Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ayu Wyas

NIM : 2308010115

Kelas : IA FAKULTAS HUKUM

SOAL

1. Jelaskan apa yang Anda pahami tentang hukum?


2. Jelaskan bagaimana hubungan antara hukum dengan kebiasaan, moral, dan
keadilan?
3. Jelaskan bagaimana ciri-ciri hukum? sertakan contohnya!
4. Jelaskan bagaimana yang dimaksud dengan hukum yang bersifat memaksa dan
yang bersifat melengkapi, sertakan contohnya!
5. Jelaskan bagaimana yang dimaksud dengan masyarakat hukum yang dikenal
dengan istilah zoon politicon (pandangan aristoteles)!
6. Jelaskan bagaimana maksud dari peristiwa hukum dapat menggerakkan peraturan
lain!
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan subjek hukum secara yuridis!

JAWAB

1. Menurut saya hukum adalah sistem peraturan yang mengatur perilaku dan
hubungan antara individu, kelompok, dan lembaga dalam suatu masyarakat.
Hukum adalah suatu sistem peraturan yang terdiri dari norma-norma dan
konsekuensi-konsekuensi hukum. Hukum adalah rangkaian prinsip-prinsip dan
aturan-aturan yang mengatur tatanan yang mencakup institusi-institusi dan
mekanisme-mekanisme yang digunakan untuk menerapkan peraturan tersebut
dalam masyarakat. Hukum bertujuan untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan
stabilitas dalam suatu negara atau komunitas. Hukum memiliki unsur-unsur, yaitu
norma, sanksi, dan penegak hukum. Hukum dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
hukum publik dan hukum privat. Hukum publik mengatur hubungan antara negara
dengan warga negaranya atau antara negara dengan negara lain. Hukum privat
mengatur hubungan antara orang dengan orang lain. Saya memahami bahwa
hukum adalah sistem peraturan yang kompleks dan dinamis. Hukum terus
berkembang seiring dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyaraka.
2. Hukum, kebiasaan, moral, dan keadilan merupakan konsep yang saling berkaitan
dalam masyarakat. Hukum merupakan sistem peraturan yang dibuat oleh negara
untuk mengatur perilaku dan hubungan manusia dalam masyarakat. Kebiasaan
adalah perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dan disepakati oleh
masyarakat. Moral adalah nilai-nilai yang dianggap baik dan benar oleh
masyarakat. Keadilan adalah keadaan yang tidak berat sebelah, tidak memihak,
dan sesuai dengan kebenaran.

Hubungan Hukum dan kebiasaan.

Hukum dan kebiasaan memiliki hubungan yang erat. Hukum sering kali
didasarkan pada kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Misalnya, hukum yang
mengatur tentang jual beli barang didasarkan pada kebiasaan masyarakat dalam
melakukan jual beli. Selain itu, hukum juga dapat membentuk kebiasaan.
Misalnya, hukum yang mengatur tentang lalu lintas dapat membentuk kebiasaan
masyarakat untuk berkendara dengan tertib.

Hubungan antara hukum dengan moral

Hukum dan moral juga memiliki hubungan yang erat. Hukum sering kali
didasarkan pada moralitas. Misalnya, hukum yang mengatur tentang tindak
pidana didasarkan pada nilai-nilai moral yang dianggap baik dan benar oleh
masyarakat. Selain itu, hukum juga dapat mendorong perkembangan moralitas
masyarakat. Misalnya, hukum yang mengatur tentang perlindungan anak dapat
mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap hak-hak anak.

Hubungan antara hukum dengan keadilan

Hukum haruslah adil. Hukum yang tidak adil akan sulit diterima oleh masyarakat.
Keadilan adalah tujuan dari hukum. Hukum bertujuan untuk menciptakan
masyarakat yang adil.

