Anda di halaman 1dari 10

Modul 5

Konsep Hak Asasi Manusia (Ham)


Dalam Undang-Undang Dasar 1945

Kelompok 3 :
1.ANISA SRIAYUNI MARTATILOPA
2.YUNITA WULAN SARI
3.SEPTIANA
4.LAURA ALFA TAMARA
5.MARATUN N.R
6.DINA GUSTINA
7.FAIDAH
Pertemuan 4
PENGERTIAN HAM

Deklarasi Universal Ham yang dicetuskan pada tanggal 10 Desember 1984


telah merumuskan pengertian HAM yaitu merupakan pengakuan akan
martabat dan harkat manusia yang menyatu dalam diri setiap manusia yang
meliputi kebebasan, keadilan, dan perdamaian dunia.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Ham
khususnya dalam pasal 1 ayat (1) menyatakan HAM adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi harkat dan martabat manusia.
Nilai-nilai Dasar Ham Kebebasan/Kemerdekaan, Kemanusian/Perdamaian,
Keadilan/Kesederajatan/Persamaan.

Kegiatan Belajar 1
HAM dalam Undang-Undang Dasar 1945

Hasil amandemen IV, mendapatkan perhatian yang sangat besar dari para
pengambil keputusan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Hal ini
terbukti dari dicantukannya secara eksplisit masalah HAM, yaitu pada bab
XA dengan judul HAM yang terdiri dari atas 10 pasal (diberi label pasar 28
A s.d 28 J) dan 24 ayat. Diluar yang berjudul tersendiri dalam BAB XA,
rumusan lainnya terdapat dalam pasal 27 (3 ayat), kemudian Bab XI Pasal
29 (2 ayat), Bab XII Pasal 30, Bab XIII Pasal 31, Pasal 32, Bab XIV Pasal
33, dan Pasal 34

Kegiatan Belajar 2
Kasus-kasus yang Berkaitan dengan HAM

Meskipun di Indonesia telah ada jaminan secara konstitusional ataupun


telah dibentuk lembaga untuk penegaknya, tetapi belum menjamin bahwa
HAM dilaksanakan dalam kenyataan kehidupan sehari-hari atau dalam
pelaksanaan pembangunan. Ciri-ciri bahwa suatu pembangunan telah
melaksanakan HAM apabila telah menunjukkan adanya ciri-ciri sebagai
berikut:
•Dalam bidang politik berupa kemauan pemerintah dan masyarakat untuk
mengakui pluralisme pendapat dan kepentingan dalam masyarakat
•Dalam bidang sosial berupa ditandai dengan adanya perlakuan yang sama
oleh hukum antara wong cilik dan priyayi
•Dalam bidang ekonomi, yaitu dengan tidak adanya monopoli dalam sistem
yang berlaku.

Kegiatan Belajar 3
Modul 6
Konsep Penegakan Hukum di Indonesia
 Pengertian Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup
yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau izin
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu serta dengan maksud
untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat, Dengan
peraturan hidup dimaksudkan baik peraturan-peraturan yang tertulis
dalam perturan perundangan maupun yang tidak tertulis(peraturan
kebiasaan).

 Konsep Negara Hukum Menurut Para Ahli


Negara yang berdasarkan atas hukum pada hakikatnya adalah
suatu negara yang berladaskan hukum dan keadilan bagi warganya,
segala kewenangan dan alat-alat perlengakapan negara dan
penguasa, semata-mata berdasarkan hukum atau dengan kata lain
diatur oleh hukum.

Kegiatan Belajar 1
 Ciri- ciri dan Macam-Macam Pembagian Hukum :
Adanya perintah atau larangan dan Perintah atau larangan itu harus
ditaati oleh setiap orang
Hukum dapat dibagi dalam beberapa golongan hukum menurut
beberapa asas pembagian diantaranya Menurut sumber, Menurut
bentuknya, menurut tempat berlakunya, menurut waktu berlakunya,
menurut cara dan mempertahankan fungsinya, menurut sifat atau
daya kerjanya atau saksinya, menurut isinya yang dibagi menjadi
hukum publik dan hukum privat.

