Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

HUKUM PUBLIK DAN HUKUM PRIVAT : PEMAHAMAN


DASAR KLASIFIKASI HUKUM

Dibuat untuk menyelesaikan salah satu tugas PKKMB 2023

NAMA :

DIPLOMAT - SHOLEHUDDIN

SEKOLAH TINGGGI ILMU HUKUM ZAINUL HASAN

KRAKSAAN – PROBOLINGGO

TAHUN PELAJARAN

2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat dan hidayah -
Nya kami dapat menyelesaikan salah satu tugas PKKMB 2023 tentang “Hukum Publik

dan Hukum Privat : Pemahaman Dasar Klasifikasi Hukum”.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini jauh dari kata sempurna, baik dari
penyusunan, kebahasaan ataupun penulisannya. Semoga tugas ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Zainul Hasan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya dari dosen dan pembaca guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi
penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Gading, 28 Agustus 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...……………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI.....................……………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah.……..……………………………………………………………...4
C. Tujuan..……………...…………....……………………………………………………4
BAB II
A. Hukum Publik..……………......……………………………………………………….5
B. Hukum Privat..……………………..………………………………………………….6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..……..…………...………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bila dicermati suramnya hukum, praktik – praktik penyelewengan dalam proses
penegakan hukum, seperti mafia peradilan. Proses peradilan yang diskriminatif, jual heli
putusan hakim atau kolusi polisi, hakim, advokat dan jaksa dalam perekayasaan proses
peradilan merupakan realitas sehari – hari yang dapat ditemukan dalam penegakan hukum
di negeri ini. Carut – marutnya penegakan hukum di Indonesia juga merupakan dampak
dari kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penegakan hukum dan kurang
tersosialisasikannya hukum itu sendiri, sehingga perlu dilakukan sosialisasi tentang apa itu
hukum dan pembagian hukum itu sendiri, maka dengan ini saya mencoba mengangkatnya
dalam sebuah karya tulis ilmiah yang menitik beratkan permasalahnnya pada klasifikasi
hukum, khususnya hukum publik dan hukum privat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hukum publik dan hukum privat?
2. Apa macam – macam dari hukum publik dan hukum privat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu hukum public dan hukum privat.
2. Untuk mengetahui macam – macam hukum publik dan hukum privat.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hukum Publik
Menurut C.S.T. Kansil dalam Pengantar Ilmu Hukum, hukum publik adalah hukum
yang mengatur hubungan antara negara dengan alat – alat perlengkapan atau hubungan
antara negara dengan warga negaranya.
Hukum publik adalah hukum yang mengatur kepentingan publik (masyarakat umum).
Apabila diperinci sifat hukum publik, maka akan ditemukan ciri – ciri hukum publik, yaitu
:
1. Mengatur hubungan antara kepentingan negara atau masyarakat dengan orang
perseorangan.
2. Kedudukan penguasa negara adalah lebih tinggi dari orang perorang yang
disubordinasikan kepada penguasa.
3. Penuntutan seseorang (yang telah melakukan suatu tindakan yang dilarang) tidak
tergantung kepada perseorangan (yang dirugikan), melainkan pada umumnya negara /
penguasa wajib menuntut.
4. Hak subjektif penguasa ditimbulkan oleh peraturan – peraturan hukum pidana objektif
atau hukum pidana positif.

Hukum publik mempunyai 4 macam, yakni sebagai berikut :

1. Hukum Tata Negara


Hukum Tata Negara adalah ilmu yang mengkaji aspek hukum yang membentuk
dan dibentuk oleh organisasi negara itu. Menurut Wirjono Prodjodikoro, Hukum
Tata Negara mengatur tentang hubungan antara subjek hukum orang atau bukan orang
dengan sekelompok orang atau badan hukum yang berwujud negara atau bagian dari
negara. Terdapat beberapa terminologi Hukum Tata Negara dalam beberapa bahasa,
antara lain :
a) Inggris : Constitutional Law;
b) Perancis : Droit Constitutionnel;
c) Italia : Diritto Constitutionale;
d) Belanda : Staatsrecht.
2. Hukum Administrasi Negara

