Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Siti Afiyah, S,H. M,H
Oleh kelompok:
1. Meiya Putri Aisty anam (23011017)
2. Siti Fadhilah (23011036)
3. Nova Safiti (23011041)
4. Devy Makkatul Qirom
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum
B. Pengertian Sumber-sumber Hukum
C. Macam-macam hukum
D. Macam-macam sumber hukum
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat manusia sehingga di dalam masyarakat selalu ada sistem hukum, ada
masyarakat ada norma hukum (ubi societas ibi ius). Hal tersebut dimaksudkan
oleh Cicero bahwa tata hukum harus mengacu pada penghormatan dan
perlindungan bagi keluhuran martabat manusia. Hukum berupaya menjaga dan
mengatur keseimbangan antara kepentingan atau hasrat individu yang egoistis dan
kepentingan bersama agar tidak terjadi konflik. Kehadiran hukum justru mau
menegakkan keseimbangan perlakuan antara hak perorangan dan hak bersama.
Oleh karena itu, secara hakiki hukum haruslah pasti dan adil sehingga dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Hal tersebut menunjukkan pada hakikatnya para penegak hukum (Hakim,
Komisi Pemberantas Korupsi, Jaksa, Notaris, dan Polisi) adalah pembela
kebenaran dan keadilan sehingga para penegak hukum harus menjalankan dengan
itikad baik dan ikhlas, sehingga profesi hukum merupakan profesi terhormat dan
luhur (officium nobile). Oleh karena mulia dan terhormat, profesional hukum
sudah semestinya merasakan profesi ini sebagai pilihan dan sekaligus panggilan
hidupnya untuk melayani sesama di bidang hukum. Akan tetapi, ironisnya para
profesi hukum kurang memiliki kesadaran dan kepedulian sosial. Hal ini dapat
dilihat para pakar hukum menjadi orang-orang sewaan yang dibayar mahal oleh
kliennya, pelayanan hanya diberikan kepada orang-orang yang berdiut saja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yang akan di
bahas adalah:
1. Apa itu pengertian Hukum?
2. Sebutkan macam-macam Hukum?
3. Apakah pengertian Sumber Hukum?
4. Jelaskan macam-macam Sumber Hukum?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
Agar mahasiswanya dapat mengetahui
- Sumber Hukum Di Indonesia itu sangat penting untuk membangun Negara
ini menjadi maju
- Dan dapat di pelajari dan pemberian dorongan untuk para masyarakat di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Hukum Secara Umum
Kata hukum berasal dari bahasa arab al-hukmu yang berarti penghakiman,
ketetapan, ketertiban, pemerintahan, kekuasaan dan hukuman.Para ahli dan
sarjana hukum mencoba memberikan definisi atau pengertian hukum, namun
belum ada ahli atau sarjana hukum yang mampu memberikan pengertian hukum
yang dapat diterima oleh semua pihak. Pada gilirannya, tidak adanya definisi
hukum yang diterima oleh semua ahli dan ahli hukum mengubah masalah definisi
hukum dalam kaitannya dengan perbedaan pendapat, apakah mungkin untuk
mendefinisikan hukum, atau mungkinkah membuat definisi hukum? Kemudian
berkembang lagi menjadi: Apakah kita perlu mendefinisikan hukum?
Hukum adalah kumpulan aturan yang terdiri dari norma dan sanksi.
Hukum sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia dan merupakan sistem
terpenting dalam penyelenggaraan kepolisian dalam rangkaian kekuasaan
kepolisian, karena seluruh kehidupan manusia dibatasi oleh hukum.
Menurut R. Suroso dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum (2005:117), Prof Dr.
Sudikno SH, dalam bukunya mengenal hukum (1982:62) sumber hukum itu
sendiri digunakan dalam beberapa arti seperti:
Sumber hukum materiil ialah tempat dari mana materi hukum itu diambil.
Sumber hukum materiil ini merupakan faktor yang membantu
pembentukan hukum misalnya hubungan sosial, hubungan kekuatan
politik, situasi sosial ekonomi, tradisi (pandangan keagamaan, kesusilaan),
hasil penelitian ilmiah (kriminologi, lalu-lintas), perkembangan
internasional, keadaan geografis. Ini semuanya merupakan obyek studi
penting bagi sosiologi hukum.
