Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewarganegaraan adalah suatu disiplin ilmu yang membahas tentang peranan warga
negara dengan negara tersebut secara umum, peranan tersebut diantaranya bidang sosial
politik, agama, hukum dan lain-lain. Objek ilmu kewarganegaraan adalah warga negara itu
sendiri, negara secara umum, hukum dan lain-lain. Di dalam ilmu kewarganegaraan itu
sendiri juga diatur hak dan kewajiban kita sebagai warga negara sekaligus hak dan kewajiban
negara terhadap warga negara.
Untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan antar hak dan kewajiban, negara
membuat hukum atau peraturan-peraturan yang mengatur hal tersebut. Hukum yang
mengatur hak dan kewajiban warga negara kepada negara dan sebaliknya, sekaligus sanksi-
sanksi tegas yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan hukum Indonesia.
Hukum itu sendiri juga merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai
komponen-komponen hukum, diantaranya substansi hukum (legal substance)dan strukur
hukum (legal structure).
Substansi Hukum (legal substance), dimana merupakan isi dari hukum itu sendiri, artinya
isi hukum tersebut harus merupakan sesuatu yang bertujuan untukmenciptakan keadilan dan
dapat diterapkan dalam masyarakat. Substansi Hukum, yang merupakan perundang-undangan
seperti Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang atau Peraturann Pemerintah Pengganti
Undang-Undang, Peraturan presiden, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Daerah.
Struktur Hukum (legal structure), dalam pengertian bahwa struktur hukum merupakan
pranata hukum yang menopang sistem hukum itu sendiri, yang terdiri atas bentuk hukum,
lembaga-lembaga hukum, perangkat hukum, dan proses serta kinerja mereka. Dengan
demikian, elemen struktur hukum merupakan semacam mesin. Elemen struktur hukum yang
terdiri atas misalnya jenis-jenis peradilan, yurisdiksi peradilan, proses banding, kasasi,
peninjauan kembali, pengorganisasian penegak hukum pejabatnya diangkat kepala daerah.,
mekanisme hubungan polisi kejaksaan, pengadilan, petugas pemasyarakatan, dan sebagainya.
Setelah kita membahas komponen-komponen hukum, ada baiknya kita membahas tentang
sistem hukum juga karena ada keterkaitannya juga dengan ilmu kewarganegaraan. Sistem
hukum adalah suatu kesatuan peraturan-peraturan hukum yang terdiri atas bagian-bagian
(hukum) yang mempunyai kaitan (interaksi) satu sama lain, yang tersusun sedemikian rupa
1
menurut asas-asasnya, dimana berfungsi untuk mencapai tujuan. Masing-masing bagian tidak
berdiri sendiri, tetapi saling terikat. Misalnya hukum pidana, hukum perdata, hukum
administrasi negara dan lain-lain.
Di dalam komponen-komponen dan sistem hukum itu lah terdapat banyak peraturan-
peraturan atau undang-undang yang mengatur hak dan kewajiban kita sebagai warga negara,
maka dari itu bisa dikatakan bahwa ilmu
B. Rumusan Masalah
1. Pengertia Hukum dan Pendapat Ahli
2. Unsur, sifat dan Tujuan Hukum
C. Tujuan
1. Agar terciptanya negara yang menjunjung tinggi akan toleransi
2. Agar dapat memahami Unsur, Sifat dan Tujuan Hukum
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Norma kesopanan
Norma hukum.
Dan menurut Mochtar Kusumaatmadja, bahwa hukum yang menandai tidak saja
merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia
dalam masyarakat. Melainkan juga meliputi lembaga-lembaga dan proses yang mewujudkan
kaidah-kaidah itu dalam masyarakat. Hukum sebagai kaidah atau aturan yang mengatur
kehidupan masyarakat memiliki beberapa pengertian yang bersumber dari para ahli.
Ada juga beberapa sarjana dari Indonesia yang memberikan rumusan tentang hukum itu.
Diantaranya adalah:
S.M. Amin, S.H.
Dalam bukunya yang berjudul “Bertamasya ke Alam Hukum”, bahwa hukum
adalah kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut
3
hukum. Tujuan hukum itu adalah mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan
manusia, sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara.
M.H. Tirtaatmadjadja, S.H.
Dalam bukunya “Pokok-pokok Hukum Perniagaan” mengatakan bahwa
hukum adalah semua aturan (norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-
tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian.
4
pelanggaran hukum terhadap dirinya. Namun setiap perkara harus diselesaikan melalui proses
pengadilan, dengan perantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah kita bahas diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwasannya
civics atau ilmu kewarganegaraan memiliki persamaan dengan ilmu hukum. Dari masing-
masing peran civics maupun ilmu ukum mempunyai tugas masing-masing seperti civics yang
membahas warga negara atau rakyat dengan negaranya, sedangkan ilmu hukum yang akan
membahas aturan yang ada didalam ruang lingkupnyayaitu lingkungan masyarakat dalam
berbangsa dan bernegara.
Dengan adanya masyarakat, maka terciptalah peraturan-peraturan yang bersifat
mengatur, mengikat dan memaksa serta dengan sanksi yang tegas disebut dengan sumber-
sumber hukum.
Mazhab ilmu pengetahuan digunakan sebagai dasar bagi penemuan hukum, yang
memiliki pengertian yang dijelaskan oleh para ahli hukum. Dari ciri-ciri hukum disebutkan
bahwa sanksi terhadap pelanggaran hukum adalah tegas. Maka dari itu setiap orang wajib
mentaati hukum, agar senantiasa tercipta kehidupan yang aman dan damai.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6366750/15-contoh-kata-pengantar-makalah-
beserta-struktur-dan-cara-membuatnya
https://internationaljournallabs.com/blog/contoh-makalah-yang-benar-pdf/
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/
bfc0079ca952f2a7cec3936c5e0b996e.pdf
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/
1744390003/10MAKALAH_KEWARGANEGARAAN_NUR
%20HAJIAH_1744390003.pdf
https://www.academia.edu/38740281/MakalahWarga_Negara_and_Kewarganegaraan
https://www.academia.edu/24986271/MAKALAH_KEWARGANEGARAAN
https://dlh.banyuasinkab.go.id/kata-pengantar-dan-daftar-isi/
https://www.viva.co.id/edukasi/1517137-latar-belakang-makalah#:~:text=Latar
%20belakang%20makalah%20adalah%20bagian,harus%20membuat%20karya
%20ilmiah%20itu.
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-kesimpulan-makalah/