5
Hukum Administrasi Negara adalah keseluruhan peraturan yang mengatur
tentang aparatur pemerintah dalam melakukan berbagai aktivitas atau tugas – tugas
negara, guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, bagi aparatur
pemerintah baik dipusat maupun di daerah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat (orang perseorangan maupun Badan Hukum Perdata begitu juga dalam
memberikan pelayanan kepada sesama Aparatur Pemerintah sendiri) tetap berpegang
kepada peraturan perundang – undangan yang berlaku.
3. Hukum Pidana
Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan – peraturan yang
menentukan perbuatan apa yang dilarang dan terlarang termasuk ke dalam tindak
pidana, serta menentukan hukuman apa yang dapat di jatuhkan terhadap yang
melakukannya.
Berikut ini beberapa pengertia dari hukum pidana menurut para ahli.
a) Menurut C. S. T Kansil
Menurut C. S. T Kansil, hukum pidana adalah hukum yang mengatur
pelanggaran dan kejahatan terhadap kepentingan umum. Pelanggaran ini akan
dikenakan ancaman hukuman yang bisa berupa siksaan atau penderitaan.
b) Menurut Moeljatno
Molejatno menjelaskan bahwa hukum pidana merupakan bagian dari hukum
yang berlaku di suatu negara. Hukum tersebut mengatur ketentuan tentang
perbuatan yang tidak boleh dilakukan, disertai dengan ancaman pidana bagi yang
melakukan.
c) Menurut Mezger
Mezger menjelaskan hukum pidana adalah aturan hukum yang mengikatkan
kepada suatu perbuatan yang memenuho syarat tertentu dan menimbulkan suatu
akibat berupa pidana.
4. Hukum Internasional
Hukum Internasional adalah bagian dari hukum yang mengatur segala
aktivitas entitas dalam skala internasional. Hukum yang satu ini juga mengurus
berbagai struktur serta perilaku organisasi internasional dan pada batasan tertentu,
hukum ini juga mengatur perusahaan multinasioanal serta individu.
B. Hukum Privat
Hukum privat atau perdata adalah segala peraturan yang mengatur hubungan antara
orang yang satu dengan orang lain. Hukum perdata disebut pula hukum privat atau hukum

6
sipil sebagai lawan dari hukum publik. Jika hukum publik mengatur hal – hal yang
berkaitan dengan negara serta kepentingan umum (misalnya politik dan pemilu), kegiatan
pemerintahan sehari – hari (hukum administrasi atau tata usaha negara), kejahatan (hukum
pidana), maka hukum perdata mengatur hubungan antara penduduk atau warga negara
sehari – hari, misalnya kedewasaan seseorang, perkawinan, perceraian, kematian,
pewarisan, harta benda, kegiatan usaha dan tindakan – tindakan yang bersifat perdata
lainnya.
1. Hukum Perdata
Hukum perdata dibagi menjadi dua, yakni hukum perdata material dan hukum
perdata formal. Hukum perdata material yaitu aturan – aturan hukum yang mengatur
hak – hak dan kewajiban – kewajiban perdata, yaitu mengatur kepentingan –
kepentingan perdata setiap subyek hukum.
Hukum perdata formal atau hukum acara perdata yaitu peraturan – peraturan hukum
perdata yang mengatur bagaimana cara pelaksanaan dan penerapan dari semua ketentuan –
ketentuan hukum perdata material tersebut dalam praktik.
Hukum memiliki banyak arti. Pasalnya, para ahli memiliki definisi tersendiri dalam
mengartikan hukum perdata. Terminologi “perdata” berasal dari bahasa jawa kuno pradoto
yang artinya bertengkar atau berselisih. Jika diartikan secara terminologis, hukum perdata
berarti hukum pertengkaran atau hukum perselisihan (Djaja S. Meliala, 2014:1).
Namun, jika diartikan secara sederhana, hukum perdata adalah hukum yang mengatur
kepentingan orang dengan orang yang lain. Kemudian, jika diartikan secara khusus
berdasarkan teori hukum, hukum perdata memiliki banyak arti. Pasalnya, para ahli memiliki
definisi tersendiri dalam mengartikan hukum perdata. Berikut ini beberapa pengertian menurut
para ahli hukum.
Pertama, pengertian hukum perdata menurut Soerjono Soekanto, hukum perdata
adalah bagian dari hukum privat yang membahas tentang hubungan hukum antar individu atau
badan hukum.
Kedua, pengertian hukum perdata menurut Subekti, hukum perdata adalah segala
hukum pokok yang mengatur kepentingan – kepentingan perseorangan.
Ketiga, pengertian hukum perdata menurut Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, hukum
perdata adalah hukum yang mengatur kepentingan antar warga negara perseorangan dengan
satu warga negara perseorangan yang lain.
Keempat, pengertian hukum perdata menurut Wirjono Prodjodikoro, hukum perdata
adalah suatu rangkaian hukum antara orang – orang atau badan satu sama lain tentang hak dan
kewajiban.

