Anda di halaman 1dari 13

TUGAS I

HUKUM TATA NEGARA

OLEH :

FAKULTAS HUKUM

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan paper ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan paper dengan tepat waktu yang berisikan tentang:
1. Pengertian Hukum Tata Negara
2. Istilah Hukum Tata Negara
3. Metoda Mempelajari Hukum Tata Negara

Paper ini di susun guna memenuhi tugas dari Dosen


pada mata kuliah Hukum Tata Negara. Selain itu, penulis juga berharap agar paper ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada selaku bapak.
Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kepada para pembaca. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun penulis akan di terima demi
kesempurnaan paper ini.

Denpasar, 7 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Metode Penulisan.......................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................................3
2.1. Hukum Tata Negara...................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................6
3.1. Pengertian Hukum Tata Negara.................................................................6
3.2. Istilah Hukum Tata Negara........................................................................7
3.3. Metode Pembelajaran Hukum Tata Negara...............................................8
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................10
4.1. Kesimpulan..............................................................................................10
4.2. Saran.........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seperti yang diketahui, Indonesia adalah negara hukum sesuai dengan pasal 1
ayat 3 UUD 1945 yang dapat mengarahkan setiap warga negara untuk mematuhi
aturan di Indonesia. Jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hukum
merupakan adat atau peraturan yang sifatnya mengikat dan dikukuhkan oleh
pemerintah, serta penguasa. Peraturan maupun undang-undang digunakan untuk
mengatur pergaulan masyarakat. Jika peraturan atau hukum tidak dapat dipatuhi,
konsekuensinya adalah terkena sanksi berupa denda, bisa juga penjara.

Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan
tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah
terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya
kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk
memperoleh pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah
peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk
mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi untuk orang yang
melanggar hukum.

Hukum tata negara yaitu, sebuah hukum yang mengatur organisasi Negara


meliputi bentuk Negara, bentuk pemerintahan, bentuk lembaga-lembaga Negara dan
kewarganegaraanya, hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah, hubungan
antar lembaga Negara serta hak dan kewajiban warganegara. Jadi Hukum tata negara
adalah peraturan hukum yang mengatur tentang organisasi kekuasaan pada suatu
negara (organisasi Negara) dan segala aspek yang berhubungan dengan Negara.

1
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian Hukum Tata Negara?


2. Apa istilah Hukum Tata Negara?
3. Bagaimana metode pembelajaran Hukum Tata Negara?

1.3. Metode Penulisan

Pada makalah ini digunakan metode penulisan normative yaitu metode yang
dilihat dari sisi perundang-undangan, keputusan pengadilan , teori hukum dan
beberapa pendapat dari para sarjana .

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Hukum Tata Negara

Berikut ini terdapat beberapa pengertian hukum tata negara menurut para ahli,
terdiri atas:
1. Menurut Van Vollenhoven
Hukum Tata Negara adalah Hukum Tata Negara yang mengatur semua
masyarakat hukum atasan dan masyarakat Hukum bawahan menurut
tingkatannya dan dari masing-masing itu menentukan wilayah lingkungan
masyarakatnya. dan akhirnya menentukan badan-badan dan fungsinya
masing-masing yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat hukum itu serta
menentukan sususnan dan wewenang badan-badan tersebut.
2. Menurut Scholten
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada
Negara. Kesimpulannya, bahwa dalam organisasi negara itu telah dicakup
bagaimana kedudukan organ- organ dalam negara itu, hubungan, hak dan
kewajiban, serta tugasnya masing-masing.
3. Menurut Van der Pot
Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan badan-
badan yang diperlukan serta wewenang masing-masing, hubungannya satu
dengan yang lain dan hubungan dengan individu yang lain.
4. Menurut Apeldoorn
Hukum Tata Negara dalam arti sempit yang sama artinya dengan istilah
hukum tata negara dalam arti sempit, adalah untuk membedakannya dengan
hukum negara dalam arti luas, yang meliputi hukum tata negara dan hukum
administrasi negara itu sendiri.
5. Menurut Paton George Whitecross

3
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur alat-alat perlengkapan
negara, tugasnya ,wewenang dan hubungan antara alat pelengkap negara itu.
Dalam bukunya “textbook of Jurisprudence” yang merumuskan bahwa
Constutional Law deals with the ultimate question of distribution of legal
power and the fungctions of the organ of the state.
6. Menurut Maurice Duverger
Hukum Tata Negara adalah salah satu cabang dari hukum privat yang
mengatur organisasi dan fungsi-fungsi politik suatu lembaga nagara.
7. Menurut Kusumadi Pudjosewojo
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur bentuk negara
(kesatuan atau federal), dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau republik),
yang menunjukan masyarakat Hukum yang atasan maupunyang bawahan,
beserta tingkatan-tingkatannya (hierarchie), yang selanjutnya mengesahkan
wilayah dan lingkungan rakyat dari masyarakat-masyarakat hukum itu dan
akhirnya menunjukan alat-alat perlengkapan (yang memegang kekuasaan
penguasa) dari masyarakat hukum itu,beserta susunan (terdiri dari seorang
atau sejumlah orang), wewenang, tingkatan imbang dari dan antara alat
perlengkapan itu
8. Menurut J. Apeldorn
Negara dalam arti penguasa, yaitu adanya orang-orang yang memegang
kekuasaan dalam persekutuan rakyat yang mendiami suatu daerah.
9. Menurut Vollenhoven
Hukum tata negara membahas masyarakat hukum atasan dan masyarakat
Hukum bawahan serta hubungannya menurut hierarkhi serta hak dan
kewajiban masing-masing, dan dari masing-masing itu menentukan wilayah
lingkungan masyarakatnya, semua itu menunjukkan negara dalam keadaan
statis.
10. Menurut Wade dan Phillips

