Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi
Wasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Negara dan Konstitusi” sebagai pemenuhan
tugas mata kuliah Pancasila dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penyusunan
makalah ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak. Untuk itu, dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
pembuataan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
kemampuan penulis, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan
teknik pengetikan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
konstruktif sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini.

Bali, 17 Agustus 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 4

1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………...………………… 4

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………….... 5

1.3 Tujuan ………………………………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………… 6

2.1 Pengertian Negara dan Konstitusional ….……………………………………… 6

2.2 Sejarah Negara dan Konstitusional …………………………………………….

2.3 Hubungan Negara dan Konstitusional …………………………….…………….

2.4 Fungsi dari Negara dan Konstitusional Bagi Bangsa Indonesia…..…………….

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..

3.1 Simpulan ………………………………………………………………………..

3.2 Saran …………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan. Menurut
Sri Soemantri tidak ada satu negara pun yang tidak mempunyai konstitusi atau Undang-
Undang Dasar.1 Dengan adanya kenyataan tersebut maka konsekuensinya tentu saja
konstitusimemiliki kedudukan yang sangat penting dalam suatu sistem ketatanegaraan suatu
negara. Menurut A. Hamid S. Attamimi suatu konstitusi merupakan sebuah pemberi
pegangan dan pemberi batas, sekaligus tentang bagaimana kekuasaan negara harus
dijalankan. Sehingga dapat dikatakan bahwa konstitusi memiliki kedudukan yang tertinggi
dalam sebuah negara, sebuah konstitusi merupakan dasar pedoman dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara suatu bangsa. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki
konstitusi tertulis, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(selanjutnya disingkat UUD NRI Tahun 1945). Sejak negara Republik Indonesia menetapkan
UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusinya, maka terbentuk pula sistem norma hukum
negara Republik Indonesia, dalam konteks ini Maria Farida menyatakan :

“Apabila kita bandingkan dengan teori jenjang norma (Stufentheorie) dari Hans
Kelsen dan teori jenjang norma hukum (die Theorie vom Stufentordnung der Rechtsnormen)
dari Hans Nawiasky kita dapat melihat adanya cerminan dari kedua sistem norma tersebut
dalam sistem norma hukum negara Republik Indonesia. Dalam sistem norma hukum Negara
Republik Indonesia, norma-norma hukum yang berlaku berada dalam suatu sistem yang
berlapis-lapis dan berjenjang-jenjang sekaligus berkelompok-kelompok, di mana suatu norma
itu selalu berlaku, bersumber, dan berdasar pada norma yang lebih tinggi, dan norma yang
lebih tinggi berlaku, bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi lagi, demikian
seterusnya sampai pada suatu norma dasar negara (staatsfundamentalnorm) Republik
Indonesia, yaitu Pancasila.”

Pancasila merupakan dasar negara sedangkan UUD NRI Tahun 1945 merupakan
konstitusi tertulis, dalam hierarkhi peraturan perundang-undangan Indonesia, UUD NRI
Tahun 1945 berada dalam kedudukan tertinggi sehingga peraturan perundang-undangan yang
berada dibawah UUD NRI Tahun 1945 tidak boleh bertentangan dan harus menyesuaikan.
UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi tertulis Indonesia memuat normanorma dan

3
ketentuan-ketentuan dasar yang mengatur hak-hak warga negara, hubungan warga negara
dengan negara serta pembatasan kekuasaan penyelenggara negara secara umum, sehingga
dibutuhkan peraturan perundangundangan yang mengatur lebih khusus apa yang diatur dalam
UUD NRI Tahun 1945. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, hierarkhi peraturan perundang-undangan Indonesia adalah
sebagai berikut :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Ketetapan MPR.

3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

4. Peraturan Pemerintah

5. Peraturan Daerah Provinsi;dan

6. Peraturan Daerah/Kabupaten Kota.

Dari ketentuan tersebut dapat diketahui bentuk-bentuk peraturan perundangundangan


resmi dalam sistem hukum Indonesia serta dapat juga diketahui bentukbentuk peraturan
perundang-undangan mana saja yang lebih tinggi dan lebih rendah satu dengan yang lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Negara dan apa itu Konstitusional ?

2. Bagaimana Sejarah dari Negara dan Konstitusional ?

3. Bagaimana Hubungan antara Negara dan Konstitusional ?

3. Apa Fungsi Konstitusional ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Agar penulis dan pembaca mengetahui pengertian dari Negara dan Konstitusional.

