Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Hukum dan
Ketatanegaraan
Dosen Pengampu:
Dra. Nina Nurhasanah, M. Pd.
Disusun Oleh:
Muchammad Syamsul Maarif (1107620042)
Monica Sances (1107620228)
Nadira Ekaputri (1107620232)
Maria Tarigan (1107620241)
Nabilah Syam Mellyawati (1107620243)
Nanang Baidowi (1107620254)
Penulis
i
DAFTAR ISI
3.2 Saran....................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap bangsa di dunia mempunyai hukumnya sendiri-sendiri yang berbeda dengan
hukum bangsa lain. Hukum Indonesia diterapkan oleh masyarakat hukum Indonesia
(Negara Kesatuan Republik Indonesia). Selain itu, setiap orang akan berurusan atau terikat
dengan hukum. Hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat norma-norma dan
aturan-aturan yang mengatur tingkah laku manusia. Ada pula yang menyebutkan hukum
merupakan aturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan
dikenai sanksi bagi para pelanggarnya.
Dengan adanya hukum, tingkat kejahatan akan berkurang. Pemegang kekuasaan
tidak dapat berlaku sewenang-wenang karena telah dibatasi oleh hukum. Selain itu, hukum
membantu untuk melindungi hak dan kewajiban setiap warga negara. Maka dari itu negara
harus memiliki sistem hukum yang tepat. Negara sebagai body politic oleh ilmu Negara
dan ilmu politik sama-sama dijadikan sebagai objek utama dalam kajiannya.
Hukum juga memiliki beberapa tujuan. Dengan adanya hukum, kemakmuran
masyarakat akan terjamin. Pergaulan masyarakat akan lebih tertata dan menjadi petunjuk
atau pedoman dalam menghadapi keputusan negara. Hukum juga digunakan sebagai
sarana mewujudkan keadilan sosial dan sebagai penegak pembangunan. Semua hukum
yang berlaku di negara manapun pasti memiliki unsur tersendiri. Dengan begitu, hukum
yang berlaku dapat diakui oleh warga negara tersebut. Hukum memiliki banyak cabang
antara lain hukum administrasi negara, hukum internasional, dan hukum tata negara. Ilmu
Hukum Tata Negara mengkaji aspek hukum yang membentuk dan yang dibentuk oleh
organisasi Negara itu.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian dari hukum tata negara.
2. Untuk mengetahui asas-asas dalam hukum tata negara.
3. Untuk mengetahui tujuan dari hukum tata negara.
4. Untuk mengetahui dan memahami objek hukum tata negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum Tata Negara
Pengertian hukum tata negara menurut para ahli hukum tata negara, diantaranya:
1. L. J. Van Apeldoorn
Hukum Tata Negara atau Hukum Negara dipakai dalam arti luas dan arti
sempit. Hukum Negara dalam arti luas meliputi Hukum Administrasi, sedangkan
Hukum Negara dalam arti sempit menunjukan orang-orang yang memegang
kekuasaan pemerintah dan batas-batas kekuasaannya.
2. Cornelis Van Vollenhoven
Hukum Tata Negara adalah rangkaian peraturan hukum yang mendirikan
badan-badan sebagai alat negara dengan memberikan wewenang kepada badan-badan
itu dan yang membagi pekerjaan pemerintah kepada berbagai alat negara di segala
kedudukannya.
3. J. H. A. Logemann
Hukum Tata Negara merupakan hukum yang mengatur organisasi negara.
Negara adalah organisasi jabatan-jabatan, dan yang termasuk pengertian inti HTN
adalah jabatan. Jabatan muncul sebagai pribadi yang khas bagi HTN dan harus
dinyatakan dengan jelas.
4. A. V. Dicey
Pengertian Hukum Tata Negara adalah mencakup semua peraturan yang
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi distribusi atau pelaksanaan
kekuasaan yang berdaulat dalam negara.
5. Van Der Pot
Hukum Tata Negara adalah peraturan yang menentukan badan-badan yang
diperlukan beserta kewenangannya masing-masing, hubungannya satu sama lain, dan
hubungannya dengan individu warga negara dalam kegiatannya.
6. Mac Iver
Pengertian Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur negara.
7. M. Mahfud MD
Hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku orang dalam masyarakat yang
memiliki sanksi yang dapat dipaksakan, sedangkan negara adalah organisasi tertinggi
di antara satu kelompok atau beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai cita-
3
cita untuk bersatu, hidup di dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintah yang
berdaulat. Sedangkan pengertian Hukum Tata Negara adalah peraturan tingkah laku
mengenai hubungan antara individu dengan negaranya.
8. Jimly Asshidddiqie
Pengertian Hukum Tata Negara adalah cabang ilmu hukum yang mempelajari
prinsip dan norma hukum yang tertuang secara tertulis atau yang hidup dalam
kenyataan praktek kenegaraan berkenaan dengan:
- Konstitusi mengenai kesepakatan kolektif suatu komunitas rakyat
mengenai cita-cita untuk hidup bersama dalam suatu negara;
- Institusi kekuasaan negara beserta fungsinya;
- Mekanisme hubungan antara institusi itu;
- Prinsip hubungan antar institusi kekuasaan negara dengan warga negara.
