Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan Makalah Konsep Dasar
Gizi dan Diet ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk mendapatkan nilai, namun
di latar belakangi pula untuk memperluas wawasan kita khususnya tentang Konsep Dasar
Gizi dan Diet, pada mata kuliah Gizi dan Diet. Untuk itu penata berusaha menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu diharapkan kritik dan saran yang objektif yang bersifat membangun guna
tercapainya kesempurnaan yang diinginkan.
Penata sepenuhnya menyadari, tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak yang terkait,
makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu pada kesempatan yang baik
ini tidak lupa disampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pihak-pihak yang
telah membantu yang tidak bisa kami sebut satu persatu.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................ 3
2.3 Kegunaan.....................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................15
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian gizi dan diet.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup gizi dan diet.
3. Untuk mengetahui kegunaan gizi dan diet.
4. Untuk mengetahui makanann dan zat makanan dalam gizi dan diet.
5. Umtuk mengetahui proses metabolisme zat makanan.
6. Untuk mengetahui hal yang mendorong terjadinya gangguan gizi.
7. Untuk mengetahui penyakit akibat gangguan nutrisi/ gizi.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis : Diharapkan makalah ini menjadi bahan acuan dan
pengembangan pengetahuan konsep dasar gizi dan diet.
2. Manfaat praktis :Diharapkan mahasiswa dan pembaca dapat mengetahui
konsep dasar Gizi dan Diet.
BAB II
PEMBAHASAN
Gizi (nutrion) adalah berasal dari bahasa Arab yaitu “ghidza”, yang berarti makanann
dan pada bahasa sansekerta disebut “geogos” yang artinya sumber-sumber makanan yang
dapat bermanfaat bagi kehidupan (Soekirman, 2000). Gizi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan,
absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempert ahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi. (Supariasa, dkk, 2002)
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah
asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (requirement) oleh tubuh untuk berbagai
fungsi biologis: (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan
lainnya). (Suyatno, 2009).
Pada gilirannya, zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagi tubuh, mengatur proses
dalam tubuh dan membuat lancarnya pertumbuhan serta memperbaiki jaringan tubuh.
Beberapa zat gizi yang disediakan oleh pangan tersebut disebut zat gizi essential,
mengingat kenyataan bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat dibentuk dalam tubuh, setidak-
tidaknya dalam jumlah yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesihatan yang normal.
Jadi zat gizi esensial yang disediakan untuk tubuh yang dihasilkan dalam pangan,
umumnya adalah zat gizi yang tidak dibentuk dalam tubuh dan harus disediakan dari unsur-
unsur pangan di antaranya adalah asam amino essensial. Semua zat gizi essential
diperlukan untuk memperoleh dan memelihara pertumbuhan, perkembangan
dan kesehatan yang baik.
Diet adalah pengaturan pola makan, baik porsi, ukuran maupun kandungan
Gizinya. kata diet berasal dari bahasa Yunani artinya cara hidup. Di Indonesia kata diet lebih
sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan
nutrisi tertentu. Diet sering disalahartikan sebagai usaha mengurangi makan untuk
mendapatkan berat tubuh yang ideal, atau untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.
Padahal, berdasarkan asal serapan katanya, arti ini yang sebenarnya adalah mengatur pola
makan.
Oleh karena itu Diet dapat di defenisikan sebagai usaha seseorang dalam
mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal .
Sekarang diet memiliki banyak jenis dari diet rendah kalori, diet rendag protein, diet
jantung, diet rendah gula, diet rendah garam, hingga diet rendah purin
(untuk penderita gout atau asam urat).
Ruang lingkup ilmu gizi dimana cakupannya cukup luas, ruang lingkup ilmu gizi
tersebut terbagi terdiri dari beberapa tahap:
5. Mempelajari ilmu gizi tentunya juga perlu mengetahui akan ilmu-ilmu lain
yang berkaitan diantaranya adalah ilmu agronomi, ilmu
angan,mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molecular dan juga kedokteran.
Di masyarakat sendiri, diharapkan mereka mengetahui akan beberapa hal
penting yang berkaitan dengan gizi seperti gizi individu, keluarga,
masyarakat, gizi instutusi dan juga gizi olahraga.