7
Kelima, pengertian hukum perdata menurut Sudikno Mertokusumo, hukum perdata
adalah hukum antar perorangan yang mengatur hak dan kewajiban orang perseorangan yang
satu terhadap yang lain dalam hubungan kekeluargaan dan dalam pergaulan masyarakat yang
mana pelaksanaannya diserahkan kepada masing – masing pihak.
Keenam, pengertian hukum perdata menurut H. F. A. Vollmar, hukum perdata adalah
aturan – aturan atau norma – norma yang memberikan perlindungan pada kepentingan
perseorangan dalam perbandingan yang tepat antara kepentingan yang satu dengan yang lain
dari orang – orang dalam suatu masyarakat tertentu, terutama mengenai hubungan keluarga
dan hubungan lalu lintas.
Ketujuh, pengertian hukum perdata menurut Soediman Kartohadiprodjo, hukum
perdata adalah semua kaidah hukum yang menentukan dan mengatur hak – hak dan kewajiban
– kewajiban perdata.
Kedelapan, pengertian hukum perdata menurut L. J. Van Apeldoorn, hukum perdata
adalah hukum yang objeknya ialah kepentingan – kepentingan khusus dan yang soal akan
dipertahankan atau tidak, diserahkan kepada yang berkepentingan.
Kesembilan, pengertian hukum perdata menurut Van Dunne, hukum perdata adalah
suatu peraturan yang mengatur hal – hal yang sangat esensial bagi kebebasan individu, seperti
orang dan keluarganya, hak milik dan perikatan.
Kesepuluh, pengertian hukum perdata menurut R. Sardjono, hukum perdata adalah
kaidah – kaidah yang menguasai manusia dalam masyarakat dalam hubungannya terhadap
orang lain dan hukum pada dasarnya menguasai kepentingan perseorangan.
2. Hukum Dagang
Perdagangan atau perniagaan pada umumnya adalah pekerjaan membeli barang dari
suatu tempat dan menjual barang itu ditempat lain atau pada waktu yang berikutnya dengan
maksud memperoleh keuntungan.
Pengertian hukum dagang adalah ilmu yang mengatur hubungan antara satu pihak lain
dalam urusan dagang. Definisi lain adalah bahwa hukum dagang adalah seperangkat norma
yang timbul secara khusus dalam menjalankan bisnis atau beroperasinya suatu perusahaan.
Hukum dagang termasuk dalam kategori hukum perdata, khusunya hukum kontrak. Hal
ini disebabkan karena hukum dagang berakitan dengan kegiatan orang – orang dalam urusan
bisnis. Oleh karena itu, hukum komersial bukan bagian dari hukum substantif.
3. Hukum Pribadi
Hukum pribadi adalah bagian dari hukum material khusus yang mengatur tentang
urusan – urusan perorangan (secara pribadi) dan hubungan – hubungannya dengan orang lain
(secara antar pribadi).
4. Hukum Benda