4
Dalam bukunya yang berjudul “Constitusional law” yang terbit pada
tahun 1936. Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur alat-alat
perlengkapan negara, tugasnya dan hubungan antara alat pelengkap negara itu.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Hukum Tata Negara


Hukum tata negara merupakan hukum yang meneliti sebuah masalah yang ada
di dalam negara tersebut. Meskipun ada beberapa bagian ilmu tentang pengetahuan
yang membuat aturan di dalam negara tersebut. Tata Negara berarti sistem penataan
negara yang berisi ketentuan mengenai struktur kenegaraan dan mengenai substansi
norma kenegaraan. Dengan kata lain, Hukum Tata Negara merupakan cabang Ilmu
Hukum yang membahas mengenai tata struktur kenegaraan, mekanisme hubungan
antar struktur kenegaraan, serta mekanisme hubungan antara struktur negara dengan
warga negara. Di Belanda umumnya memakai istilah istilah “staatsrech” istilah
tersebut dibagi menjadi dua bagian yang dikenal dengan staatsrecht in ruimere zin
(dalam arti luas) dan staatsrecht In engere zin (dalam arti luas).

Staatsrecht in ruimere zin hanya diartikan sebagai Hukum Negara. Sedangkan


staatsrecht in engere zin adalah hukum yang membedakan Hukum Tata Negara dari
Hukum Administrasi Negara, Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum Tata
Pemerintah. Di Inggris pada umumnya memakai istilah “Constitutional Law”, alasan
penggunaan istilah tersebut adalah dalam Hukum Tata Negara unsur konstitusi yang
lebih menonjol. Di Perancis orang mempergunakan istilah “Droit Constitutionnel”
yang dilawankan dengan “Droit Administrative”, dimana titik tolaknya adalah untuk
membedakan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi Negara.
Sedangkan di Jerman mempergunakan istilah Verfassungsrecht: Hukum Tata Negara
dan Verwassungsrecht: Hukum Administrasi negara. Hukum negara dalam
kepustakaan Indonesia diartikan menjadi Hukum Tata Negara

Hukum tata negara juga merupakan cabang hukum yang mengatur tentang
norma dan prinsip hukum yang tertulis dalam praktek kenegaraan. Hukum tata negara

6
mengatur hal-hal berhubungan kenegaraan seperti bentuk-bentuk dan susunan negara,
tugas-tugas negara, perlengkapan negara, serta hubungan alat perlengkapan negara
tersebut. Selain pengertian secara umum, ada pula pengertian menurut para ahli.Salah
satu ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian hukum tata negara
adalah Van der Pot, dimana ia mengatakan bahwa hukum tata negara adalah
peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan yang diperlukan serta wewenang
masing-masing, hubungannya satu dengan yang lain dan hubungan dengan individu
yang lain.

Selain Van der Pot ahli lain yang mengemukakan pendapatnya adalah
Scholten.Hampir mirip dengan Van der Pot, ia mengatakan bahwa hukum tata negara
adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada Negara.Kesimpulannya, menurut
Scholten bahwa dalam organisasi negara itu telah dicakup bagaimana kedudukan
organorgan dalam negara itu, hubungan, hak dan kewajiban, serta tugasnya
masingmasing.pendapat dari ahli yang terakhir sebelum kita sampai pada contoh
hukum tata negara adalah pendapat menurut Apeldoorn.Menurutnya Hukum tata
negara dalam arti sempit yang sama artinya dengan istilah hukum tata negara dalam
arti sempit,adalah untuk membedakannya dengan hukum negara dalam arti luas, yang
meliputi hukum tata negara dan hukum administrasi negara itu sendiri.