6. Pendidikan Gizi
Pendidikan gizi hendaknya dimulai dari sejak dini. Pendidikan gizi dan
kesehatan mulai diarahkan pada murid TK dan SD, mengingat kelompok usia
ini memiliki kebiasaan sikap yang masih relatif mudah dibentuk (Khomsan
2002). Pada masa ini, informasi-informasi yang diberikan dapat diserap
dengan lebih baik. Pendidikan gizi memiliki peran penting dalam kehidupan
siswa untuk mendukung keberhasilan akademis mereka dan mempersiapkan
mereka dalam kehidupan yang produktif. Pendidikan gizi adalah sebuah
kontinum pengalaman belajar yang membantu orang untuk membuat
keputusan tentang gizi (Contento 2007).
Menurut Suhardjo (2003), salah satu tujuan umum dari
pendidikan gizi adalah mengembangkan pengetahuan dan sikap tentang
peranan makanan yang bergizi bagi kesehatan manusia. Pendidikan gizi sangat
diperlukan untuk membentuk sikap positif terhadap makanan bergizi dalam
rangka membentuk kebiasaan makan yang baik (Khomsan 2000). Orang yang
berpendidikan diharapkan bisa menggunakan pemikiran-pemikirannya yang
berorientasi jangka panjang.
Pendidikan gizi pada anak mempunyai beberapa keuntungan antara
lain anak-anak mempunyai pemikiran yang terbuka dibandingkan dengan
orang dewasa dan pengetahuan yang diterima merupakan dasar bagi
pembinaan kebiasaan makannya. Anak-anak umumnya mempunyai hasrat
besar untuk ingin tahu dan mempelajarinya lebih jauh. Pendidikan merupakan
salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas SDM.
7. Kesehatan Gizi
9. Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut Gizi
kesehatan masyarakat (Public Health Nutrition) Yaitu Gizi Masyarakat
berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat, oleh sebab itu
sifatnya lebih ditekankan pada pencegahan (preventif) dan peningkatan
(promotif) . Termasuk juga tentang Bahan Tambahan makanan ( Pewarna,
penyedap dan bahan-bahan kontaminan lainnya
Fungsi Mineral:
1) Membangun jaringan tulang
2) Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
3) Untuk keperluan otot-otot dan syaraf
4) Membuat berbagai enzim
4. Sayur-sayuran.
5. Buah-buahan.
Jenis-jenis Karbohidrat:
a. Monosakarida terdiri atas: glukosa, fruktosa dan galaktosa.
b. Disakarida terdiri dari: sukrosa, maltosa dan laktosa.
c. Trisakarida dan polisakarida terdiri dari: kanji dan selulosa.
Contoh: chromoprotein (disusun dari satu protain dan satu chromopat atau
(disusun dari satu protein dan karbohidrat seperti mucin dalam sekresi
membran mukosa), lipoprotein (disusun dari satu trigliserida atau lemak
atau lebih protein dan asam nukleat seperti purin dalam jaringan kelenjar).
3. Lemak
A.
Pengertian Lemak
B.
Struktur Kimia Lemak
Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon (C), Hidrogenn (H),
Oksigen (O) dan kadang-kadang Fosforus (P) serta Nitrogen (N). Molekul
lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul gliserol dan tiga
molekul asam lemak.Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon (CH) dan
gugus Karboksil (-COOH). Molekul gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil
(-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam
lemak.
C.
Pembagian Lemak
Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga,yaitu:
1. Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu
gliserol dan tiga asam lemak.Contoh senyawa lemak sederhana adalah
lilin(wax) malam atau plastisin(lemak sederhana yang padat pada suhu
kamar),dan minyak(lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
2. Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan
senyawa bukan lemak.Contoh lemak campuran adalah lipoprotein(gabungan
antara lipid dan dengan protein),Fosfolipid(gabungan antara lipid dan
fosfat),serta fosfatidilkolin(yang merupakan gabungan antara lipid,fosfat dan
kolin).
Bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya
berwujud cair pada suhu kamar. Asam Lema tidak jenuh berasal dari
lemak nabati,misalnyya minyak goreng.
D.
Sumber Lemak
E.
