Anda di halaman 1dari 4

NAMA: I PUTU ADITYA DARMADI PUTRA

NIM: 0225010001

KLS : S1 FH A

UTS

HUKUM KEBUDAYAAN

3. Perintah (gebod), adalah kewajiban umum untuk melakukan sesuatu;


Contoh : perintah bagi kedua orang tua agar memelihara dan mendidik anak-
anaknya dengan sebaik-baiknya (Pasal 45 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan)
Verbod (Larangan) Kaedah yang berisi larangan untuk melakukan sesuatu
(ciri-ciri: ada larangan)
Contoh: Pasal 8 UU No. 1 Tahun 1974, tentang larangan perkawinan
Mogen (Kebolehan) Kaedah yang berisi kebolehan, dilakukan boleh, tidak juga
tidak ada sanksi (ciri-ciri: tidak ada larangan & kewajiban) Contoh: Pasal 29
ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974, bahwa pihak yang melakukan perkawinan boleh
mengadakan perjanjian tertulis, asal tidak melanggar batas-batas hukum, agama,
dan kesusilaan

4. Suatu norma hukum itu bersifat heteronom, dalam arti bahwa norma hukum
itu datangnya dari luar diri kita sendiri. Contohnya: dalam hal pembayaran
pajak, kewajiban itu datangnya bukan dari diri kita sendiri tetapi dari Negara
sehingga kita harus memenuhi kewajiban tersebut, senang atau tidak senang .

norma lainnya yang bersifat otonom dalam arti norma itu datangnya dari kita
sendiri, misalnya apabila kita menghormati orang tua atau akan berpuasa. Hal
itu kita lakukan atas kehendak dan keyakinan kita sendiri untuk menjalankan
norma itu sehingga tindakan tersebut tidak dapat dipaksakan dari luar.

5. Norma cara (usage) Norma cara terlihat pada perbuatan individu dalam
masyarakat. Sanksi bila melakukan penyimpangan dalam norma cara berupa
celaan, tidak akan mendapatkan hukuman berat. Contoh, membuang sampah
sembarangan. Jika seseorang membuang sampah sembarangan akan mendapat
celaan karena melakukan tindakan tidak sesuai pada tempatnya. Contoh lain
adalah, apabila seseorang berpakaian kurang pantas akan mendapat sanksi
berupa teguran saja.

Norma kebiasaan (folksway) Norma kebiasaan adalah perbuatan yang


dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Sanksi sosial bila
melanggar norma kebiasaan berupa teguran. Contoh, kebiasaan memberi hormat
kepada orang yang usianya lebih tua, mendahulukan orang yang sudah lanjut
usia ketika sedang antri, dan lainnya.

Norma tata kelakuan (mores) Norma kebiasaan kemudian diterima sebagai


patokan atau norma pengatur kelakuan bertindak di masyarakat, maka di
dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan. Maka bagi pelanggar atau pelaku
yang melakukan penyimpangan terhadap norma tata kelakuan, akan dikenakan
sanksi. Contoh, seorang peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah akan
mendapatkan sanksi atas perbuatannya sesuai dengan tata tertib yang berlaku.

Norma adat istiadat (customs) Tata kelakuan yang semakin kuat


mencerminkan kekuatan pola kelakuan masyarakat yang mengikat para
anggotanya. Bagi anggota masyarakat yang melanggar norma adat istiadat,
maka akan mendapat sanksi sesuai dengan adat masing-masing.

6. -Menjaga Hubungan Manusia


Fungsi hukum yang pertama ialah mengatur hubungan manusia agar tercipta
ketertiban dan diharapkan mampu mencegah terjadinya gangguan kepentingan
yang berpotensi menimbulkan konflik.

Selain itu, fungsi hukum juga meningkatkan serta mengembangkan hubungan


antar manusia sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku. Sehingga hal ini dapat
melindungi kepentingan manusia, baik secara individu maupun kelompok.
-Melindungi Kepentingan Bersama
Setiap manusia pada dasaranya membutuhkan perlindungan dari manusia
lainnya. Sehingga, fungsi hukum juga untuk memberikan perlindungan terhadap
kepentingan bersama. Adanya rasa terlindungi dan berkeadilan ini dapat
tercapai apabila manusia menegakkan hukum dengan baik.
Sehingga dengan menegakkan hukum secara baik, manusia dapat terhindar dari
berbagai ancaman di sekelilingnya. Dengan mematuhi, menegakkan, serta
melaksanakan hukum yang berlaku, maka kepentingan bersama dapat
terealisasikan.
-Mewujudkan Keadilan Sosial

Fungsi hukum berikutnya yaitu sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan


sosial. Hukum diciptakan dalam rangka melindungi serta menjaga kepentingan
bersama agar keadilan sosial dapat terwujud. Masyarakat memiliki tujuan yang
harus dicapai, maka diciptakan hukum sebagai salah satu alat atau sarana dalam
mewujudkan cita-cita tersebut.

-Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan Masyarakat


Hukum juga berfungsi untuk menciptakan ketertiban serta keteraturan
masyarakat. Hukum dapat membatasi gerak seseorang dalam melakukan
berbagai aktivitas, sehingga hukum berperan penting dalam mencegah
terjadinya perilaku yang menyimpang. Dengan mematuhi serta meneggakan
hukum secara baik, maka dapat menciptakan ketertiban dan keteraturan
masyarakat.
-Menyelesaikan Pertikaian
Manusia tidak akan pernah lepas dengan masalah yang memicu terjadinya
konflik, maka fungsi hukum salah satunya untuk menyelesaikan pertikaian.
Sehingga ketika terjadi konflik, baik individu maupun kelompok, hukum dapat
menjadi penengah untuk mengatasi serta menyelesaikan masalah tersebut.
Selain itu, hukum juga berperan penting dalam menciptakan perdamaian dunia.

8. Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem


gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Sementara
Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi menjelaskan bahwa kebudayaan
merupakan hasil dari cipta, rasa, dan karsa.
Koentjaraningrat menyebutkan unsur-unsur universal dari kebudayaan, yaitu:
1) sistem religi dan upacara keagamaan.
2) sistem dan organisasi kemasyarakatan.
3) sistem pengetahuan.
4) bahasa.
5) kesenian.
6) sistem mata pencaharian hidup.
7) sistem teknologi dan peralatan.
Unsur yang sulit di ubah :Dari ketujuh unsur kebudayaan tersebut,
unsur budaya yang tidak mengalami perubahan adalah sistem religi atau
keagamaan karena agama sudah memiliki pedoman sesuai dengan ajaran
masing-masing, sehingga perubahan sosial tidak mempengaruhi dari
sistem religi.
Unsur yang mudah mengalami perubahan: contoh unsur unsur budaya
yang mudah berubah antara lain : Kesenian. sistem ekonomi dan mata
pencaharian. sistem peralatan dan teknologi.
Pembahasan
Adanya perubahan jumlah penduduk.
Adanya penemuan - penemuan baru.
Terjadinya konflik atau peperangan di suatu wilayah.
Adanya kebudayaan dari luar yang masuk ke indonesia.

Anda mungkin juga menyukai