 Hukum Normatif – Hukum Ideal – Hukum Wajar :


•Hukum Normatif yang nampak dalam peraturan perundangan serta
juga hukum yang tidak tertulis dalam peraturan perundangan, tetapi
toh di indahkan/ditaati oleh masyarakat karena keyakinan bahwa
peraturan hidup itu sudah sewajarnya wajib dtaati.

Kegiatan Belajar 1
•Hukum Ideal hukum yang dicita-citakan. Hukum ini pada hakikatnya
berakar pada perasaan murni manusia dari segala bangsa. Hukum ini
ialah hukum yang dapat memenuhi perasaan keadilan semua bangsa
diseluruh dunia. Hukum ini adalah benar-benar objektif.
•Hukum Wajar hukum seperti yang terjadi dan nampak sehari-hari
minyampang dari hukum normotif misalnya kendaraan malam tanpa
lampu.

Sedagakan ciri-ciri negara hukum: istilah negara hukum terdiri dari


dua kata negara dan hukum. Untuk memberikan pengertian hukum
saja para sarjana sudah berbeda pendapat apalagi memberikan
pengertian pada istilah negara hukum. Oleh sebab itu kita tidak perlu
mengkaji/memberikan pengertian difinisi negara hukum. Hal yang
perlu kita harus memperhatikan unsur-unsur elemen atau ciri-ciri yang
dimiliki oleh suatu negara yang disebut negara hukum.

Kegiatan Belajar 1
 Penegakan Hukum di Indonesia
Konsep tentang kehidupan yang teratur menurut manusia adalah
berbeda-beda. Kaidah dan norma merupakan patokan-patokan atau
pedoman-pedoman perihal tingkah laku yang diharapkan. Di dalam
pergaulan hidup sehari-hari, terdapat berbagai macam kaidah atau
norma yang mengatur peri kehidupannya yang meliputi norma agama,
norma kesusilaan, norma kesopanan, norma adat, norma hukum.
Menurut sumbernya hukum dapat golongan kedalam klasifikasi
berikut:
•Hukum undang-undang
•Hukum persetujuan
•Hukum trakat
•Hukum kebiasaan dan hukuman adat
•Hukum yurisprudensi

Kegiatan Belajar 2
Dari sudut kepentingan hukum dapat digolongkan kedalam hukum
privat dan hukum publik :
•Hukum privat adalah hukum yang mengatur kepentingan orang
perseorangan dan juga kepentingan negara dalam kedudukannya
bukan sebagai penguasa.
•Hukum publik adalah hukum yang mengatur kepentingan negara
sebagai penguasa.

Untuk menjalankan hukum sebagaimana mestinya maka dibentuk


lembaga penegakan hukum yaitu:
•Kepolisian yang berfungsi utama sebagai lembaga penyidik
•Kejaksaan yang fungsi utamanya lembaga penuntut
•Kehakiman yang berfungsi sebagai lembaga pemutus/pengadilan
dan lembaga penasihat atau bantuan hukum.

Kegiatan Belajar 2
Kasus – Kasus Yang berkaitan dengan Hukum:

•Kasus pencurian uang melalui ATM yang dapat dikenakan dalam


Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa yang
mengambil sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang
lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam
karna pencurian dengan pidana penjara atau denda.
•Kasus perampokan yang disertai dengan kejahatan terhadap nyawa
maka para pelaku/tersangka diancam juga dengan ancama pidana
bagi kejahatan terhadap nyawa atau setidak-tidaknya ancaman pada
pelaku tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan matinya
orang lain sehingga pelaku tersangka dalam kasus ini dapat dijatuhi
pidana berdasarkan Pasal 339, Pasal 354, atau jika penganiayaan itu
direncanakan terlebih dahulu dikenai Pasal 355. Terhadap tindak
pidana perampokannya bisa dikenai Pasal 368 Jo Pasal 365 ayat
kedua dan ketiga KUHP.

Kegiatan Belajar 3

Anda mungkin juga menyukai