Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PELANGGARAN HUKUM

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Peranan hukum di dalam masyarakat khususnya dalam menghadapi perubahan
masyarakat perlu dikaji dalam rangka mendorong terjadinya perubahan sosial.
Pengaruh peranan hukum ini bisa bersifat langsung dan tidak langsung atau
signifikan atau tidak. Hukum memiliki pengaruh yang tidak langsung dalam
mendorong munculnya perubahan sosial pada pembentukan lembaga
kemasyarakatan tertentu yang berpengaruh langsung terhadap masyarakat. Di sisi
lain, hukum membentuk atau mengubah institusi pokok atau lembaga
kemasyarakatan yang penting, maka terjadi pengaruh langsung, yang kemudian
sering disebut hukum digunakan sebagai alat untuk mengubah perilaku masyarakat.

Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum Eropa,


hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata
maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari Belanda
karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan
sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Hukum Agama, karena sebagian
besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syari'at
Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan.
Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat, yang merupakan penerusan
dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di
wilayah Nusantara.

I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pemakalah merumuskan makalah
ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian hukum ?
2. Apa saja yang termasuk kategori melanggar hukum ?
3. Apa penyebab terjadinya kasus melanggar hukum ?
4. Bagaimana usaha penegak hukum untuk mengatasi kasus melanggar hukum ?

I.3 Tujuan Penulisan
Dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan makalah ini,
antaralain :
1. Untuk mengetahui pengertian hukum
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk kategori melanggar hukum
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kasus melanggar hukum
4. Untuk mengetahui usaha penegak hukum untuk mengatasi kasus melanggar
hukum

I.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa memberikan informasi dan
pemahaman kepada pembaca tentang pelanggaran hukum, serta dapat dijadikan
rujukan bagi pemakalah berikutnya denga topik yang sama.
BAB II
PEMBAHASAN
PELANGGARAN HUKUM

II.1 Pengertian Hukum
Adapun pengertian hukum menurut beberapa ahli sebagai berikut :
a. Prof. E. M Meyers
Hukum adalah aturan yang mengadung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada
tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa
Negara dalam melakukan tugasnya.

b. Drs. E. Utrres, S.H.


Hukum adalah himpunan peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata
tertib masyarakat, oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat

c. J. C. T. Simorangkir
Hukum adalah peraturan – peraturan yang bersifat memeaksa yang menentukan
tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan – badan
resmi yang berwajib dan pelanggaran terhadap pereturan tadi berakibat diambilnya
tindakan dengan hukum tertentu.

Sementara informasi yang kami dapat dari hasil wawancara di POLSEK


KEC.SANGIR BATANG HARI. Respondent mengatakan bahwa hukum adalah “
segala aturan/peraturan yang telah ditetapkan di suatu wilayah dan berlaku untuk
semua golongan di wilayah tersebut, baik tertulis maupun lisan “

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hokum adalah “ sekumpulan peraturan yang
terdiri dari perintah dan larangan yang bersifat memaksa dan mengikat dengan
disertai sangsi bagi pelanggarnya.

II.2 Ciri – Ciri Negara Hukum


a. Fridrich Julius Sthal
1. Adanya hak asasi manusia
2. Adanya trias politika
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan – peraturan.

b. A. V. Dicey
1. Supremasi hokum dalam arti tidak boleh ada kesewenang – wenangan sehingga
seseorang bisa dihukum jika melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama di depan hokum baik bagi masyarakat biasa ataupun pejabat.
3. Terjaminya hak – hak manusia oleh undang – undang dan keputusan – keputusan
pengadilan.

II.3 Asas Hukum
a. Asas Hukum Umum
Asas Hukum Umum Adalah Asas yang berlaku pada seluruh bidang hukum,
Misalnya :
1. Asas lex spesialis derogate generalis
2. Asas lex superior gerogat legi inferior
3. Asas lex posteriore derogate lex priori
4. Asas restitio in tintegrum

Seholten berpendapat mengenai lima asas hukum umum yang berlaku universal
pada seluruh system hukum yaitu asas kepribadian

b. Asas Hukum Khusus


Hukum khusus adalah hukum yang hanya berlaku pada lapangan hukum
tertentu,misalnya:
1. Asas Pacta Sunt Servanda, abus de droit, dan konsesualisme, berlaku pada hukum
perdata.
2. Asas praduga tak bersalah dean nebis in idem berlaku pada hukum pidana.
Seorang ahli filsafat Jerman bernama Gustav Radbruch mengemukakan bahwa suatu
hukum memiliki ide dasar hukum yang mencakup unsure keadilan, kemanfaatan,
dan kepastian.

