tubuh Edukasi
(IMT) Jelaskan jenis makanan yg
 Frekuensi makan bergizi tinggi, terjangkau
kondisi klinis terkait  Nafsu makan
 Bising usus
1) stroke
 Tebal lipatan kulit
2) parkinson
trisep
3) mobius sindrom
 Membran mukosa
4) cerebral palsi
5) cleft lipt
6) cleft palate
7) amyotropic lateral
sclerosis
8) kerusakan
neuromuskular
9) luka bakar
10) kanker
11) AIDS
12) Penyakit kronis
13) Enteroklerotis
14) Fibrosis kistik

17
2 Risiko Defisit Nutrisi Status Nutrisi ( L.03030 ) Manajemen gangguan
(D.0032) makan (I.03111)
Defenisi :
Defenisi Defenisi :
Status nutrisi membaik
Beresiko mengalami berarti keadekuatan Manajemen gangguan makan
asupan nutrisi tidak cukup asupan nutrisi untuk adalah intervensi yang
untuk memenuhi memenuhi kebutuhan dilakukan oleh perawat untuk
kebutuhan metabolisme. metabolisme membaik. mengidentifikasi dan
mengelola diet yang buruk,
Penyebab : Setelah dilakukan
olahraga yang berlebihan
intervensi keperawatan
1. Ketidakmampuan dan/atau pengeluaran makanan
3x24 jam diharapkan
menelan makanan dan cairan yang berlebihan
status nutrisi membaik
2. Ketidakmampuan
dengan kriteri hasil : Observasi
mencerna makanan
3. Ketidakmampuan 1.Porsi makan yang  Monitor asupan dan
mengabsorbsi nutrien dihabiskan meningkat keluarnya makanan dan
4. Peningkatan kebutuhan cairan serta kebutuhan kalori
2. Diare menurun
metabolisme
Terapeutik
5. Faktor ekonomi (mis. 3.frekuensi makan

finansial tidak membaik  Timbang berat badan secara


mencukupi) rutin
4.Nafsu makan membaik
 Diskusikan perilaku makan
Klinis Terkait dan jumlah aktivitas fisik
(termasuk olahraga) yang
1. Stroke
sesuai
2. Parkinson
 Lakukan kontrak perilaku
3. Mobius Syndrome
(mis: target berat badan,
4. Celebral palsy
tanggungjawab perilaku)
5. Cleft lip
 Damping ke kamar mandi
6. Cleft palate
untuk pengamatan perilaku
7. Amyotropic lateral
memuntahkan Kembali
scierosis
makanan
8. Kerusakan
 Berikan penguatan positif
neuromuskular

18
9. Luka bakar terhadap keberhasilan target
10. Kanker dan perubahan perilaku
11. Infeksi  Berikan konsekuensi jika
12. AIDS tidak mencapai target sesuai
13. Penyakit Crohn’s kontrak
14. Enterokolotis  Rencanakan program
15. Fibrosis kistik pengobatan untuk perawatan
di rumah (mis: medis,
6. keenganan untuk
konseling
makan)
Edukasi

 Anjurkan membuat catatan


harian tentang perasaan dan
situasi pemicu pengeluaran
makanan (mis: pengeluaran
yang disengaja, muntah,
aktivitas berlebihan)
 Ajarkan pengaturan diet
yang tepat
 Ajarkan keterampilan
koping untuk penyelesaian
masalah perilaku makan

Kolaborasi

 Kolaborasi dengan ahli gizi


tentang target berat badan,
kebutuhan kalori dan pilihan
makanan
Manajemen Nutrisi ( I.03119)

Observasi:

 Identifikasi status nutrisi


 Identifikasi alergi dan

19
intoleransi makanan
 Identifikasi perlunya
penggunaan selang
nasogastric
 Monitor asupan makanan
 Monitor berat badan
Terapeutik:
 Lakukan oral hygiene
sebelum makan, Jika
perlu
 Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
 Hentikan pemberian
makanan melalui selang
nasogastric jika asupan
oral dapat ditoleransi
Edukasi
 Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
 Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan

d. Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
berdasarkan rencana keperawatan yang telah disusun secara spesifik dan berfokus pada
pencapaian hasil (Riasmini dkk, 2017).

20
Komponen implementasi proses keperawatan mencakup penerapan keterampilan
yang diperlukan untuk mengimpelemtasikan intervensi keperawatan. Keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk implementasi:
a. Secara mandiri (independent)
Tindakan yang diprakasai sendiri oleh perawat untuk membantu pasien dalam
mengatasi masalahnya dan menganggap reaksi karena adanya stressor, misalnya
membantu klien dalam melakukan kegiatan sehari hari, memberikan dorongan
kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya secara wajar, menciptakan
lingkungan terapeutik.
b. Saling ketergantungan (interdependent)
Tindakan keperawatan atas dasar kerja sama tim keperawatan dengan tim
kesehatan lainnya seperti dokter, fisioterapis, contoh pemberian obat sesuai
instruksi dokter, pemberian infus 23 3) Rujukan / ketergantungan (dependent)
Tindakan keperawtan atas dasar rujukan dan profesi lainnya, diantaranya dokter,
ahli gizi, sebagai contoh pemberian makanan pada klien sesuai dengan diet yang
telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik oleh ahli fisioterapi.

e. Evaluasi
Evaluasi adalah langkah terakhir dari proses keperawatan yaitu tindakan intelektual
untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa
keperawatan, perencanaan / intervensi dan pelaksanaan sudah berhasil dicapai.
Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan pasien dan tenaga
kesehatan lainnya. Jika hasil evaluasi menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria
hasil, pasien dapat keluar dari siklus proses keperawatan, jika evaluasi menunjukan
sebaliknya maka perlu dilakukan kajian ulang secara umum. Evaluasi ditunjukan
untuk menilai kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Evaluasi keperawatan terhadap pasien defisit nutrisi yang diharapkan menurut (Nurarif &
Kusuma, 2015) ialah :
1) Pasien mengalami peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan.
2) Pasien maupun keluarga mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi.
3) Pasien tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi.
4) Pasien tidak mengalami penurunan berat badan yang berarti

21
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Nutrisi adalah zat-zat gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit,termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan dari lingkungan hidupnya yang menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya.Nutrisi
dapat dikatakan segai ilmu tentang makana,zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung,alksi treaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan
penyakit.
Komponen Nutrisi terdiri dari Karbohidrat,protein,lemak,vitamin,mineral dan
air.Nutrisi berfungsi sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan dan kerja
fisik ,sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan dan sebagai
pelindung dan pengatur
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khususnya masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.Diagnosa yaang terkait dengan masalah
nutrisi berdasarkan SDKI yaitu defisit nutrisi dan resiko defisit
nutrisi.Permasalahan kebutuhan nutrisi harus segera diselesaikan dengan tindakan-
tindakan yang tepat.

2.Saran
Diharapkan kepada setiap pembaca memberikan saran dan kritik yang
membangundemi kesempurnaan makalah ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta : PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta
: PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Jakarta :
Towarto,wartoral.2007.Kebutuhan Dasar &Proses Keperawatan.Edisi 3.Salemba
Medika.Jakarta.
Elis Jr.Nolis E.A.1985.Nursing a Human Needs Aproach.Third Edisison Hougthon Meflin
Compeni.Boston.
Widiyono,Dkk.2023.Konsep Keperawatan Dasar.Lembaga Chakra Brahmanda
Lentera.Kediri
Eti Rohayati.2019.Keperawatan Dasar I.Lovrinz publising.Cirebon
AlimulmH,A Aziz,2006.Pengantar KDM Aplikasi Konsep &Proses Keperawatan.Salemba
Medika.Jakarta.
Almatsier,Sunita.2002.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Gramedia Pustaka Utama.
Irianto,Djoko Pekik.2006.Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.CV andi
Offset .Yogya karta

23

Anda mungkin juga menyukai