9. Kusumadi Pudjosewojo
Pengertian HTN adalah hukum yang mengatur bentuk negara (kesatuan atau
federal) dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau republik), yang menunjukkan
masyarakat hukum, serta tingkatannya (hierarchie), yang selanjutnya mengesahkan
wilayah dan lingkungan rakyat dari masyarakat-masyarakat hukum itu, dan
menunjukkan alat perlengkapan dari masyarakat hukum itu. Terkait hal tersebut ada
beserta susunan sejumlah orang, wewenang, dan tingkatan.
10. Moh. Kusnardi dan Harmaili Ibrahim
Pengertian Hukum Tata Negara adalah sekumpulan peraturan hukum yang
mengatur organisasi negara, hubungan antara alat perlengkapan negara dalam garis
vertikal dan horizontal, serta kedudukan warga negara dan hak asasi manusia.
Pengertian umum hukum tata negara
Hukum Tata Negara adalah seperangkat aturan atau kaidah yang mengatur
organisasi negara, alat perlengkapan negara, wewenang alat perlengkapan negara,
hubungan antar alat perlengkapan negara, serta tugas dan fungsi alat perlengkapan negara.
4
Tata Negara tentu dikenal beberapa asas-asas hukum tata negara. Berikut adalah beberapa
asas yang dikenal dalam HTN beserta penjelasannya.
Asas Legalitas
Asas legalitas berkaitan dengan gagasan demokrasi dan negara hukum.
Gagasan demokrasi menuntut agar setiap bentuk undang-undang (“UU”) dan
keputusan mendapatkan persetujuan dari wakil rakyat dan lebih banyak
mementingkan kepentingan rakyat. Sedangkan menurut gagasan negara hukum,
penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan harus didasari pada UU dan
memberikan jaminan terhadap hak dasar rakyat yang tertuang dalam UU.
Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan terdapat di dalam Pasal 33 ayat (1) UUD 1945, yang
berbunyi:
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Ide mengenai asas kekeluargaan yang dicantumkan dalam UUD
1945 berasal dari Soepomo dalam pidatonya tanggal 31 Mei 1945 ketika diadakan
sidang BPUPKI di Jakarta. Staatside integralistik dari bangsa Indonesia terlihat
dari sifat tata negara Indonesia, yakni pemimpin yang bersatu jiwa dengan rakyat
dan para pejabat negara yang senantiasa wajib memegang teguh persatuan
keseimbangan dalam masyarakat.
Selain itu, asas kekeluargaan juga terlihat dari cara pengambilan keputusan
dan musyawarah. Pertama, cara pengambilan keputusan bersumber pada sila ke-4
Pancasila berupa “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan”. Cara musyawarah mufakat berarti keputusan yang
diambil adalah hasil kesepakatan bersama.
Kedua, berdasarkan Pasal 20 ayat (2) UUD 1945, setiap rancangan undang-
undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama. Artinya, hubungan kerja sama tersebut tampak di mana wakil
pemerintah akan selalu bermusyawarah dengan DPR dalam proses pembicaraan
penyusunan UU.
Asas Kedaulatan Rakyat
Pengertian berdaulat adalah negara-negara yang berhak menentukan
urusannya sendiri, baik masalah dalam negeri maupun masalah luar negeri tanpa
ada campur tangan negara lain.
5
Indonesia sendiri menganut kedaulatan rakyat yang ditegaskan dalam
Pembukaan UUD 1945, yang berbunyi: …negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat… Artinya, dalam kedaulatan rakyat, rakyatlah yang berdaulat
dan menentukan segala wewenang dalam negara. Asas kedaulatan rakyat disebut
juga sebagai asas demokrasi.
Asas Pembagian Kekuasaan
Pembagian kekuasaan berbeda dengan pemisahan kekuasaan. Pemisahan
kekuasaan berarti kekuasaan terpisah tanpa ada hubungan antara satu dengan yang
lainnya. Sedangkan pembagian kekuasaan terbagi atas beberapa bagian, akan tetapi
tidak terpisah dan memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Setelah
amandemen UUD 1945, Indonesia menganut asas pemisahan kekuasaan dengan
menerapkan asas checks and balances system.
Asas pemisahan kekuasaan dengan checks and balances system di
Indonesia artinya kekuasaan yang diberikan kepada lembaga negara oleh pembuat
UUD dipandang sebagai balances (keseimbangan). Sebaliknya, kewajiban
penerima kekuasaan untuk mempertanggungjawabkan kepada pemberi kekuasaan
dipandang sebagai checks (pengawasan). Dengan demikian, terdapat hubungan
pengawasan antara pemberi kekuasaan dan penerima kekuasaan.
Asas Negara Hukum
Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum dan menjamin
keadilan kepada warga negaranya. Keadilan adalah syarat bagi terciptanya
kebahagiaan hidup sebagai warga negara. Dalam sejarah ketatanegaraan dikenal
negara hukum dalam arti sempit sebagai ajaran dari Immanuel Kant dan Fichte.