II.4 Tujuan Hukum
a. Prof . Soebekti, S. H. Tujuan hukum adalah menyelenggarakan keadilan dan
ketertiban untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan.

b. Prof. I. J. Apeldron Hukum bertujuan untuk mengatur pergaulan hidup secara


damai.

c. Prof. Notohamidjoyo Hukum memiliki tiga tujuan yaitu :


1. Mendatangkan tata dan damai dalam masyarakat
2. Mewujutkan keadilan
3. Menjaga agar manusia diperlakukan, sebagai manusia.

Tujuan yang penting dan hakiki dari hukum adalah memamusiakan manusia, dalam
hukum terdapat teori tujuan hukum sebagai berikut :
a. Teori Etis, meneurut teori ini tujuan hukum adalah untuk mencapai keadilan.
b. Teori Utilitas, menurut teori ini tujuan hukum adalah memberikan faedah sebanyak
– banyaknya bagi masyarakat.
c. Campuran dari teori etis dan utilitas, menerut teori ini hukum bertujuan untuk
memjaga ketertiban dan untuk mencapai keadilan dalam masyarakat.

II.5 Penggolongan Hukum
a. Berdasarkan Bentuknya :
1. Hukum Tertulis
2. Hukum Tidak Tertulis

b. Berdasarkan Wilayah Berlaku :


1. Hukum Lokal
2. Hukum Nasional
3. Hukum Internasional

c. Berdasarkan Fungsinya :
1. Hukum Marerial
2. Hukum Formal
d. Berdasarkan Waktu Berlakunya :
1. Hukum Positif atau hukum yang berlaku sekarang
2. Hukum yang berlaku pada masa yang akan dating
3. Hukum antar waktu ( hukum trasitor )

e. Berdasarkan Isi Masalah :


1. Hukum Privat ( hukum sipil )
2. hukum Publik ( hukum Negara )

f. Berdasarkan Sumbernya :
1. Undang – undang
2. Kebiasaan
3. Traktat
4. Yurisprudensi.

II.6 Tata Urutan Perundang – undangan Negara Republik Indonesia


Tata Urutan Perundang – undangan Negara republic Indonesia diatur dalam
ketetapan MPR No.III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan
Peraturan Perundang – Undangan yang meliputi :
a. UUD 45
b. Tap. MPR RI
c. Undang – undang
d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – undang
e. Peraturan Pemerintah
f. Keputusan Presiden
g. Peraturan Daerah

II.7 Pengertian Sistim Hukum Nasional


Sistim hukum nasional adalah keseluruhan unsur – unsur hukum nasional yang
saling berkait guna mencapai tatanan sosial yang berkeadilan. Adapun sistim hukum
meliputi dua bagian yaitu :

a. Stuktur Kelembagan Hukum


Sistim berserta mekanisme kelembagaan yang menopang Pembentukan dan
Penyelenggaraan hukum di Indonesia.

Sistim Kelembagan Hukum meliputi :


1. Lembaga – lembaga peradilan
2. Apatatur penyelenggaraan Hukum
3. Mekanisme penyelenggaraan hukum
4. Pengawasan pelaksanaan hukum

b. Materi Hukum
Yaitu, Kaidah – kaidah yang dsituangkan dan dibakukan dalam persatuan hukum
baik yang tertulis ataupun yang tidak tertulis.

c. Budaya Hukum
Yaitu: Pembahasan mengenai budaya hukum meniti beratkan pada pembahasan
mengenai kesadaran hukum masyarakat.
II.8 Contoh Pelanggaran Hukum di Indonesia dan Upaya Mengatasinya
1. Aksi Anarkisme
Aksi anarkisme yang marak terjadi di masyarakat adalah salah satunya yaitu aksi
anarkisme dalam unjuk rasa yang sering dilakukan oleh masyarakat. Aksi anarkisme
tersebut dapat berupa tindakan melakukan kekerasan dalam berunjuk
rasa,membawa air keras,memblokade jalan sehingga terjadi kemacetan,merusak
fasilitas umum,dan lain-lain.Sehingga hal tersebut mengganggu masyarakat sekitar
dan telah melanggar undang-undang tentang tentang cara berunjuk rasa yang benar.

Sehingga dari itu sebaiknya pemerintah mulai melakukan sosialisasi kepada


masyarakat mengenai pentingnya dalam melakukan unjuk rasa yang benar sehingga
tercipta lingkungan yang kondusif setiap saat.