Dengan adanya pengetian bahwa hukum tata negara mengatur tentang


bentukbentuk dan susunan negara, dan sebagainya.Maka jika kita melihat di
Indonesia ada banyak lembaga-lembaga seperti Presiden, DPR, DPD, dan sebagainya
maka itulah salah satu contoh dari hal yang diatur dalam hukum tata negara.Selain itu
dalam hukum tata negara juga diatur hubungan pemerintah pusat dan daerah.Kurang
lebih seperti itulah gambaran contoh hal yang diatur dalam hukum tata negara

3.2. Istilah Hukum Tata Negara


Hukum Tata Negara pada dasarnya adalah hukum yang mengatur organisasi
kekuasaan suatu negara beserta segala aspek yang berkaitan dengan organisasi negara

7
tersebut. Sehubungan dengan itu dalam lingkungan Hukum Ketatanegaraan dikenal
berbagai istilah yaitu :

Di Belanda umumnya memakai istilah “staatsrech” yang dibagi menjadi


staatsrech in ruimere zin (dalam arti luas) dan staatsrech In engere zin (dalam arti
luas). Staatsrech in ruimere zin adalah Hukum Negara. Sedangkan staatsrech in
engere zin adalah hukum yang membedakan Hukum Tata Negara dari Hukum
Administrasi Negara, Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum Tata Pemerintah.

Di Inggris pada umumnya memakai istilah “Contitusional Law”, penggunaan


istilah tersebut didasarkan atas alasan bahwa dalam Hukum Tata Negara unsur
konstitusi yang lebih menonjol. Di Perancis orang mempergunakan istilah “Droit
Constitutionnel” yang di lawankan dengan “Droit Administrative”, dimana titik
tolaknya adalah untuk membedakan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum
Aministrasi Negara. Sedangkan di Jerman mempergunakan istilah Verfassungsrecht:
Hukum Tata Negara dan Verwassungsrecht: Hukum Administrasi negara.

3.3. Metode Pembelajaran Hukum Tata Negara


Dalam hukum tata negara dikenal adanya beberapa metode dan aproach yaitu:
1. Metode yuridia dogmatis,artinya adalah bahwa dalam mencari hubungan
serta perbedaan dari objek yang diselidiki didasarkan pada faktor-faktor
yang ada dalam lapangan ilmu hukum itu sendiri (Penganutnya yaitu Paul
Laband).
2. Metode historis yuridis,artinya adalah bahwa dalam melakukan
pendekatan kepada objek yang diselidiki didasarkan pada sudut pandang
sejarah,misalnya : Bahwa lahirnya suatu lembaga negara yang baru tidak
terlepas dari pengaruh kekuatan politik,keadaan politik saat itu dan hal-hal
lainnya  yang semuanya dapat ditinjau dari sudut sejarah (Penganutnya
yaitu Thoma).

8
3. Metode yuridis formil,artinya adalah bahwa suatu pegangan dalam
melakukan penyelidikan terhadap hukum tata negara,karena dalam
melakukan penyelidikan terhadap hukum tata negara (HTN) tersebut harus
mengedepankan asas-asas hukum yang dijadikan dasar  dalam suatu
peraturan,contohnya: Suatu aturan  tidak boleh bertentangan dengan aturan
yang lebih tinggi tingkatannya.

Dalam melakukan penyelidikan terhadap Hukum tata negara,tidak terikat pada


satu jenis pendekatan saja sehingga diperlukan adanya ilmu-ilmu lain untuk
melakukan pendekatan. Hal tersebut disebabkan oleh :
1. Objek dari Hukum tata negara tersebut adalah negara,sedangkan negara itu
merupakan suatu proses yang dinamis,oleh karena itu dalam melakukan
pendekatan agar memperoleh hasil maksimal maka dilihat dari beberapa
sudut ilmu pengetahuan.
2. Hukum tata negara merupakan Ilmu sosial,dimana untuk melakukan
penyelidikan terhadap ilmu sosial memerlukan waktu yang lama karena
hasilnya tidak dapat segera diketahui.

9
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas bahwa Hukum Tata Negara adalah Hukum yang
mengatur tentang organisasi negara atau Hukum yang mengatur tentang struktur
negara. Di Belanda umumnya memakai istilah istilah “staatsrech” istilah tersebut
dibagi menjadi dua bagian yang dikenal dengan staatsrecht in ruimere zin (dalam arti
luas) dan staatsrecht In engere zin (dalam arti luas). Staatsrecht in ruimere zin hanya
diartikan sebagai Hukum Negara. Sedangkan staatsrecht in engere zin adalah hukum
yang membedakan Hukum Tata Negara dari Hukum Administrasi Negara, Hukum
Tata Usaha Negara atau Hukum Tata Pemerintah. Di Inggris pada umumnya
memakai istilah “Constitutional Law”, alasan penggunaan istilah tersebut adalah
dalam Hukum Tata Negara unsur konstitusi yang lebih menonjol. Di Perancis orang
mempergunakan istilah “Droit Constitutionnel” yang dilawankan dengan “Droit
Administrative”, dimana titik tolaknya adalah untuk membedakan antara Hukum Tata
Negara dengan Hukum Administrasi Negara. Sedangkan di Jerman mempergunakan
istilah Verfassungsrecht: Hukum Tata Negara dan Verwassungsrecht: Hukum
Administrasi negara. Hukum negara dalam kepustakaan Indonesia diartikan menjadi
Hukum Tata Negara

4.2. Saran

Dari pembahasan diatas, saran yang dapat diberikan yaitu peraturan


perundang-undangan sangat penting agar tidak ada lagi pertentangan terhadap
undang-undang yang lebih tinggi.

10

Anda mungkin juga menyukai