Fungsi Lemak
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-
beda tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat
badan per hari.Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang
yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.Di dalam tubuh kita,
lemak memppunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah:
b) Jenis mineral
Berdasarkan takaran mineral jumlah kebutuhan dalam per hari, mineral dapat
dibagi menjadi 3 jenis antara lain :
1) Major Mineral
Major mineral atau mineral utama adalah mineral yang dibutuhkannya
dalam jumlah yang cukup banyak yaitu sekitar lebih dari 100 mg
termasuk diantaranya magnesium, kalsium, kalium, fosfor, sulfur,
natrium, dan klorida.
2) Trace Mineral
Trace Mineral dibutuhkan pada tingkat sekitar kurang dari 100 mg per
hari. Terdapat 9 jenis mineral yang termasuk dalam kategori ini, antara
lain : zat besi, fluoride, mangan, seng, yodium, kromium, molibdenum,
selenium..
3) Ultratrace Mineral
Ultratrace mineral ialah mineral yang ditemukan pada tubuh manusia,
namun jumlah kebutuhan mineral jenis ini tidak dapat diketahui. Ini
termasuk arsenik, nikel, silikon, boron, serta vandium.
2. Metabolisme Lemak
Metabolisme lemak adalah proses di mana asam lemak akan dicerna kemudian
dipecahkan untuk menghasilkan energi atau disimpan di dalam tubuh sebagai
cadangan energi. Proses metabolisme lemak terjadi di dalam usus dan dibantu oleh
enzim lipase yang terkandung di dalam usus. Ketika makanan masuk ke dalam usus,
usus akan mengalami kontraksi yang merangsang keluarnya hormon koleistokinin.
Hormon tersebut merangsang kantong empedu berkontraksi dan menghasilkan
cairan empedu. Cairan empedu mengandung garam yang berfungsi untuk
mengemulsi lemak menjadi butiran lemak dengan ukuran yang lebih kecil.
Ukuran butiran lemak yang lebih kecil akan memudahkan proses hidrolisis
lemak oleh lipas yang diproduksi pankreas. Proses metabolisme sebagian besar
terjadi dalam usus namun jga dapat terjadi pada hati, sel-sel otot, dan sel-sel lemak
untuk dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai energi cadangan.
3. Metabolisme Protein
Metabolisme protein merupakan proses kimia dan fisik yang mencakup pada
perubahan (anabolisme) protein menjadi asam amino dan penguraian (katabolisme)
asam amino pada protein. Asam amino yang telah tersebar melewati darah dan
masuk dalam jaringan tubuh, akan disintesis kembali menjadi protein. Protein ini
berfungsi untuk mempertahankan fungsi sel-sel yang masih normal. Pada
metabolisme, asam amino akan melakukan pelepasan gugus amino, kemudian
perubahan kerangka karbon dalam molekul asam amino. Proses pelepasan gugus
amino terjadi pada deaminasi dan transmisi oksidatif. Deaminasi oksidatif
menggunakan dehidrogenese dalam katalis, sedangkan jika transmisi yaitu proses
katabolisme asam amino yang melibatkan gugus amino pada satu asam amino
terhadap asam amino yang lain.
Asam amino tidak dapat disimpan pada tubuh manusia. Jika jumlah asam amino
berlebihan atau terjadi kurangnya sumber energy lain, tubuh manusia akan
menggunakan asam amino dalam sumber energy. Tidak seperti lemak dan
karbohidrat, asam amino membutuhkan pelepasan gugus amino yang bertempat di
deaminasi nitrogen α-amino didalam asam – asam amino. Protein adalah produk
yang dihasilkan oleh ekspresi informasi genetic merupakan polimer asam amino
yang terikat pada satu sama lain dalam ikatan dalam sel hidup
1) Kwashiorkor
Kwarshiorkor merupakan kondisi malnutrisi akibat kekurangan asupan
protein. Padahal, protein sangat dibutuhkan untuk memperbaiki dan memperbarui
sel serta jaringan tubuh, mendukung proses pemulihan tubuh ketika terjadi luka
atau penyakit, dan mendukung tumbuh kembang janin, bayi, dan anak-anak.
Kwashiorkor umumnya lebih banyak menimpa anak-anak dan kasusnya masih
banyak terjadi di negara-negara berkembang.