Di Indonesia memiliki tingkat anarkisme yang sangat tinggi dan perlu dibenahi dan
ditegaskan dalam  masyarakat,masyarakat Indonesia perlu membenahi cara berpikir
dan sistem pemerintahannya agar Indonesia dapat dipandang sebagai negara yang
kondusif dan tertib hukum.

Jika masyarakat menghilangkan sikap anarkisme dalam setiap tindakan yang


dilakukan maka kita semua dapat berpikir dingin dalam menghadapi setiap masalah
tanpa perlu membawa emosi kita.

2. Korupsi
Salah satu masalah terbesar di pemerintahan Indonesia adalah masalah korupsi.
Dan masalah korupsi ini pula tidak hanya mencakup bidang pemerintahan saja
tetapi dalam berbagai bidang pelayanan puplik seperti sekolah,rumah sakit,dan lain-
lain.

Di Indonesia masalah korusi ini sangat memprihatinkan terutama di kalangan


pejabat Indonesia. Korupsi sangat merugikan masyarakat dan sangat
menguntungkan bagi pihak yang melakukan tindak korupsi.

Orang-orang yang melakukan tindak korupsi umumnya melakukan hal tersebut


karena dorongan ingin memuaskan diri sendiri, jadi yang kaya semakin kaya dan
yang miskin semakin miskin. Sehingga malah yang dirugikan adalah masyarakat.

Untuk itu sangat perlu untuk membenahi peraturan tentang tindakan korupsi yang
dilakukan diberbagai instansi yang bersangkutan maka dengan ditegakkannya dan
diperkuatnya undang-undang tentang tindakan pidana korupsi maka diharakan agar
pelaku korupsi dapat jerah dan tidak lagi melakukan tindakan korupsi dan orang-
orang tidak akan berani melakukan pengkorupsian.

Sehingga kesejahteraan dapat dirasakan oleh semua orang dan keadilan dapat
tercipta di dalam masyarakat,dan dibangun sejak dini sikap anti korusi. Karena dari
hal-hal yang kecil dapat menjadi besar, jadi perlu ditangani sedini mungkin kepada
semua lapisan masyarakat.
3. Pembunuhan    
Pembunuhan menjadi salah satu masalah sosial di dalam masyarakat dan di seluruh
dunia. Pembunuhan merupakan salah satu masalah HAM yang sangat berat dan
merupakan tindakan yang sangat keji.

Pembunuhan dapat terjadi karena berbagai faktor seperti dilatar belakangi dendam,
masalah kejiwaan,terdesak dan keterbatasan.

Maraknya tindakan pembunuhan dalam masyarakat seperti mutilasi,pencurian


jenajah untuk diambil organnya atau untuk dijual bagian tubuh seperti rambut.

Di dalam agama membunuh adalah sesuatu yang sangat haram untuk dilakukan dan
merupakan tindakan yang sangat diharamkan untuk dilakukan.

Orang yang membunuh sepantasnya harus dihukum sesuai dengan undang-undang


yang berlaku dalam masyarakat. Untuk itu masyarakat perlu duhimbau untuk tidak
melakukan pembunuhan.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk masyarakat agar tidak terjadi tindakan
pembunuhan adalah dengan memperdalam iman dan ketakwaan kepada Tuhan,
mengikuti kegiatan-kegiatan sosial,dan memperluas serta meningkatkan kominikasi
dalam bersosialisasi.

Masyarakat dan pemerintah juga dapat berpartisipasi dengan melakukan berbagai


kegitan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya untuk mencintai
sesama manusia.
           
Perubahan sikap pada masyarakat tentang cara hidup yang benar dengan mulai
mencintai diri sendiri lalu mencintai orang lain.

4. Perjudian
Masyarakat perlu dihimbau untuk memerangi perjudian yang kini marak di
Indonesia. Pasalnya,perjudian selain merupakan pelanggaran pidana,
keberadaannya juga sangat menyusahkan dan menyengsarakan rakyat.

Perjudian dinilai dapat membuat orang nekat melakukan pelbagai tindakan


pelanggaran hukum seperti pencurian dan sebagainya. “Kita bisa bayangkan saja,
kalau orang yang ekonominya pas-pasan, lalu orang tersebut biasanya berjudi togel
kemudian tidak pernah berhasil, maka sendirinya muncul pikran-pikiran kriminal
untuk bagaimana memperoleh uang. Nah, dengan begitu akhirnya muncul niat
buruk untuk melakukan aksi-aksi pencurian dan pelangaran hukum lainnya

Karena itu, perlu polisi dan jajarannya yang harus serius memerangi dan
memberantas berbagai tindak judi.

