Disusun Oleh:
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
3
PEMBAHASAN
4
Hukum itu mengabdi pada tujuan Negara yang dalam
pokoknya ialah mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan
pada rakyatnya.
3) Geny
a) Menurut Plato
5
melakukan kebajikan keadilan. Kalau manusia melanggar kehendak
Allah, maka akan mendapatkan hukuman karena keadilan Allah.
Kemudian pada abad XIX, Pendapat ini dilepas sebagai konsekwensi dari
kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan. Hukum ditentukan oleh sejarah.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tatanan hukum adalah hukum
positif yang ditetapkan oleh pemerintah. Pemerintah adalah sumber
hukum. Sistem hukum tidak diberikan kepada kita, melainkan diserahkan
untuk kita kerjakan. Hukum itu bukan hanya dalam keputusan,
melainkan juga dalam realisasi.
6
paksaan yaitu paksaan yang diatur dalam Negara untuk dilakukan dalam
kehidupan. Apabila hukum telah terbentuk sesuai dengan undang-
undang dasar, maka setiap warga Negara berkewajiban untuk menaatinya
agar tercapai kebaikan bersama dan pemerintah adalah menjadi orang
yang paling bertanggungjawab dalam mengawasinya.
b. Menurut bentuknya
1) Hukum tertulis, yaitu peraturan hukum yang terdapat pada
berbagai perundangan-undangan.
2) Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan), yaitu peraturan hukum
yang masih hidup dalam keyakinan sekelompok masyarakat dan
ditaati oleh mayarakat tersebut walaupun peraturan tersebut tidak
tertulis dalam bentuk undang-undang.
7
1) Hukum nasional, yaitu peraturan hukum yang berlaku dalam suatu
wilayah Negara tertentu.
2) Hukum internasional, yaitu peraturan hukum yang mengatur
hubungan dalam dunia internasional.
8
Kebanyakan masyarakat kita akan bicara bahwa hukum di Indonesia itu
dapat dibeli, yang mempunyai jabatan, nama dan kekuasaan, yang punya
uang banyak pasti aman dari gangguan hukum walau aturan negara
dilanggar. Ada pengakuan di masyarakat bahwa karena hukum dapat
dibeli maka aparat penegak hukum tidak dapat diharapkan untuk
melakukan penegakkan hukum secara menyeluruh dan adil. Sejauh ini,
hukum tidak saja dijalankan sebagai rutinitas belaka tetapi tetapi juga
dipermainkan seperti barang dagangan . Hukum yang seharusnya
menjadi alat pembaharuan masyarakat, telah berubah menjadi semacam
mesin pembunuh karena didorong oleh perangkat hukumyangmorat-
marit.
9
Operasi Tangkap Tangan. Dalam operasi itu, KPK telah menyita uang
dollar Singapura senilai Rp 3 miliar yang menunjukkan penegakan
hukum di bangsa Indonesia dalam kondisi awas, hampir semua kasus
diatas prosesnya sampai saat ini belum mencapai keputusan yang jelas.
Padahal semua kasus tersebut begitu merugikan Negara dan masyarakat
kita. Kapankan ini semua akan berakhir ?
10
bangsa yang penuh memiliki asas musyawarah untuk mufakat seperti
yang terkadung dan tersirat dalam isi Pancasila .
1)Secara Yuridis
2)Secara Filosofis
11
cita– cita hukum sebagai nilai positif yang tertinggi adalah masyarakat
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
12
Tentara menembak jantung tersangka dari jarak 5 hingga 10 meter, hanya
3 senjata yang berisi perluru dan sisanya tidak sama sekali. Jika tersangka
tidak tewas, maka diizinkan untuk menembak tersangka di kepalanya
dengan izin dari komandan regu tembak.
Jika kasih dan hukuman mati terpisah satu sama lain, maka
pengorbanan Kristus merupakan kontradiksi. “Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anaknya yang tunggal”
(Yoh. 3:16). Yesus berkata, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih
seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya”
(Yoh.15:13). Kasih dan hukuman bukan hanya sejalan, melainkan juga
13
prinsip yang ada dibalik hukuman mati adalah prinsip yang menjadikan
salib itu perlu. Inilah prinsip “nyawa ganti nyawa.”
14
tingkah lakunya. Oleh sebab itu ‘hukum’ tidak bisa dipisahkan dengan
kehendak Allah karena hanya Tuhan Allah lah yang memberi nilai yang
penuh melalui Firman-Nya yang ajaib.
