Anda di halaman 1dari 5

Nama : Zarwanda Asfarina

Nim : 4122001038

Kelas : ABT PAGI 2B

INTRODUCTION TO BUSINESS LAW

PERTANYAAN BAHASAN :

1. Definisi Hukum menurut beberapa Ahli

 Menurut Prof Sutjipto Raharjo, hukum merupakan karya manusia berupa norma-
norma yang berisi petunjuk tingkah laku. Hukum merupakan cerminan dari kehendak
manusia mengenai bagaimana masyarakat dibina dan kemana masyarakat harus
diarahkan.
 Menurut Prof Dr.Mochtar kusumaatmaja, hukum merupakan keseluruhan kaidah
serta semua asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat.
 Menurut Aristoteles, hukum tidak hanya berarti kumpulan aturan yang dapat
mengikatdan berlaku pada masyarakat saja, tapi juga berlaku pada hakim itu sendiri.
 Menurut Plato, hukum adalah seperangkat peraturan-peraturan yang tersusun secara
baik serta teratur yang sifatnya mengikat hakim dan msyarakat.
 Menurut E.M. Meyers, hukum adalah aturan-aturan yang di dalamnya mengandung
pertimbangan kesusilaan yang ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam sebuah
masyarakat dan menjadi acuan atau pedoman bagi para penguasa negara dalam
melakukan tugasnya.
 Menurut Immanuel Kant, hukum adalah keseluruhan aturan yang dapat menjaga
kehendak bebas dari orang lain. Dengan demikian setiap orang harus menghargai hak
dan kebebasan orang lainnya selama hal tersebut tidak merugikan.

2. Jelaskanlah :
a. Definisi Hukum
 Hukum adalah peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan
mengatur tingkah laku manusia untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan mencegah
terjadinya kekacauan.
b. Klasifikasi Hukum
 Pengklasifikasian hukum dilakukan mengingat adanya keterbatasan definisi hukum
dalam menggambarkan hukum itu sendiri, yang padahal hukum mempunyai banyak
segi dan seluk beluknya.
Menurut Acmad Sanusi, dilakukannya pengklasifikasian hukum memiliki 2 tujuan,
yaitu :

1. Memperoleh nilai-nilai teoritis, yaitu memperoleh suatu pengertian yang lebih


baik tentang hukum;
2. Memperoleh nilai-nilai praktis, yaitu untuk dapat lebih mudah menemukan dan
mengetrapkan hukum.

Kendatipun pengklasifikasian hukum bertujuan untuk mendekati gambaran


hukum yang lebih jelas, namun bukan berarti menjadi suatu patokan yang universal
dan mutlak. Karena, suatu klasifikasi yang dilakukan pun tidak serta merta akan dapat
mewakili bangunan hukum itu sendiri secara menyeluruh.

c. Unsur Hukum

 Mengatur tingkah laku masyarakat, Sebuah produk hukum harus mengandung


unsur peraturan yang berfungsi mengatur interaksi dan hubungan antaranggota
masyarakat di tempat hukum tersebut berlaku.
 Dibuat badan resmi yang berwajib, Tidak setiap orang atau lembaga memiliki hak
dan kewenangan untuk membuat produk hukum. Hanya badan resmi yang berwenang
dan ditentukan berdasarkan kesepakatan.
 Peraturan bersifat memaksa, Sifat hukum yang memaksa ini membedakan hukum
dengan norma lain yang berlaku di dalam masyarakat. Sifat memaksa ini ditandai
dengan adanya sanksi bagi siapa pun yang melanggar hukum yang berlaku.
 Sanksi bersifat tegas, Sanksi ini diatur di dalam perundang-undangan atau produk
hukum lainnya yang telah disepakati bersama. Sanksi bisa berupa penjara, denda,
bahkan hukuman mati.

d. Tujuan Hukum

 Melindungi hak asasi setiap manusia.

 Menciptakan kesejahteraan, ketenteraman, kenyamanan dalam kehidupan

 Menciptakan rasa keadilan bagi seluruh masyarakat tanpa mengenal kasta.

 Menjadi petunjuk dalam pergaulan bagi setiap anggota masyarakat.


 Menjaga agar tidak terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam pergaulan
masyarakat.

 Kedamaian hidup manusia berupa ketertiban ekstern antar-pribadi dan ketenangan


intern pribadi; Sebagai sarana penegak dalam proses pembangunan.

 Menyelenggarakan keadilan, ketertiban, kebenaran, kententeraman, serta perdamaian


sebagai syarat untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan.

 Mewujudkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Apakah yang anda ketahui tentang Sumber hukum di negara  kita ? Sebutkan dan terangkan
masing-masing!