Bahkan, para bandar maupun penjual harus ditangkap dan diproses sesuai hukum
yang berlaku. Polisi juga harus secara intensif melakukan operasi maupun razia
terhadap aktivitas judi . Polisi harus mengambil sikap tegas terhadap kegiatan
perjudian. Siapapun dia, yang melakukan pelanggaran pidana harus diproses
hukum. Jangan tebang pilih dalam hal melakukan proses hukum terhadap mereka
yang melanggar hukum. Kami siap mendukung dan mengawal polisi dalam
memberantas perjudian.

Terhadap Bandar, agen dan penjudi yang perkaranya disidangkan di Pengadilan


Negeri, mereka harus dihukum seberat-beratnya sesuai aturan hukum yang berlaku,
tanpa mempertimbangkan aspek-aspek pendekatan apapun. Karena perjudian
merupakan tindakan melanggar hukum, hakim maupun jaksa harus memberikan
hukuman maksimal, sehingga dapat memberikan efek jera terhadap pelaku lainnya
yang belum ditangkap.

Elemen masyarakat perlu mendukung aparat penegak hukum memberantas bisnis


haram perjudian. Kalau tidak ada sinergitas antara masyarakat dan penegak hukum,
kita jangan mudah berharap judi dapat diberantas.

5. Pencurian 
Seperti yang sering dihadapi masyarakat,sebagian masyarakat masih belum
menyadari bahwa Pencurian adalah tindakan Kriminal dan akan di Tindak Tegas
sesuai dengan Hukum yang berlaku dan Denda. Pencurian dalam sisi manapun
adalah sebuah tindakan yang melanggar hukum, Hukum pasti sudah ada aturannya
dan hukuman apa yang akan di berikan kepada para pelaku pencurian.Membahas
mengenai pelanggaran Pencurian jika ada salah satu dari kita yang melakukan
pelanggaran tersebut dari sisi sangsi yang diberikan oleh Negara. Memberikan
gambaran mengenasi sangsi tersebut selain pastinya ada sangsi hukum yang akan
diberikan kepada pelaku kejahatan Pencuriaan.

Masyarakat perlu berwaspada mengenai segala tindakan pencurian yang terjadi di


masyarakat karena pencurian yang terjadi belakangan ini dilakukan secara besar-
besaran seperti yang terjadi pada saat pencurian di sebuah Bank. Maka dari itu kita
perlu meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena dengan masyarakat yang
sejahtera maka pendapatan masyarakat juga meningkat sehingga pencurian dapat
berkurang.

Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah


dengan meningkatkan mutu masyarakat yaitu sumber daya manusia seperti
mengembangkan karya hasta,membangkitkan jiwa kewirausahaan,meningkatkan
kegiatan agraris dan lain sebagainya.

Diharapkan dengan berkurangnya kegiatan pencurian maka masyarakat dapat hidup


tanpa was-was dan membangkitkan jiwa kejujuran.

6. Terorisme
Salah satu ancaman bagi setiap negara dalam keutuhannya adalah terorisme.
Terorisme merupakan suatu tindakan sekelompok orang untuk menentang suatu hal
yang dianggapnya salah dan merupakan tindakan yang menyimpang serta
menghalalkan segala cara untuk memberantas apa yang diangganya salah.

Di negara-negara berkembang maupun negara maju saat ini tidak terlepas dari yang
namanya kegiatan terorisme. Dan kegiatan terorisme ini sebenarnya merupakan
sesuatu yang menyimpang dan tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.
Umumnya orang-orang yang tergabung dalam kegiatan terorisme adalah orang-
orang yang kondisingya labil dan mampu dipengaruhi. Bahkan saat ini para
gembong teroris mulai mengincar anak-anak usia remaja seperti anak yang duduk di
bangku SMP dan SMA.

Misalnya oleh Al-Qaedah yang sering melakukan aksi pengeboman kepada orang-
orang yang dianggapnya melanggar perinta Allah dan dengan alih melakukan jihad
padahal sebenarnya bahwa itu adalah tindakan yang salah karena membunuh nyawa
orang lain yang sama artinya dengan membunuh.

