Anda di halaman 1dari 34

Sistem Hukum

di Indonesia
Pengertian Hukum
Menurut Yunasril Ali, mendefinisikan hukum secara menyeluruh sulit dilakukan
karena alasan berikut:
1. Lapangan hukum sangat luas.
2. Ada kemungkinan untuk meninjau hukum dari berbagai sisi (filsafat, politik,
sosiologi, sejarah, dll) sehingga hasilnya akan berlainan dan definisi yang
diambil hanya mengakomodir satu sisi saja.
3. Objek hukum adalah masyarakat yang berubah dan berkembang; definisi
hukum pun akan terus berubah dan berkembang pula.
Pengertian Hukum
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hukum adalah peraturan atau adat
yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau
pemerintah.
Van Apeldoorn: hukum adalah suatu gejala sosial; tidak ada masyarakat
yang tidak mengenal hukum maka hukum menjadi suatu aspek dari
kebudayaan seperti agama, kesusilaan, adat istiadat, dan kebiasaan.
Immanuel Kant: hukum adalah keseluruhan syarat berkehendak bebas dari
orang untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang
lain, dengan mengikuti peraturan tentang kemerdekaan.
Pengertian Hukum
Thomas Hobbes: hukum adalah perintah-perintah dari orang yang memiliki
kekuasaan untuk memerintah dan memaksakan perintahnya kepada orang lain.
E.M. Meyers: hukum adalah semua peraturan yang mengandung pertimbangan
kesusilaan ditujukan pada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan menjadi
pedoman pemimpin atau penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto: hukum adalah peraturan yang
bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat yang dibuat oleh badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana
terhadap peraturan ini berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman.
Persamaan dari pendapat ahli :
1. Mengatur tingkah laku manusia
2. Peraturan dibuat dan ditetapkan lembaga yang resmi
3. Peraturan bersifat memaksa
4. Sanksinya tegas
Sistem Hukum di
Dunia
Sistem Hukum di Dunia
Eropa Kontinental (Civil Law System) Ciri sistem hukum Eropa Kontinental
adalah lebih mengutamakan rechtsstaat atau negara hukum yang memiliki
berkarakter administratif dan menganggap hukum itu tertulis.
Anglo Saxon (Common Law System) sumber hukum tertinggi merupakan
kebiasaan masyarakat yang dikembangkan di pengadilan atau telah menjadi
keputusan pengadilan.
Sistem Hukum Islam dasar hukum pelaksanaannya yang berlandaskan pada
kitab suci agama Islam dan ajaran sunah Nabi Muhammad berupa al-Quran
dan al-Hadits.
Sistem Hukum di Dunia
Sistem Hukum Sosialis sebuah sistem hukum yang didasari oleh ideologi
komunis. Sistem ini lebih berorientasi sosialis, yakni meletakkan pondasi pada
ideologi negara komunis dengan semangat pada minimalisasi hak-hak
pribadi.
Hukum Sub-Sahara (African Law System) semua warga negara terikat
dengan aturan komunitasnya. Dalam negara yang menganut sistem ini, aturan
adat (customary rules) posisinya sangat kuat dan hampir semua isi hukumnya
adalah kodifikasi dari aturan-aturan adat.
Sistem Hukum Asia Timur Jauh (Far East Law) menekankan harmoni dan
tatanan sosial. Artinya, sistem ini selalu berusaha untuk memperkuat harmoni
dan tatanan sosial, dan tidak menyukai hadirnya konflik secara terbuka.
Tujuan Hukum
Tujuan Hukum
Masyarakat adalah pelaku, bukan alat atau objek yang mempunyai
kepentingan dan tuntutan yang diharapkan bisa dilaksanakan dengan
baik. Berikut adalah tujuan hukum :
Kaidah hukum memiliki tujuan untuk melindungi kepentingan
manusia dari bahaya yang mengancam.
Mengatur hubungan antara sesama manusia agar tercipta
ketertiban dan diharapkan bisa mencegah terjadinya konflik di
antara manusia.
Tujuan Hukum
Hukum melindungi kepentingan manusia baik secara individu ataupun
kelompok. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang juga membutuhkan
perlindungan kepentingan agar kepentingannya bisa terlindungi dari
ancaman sekelilingnya.
Hukum memiliki tujuan untuk mewujudkan kebahagiaan yang sebesar-
besarnya untuk semua orang. Tidak hanya memberi nafkah hidup, tapi juga
memberi makan yang berlimpah, perlindungan dan mencapai
kebersamaan.
Hukum menjadi sarana untuk memelihara dan menjamin ketertiban.
Fungsi Hukum
Fungsi Hukum
Sebagai sarana pengendali sosial. sebuah sistem yang
menerapkan aturan-aturan mengenai perilaku yang benar.
Sebagai sarana untuk mengadakan perubahan pada masyarakat.
Sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.
Sebagai sarana dalam mewujudkan keadilan sosial.
Sebagai sarana dalam pergerakan pembangunan.
Sebagai fungsi kritis, melakukan pengawasan baik pada aparatur
pengawas, aparatur pelaksana dan aparatur penegak hukum.
Fungsi Hukum
Sebagai alat untuk mengikat anggota dalam masyarakat sehingga
kelompok jadi semakin erat eksistensinya.
Sebagai alat untuk membersihkan masyarakat dari kasus yang
mengganggu masyarakat dengan cara memberikan sanksi baik pidana,
perdata, administrasi dan sanksi masyarakat.
Sebagai alat untuk melakukan alokasi kewenangan dan putusan
terhadap badan pemerintahan.
Sebagai alat stimulasi sosial. Hukum juga meletakan dasar-dasar hukum
yang bisa menstimulasi dan memfasilitasi interaksi di antara masyarakat
dengan tertib dan adil.
Sumber Hukum
Sumber Hukum
Sumber hukum adalah asal usul undang-undang, aturan mengikat yang
memungkinkan setiap negara untuk mengatur wilayah dan tindakan
warga negaranya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa sumber hukum
adalah semua tulisan, dokumen, manuskrip, dan lain-lain, yang digunakan
suatu bangsa sebagai pedoman hidup pada waktu tertentu. Dengan
demikian, sumber hukum dapat diartikan sebagai bahan atau dasar
yang memuat hukum dibuat dan dibentuk, proses pembuatan hukum, dan
wujud hukum itu dilihat, diraba dan dirasa.
Sumber Hukum
Menurut buku Pengantar Hukum Indonesia karya Rahman Amin
(2019), sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat membentuk
negara hukum dan tempat di mana negara hukum itu berada. Dari
sumber hukum inilah lahir peraturan-peraturan yang bersifat wajib dan
mengikat. Ketika aturan dilanggar, hukuman berat dan nyata dijatuhkan
kepada pelanggar.
Jenis Sumber Hukum
Sumber hukum materiil
Sumber hukum materiil adalah tempat di mana bahan itu diambil. Sumber
hukum materiil merupakan sumber hukum yang dilihat dari segi isinya
Misalnya : KUHP, UU KPK, UU Kerwarganegaraan, Dll.

Sumber hukum formil


Tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan
hukum. Berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan
itu berlaku secara formal.
Misalnya : KUHAP, KUHAPerdata
Subyek Hukum
Subyek Hukum
Menurut Munir, dkk dalam buku Pengantar Ilmu Hukum (2021), subyek
hukum adalah segala sesuatu yang dapat menjadi penyandang, pemilik,
atau pendukung hak serta kewajiban.

Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Hukum (2020) oleh Al Umry, ada dua
kategori subyek hukum, yaitu:
1. Manusia (natuurlijk persoon)
2. Badan hukum (rechtspersoon).
Subyek Hukum
Manusia (natuurlijk persoon)
Secara yuridis, manusia memiliki hak subyektif dan kewenangan hukum, yakni
sebagai pendukung hak serta kewajiban.

Badan hukum (rechtspersoon).


Adalah badan atau perkumpulan orang yang diciptakan oleh hukum.
Sebagai subyek hukum, badan hukum dapat melakukan perbuatan hukum,
seperti manusia.
Subyek Hukum
Alasan mengapa badan hukum bisa dikategorikan sebagai subyek hukum,
yaitu:
1. Badan hukum memiliki kekayaannya sendiri
2. Sebagai pendukung hak dan kewajiban
3. Dapat menggugat dan digugat di muka pengadilan
4. Ikut serta dalam lalu lintas hukum dan bisa melakukan jual beli
5. Memiliki tujuan serta kepentingan.
Penggolongan
Hukum
Jenis Penggolongan Hukum
Hukum berdasarkan isi
Hukum berdasarkan isi atau kepentingan yang diatur terbagi menjadi dua,
sebagai berikut:

Hukum publik : Hukum yang mengatur hubungan antara warga negara


dengan negara yang menyangkut kepentingan umum. Misalnya hukum tata
negara dan hukum pidana.
Hukum privat : Hukum yang mengatur hubungan orang satu dengan orang
lain dan fokus pada kepentingan individu. Contohnya hukum perdata dan
hukum dagang.
Jenis Penggolongan Hukum
Hukum berdasarkan Sifatnya

Hukum berdasarkan sifatnya atau kekuatan berlaku, yaitu:


Hukum mengatur Hukum mengatur atau volunter adalah hukum yang
mengatur hubungan antarvididu dan berlaku di mana yang bersangkutan
tidak menggunakan alternatif lain. Seperti, pewarisan dilakukan
berdasarkan undang-undang karena tidak ada surat wasiat.
Hukum memaksa Hukum memaksa atau kompulser merupakan hukum yang
tidak dapat dikesampingkan.
Jenis Penggolongan Hukum
Hukum berdasarkan Waktu berlakunya