15
“Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab
TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya
dengan sembarangan/”
“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat, enam hari lamanya engkau akan
bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh
adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu
pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan,
atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu
atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari
lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya,
dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN
memberkati hari Sabat dan menguduskannya. “
16
Karena tugas penting orang tua adalah meneruskan kisah karya
penyelamatan Allah kepada anaknya (ulangan 6:4-9).
“Jangan Membunuh”
Melalui perintah ini, kita di anjurkan untuk dapat menghargai
hidup manusia. Hal ini dikarenakan, hidup adalah anugerah Allah
yang mulia.
“Jangan Berzinah”
“Jangan Mencuri.”
Artinya adalah :
1. Kita harus mampu menghargai milik dan hak orang lain
2. Bersyukur atas apa yang telah kita masing-masing punyai
3. Bersyukur atas pemberian Tuhan kepada kita
“Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.”
Perintah ini mengajak kita untuk :
1. Selalu hidup dalam kejujuran
2. Menjaga dan memperjuangkan kebenaran
17
3. Menjaga mulut kita sebagai alat komunikasi dan pembawa kasih
yang baik.
Kata-kata yang kita ucapkan adalah alat dari Tuhan untuk
mengadakan hubungan dan membentuk persekutuan dengan sesama
manusia. Melalui perintah ini, kita sebagai saksi Kristus yang ada di
tengah dunia ini diingatkan untuk selalu berkata secara jujur dan
benar.
“Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau
hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau
keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.”
Perintah kesepuluh ini lebih bersifat batiniah, yakni tentang
keinginan. Jika kita mampu menguasai keinginan-keinginan, tentulah
kita tidak akan memiliki keinginan untuk menguasai milik orang lain.
Allah adalah kasih (1 Yohanes 4:8) dan Hukum Allah adalah Hukum
Kasih. Kasih terbagi 2 yaitu Kasih kepada Allah dan Kasih kepada
sesama manusia (Matius 22:37-39 yaitu ayat diatas). Kasih kepada
Allah adalah 4 hukum pertama dan Kasih kepada sesama manusia
adalah 6 hukum kedua, total = 10 Hukum Allah (Keluaran 20:3-17).
Inilah sebabnya dikatakan ayat diatas dalam ayat 40 (Matius 22:40)
bahwa “pada kedua hukum inilah (kasih kepada Allah dan kasih
kepada sesama manusia) tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab
para nabi.”
18
Hubungan Hukum Kasih dan 10 Perintah ALLAH :
Hukum yang dibuat oleh suatu negara harus dapat dijalankan dan
ditaati oleh seluruh warganya dimana hukum dapat dibuat oleh suatu
lembaga perundang – undangan dalam negara dan disahkan oleh suatu
pemerintahan dan hukum ini dapat diubah sewaktu – waktu sesuai
dengan kondisi masyarakat dan perubahan yang terjadi pada setiap
zaman dan masyarakatnya.
19
kemerdekaan. Dalam Kitab Perjanjian Lama kita mengenal ada 10 hukum
taurat Kristus (Keluaran 20:1-17).
Sedangkan dalam Perjanjian Baru kata Hukum itu sama dengan kata
“nomos” (bahasa Yunani) yang diterjemahkan sebagai “pemakaian,
kebiasaan hukum”, pengertian dari kedua perjanjian ini akan mendekati
makna yang sama dalam pengertiannya secara luas, karena Allahlah yang
telah memberikan petunjuk dan nilai menurut Firman–Nya dalam
Alkitab. 2 Timotius 3:15 “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah
mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan
menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus”.
Perintah Perjanjian Baru adalah kita harus hidup dalam iman dan kasih.
Perintah dalam perjanjian baru adalah kasih, dan apapun yang dilakukan
diluar kasih adalah dosa. Jadi kita akan menemukan bahwa perintah
Allah dalam Perjanjian Baru adalah bahwa kita harus berjalan di dalam
kasih, karena dengan demikian kita akan menggenapi hukum Taurat.
Orang yang mengasihi tidak mencuri, orang yang mengasihi tidak
melakukan perzinahan. Orang yang mengasihi tidak berdusta, orang yang
mengasihi tidak membunuh. Dia yang mengasihi telah memenuhi hukum
Taurat (Roma 13:8-10).
20
untuk menyuarakan suara kita jika keputusan atau kebijakan pemerintah
tidak sesuai dan menyimpang. Perbuatan yang marak terjadi di Negara
kita saat ini adalah pembunuhan, korupsi dan tindakan – tindakan yang
tidak terpuji lainnya. Firman Tuhan berkata “Celakalah orang yang
mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya” (Habakuk
2:6,9).
21
BAB III
PENUTUP
3.0 Kesimpulan
22
tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sanksi
untuk orang yang melanggar hukum.
23