7. Pemerasan
Umumnya orang-orang yang melakukan pemerasan adalah karena orang tersebut
ingin mendapatkan apa yang diinginkannya. Seperti yang sering dikatakan oleh
orang-orang saat ini bahwa semua dilakukan dengan uang dan hanya yang
mempunyai uang yang akan menang. Dan dari kata-kata di atas meruapakan hal
yang sangat memprihatinkan. Memang tanpa uang kita tidak dapat melakukan
sesuatu namun bukanlah uang yang menjadi faktor utama. Yang menjadi faktor
utama adalah dimana kita mau berusaha. Saat kegiatan pemerasan merupakan hal
yang lumrah di masyarakat yang sebenarnya hal itu melanggar norma dan aturan
dan merupakan pelanggaran hukum,karena dengan melakukan pemerasan berarti
kita melakukan manipulasi terhadap suatu yang benar menjadi tidak benar.

Sangat disayangkan bahwa kegiatan pemerasan ini telah lumrah bagi sebagian
masyarakat dan bahkan membudaya.

Untuk itu mengapa sangat perlu di dalam masyarakat ini ditekankan untuk budaya
jujur karena dengan kejujuran orang-orang akan lebih mudah untuk memahami
hidup,dan lebih lapang dada dalam menerima sesuatu sehingga dapat memperbaiki
dirinya untuk ke depannya.

Sebenarnya pemerasan merugikan orang lain dan diri sendiri karena membohongi
diri sendiri dan orang lain. Maka orang yang melakukan pemerasan sebenarnya
adalah orang yang tidak mampu dan berusaha untuk menutupinya .

8. Pelecehan Seksual
Beberapa tahun belakangan ini istilah gender menjadi bahan perbincangan yang
hangat di berbagai forum dan media, formal maupun informal. Hampir setiap
bidang pembangunan menganjurkan dilaksanakannya analisis gender dalam
komponen program. Namun, tidak sedikit pula yang masih menganggap bahwa
Gender adalah sama dengan jenis kelamin atau lebih sempit lagi, gender =
perempuan. Hal ini tidak mengherankan mengingat memang lebih banyak kaum
perempuan yang mendapat dampak dari ketidakadilan gender dalam lingkungan
keluarga maupun masyarakat, daripada kaum laki-laki. Sehingga, ketika masalah
gender diperbincangkan, seolah-olah hal tersebut telah identik dengan masalah
kaum perempuan. Topik yang ingin diangkat kali ini, adalah ketikadilan gender atau
diskriminasi pada kaum perempuan.

Keluhan tentang terjadinya pelecehan seksual (sexual harassment) sampai saat ini
sering hanya dikaitkan dengan perilaku seksual yang merendahkan wanita di
lingkungan publik. Sebagai contoh; kasus pelecehan seksual sering terjadi dalam
transportasi umum di dalam bus Transjakarta  koridor padat atau di dalam kereta
rangkaian listrik (KRL) Jabodetabek, sehingga menimbulkan pemikiran jangka
pendek

Solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah pelecehan pada kaum wanita antara
lain adalah mensosialisasikan langkah-langkah preventif ataupun represif tidak
hanya kepada masyarakat luas, namun juga kepada aparat penegak hukum dan
pejabat negara. Lembaga atau organisasi perlindungan wanita (misalnya KOMNAS
HAM dan KOMNAS wanita) harus yang memulai dan mempelopori untuk
memerangi kejahatan pelecehan seksual terhadap perempuan.

9. Kecurangan
Kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud memberi manfaat keuangan
kepada si penipu. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kriminal bukan digunakan
secara ketat dalam arti hukum. Kriminal berarti setiap tindakan kesalahan yang
serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Dengan demikian, meskipun seorang
pelaku kecurangan dapat menghindari penuntutan kriminal secara berhasil,
tindakan kriminal mereka tetap dipertimbangkan.

Kecurangan adalah istilah umum, mencakup berbagai ragam alat yang kecerdikan
manusia dapat direncanakan, dilakukan oleh seseorang individual, untuk
memperoleh manfaat terhadap pihak lain dengan penyajian yang palsu. Tidak ada
aturan yang tetap dan tanpa kecuali dapat ditetapkan sebagai dalil umum dalam
mendefinisi kecurangan karena kecurangan mencakup kekagetan, akal muslihat,
kelicikan dan cara-cara yang tidak layak/wajar untuk menipu orang lain. Batasan
satu-satunya mendefinisikan kecurangan adalah apa yang membatasi sifat serakah
manusia.