 Pancasila adalah sebagai dasar negara republik Indonesia. Oleh karena itu, fungsi
pokok Pancasila sebagai dasar negara didasarkan pada Ketetapan MPRS
No.XX/MPRS/1966 (jo Ketetapan MPR No.V/MPR/1973, jo Ketetapan MPR
No.IX/MPR/1978) yang menjelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum atau sumber tertib hukum Indonesia yang pada hakikatnya adalah
merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita
moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari bangsa Indonesia.Hukum di
Indonesia merupakan campuran dari hukum Eropa kontinental khusunya Belanda,
hukum adat dan hukum agama.
Jenis hukum di Inodonesia
 Hukum Perdata
 Hukum Pidana
 Hukum Tata Negara
 Hukum Tata Usaha Negara
 Hukum Acara Perdata
 Hukum Acara Pidana
 Hukum Agama
 Hukum Adat
 Hukum Internasional

4. Uraikan Maksud karakteristik hukum Indonesia dan mengapa setiap negara mempunyai
sistem hukum tersendiri yang membedakan dengan negara lain?

= Karakteristik hukum diantaranya yaitu:

1. Bentuk peraturan
Adapun karakteristuk hukum yang paling dasar merupakan bentuk peraturan, yang di
dalamnya mencakup bagaimana seseorang harus bertindak, apa yang patut dilakukan
maupun tidak sepatutnya dilakukan. Bagaimana mengatur kehidupan masyarakat ini yaitu
melalui suatu peraturan yang tegas dan jelas.

2. Peraturan tersebut dapat tertulis maupun tidak tertulis

Dalam kehidupan masyarakat, terdapat 2 jenis peraturan dilihat dari bentuknya. Suatu
peraturan dapat tertulis maupun tidak. Hukum yang tertulis misalnya undang-undang,
hukum yang tidak tertulis misalnya hukum adat. Meskipun tidak tertulis, namun
keberlakuannya tetap mengikat dan memiliki legitimasi. Dewasa ini bentuk peraturan
memang lebih condong ke bentuk peraturan tertulis dalam konteks menjaga Kepastian
Hukum.

3. Bersifat Memaksa / Keberlakuannya dapat dipaksakan

Salah satu karakteristik hukum yaitu keberlakuan yang bersifat memaksa. Menjadikan
setiap orang langsung maupun tidak langsung tidak terlepas dari hukum itu sendiri. Hal
tersebut dikarenakan dalam hukum terdapat sanksi yang tegas apabila suatu peraturan di
langgar. Menjadikan setiap orang harus taat hukum, bukan hanya karena mereka
melakukan perbuatan yang memang semestinya dilakukan, tapi juga menghindari
hukuman yang dapat dijatuhkan bagi yang melanggar.

4. Paksaan dilakukan melalui alat-alat kelengkapan pemerintah

Demi mewujudkan karakteristik hukum yang ke-3 (Bersifat Memaksa), maka hukum
memerlukan bantuan. Melalui alat kelengkapan dalam pemerintahan/negara, keberlakuan
hukum dapat dipaksakan. Kewenangan yang diberikan bagi alat-alat kelengkapan inilah
yang nantinya menjaga keberlakuan hukum dilaksanakan di suatu wilayah. Di Indonesia
sendiri, alat-alat kelengkapan tersebut diantaranya: polisi, jaksa, hakim, dan sebagainya

5. Coba jelaskan perbedaan pokok dari hukum perdata dan hukum pidana ! Kemukakan arti
hukum perdata dan jelaskan pula hubungan antara KUHPerdata dan KUHDagang Serta
Bagaimana Kedudukan KUH Pidana dan KUH Perdata dalam Hierarki Peraturan Perundang-
undangan

 Perbedaan pokok dari hukum perdata dan hukum pidana adalah hukum pidana
dikenakan kepada orang yang dianggap mengganggu kepentingan umum negara,
sementara dalam kasus perdata negara hanya berperan sebagai pengawas. Tetapi di
dunia nyata, masih ada kasus dimana kasus perdata menjadi kasus pidana.

 Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut
melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan . atau hukum yang mengatur
hubungan hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam
lapangan perdagangan .
Hukum Perdata adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur
hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitik
beratkan pada kepentingan perseorangan.
Hukum perdata merupakan hukum umum (lex generalis) dan hukum dagang
merupakan hukum khusus (lex specialis). Dengan diketahuinya sifat dari kedua
kelompok hukum tersebut, maka dapat disimpulkan keterhubungannya sebagai lex
specialis derogat lex generalis, artinya hukum yang bersifat khusus
mengesampingkan hukum yang bersifat umum.

 KUHP dan KUHPer merupakan suatu undang-undang yang dikitabkan


(dikodifikasikan) sehingga disebut sebagai suatu kitab undang-undang, dan sampai
saat ini KUHP dan KUHPer tersebut masih berlaku di Indonesia.

Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan sendiri menurut ketentuan Pasal 7


ayat (1) UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan (“UU 12/2011”) terdiri atas:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;
6. Peraturan Daerah Provinsi; dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Berdasarkan pengaturan Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011, maka sebenarnya tidak terdapat
suatu masalah mengenai kedudukan KUHP dan KUHPer dalam hierarki peraturan
perundang-undangan. Karena KUHP dan KUHPer sampai saat ini masih dinyatakan
berlaku sebagai undang-undang. Karena itu, KUHP dan KUHPer berkedudukan
sebagai Undang-Undang sesuai ketentuan Pasal 7 ayat (1) huruf c UU 12/2011.

Anda mungkin juga menyukai