Sumber hukum formil merupakan tempat atau sumber dari mana suatu
peraturan memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau
cara yang menyebabkan peraturan hukum itu berlaku secara formal.Yang
diakui umum sebagai sumber hukum formil ialah undang- undang,
perjanjian antar negara, yurisprudensi dan kebiasaan.
2. van Apeldoorn dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum ter- jemahan Mr.
Octarid Sadino. Penerbit Noor Komala tahun 1954 halaman 72, membedakan
empat macam sumber hukum yaitu :
1) Sumber hukum dalam arti historis, yaitu tempat kita dapat menemukan
hukumnya dalam sejarah atau dari segi historis. Sumber hukum dalam arti
historis ini dibagi lebih lanjut menjadi dua, yaitu :
a) Sumber hukum yang merupakan tempat dapat dike- temukan atau
dikenalnya hukum secara historis, dokumen- dokumen kuno, lontar dan
sebagainya.
menjadi dua :
a. Sumber isi hukum, di sini ditanyakan isi hukum itu asalnya dari mana. Ada
tiga pandangan yang mencoba menjawab pertanyaan ini yaitu :
4) Sumber hukum dalam arti formil. Yang dimaksudkan ialah sumber dilihat
dari cara terjadinya hukum positif meru- pakan fakta yang menimbulkan
hukum yang berlaku yang mengikat hakim dan penduduk. Isinya timbul dari
kesadaran rakyat. Agar dapat berupa peraturan tentang tingkah laku harus
dituangkan dalam bentuk undang-undang, kebiasaan dan traktat atau
perjanjian antar negara.
3. Achmad Sanusi (1977: 34) membagi sumber hukum dua kelompok yaitu:
menjadi:
Undang-undang.
Perjanjian antar negara.
Kebiasaan.
b. Sumber hukum normal yang tidak langsung atas peng- akuan undang-
undang yaitu:
Perjanjian.
Doktrin.
Yurisprudensi.
Proklamasi.
Revolusi.
Coup d'etat.
Sumber hukum itu dapat dibagi dalam (Marhaenis 1981 buku I: 146):
1) Sumber hukum filosofis idiologis ialah sumber hukum yang dilihat dari
kepentingan individu, nasional atau internasional, sesuai dengan falsafah dan
idiologi (way of life) yang dianut di suatu negara misalnya:
b. Di negara Tirai Besi (dulu) dan Tirai Bambu (Uni Soviet, RRC,
Chekoslowakia), ialah Komunisme, historis materialisme yang diterapkan dengan
paham Leninisme, Maoisme, Titoisme.
a. Sumber hukum materiil ialah sumber hukum yang dilihat dari segi isinya
misalnya:
(1) KUH Pidana segi materiilnya ialah mengatur tentang pidana umum, kejahatan
dan pelanggaran.
(2) KUH Perdata dari sei materilnya mengatur tentang masalah orang sebagai
subyek hukum, barang sebagai obyek hukum, perikatan, perjanjian, pem- buktian
dan kadaluarsa.
b. Sumber hukum formal adalah sumber hukum dilihat dari segi yuridis dalam
arti formal yaitu sumber hukum dari segi bentuknya yang lazimnya terdiri dari :
1. Undang-undang.
2. Kebiasaan.
3. Traktat.
4. Yuriprudensi.
5. Doktrin.
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Hukum adalah kumpulan aturan yang terdiri dari norma dan sanksi.
Macam-macam hukum dibagi bedasarkan bentuk, sumber, waktu berlaku, tempat,
dan sifat. Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan
yang mengikat dan memaksa. Sumber hukum terbagi menjadi sumber hukum
formil dan sumber hukum materiil. Sumber hukum formil adalah sumber hukum
dilihat dari segi yuridis yang dalam arti formalnya yaitu sumber hukum dari segi
bentuknya. Sumber hukum formil terdiri dari undang-undang, kebiasaan, traktat,
yuriprudensi, doktrin. Sumber hukum materiil merupakan faktor yang membantu
pembentukan hukum misalnya hubungan sosial, hubungan kekuatan politik,
situasi sosial ekonomi, perkembangan internasional, dan keadaan geografis.
2.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/?hl=id