Selama ini, kecurangan dicirikan oleh penipuan (deceit), penyembunyian


(concealment), atau pelanggaran kepercayaan (violation of trust). Tindakan-
tindakan tersebut tidak tergantung pada aplikasi ancaman pelanggaran atau
kekuatan fisik. Kecurangan dilakukan oleh individual dan organisasi untuk
memperoleh uang, kekayaan atau jasa, untuk menghindari pembayaran atau
kerugian jasa, atau untuk mengamankan kepentingan pribadi atau usaha.

10. Perampokan
Perampokan adalah suatu tindak kriminal di mana sang pelaku perampokan
(disebut perampok) mengambil kepemilikan seseorang/sesuatu melalui tindakan
kasar dan intimidasi. Karena sering melibatkan kekasaran, perampokan dapat
menyebabkan jatuhnya korban.

11. Pemerkosaan
Pemerkosaan adalah suatu tindakan kriminal berwatak seksual yang terjadi ketika
seorang manusia (atau lebih) memaksa manusia lain untuk melakukan hubungan
seksual dalam bentuk penetrasi vagina atau anus dengan penis, anggota tubuh
lainnya seperti tangan, atau dengan benda-benda tertentu secara paksa baik dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan.

Berdasarkan hasil wawancara kami di POLSEK SBH kemaren, kasus pelanggaran


hukum yang sering terjadi di wilayah kerjanya, antaralain : pencurian, perampokan,
mabuk-mabukan, perjudian, perkelahiran yang kadang-kadang berujung pada
pembunuhan, penyalah gunaan narkoba, dan pelecehan sexual. Namun kasus
terbanyak adalah kecurangan dan pencrian, contoh nyatanya illegal mining yang
masih marak hingga kini.

Namun demikian KAPOLSEK SBH menagatakan ia dan seluruh jajaran nya dengan
partisifasi masyarakat yang terhadap tegaknya hukum di wilayah kerja nya ia yakin
semua permasalah tersebut bisa ditasi.

II.9 Faktor-Faktor Penyebab Orang Melanggar Hukum


Menurur Boy Yendra Tamin, ada beberapa penyebab seseorang melanggar hukum,
antaralain :
1. Tidak tahu
2. Tidak mau tahu
3. Terpaksa
4. Tidak mampu mengendalikan diri
5. Adanya niat jahat
6. Sudah terbiasa
7. Karena ada kesempatan
8. Membela diri
9. Memilih ketentuan hukum yang menguntungkan
10. Tidak setuju dengan ketentuan hukum
11. Tergoda
12. Merasa selalu benar
13. Punya backing

Berdasarkan hasil wawancara kami di POLSEK SBH, dari 13 faktor penyebab


pelanggaran hukum di atas khususnya di wilayah hukum POLSEK SBH yang paling
sering menjadi penyebab pelanggaran hukum adalah :
1. Tidak tahu
2. Tidak mau tahu
3. Terpakasa
4. Karena adanya kesempatan
5. Membela diri
6. Tidak setuju dengan ketentuan hukum yang ada
7. Punya backing

Respondens mangatakan misalkan saya kasus pencurian, perampokan, perjudian,


mabuk-mabukan, pemerkosaan, penipuan, serta illegal mining yang masih
berlangsung hingga saat ini di wilayah hukum POLSEK SBH.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Hukum adalah sekumpulan peraturan yang terdiri dari perintah dan larangan yang
bersifat memaksa dan mengikat dengan disertai sanksi bagi pelanggarnya yang
bertujuan untuk mengatur ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat. Untuk
mencapai ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat dibutuhkan sikap
masyarakat yang sadar hukum.

Selain masyarakat pemerintahpun juga harus sadar hukum. Maka tercapailah


ketentraman dan ketertiban itu. Untuk mengantisipasi berbagai pelanggaran hokum
yang terjadi maka di Indonesia telah ada berbagai macam Pengadilan. Dari yang
mengadili masyarakat sampai dengan pemerintah dan para pejabat

III.2 Saran-Saran
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan untuk dapat
menambah pengetahuan dalam hal ini system hukum dan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.

Dan juga penulis mengharapkan adanya sumbangsih kritik dan saran yang bersifat
membangun guna penyesunan makalah berikutnya yang lebih sempurnah lagi.
DAFTAR PUSTAKA/SUMBER

http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/09/contoh-pelanggaran-hukum-di-indonesia-
gambar.html
http://makalahcentre.blogspot.co.id/2011/01/makalah-tentang-hukum.html

http://www.boyyendratamin.com/2011/04/tiga-belas-alasan-mengapa-orang.html

Anda mungkin juga menyukai