Dalam negara hukum liberal atau negara hukum dalam arti sempit dikenal
dua unsur, sebagai berikut:
1. Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (“HAM”);
2. Pemisahan kekuasaan;
3. Sedangkan pada negara hukum formil, terdapat empat unsur negara
hukum yaitu:
a. Perlindungan terhadap HAM;
b. Pemisahan kekuasaan;
c. Setiap tindakan pemerintah didasarkan atas UU;
d. Adanya peradilan administrasi yang berdiri sendiri.
6
Kemudian ada The Rule of Law yang diperkenalkan oleh A. V. Dicey, yang
terdiri dari tiga unsur yakni;
1. Supremasi hukum;
2. Persamaan kedudukan dan hukum bagi setiap orang;
3. Konstitusi bukan sumber HAM jika HAM dituangkan dalam konstitusi
hanya sebagai penegasan.
Kesimpulannya, terdapat beberapa asas yang dikenal dalam hukum tata negara,
seperti asas legalitas, asas kekeluargaan, asas kedaulatan rakyat, asas pembagian
kekuasaan, dan asas negara hukum. Indonesia sendiri menganut asas kekeluargaan yang
tercantum dalam Pasal 33 ayat (1) UUD 1945. Selain itu, sebagai negara demokrasi,
Indonesia juga menganut kedaulatan rakyat yang ditegaskan dalam Pembukaan UUD
1945.
7
secara tepat dilaksanakan serta dipahami oleh pihak terkait. Taat terhadap aturan akan
membawa kedamaian, bukan hanya di dalam negeri, namun juga ke seluruh penjuru dunia.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum Tata Negara adalah seperangkat aturan atau kaidah yang mengatur
organisasi negara, alat perlengkapan negara, wewenang alat perlengkapan negara,
hubungan antar alat perlengkapan negara, serta tugas dan fungsi alat perlengkapan negara.
Dalam Hukum Tata Negara tentu dikenal beberapa asas-asas hukum tata negara,
diantaranya asas legalitas, asas kekeluargaan, asas kedaulatan rakyat, asas pembagian
kekuasaan, dan asas negara hukum. Pembentukan Hukum Tata Negara juga dilandasi oleh
berbagai tujuan hukum tata negara, yakni melaksanakan berbagai pengertian dari Undang-
Undang Dasar 1945 setelah melalui proses amandemen, memberikan pemahaman dan
kesadaran bagi seluruh masyarakat Indonesia terkait hak serta kewajiban selaku subjek
Hukum Tata Negara, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, memberikan bantuan
pemahaman kepada para pemula dalam meresapi ruang lingkup pengetahuan terkait
hukum tata sebuah negara yang tepat, membuat seluruh masyarakat Indonesia akrab
dengan teori dan implementasi Hukum Tata Negara di Indonesia, serta mendukung
berbagai studi ilmiah yang bisa saja dikembangkan terus-menerus terkait Hukum Tata
Negara. Objek Hukum Tata Negara (“HTN”) adalah negara dan konstitusi. Negara sebagai
objek kajiannya, dan HTN sendiri membahas semua aspek hukum yang berkaitan dengan
negara. Begitu pula dengan konstitusi, yakni dalam mempelajari Hukum Tata Negara
unsur utama yang wajib dipelajari adalah konstitusi. Hukum Tata Negara mengatur hal-
hal terkait kenegaraan seperti bentuk-bentuk dan susunan negara, tugas-tugas negara,
perlengkapan negara, dan hubungan alat perlengkapan negara tersebut.
3.2 Saran
Melalui pembahasan dalam makalah ini, diharapkan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah dapat mengatur organisasi negara, alat perlengkapan negara, wewenang alat
perlengkapan negara, hubungan antar alat perlengkapan negara, serta tugas dan fungsi alat
perlengkapan negara sesuai dengan fungsi dan wewenangnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Auli, Renata Christha. (2022). “5 Asas-Asas Hukum Tata Negara dan Penjelasannya”.
https://www.hukumonline.com/klinik/a/asas-asas-hukum-tata-negara-
lt62eb6e2a2866d. Diakses pada taggal 25 Oktober 2022 pukul 17:43.
Editor UM SU. (2022). Pengertian Hukum Tata Negara Menurut Para Ahli, Tujuan, Asas, dan
Contohnya https://fahum.umsu.ac.id/hukum-tata-
negara/#:~:text=Tujuan%20dari%20Dibentuknya%20Suatu%20Hukum%20Tata%20
Negara&text=negara%20berikut%20ini%3A-
,1.,dengan%20Undang%2Dundang%20Dasar%201945. Diakses pada tanggal 25
Oktober 2022 Pukul 17:00.
Mujiburohman, Dian Aries. (2017). PENGANTAR HUKUM TATA NEGARA. Yogyakarta:
STPN Press.
Sitabuana, T. H. (2020). Hukum Tatanegara Indonesia. Hukum Tatanegara Indonesia.
10