Hukum yang mengatur peristiwa yang menyangkut hukum yang berlaku pada
saat ini dan hukum yang berlaku pada masa yang akan datang.
Hukum Ius Constitutum Hukum yang berlaku pada saat ini atau hukum
positif. Hukum
Ius Constituendum Hukum yang berlaku pada masa yang akan datang.
Contohnya Rancangan Undang-undang.
Jenis Penggolongan Hukum
Hukum berdasarkan Bentuknya

Hukum berdasarkan bentuknya terbagi menjadi tiga, yaitu:


Hukum tertulis Hukum tertulis sendiri dibedakan menjadi dua, sebagai
berikut: Hukum tertulis yang dikodifikasi, contohnya KUH Pidana, KUH
Perdata, dan KUH Dagang. Hukum tertulis yang tidak dikodifikasi, seperti
undang-undang, peraturan pemerintah, dan keputusan presiden.
Hukum tidak tertulis Hukum tidak tertulis biasanya berupa hukum adat dan
norma sosial.
Hukum peradilan Hukum yang dibuat dari lembaga peradilan. Misalnya,
putusan pengadilan dan penetapan pengadilan.
Jenis Penggolongan Hukum
Hukum berdasarkan Sumbernya

Hukum berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi:


Hukum materiil Sumber atau tempat dari aman materi hukum diambil.
Contohnya nilai agama, kesusilaan, kehendak Tuhan, akal budi, jiwa bangsa,
hubungan sosial, hubungan kekuatan politik, dan keadaan geografis.

Hukum formill Sumber atau tempat asal suatu pertauran memperoleh


kekuatan hukum. Sumber hukum formal seperi undang-undang, kebiasaan,
keputusan hakim, traktat, doktrin.
Jenis Penggolongan Hukum
Hukum berdasarkan Tugas dan Fungsinya

Hukum berdasarkan tugas dan fungsinya dibedakan menjadi dua, sebagai


berikut:
Hukum materiil Hukum yang mengatur hubungan antara anggota
masyarakat yang berisi perintah dan larangan. Contohnya KUH Pidana dan
KUH Perdata.
Hukum formal Hukum yang mengatur tentang tata cara melaksanakan dan
mempertahankan hukum materiil. Seperti KUHAP, KUHA Perdata, dan PTUN.
Jenis Penggolongan Hukum
Hukum berdasarkan Hubungan

Hukum berdasarkan hubungan yangd iaturnya terbagi menjadi:


Hukum obyektif Hukum yang mengatur hubunghan antara dua orang atau
lebih yang berlaku umum. Contohnya hukum pidana yang mengatur pelaku
dan korban.
Hukum subyektif Kewenangan seseorang berdasarkan sesuatu yang diatur
oleh hukum obyektif, di sisi lain menimbulkan hak dan di pihak lain
menimbulkan kewajiban. Hukum subyektif disebut juga dengan hak.
Contohnya hak warga negara yang diatur dalam UUD 1945.
Jenis Penggolongan Hukum
Hukum berdasarkan Ruang Lingkup

Hukum berdasarkan ruang lingkup berlakunya hukum atau tempat terbagi


menjadi tiga, di antaranya:
Hukum lokal Hukum yang hanya berlaku di suatu daerah tertentu.
Contohnya Peraturan Daerah (Perda), Perwal (Peraturan Walikota)
Hukum nasional Hukum yang hanya berlaku di negara tertentu. Contohnya
Undang-undang, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri.
Hukum internasional Hukum yang mengatur hubungan antara dua negara
atau lebih. Misalnya perjanjian bilateral dan konvensi PBB.
Jenis Penggolongan Hukum
Hukum berdasarkan Luas Berlakunya

Hukum berdasarkan luas berlakunya dapat dibagi menjadi:


Hukum umum Hukum berlaku untuk semua orang dalam masyarakat dengan
tidak membedakan jenis kelamin, warga negara, agama, suku, dan jabatan
seseorang. Contoh, hukum pidana.
Hukum khusus Hukum yang mengatur hanya bagi golongan orang tertentu,
seperti Peraturan Kapolri (Perkap), hukum pidana militer.
Jenis Penggolongan Hukum
Hukum berdasarkan Subyek Hukum

Hukum berdasarkan subyek yang diaturnya terbagi menjadi:


Hukum satu golongan Hukum yang mengatur dan berlaku hanya bagi satu
golongan tertentu. Ini terjadi di Indonesia pada masa kolonial. Pemerintah
Hindia Belanda membedakan hukum perdata bagi golongan Eropa,
golongan Bumiputera/Pribumi, dan golongan Timur Asing (Tionghoa).
Hukum semua golongan Hukum yang mengatur dan berlaku bagi semua
golongan warga negara.
Hukum antargolongan yakni hukum yang mengatur dua orang atau lebih
dengan tiap pihak tunduk pada hukum yang berbeda. Misalnya perkawinan
bda agama

Anda mungkin juga menyukai