2. Agar penulis dan pembaca memahami sejarah dari Negara dan Konstitusional.

3. Agar penulis dan pembaca tau bagaimana hubungan antara Negara dan
Konstitusional.

4. Agar penulis dan pembaca lebih memahami fungsi dari Negara dan Konstitusional.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara dan Konstitusional

2.1.1 Pengertian Negara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) negara memiliki dua pengertian.
Pertama negara diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Pengertian kedua, negara adalah kelompok sosial
yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan
pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan
tujuan nasionalnya.

Dikutip dari buku "Bentuk Negara dan Pemerintahan RI" oleh Muh Nur El Brahimi,
berikut ini beberapa pengertian negara:

1. Suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang


bersama-sama mendiami wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa
kelompok manusia.

2. Suatu perserikatan yang melaksanakan suatu pemerintahan melalui hukum yang


mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa yang berada dalam suatu
wilayah masyarakat tertentu dan membedakannya dengan kondisi masyarakat dunia
luar untuk ketertiban sosial.

3. Suatu asosiasi yang menyelenggarakan penertiban dalam suatu masyarakat atau


wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan suatu pemerintah
(yang diberi kekuasaan memaksa).

Menurut para ahli pengertian dari negara adalah sebagai berikut :

1. Pengertian Negara Menurut Prof. Miriam Budihardjo

5
Negara adalah organisasi yang dalam sesuatu wilayah dapat memaksakan
kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat
menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan itu.

2. Pengertian Negara Menurut Prof. Nasroen. Negara adalah suatu bentuk pergaulan
hidup. Oleh sebab itu, harus ditinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskan dan
dipahami.

3. Pengertian Negara Menurut Prof. Mr. Soenarko. Negara adalah organisasi


masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dengan kekuasaan negara berlaku
sepenuhnya sebagai kedaulatan.

2.1.2 Pengertian Konstitusional

Menurut KBBI Konstitusional adalah sesuatu yang bersangkutan dengan, sesuai


dengan, atau diatur oleh konstitusi suatu negara. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan
(undang-undang dasar dan sebagainya).

Istilah konstitusi menurut Wirjono Prodjodikoro4 berasal dari kata kerja “constituer”
dalam bahasa Perancis yang berarrti “membentuk”; jadi konstitusi berarti pembentukan.
Dalam hal ini yang dibentuk adalah suatu negara maka konstitusi mengandung permulaan
dari segala macam peraturan pokok mengenai sendi-sendi pertama untuk menegakan
bangunan besar yang bernama negara . Istilah konstitusi sebenarnya tidak dipergunakan
untuk menunjuk kepada satu pengertian saja. Dalam praktek, istilah konstitusi sering
digunakan dalam beberapa pengertian. Di Indonesia selain dikenal istilah konstitusi juga
dikenal istilah undang-undang dasar. Demikian juga di Belanda, disamping dikenal istilah
“groundwet” (undang-undang dasar) dikenal pula istilah “constitutie”.

2.2 Sejarah Negara dan Konstitusi

2.2.1 Sejarah Negara

2.2.2 Sejarah Konstitusi

6
2.3 Hubungan Negara dengan Konstitusional

2.4 Fungsi dari Negara dan Konstitusional bagi Bangsa Indonesia

2.4.1 Fungsi Negara

2.4.2 Fungsi Konstitusional

Konstitusi memiliki fungsi-fungsi yang oleh Jimly Asshiddiqie, guru besar hukum
tata negara, diperinci sebagai berikut3 :

1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.

2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.

3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dengan warga negara.

4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun


kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.

5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kuasaan yang asli (yang
dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.

6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of unity), sebagai rujukan identitas dan
keagungan kebangsaan (identity of nation), serta sebagai center of ceremony.

7. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control), baik dalam arti
sempit hanya dibidang politik maupun dalam arti luas mencakup bidang sosial dan
ekonomi.

8. Fungsi sebagai sarana perekayasa dan pembaruan masyarakat (social engineering


atau social reform).

7
DAFTAR PUSTAKA

https://pkh.komisiyudisial.go.id/files/Karya%20Tulis-Taufiqurrohman%2003.pdf

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5624244/pengertian-negara-beserta-fungsi-dan-
unsur-unsur-dasarnya

https://perpustakaan.setneg.go.id/index.php?p=article&id=488#:~:text=Negara%20adalah
%20organisasi%20yang%20dalam,tujuan%2Dtujuan%20dari%20kehidupan
%20itu.&text=Negara%20adalah%20suatu%20bentuk%20pergaulan%20hidup.

Anda mungkin juga menyukai