Anda di halaman 1dari 2

Ilmu Perundangan – Undangan dalam Norma Hukum di Indonesia

Christian Arriel – 202105000030

Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah sebuah negara yang merdeka dan diakui
secara sah sebagai negara secara hukum pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan disahkannya
dasar negara, yaitu Undang – Undang Dasar Tahun 1945. Dalam perumusan Undang – Undang
Dasar memuat beberapa kaidah atau norma yang ada di masyarakat. Norma, merupakan
sekumpulan aturan yang sudah ada dari zaman nenek moyang yang keberadaannya dan sifatnya
mengikat ditengah lapisan masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Norma
adalah aturan maupun ketentuan yang sifatnya mengikat suatu kelompok orang didalam
masyarakat. Dimana aturan itu diterapkan sebagai panduan, tatanan, dan juga pengendali
tingkah laku yang sesuai.

Menurut E. Utrecht selaku ilmuwan dan pakar di bidang hukum menjelaskan bahwa
norma merupakan segala himpunan petunjuk hidup yang digunakan untuk mengatur berbagai
tata tertib di dalam masyarakat maupun bangsa dimana peraturan tersebut harus ditaati oleh
setiap masyarakat, dan jika melanggar akan ada suatu bentuk konsekuensi dari pihak yang
berwenang.1Selain itu, norma menurut Soerjono Soekanto, sebagai sebuah perangkat yang di
mana norma tersebut dibuat agar hubungan yang ada di dalam suatu lingkungan masyarakat
dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan. Dalam masyarakat khususnya
masyarakat adat norma sudah mengikat ditengah masyarakat dan sudah ”mendarah daging” di
dalam lingkaran masyarakat adat, norma tersusun untuk mengatur tingkah laku manusia agar
tidak ”terlalu bebas” dalam melakukan perbuatan dan kegiatan ditengah masyarakat. Berbagai
jenis norma yang ada di dalam masyarakat, dan masing – masing norma tersebut bersifat
mengikat dan harus ditaati di tengah masyarakat. Salah satu fungsi dari adanya norma adalah
untuk membantu masyarakat mencapai tujuan atau kesepakatan bersama. Norma terdapat dua
jenis dan jenjang yang ada di masyarakat, yaitu Norma Formal dan Norma Non-Formal.

Dikatakan sebagai Norma Formal, merupakan suatu aturan yang dijalankan oleh
masyarakat yang dirumuskan oleh pihak yang berwenang seperti pemerintah maupun lembaga
masyarakat atau institusi resmi yang berguna untuk mengatur masyarakat dan memastikan
adanya kesepakatan bersama yang sifatnya resmi maupun formal. Norma Formal ini berarti

1
Ahmad. 2020. Jurnal Pendidikan Pengertian Norma: Fungsi, Jenis, Contoh, dan ciri – cirinya.
Gramedia.com. Link akses: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-
norma/#A_Pengertian_Norma Pk. 08:10 WIB
merujuk pada sebuah aturan yang dibuat dan dijalankan oleh masyarakat yang sudah disepakati
oleh masyarakat dan dibuat oleh Pemerintah dalam hal ini di Indonesia adalah Dewan
Perwakilan Rakyat yang membuat aturan atau produk hukum yang didasari oleh norma yang
dapat disepakati ditengah masyarakat. Lalu, dikatakan sebagai Norma Non-Formal, merupakan
suatu bentuk ketentuan maupun aturan yang dijalankan masyarakat dalam sebuah lingkungan
tanpa diketahui siapa yang merumuskannya dan biasanya bentuk dari aturan ini tidak tertulis,
namun masyarakat menjalankannya karena kesadaran ataupun sudah menjadi kebiasaan dalam
diri untuk menjaga keharmonisan lingkungan masyarakat yang sifatnya tidak resmi dan tidak
memaksa masyarakatnya untuk menjalankan aturan tersebut. Salah satu contohnya Masyarakat
Adat Jawa percaya bahwa ketika mendaki gunung memiliki aturan – aturan yang harus ditaati,
seperti jangan membuang sampah sembarangan, jangan berbicara kotor, dan dilarang berjalan
ditengah gunung berjumlah ganjil nanti mendatangkan malapetaka bagi para pendakinya.

Dalam penjelasan diatas, disimpulkan bahwa Norma dengan Hukum memiliki


hubungan yang sama dalam pembentukan Undang – Undang, karena norma memiliki sifat
heteronom yang dimana hukum atau aturan itu datangnya dari luar diri seseorang yang bersifat
memaksa dari luar dan aturan itu jika dilanggar dapat diberikan sanksi pidana atau sanksi
pemaksa secara fisik. Namun, hukum terbentuk dari adanya suatu pembentuk Undang –
Undang dan dalam pembentukan Undang – Undang ini memiliki pertimbangan – pertimbangan
atas asas hukum yang ada dalam Undang -Undang tersebut. Dan, dalam Pasal 5 dan Pasal 6
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
tanpa memperhatikan hubungan antara norma hukum dengan asas hukum dan fungsi dari asas
hukum terhadap norma hukum.2 Hukum memiliki hubungan dengan produk hukum lainnya,
yang dimana dalam pembentukan Hukum harus berdasarkan pemenuhan hak dan kewajiban
yang saling terpenuhi, dan atas hubungan itu, berbagai macam aturan itu dibuat sesuai dengan
adanya dasar hukum.3 Misalnya Undang – Undang Cipta Kerja merupakan Undang – Undang
yang memiliki hubungan dengan Undang – Undang Ketenagakerjaan Republik Indonesia serta
memiliki hubungan dengan dasar negara yaitu Undang – Undang Dasar 1945.

2
Dedy Triyanto, D.k.k. Universitas Udayana – 2012. Tesis Hubungan antara Norma Hukum dengan
Asas Hukum. Link Akses: file:///C:/Users/Christian%20Arriel/Downloads/6054-1-9906-1-10-
20130724.pdf Pk. 08:20 WIB.
3
Tim Hukum Online. Agustus 2022. Jurnal Hukum Hubungan Hukum: Pengertian, Ciri – Ciri, Syarat,
dan Macam – Macamnya. Link Akses: https://www.hukumonline.com/berita/a/hubungan-hukum-
lt62f600f4ceb89?page=all Pk. 08:35 WIB.

Anda mungkin juga menyukai