Gejala dari penyakit ini antara lain kelelahan, kulit kering dan bersisik,
rambut kering atau kusam, perut buncit, hilangnya massa otot, pembengkakan di
bawah kulit (edema), perubahan mood, serta susah menambah berat dan tinggi
badan. Kwashiorkor dapat dicegah dan ditangani dengan mengonsumsi makanan
berprotein tinggi, seperti daging, susu, keju, ikan, telur, kedelai, kacang-kacangan,
dan biji-bijian.
2) Marasmus
Ciri-ciri orang terkena marasmus adalah tubuh kurus kering dan tulang yang
menonjol, terutama tulang iga dan bahu. Selain itu, kulit lengan, paha, dan bokong
penderita akan tampak kendur, serta wajahnya terlihat seperti orang tua.
Marasmus umumnya dapat ditangani dan dicegah dengan menjalani pola makan
sehat bergizi seimbang.
3) Beri-beri
4) Skorbut (scurvy)
5) Anemia
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau
hemoglobin. Penyakit ini bisa terjadi akibat kekurangan zat besi. Zat besi
diperlukan tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang berfungsi untuk
membawa oksigen dalam darah ke jaringan tubuh. Jika sel darah merah sedikit,
organ dan jaringan tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup. Anemia
defisiensi besi ditandai dengan berbagai gejala, yaitu tubuh lemah dan lesu,
merasa sangat letih, kesemutan di kaki, kurangnya nafsu makan, detak jantung
cepat, kuku rapuh, nyeri dan radang lidah, tangan dan kaki dingin, pusing atau
sakit kepala, infeksi, sakit dada, sesak napas, insomnia dan kulit pucat. Namun,
terkadang penyakit ini bisa saja tidak menimbulkan gejala apa pun.
Anemia dapat diatasi dan dicegah dengan cara mengonsumsi suplemen zat
besi atau makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging, ikan, hati ayam atau
sapi, tahu, tempe, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, beras merah, seafood, dan
sayuran berdaun hijau tua. Kebanyakan masalah yang disebabkan oleh malnutrisi
akan berhenti setelah kekurangan nutrisi diatasi. Namun, ada pula yang
menimbulkan efek samping berkepanjangan. Ini biasanya terjadi ketika malnutrisi
sudah parah dan berlangsung lama.
3.1 Simpulan
Gizi bersal dari bahasa Arab yaitu “ghidza” yang berarti makanan dan
pada bahasa sansekerta disebut “geogos” yang artinya sumber-sumber makanan yang dapat
bermanfaat bagi ehidupan (soekirman, 2000), dan diet adalah pengaturan pola makan, baik
porsi, ukuran, maupun kandungan gizinya. Kata diet berasal dari bahasa Yunani artinya cara
hidup. Di Indonesia kata diet lebih sering ditunjukkan untuk menyebut suatu upaya
menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu. Ruang lingkup ilmu gizi dan
diet dimana mencakup luas, ruang lingkup ilmu gizi tersebut terdiri dari berbagai tahap
yaitu : input, proses, output, putcome. Zat makanan yang bahan dasar menurut ilmu gizi
yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Proses metabolism di dalam
tubuh makhluk hidup ada tiga, yaitu : metabolisme karbohidrat, metabolisme protein, dan
metabolism lemak. Fungsi Zat Makanan Secara Umum yaitu, sebagai berikut : Sebagai
sumber energi/ tenaga, menyokong pertumbuhan badan, memelihara jaringan tubuh,
mengganti jaringan tubuh yang rusak, mengatur berbagai metabolisme dan mengatur
berbagai keseimbangan, berperan sebagai sistem pertahanan tubuh. Gangguan pada tubuh
yang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi/ gizi, yaitu : Kwarshiorkor, marasmus, Skorbut
(scurvy), beri-beri, dan anemia.
3.2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
mkalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu peulis perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat diperlukan yang membangun dari para pembaca untuk
perbaikan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
Katsilambros, Nikolaos. Charilaos. Dimosthenopoulos,dkk.2011. Asuhan Gizi Klinik.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
http://eprints.uny.ac.id/8842/2/bab2%20-09604227098.pdf di akses pada tanggal 6
Januari 2022
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Fitri%20Rahmawati,%20M.P./Pra
ktik%20Diet%20-%20Gizi%20Makanan%20dan%20Diet.pdf
diakses pada tanggal 06 Januari 2022