3. Ciri-ciri hukum adalah karakteristik yang melekat pada hukum dan


membedakannya dari aturan atau norma lain dalam masyarakat. Ciri-ciri hukum
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Hukum mengatur tingkah laku masyarakat. Hukum dibuat untuk mengatur
perilaku dan hubungan manusia dalam masyarakat. Hukum bertujuan untuk
menciptakan ketertiban, keadilan, dan stabilitas dalam masyarakat. Contoh:
Hukum lalu lintas mengatur perilaku pengendara kendaraan bermotor agar
tidak saling menabrak.
b) Hukum bersifat memaksa. Hukum memiliki kekuatan memaksa yang akan
ditegakkan oleh aparat penegak hukum jika dilanggar. Hukum yang tidak
memiliki kekuatan memaksa tidak akan efektif dalam mengatur perilaku
masyarakat. Contoh: Hukum pidana yang mengatur tentang tindak pidana dan
sanksinya. Jika seseorang melanggar hukum pidana, maka akan dikenakan
sanksi pidana oleh aparat penegak hukum.
c) Hukum mencakup larangan dan perintah. Hukum berisi aturan yang harus
ditaati dan aturan yang harus dilakukan. Hukum pidana berisi larangan untuk
melakukan tindak pidana, sedangkan hukum perdata berisi perintah untuk
menghormati hak-hak orang lain. Contoh: Hukum pidana melarang untuk
melakukan pencurian, sedangkan hukum perdata memerintahkan untuk
menghormati hak milik orang lain.
d) Hukum memiliki unsur perlindungan dan melindungi. Hukum bertujuan untuk
melindungi hak-hak dan kepentingan masyarakat. Hukum juga melindungi
masyarakat dari perilaku yang merugikan. Contoh: Hukum perdata melindungi
hak milik orang lain, sedangkan hukum pidana melindungi masyarakat dari
tindak pidana.
e) Hukum memerapkan sanksi untuk pelanggar hukum. Sanksi adalah hukuman
yang akan diberikan kepada pelanggar hukum. Sanksi bertujuan untuk
memberikan efek jera kepada pelanggar hukum dan mencegah terjadinya
pelanggaran hukum. Contoh: Hukum pidana menerapkan sanksi pidana,
sedangkan hukum perdata menerapkan sanksi perdata.
f) Hukum diciptakan oleh pihak yang berwenang. Hukum dibuat oleh pihak yang
berwenang, yaitu lembaga negara atau badan legislatif. Hukum yang dibuat
oleh pihak yang tidak berwenang tidak akan memiliki kekuatan hukum.
Contoh: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
adalah hukum yang dibuat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
4. Hukum yang bersifat memaksa adalah hukum yang memiliki kekuatan memaksa
yang akan ditegakkan oleh aparat penegak hukum jika dilanggar. Hukum ini
bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan kepastian hukum dalam masyarakat.
Contoh hukum yang bersifat memaksa:
 Hukum pidana yang mengatur tentang tindak pidana dan sanksinya.
 Hukum perdata yang mengatur tentang hubungan antara orang dengan orang
lain.
 Hukum tata negara yang mengatur tentang lembaga-lembaga negara dan
hubungan antara lembaga-lembaga tersebut.

Hukum yang bersifat melengkapi adalah hukum yang tidak memiliki kekuatan
memaksa, tetapi dapat menjadi dasar atau pedoman dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Hukum ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dalam
penyelesaian suatu permasalahan. Contoh hukum yang bersifat melengkapi:

 Hukum kebiasaan yang merupakan kebiasaan yang berlaku dalam


masyarakat dan telah disepakati oleh masyarakat.
 Hukum adat yang merupakan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat
tertentu yang didasarkan pada tradisi dan budaya masyarakat tersebut..

5. Menurut Aristoteles, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu, manusia harus
hidup bermasyarakat. Masyarakat hukum yang dikenal dengan istilah zoon
politicon adalah masyarakat yang diatur oleh hukum. Hukum berfungsi untuk
mengatur perilaku dan hubungan manusia dalam masyarakat agar tercipta
ketertiban, keadilan, dan kesejahteraan.

Dalam pandangan Aristoteles, hukum adalah salah satu hal yang penting dalam
masyarakat. Hukum berfungsi untuk mengatur perilaku dan hubungan manusia
agar tercipta ketertiban, keadilan, dan kesejahteraan. Hukum juga berfungsi untuk
melindungi hak-hak dan kepentingan masyarakat. Maka, dapat dipahami bahwa
Masyarakat hukum yang dikenal dengan istilah zoon politicon merupakan salah
satu bentuk masyarakat yang ideal. Masyarakat ini dapat tercipta jika manusia
menyadari bahwa mereka adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.

6. Peristiwa hukum adalah peristiwa yang dapat menimbulkan akibat hukum. Akibat
hukum adalah perubahan status hukum atau hak dan kewajiban seseorang atau
sekelompok orang. Peristiwa hukum dapat menggerakkan peraturan lain karena
peristiwa hukum tersebut dapat menimbulkan kebutuhan akan peraturan baru atau
perubahan peraturan yang sudah ada. Misalnya, peristiwa hukum berupa
terjadinya bencana alam dapat menimbulkan kebutuhan akan peraturan baru untuk
mengatur penanganan bencana alam. Contoh peristiwa hukum yang dapat
menggerakkan peraturan lain yakni; Peristiwa hukum berupa terjadinya pandemi
COVID-19 dapat menggerakkan peraturan baru untuk mengatur penanganan
pandemi COVID-19. Peristiwa hukum dapat menggerakkan peraturan lain karena
peristiwa hukum tersebut dapat menunjukkan adanya kebutuhan akan perubahan
atau penyempurnaan peraturan yang sudah ada. Dengan adanya peristiwa hukum,
peraturan yang sudah ada dapat menjadi tidak relevan atau tidak lagi efektif dalam
mengatur perilaku dan hubungan manusia dalam masyarakat. Maka, peristiwa
hukum merupakan hal yang penting dalam perkembangan hukum. Peristiwa
hukum dapat menjadi dasar bagi pembuatan peraturan baru atau perubahan
peraturan yang sudah ada.

7. Subjek hukum secara yuridis adalah segala sesuatu yang memiliki hak dan
kewajiban dalam lalu lintas hukum atau pemegang hak dan kewajiban menurut
hukum. Subjek hukum terdiri dari orang dan badan hukum. Orang adalah manusia
yang telah lahir dan memiliki kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum.
Orang bisa jadi subjek hukum karena memiliki hak dan kewajiban yang dilindungi
oleh hukum. Sedangkan, badan hukum ialah sekumpulan orang atau kekayaan
yang dihimpun untuk mencapai tujuan tertentu. Badan hukum bisa menjadi subjek
hukum karena mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum. Bisa
saya simpulkan bahwa subjek hukum secara yuridis adalah entitas yang terlibat
dalam hubungan hukum dan tunduk pada kerangka hukum yang mengatur
kehidupan mereka dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai