Norma dan Sumber Hukum Secara Umum Sistem Hukum Sebagai Bagian dari Sistem Norma • Norma merupakan Istilah yang sering digunakan untuk menyebut segala sesuatu yang bersifat mengatur kehidupan Manusia. • Ada Empat Sistem Norma yang biasanya berlaku bagi manusia antara lain adalah: Norma Moral, Norma Agama, Norma Etika serta Norma Hukum. Norma Moral • Adalah Sistem Aturan yang berlaku bagi manusia yang bersumber dari setiap hati manusia atau yang sering juga disebut sebagai hati nurani yang selalu bekerja berdasarkan kesadaran setiap manusia terhadap sekelilingnya (Consciousness). • Maknanya setiap manusia diberikan karunia oleh Tuhan yang maha Esa sebuah organ yang mampu menjadi timbangan bagi segala perbuatan manusia. Jika manusia tersebut bersalah akan timbullah rasa bersalah (guilty feeling), serta penyesalan yang mendalam. • Bisa disimpulkan disini bahwa semakin sehat hati manusia maka akan semakin baik tingkah lakunya begitu juga sebaliknya. Jadi sistem norma bekerja secara otonom artinya sistem norma bekerja mandiri pada setiap manusia Norma Agama • Adalah sistem aturan yang diperoleh manusia berdasarkan ajaran agama yang dianutnya. Sebagai contoh ajaran agama Islam sumber ajarannya yang berasal dari ajaran tuhan diperoleh dari penyebarluasannya oleh para Nabi atau Rasul. • Pengontrol dari Sistem Norma Agama adalah janji serta sanksi Tuhan yang Maha Esa yang berupa pahala bagi yang melaksanakan ajarannya dan Dosa bagi yang ingkar terhadap ajarannya • Norma agama juga bersifat otonom dan bekerja secara mandiri pada setiap manusia sebagai pemeluk agama. Efektif atau tidaknya tergantung dari individu tersebut. Norma Etika • Adalah sistem aturan hidup manusia yang bersumber dari kesepakatan-kesepakatan (konsensus) yang diciptakan oleh dan dalam suatu komunitas masyarakat pada suatu wilayah tertentu. • Etika disini bermakna kepatutan dan aturan yang dianut oleh masyarakat pada suatu wilayah tertentu dan pelanggaran terhadap etika yang berlaku pada suatu wilayah tertentu akan memantik reaksi masyarakat tersebut dan tergantung pada kebiasaan yang berlaku atau pada yang telah dibuat sebelumnya. • Etika juga selalu berkaitan langsung dengan kehormatan manusia dalam lingkungannya. Etika dalam kehidupan manusia bekerja secara heteronom artinya efektif atau tidaknya tergantung pada hubungan manusia dengan sesamanya. • Saat ini etika juga telah diadaptasi oleh lingkungan masyarakat yang memiliki struktur sosial atau komunitas profesi tertentu misalnya masyarakat kedokteran dengan kode etik kedokteran dan lain-lain. Norma Hukum • Adalah sistem aturan yang diciptakan oleh lembaga kenegaraan yang ditunjuk melalui mekanisme tertentu. Hal ini bermakna bahwa hukum di Indonesia dibentuk oleh lembaga atau institusi yang memiliki kewenangan untuk melakukan itu. • Di Indonesia sendiri lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (ketetapan MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah sesuai dengan kapasitas yang ingin dijangkau oleh hukum tersebut. • Sebagai contoh Undang-undang Dasar dan Ketetapan MPR adalah produk hukum yang diciptakan oleh MPR, Undang- undang adalah produk hukum ciptaan DPR dan Pemerintah. Peraturan Pemerintah adalah produk hukum yang diciptakan oleh pemerintah yang memiliki fungsi menjalankan perintah undang-undang. Norma hukum sendiri memuat sanksi yang tegas yang akan segera dijatuhkan apabila dilanggar. • Norma hukum sama halnya dengan norma etika bekerja secara heteronom karena pelaksanaan dan penegakannya dilakukan oleh interaksi antar manusia yang ada pada suatu negara. Hukum Indonesia sebagai Sistem Norma yang Berlaku di Indonesia • Hukum Indonesia dapat didefinisikan sebagai hukum, sistem norma atau sistem aturan yang berlaku di Indonesia. • Dengan kata lain hukum Indonesia juga dapat didefinisikan sebagai hukum positif artinya semua hukum yang berlaku di Indonesia. • Sebagai Sistem, Hukum Indonesia terdiri atas sub-subsistem atau elemen-elemen hukum yang beraneka, antara lain Hukum Tata Negara (Terdiri dari Hukum Tata negara dan hukum tata pemerintahan), Hukum Perdata (Terdiri dari Hukum Perdata, Hukum Acara Perdata dan Hukum Dagang atau Bisnis). Hukum Pidana (Terdiri dari Hukum Pidana Umum, Hukum Pidana Tentara, Hukum Pidana Ekonomi serta Hukum Acara Pidana) serta Hukum Internasional (Terdiri dari Hukum Internasional Publik dan Hukum Perdata Internasional). • Demikian beberapa ilustrasi sistem hukum di Indonesia dan elemen-elemennya. Walaupun ilustrasi tersebut sebenarnya belum mencakup seluruh dimensi hukum di Indonesia karena masih banyak lagi elemen-elemen lainnya yang belum tecantum. Sumber Hukum Indonesia • Adalah segala sesuatu yang memiliki sifat normatif dan dapat dijadikan tempat berpijak dan tempat memperoleh informasi tentang sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Beberapa Sumber Hukum di Indonesia antara lain: 1. Pancasila 2. Undang-undang Dasar 1945 3. Undang-undang 4. Traktat atau Treaty 5. Doktrin atau pendapat para ahli hukum Pancasila • Pancasila adalah pandangan hidup, ideologi bangsa Indonesia serta sumber segala sumber hukum Indonesia. • Pancasila dapat dikatakan sebagai kaidah dasar dari hukum di Indonesia. Sebagai contoh pasal 33 ayat 3 dijabarkan sebagai dasar dari pasal 19 ayat 1 UUPA No. 5 Tahun 1960 yang memberikan wewenang bagi pemerintah dalam hal ini badan pertanahan nasional untuk melaksanakan pendaftaran tanah. Undang-undang tersebut menjadi dasar bagi diterbitkannya peraturan pemerintah No. 10 Tahun 1961 pasal 13 ayat 3 dan 4 tentang tata cara pelaksanaan pendaftaran tanah. Undang-Undang Dasar 1945 • Undang-undang dasar 1945 merupakan tujuan dari proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, yang terdiri atas Pembukaan dan Batang tubuh UUD 1945. A. Pembukaan UUD 1945 terdiri dari tiga pokok pikiran yaitu: 1. Pembukaan UUD 1945 merupakan penuangan jiwa dari proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. 2. Penyusunan UUD 1945 dilandasi oleh jiwa piagam Jakarta 22 Juni 1945.Piagam Jakarta tersebut didasari oleh Pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 yang kita kenal sebagai pidato lahirnya Pancasila. 3. Pembukaan UUD 1945 mengandung cita-cita luhur dari proklamasi kemerdekaan RI yang memuat Pancasila sebagai dasar negara. Oleh karena itu UUD 1945 tidak dapat diubah oleh siapapun karena mengubah UUD 1945 berarti mengubah negara Indonesia. B. Batang tubuh UUD 1945. UUD 1945 yang terdiri atas 37 Pasal, ditambah dengan 4 pasal peralihan dan 2 pasal tambahan, berisi materi yang pada hakikatnya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu: 1. Pasal-pasal yang mengatur sistem pemerintahan negara: tentang kedudukan, tugas, wewenang dan hubungan antar lembaga-lembaga negara. 2. Pasal-pasal yang berisi materi hubungan negara dengan warga negara dan penduduknya, yang dipertegas oleh pembukaan UUD 1945 serta berisi konsepsi negara diberbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, agama, dan lain sebagainya. Dari penjelasan diatas setidaknya ada tiga masalah penting dalam kehidupan bernegara yaitu: 1) Sistem Pemerintahan dan Kenegaraan Berdasarkan pasal-pasal yang ada dalam UUD 1945 ada 7 dasar utama sistem penyelenggaraan pemerintahan dan penyelenggaraan kehidupan bernegara yaitu: a. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat) b. Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan sistem konstitusi. c. Kekuasaan negara tertinggi berada pada MPR d. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di bawah Majelis. e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. f. Menteri negara tidak bertanggung jawab kepada DPR g. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas 2). Kelembagaan atau Institusi negara. Kelembagaan atau Institusi negara yang diatur dalam UUD 1945 adalah: a. Majelis Permusyawaratan Rakyat. b. Presiden dan Wakil Presiden c. Dewan Pertimbangan Agung d. Pemerintah Daerah e. Dewan Perwakilan Rakyat f. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) g. Mahkamah Agung (MA) 3) Hubungan antara Negara dengan Warga Negara, Penduduk atau Masyarakat. a. Ketentuan tentang Warga Negara b. Kesamaan Kedudukan dalam hukum dan pemerintahan c. Hak rakyat Indonesia atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. d. Hak atas kemerdekaan atau kebebasan berkumpul dan berserikat e. Kemerdekaan atau kebebasan untuk memeluk agama f. Hak dan kewajiban untuk pembelaan negara. g. Hak untuk memperoleh pengajaran (pendidikan) h. Kebudayaan nasional Indonesia. i. Hak asasi manusia dan perkembangannya di Indonesia. Undang-undang • Secara Yuridis undang-undang memiliki dua arti yaitu: 1. Secara formal adalah setiap bentuk peraturan perundangan yang dibentuk oleh lembaga-lembaga yang berkompeten dalam membuatnya. (DPR dan Presiden) 2. Secara Material adalah produk hukum yang memiliki fungsi regulasi. Bersumber dari seluruh aspek kehidupan manusia. Traktat atau Treaty • Adalah produk hukum yang diciptakan dalam konteks hubungan antar negara, bisa berupa: a) Traktat Bilateral b) Traktat Multilateral Traktat penting karena dapat menjadi sumber hukum bila terjadi sengketa antara negara. Doktrin atau Pendapat Ahli Hukum • Doktrin atau pendapat ahli hukum sangat penting dalam bidang hukum, karena dia dapat menjadi referensi penting pada perkembangan hukum disetiap waktu. • Sebagai contoh yang terkenal adalah doktrin dari Ir. Djuanda pada tanggal 13 Januari 1958 dan disempurnakan sebagai konsep hukum internasional oleh Mochtar Kusumaatmadja mengenai “Archipelago Island vision” atau “wawasan nusantara”.