8
Hukum benda adalah hukum yang khusus mengatur tentang hal – hak kebendaan yang
menjadi objek pelaksanaan peranan para subjek hukum yang bersangkutan.
Hukum benda adalah hukum yang mengatur atas benda. Lebih lanjut, klasifikasi
tertentu serta asas-asas umum yang mengatur hukum benda. Menurut soediman
kartohadiprojo, pengertian hukum benda adalah semua kaidah hukum yang mengatur apa
yang diartikan dengan benda dan mengatur hak-hak atas benda.
Lebih lanjut, sri soedewi masjchun sofwan menerangkan bahwa sistem pengaturan
dalam hukum benda ini adalah bersifat tertutup. Hal itu berarti, hak-hak kebendaan baru tidak
dapat dilakukan, selain yang sudah diterapkan dalam undang-undang.
5. Hukum Hak Immaterial
Hukum hak immaterial adalah hukum yang khusus mengatur tentang hak immaterial,
yakni hak seseorang atau suatu pihak atas segala akibat yang ditimbulkan karena diadakannya
perjanjian tersebut.
6. Hukum Perjanjian
Hukum perjanjian adalah hukum yang khusus mengatur tentang segala tata cara
menurut hukum untuk mengadakan perjanjian serta segala akibat yang ditimbulkan karena
diadakannya perjanjian tersebut.
Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua orang atau lebih tentang hal-hal
tertentu yang telah mereka sepakati. Ketentuan umum tentang kontrak diatur dalam kitab
undang-undang hukum perdata Indonesia.
Ricardo simanjuntak menjelaskan bahwa perjanjian merupakan bagian dari pengertian
perjanjian, artinya perjanjian juga merupakan perjanjian, meskipun perjanjian belum tentu
merupakan perjanjian. Perjanjian yang mempunyai akibat hukum yang mengikat disamakan
dengan perjanjian. Perjanjian tanpa akibat hukum bukanlah suatu kontrak. Dasar untuk
menentukan apakah suatu kontrak mempunyai akibat hukumyang mengikat atau hanya
merupakan suatu kontrak yang berkonsekuensi moral timbul dari kehendak dasar para pihak
yang berkontrak.
Hukum perjanjian meliputi pengertian umum dari asas- asas hukum yang mengatur
hubungan – hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan perjanjian yang sah.
Hukum kontrak Indonesia tetap menggunakan ketentuan pemerintah colonial Belanda yang
tertuang dalam Buku III KUHPerdata.
Buku III KUHPerdata menganut sistem terbuka, artinya para pihak bebas mengadakan
perjanjian dengan siapa saja, menentukan syarat – syarat, berlakunya dan bentuk perjanjian
itu baik secara tertulis maupun lisan. Selain itu, ia memliki hak untuk membuat kontrak sipil
dan non sipil. Ini juga sesuai dengan Pasal 1338 ayat (1) KUH, yang menyatakan : ”Semua
secara sah masuk ke dalam kontrak diatur ileh hukum mereka yang masuk kedalamnya.”

9
Mendengar kata kontrak, sekilas kita langsung berpikir bahwa itu adalah perjanjian
tertulis. Dengan kata lain, kesepakatakan dianggap dalam arti sempit kesepakatan. Dalam arti
luas, kontrak adalah perjanjian yang mengatur hubungan antara dua pihak atau lebih. Dua
orang yang bersumpah untuk menikah satu sama lain masuk ke dalam kontrak pernikahan;
Seseorang yang memilih makanan dipasar membuat kontrak untuk membeli sejumlah tertentu
dari makanan itu. Kontrak tidak lain adalah kontrak itu sendiri (kontrak yang mengikat
ketentuannya).
Dalam hukum kontrak Indonesia masih menggunakan acuan hukum dari bekas
pemerintahan colonial Belanda, kontrak yaitu Burgerlijk Wetboek (BW) disebut
overeenkmost, yang dalam bahasa Indonesia berarti kontrak. Salah satu alas an mengapa
banyak kontrak yang dibuat tidak selalu dapat disamakan dengan kontrak adalah karena
kontrak menurut pasal 1313 KUH tidak mengandung kata “kontrak tertulis”. Konsep
perjanjian dalam pasal 1313 KUH hanya menyebutkan suatu perbuatan dimana satu orang
atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang atau lebih.
7. Hukum Keluarga
Hukum keluarga adalah hukum yang khusus mengatur hal keluarga beserta seluk –
beluk yang berkaitan didalamnya.
Istilah hukum keluarga berasal dari terjemahan Familierecht (Belanda) atau family law
(Inggris). Hukum keluarga, seperti yang ditemukan oleh Ali Afandi, didefinisikan sebagai
perangkat ketentuan yang berkaitan dengan hubungan kekerabatan dan perkawinan
(perkawinan, tanggung jawab orang tua, perwalian, pengampuan, ketidakhadiran).
Menurut Ali Afandi, ada dua hal penting yang diatur hukum keluarga dalam kaitannya
dengan hubungan darah dan perkawinan. Kekerabtan adalah hubungan yang terjalin antara
beberapa orang yang memiliki garis keturunan yang sama. Sementara itu, kekerabatan adalah
ikatan keluarga yang dihasilkan dari perkawinan antara seseorang dan saudara sedarah dengan
istrinya (suami).
Tahir Mahmud mendefiniskan hukum keluarga sebagai asas – asas hukum yang
dijelaskan atas dasar ketaatan beragama, berkaitan dengan hal – hal yang sering diyakini
berdimensi agama, menurut peraturan keluarga, perkawinan, perceraian, hubungan keluarga,
tanggung jawab rumah tangga, warisan, mahasr, perwalian dan lain – lain.
Definisi Tahir Mahmud pada hakekatnya mempertimbangkan dua aspek, yaitu asas
hukum dan ruang lingkup hukum. Meskipun ruang lingkup penelitian hukum keluarga
meliputi peraturan keluarga, tanggung jawab rumah tangga, waris, mahar, perwalian dan lain
– lain.
Definisi ini setidaknya mencakup dua aspek penting, yaitu aturan hukum dan isi
(cakupan) hukum. Aturan hukum meliputi hukum keluarga tertulis dan hukum keluarga tidak

10
tertulis. Hukum keluarga tertulis adalah dasar hukum yang berasal dari undang – undang,
kontrak dan kasus hukum.
Hukum keluarga tidak tertulis adalah asas – asas hukum keluarga yang timbul, tumbuh
dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Misalnya di Kota Mamari Sasak. Ilmu hukum
keluarga meliputiperkawinan, penceraian, harta perkawinan, nasab, dan perwalian. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hukum keluarga pada dasarnya adalah
keseluruhan sistem hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur hubungan-
hubungan hukum yang timbul karena ikatan kekeluargaan, yang meliputi:
 Perintah perkawinan dengan segala urusan perkawinan
 Ketentuan penceraian
 Aturan otoritas orang tua
 Pengaturan posisi anak
 Realisasi peraturan ( wali ) dan
 Aturan perwalian ( vooddij ).

Hukum perdata barat memuat atas bahwa hukum keluarga dengan berbagai ketentuan
pada hakikatnya berkaitan erat dangan ketertiban umum. Dengan demikan, setiap tindakan
yang melanggar ketentuan ini batal demi hukum.

8. Hukum Waris
Hukum waris adalah hukum yang khusus mengatur tentang waris mewaris, yakni
bagaimana cara beralihnya segala hak atau kewajiban pewaris kepada ahli waris atau para ahli
waris.
Berikut ini beberapa pendapat ahli mengenai hukum waris, yakni :
a) Gregor Van Der Burght
Hukum waris dalam pandangan gregor van der burght merupakan sehimpun
aturan yang mengatur mengenai akibt – akibat hukum harta kekayaan pada
kematian, peralihan harta kekayaan yang ditingalkan orang meninggal dunia dan
akibat – akibat hukum ditimbulkan peralihan tersebut bagi para penerimanya baik
dalam hubungan dan perimbangan diantara mereka satu dengan yang lain ataupun
dengan pihak ketiga.
b) Soepomo
Dalam pandangan Soepomo, hukum waris memuat peraturan –peraturan yang
mengatur proses meneruskan serta mengoperkan barang – barang harta benda dan
barang – barang yang tidak berwujud benda (immateriele goederen) dari suatu
angkatan manusia (generatie) kepada turunannya.

11
Proses ini telah mulai pada waktu orang tua masih hidup. Proses tersebut
tidak menjadi “akut” karena orang tua meninggal dunia. Meninggalnya bapak atau
ibu adalah peristiwa yang penting bagi proses itu, akan tetapi tidak mempengaruhi
secara radikal proses penerusan dan pengoperan harta benda dan harta bukan benda
tersebut.
c) R. Wirjono Prodjodikiro
Wirjono mengemukakan pendapat bahwa sengketa pewarisan timbul apabila
ada orang yang meninggal, kemudian terdapat harta benda yang di tinggalkan, dan
selanjutnya terdapat orang – orang yang berhak menerima harta yang ditinggalkan
itu, kemudian lagi tidak ada kesepakatan dalam pembagian harta warisan itu.
Hukum warisan adalah soal apakah dan bagaimanakah berbagai hak – hak
dan kewajiban – kewajiban tentang kekayaan seseorang pada waktu ia meninggal
dunia akan beralih kepada orang yang masih hidup.
Wirjono menunjukkan adanya tiga unsur utama dalam hukum waris sebagai
berikut.
 Seorang yang meninggalkan warisan (erflater), yang pada wafatnya
meninggalkan kekayaan.
 Seorang atau beberapa orang ahli waris (erfenaam), yang berhak menerima
kekayaan yang ditinggalkan itu.
 Harta warisan (nalatenschap), yaitu wujud kekayaan yang ditinggalkan dan
sekali beralih kepada para ahli waris itu.
d) Ali Afandi
Dalam pandangan Ali Afandi, hukum waris merupakan hukum yang
mengatur mengenai kekayaan yang ditinggalkan seseorang yang meninggal dunia
dan akibatnya bagi para ahli warisnya.
e) Santoso Pudjosubroto
Hukum waris dalam pandangan Santoso Pudjosubroto merupakan hukum
yang mengatur apakah dan bagaimanakah hak –hak dan kewajiban – kewajiban
tentang harta benda seseorang pada waktu ia meninggal dunia akan beralih kepada
orang lain yang masih hidup
f) Ter Haar Bzn
Ter Haar Bzn mengemukakan pendapat mengenai hukum waris sebagai
aturan – aturan hukum yang mengenai cara bagaimana dari abad ke abad penerusan
dan peralihan dari harta kekayaan yang berwujud dan tidak berwujud dari generasi
ke generasi.
9. Hukum Penyelewengan Perdata

12
Hukum penyelewengan perdata adalah hukum yang harus mengatur dan menegaskan
tentang sikap tindak yang mana saja yang dapat menimbulkan kerugian bagi pihak lain dan
siapa saja yang dapat dimintai tanggungjawabnya serta bagaimana pula cara – cara
penyelesaiannya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Persamaan dan perbedaan antara hukum publik dan hukum privat
 Persamaan antara hukum publik dan hukum privat adalah kedua – duanya
merupakan peraturan-peraturan hukum yang mengatur kehidupan manusia, kedua-
duanya mempunyai sanksi hukum tertentu yang dapat kenakan terhadap para
pelanggarnya, tetap tunduk pada pengecualian yang bisa saja diberlakukan dalam
keadaan-keadaan darurat saja.
 Perbedaannya diantara keduanya adalah hukum publik mengutamakan kepentingan
umum sedangkan hukum privat mengutamakan kepentingan perorangan atau
individu, hukum publik dipertahankan oleh negara, sedangkan hukum privat
dipertahankan oleh individu, para pelanggarnya dimintai tanggung jawabnya
berdasarkan tuntutan jaksa sedangkan hukum privat para pelanggarnya dimintai
tanggung jawab berdasarkan tuntutan dari pihak penggugat sebagai pihak yang
langsung dirugikan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/22780680/HUKUM_PUBLIK_DAH_HUKUM_PRIVAT_Diajukan_untu
k_memenuhi_tugas_mata_kuliah

https://www.hukumonline.com/berita/a/hukum-publik-dan-hukum-privat-lt6177da083c991/

http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-121500000011111/swf/2786/files/basic-
html/page6.html#:~:text=Hukum%20publik%20adalah%20hukum%20yang,atau%20masyarakat%20
dengan%20orang%20perseorangan

https://peradi-tasikmalaya.or.id/macam-macam-hukum-publik-hukum-negara/

https://www.hukumonline.com/klinik/a/pengertian-hukum-tata-negara-lt62eb69953366e/

https://perpustakaan.kasn.go.id/index.php?p=show_detail&id=197&keywords=

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hukum_pidana

https://www.gramedia.com/literasi/hukum-internasional/

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hukum-dagang/

https://www.hukumonline.com/berita/a/asas-asas-hukum-benda-lt633a57d3a3781/

https://www.gramedia.com/literasi/hukum-perjanjian/

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hukum-keluarga/

https://www.gramedia.com/literasi/hukum-waris/#2_Supomo

https://www.hukumonline.com/berita/a/pengertian-hukum-perdata-menurut-para-ahli-
lt6450ac1b1741b/

https://www.hukumonline.com/berita/a/pengertian-hukum-perdata-menurut-para-ahli-
lt6450ac1b1741b/?page=2

15

Anda mungkin juga menyukai