Anda di halaman 1dari 29

MODUL 5

KONSEP HAK ASASI MANUSIA


DALAM UNDANG-UNDANG DASAR
1945
Pengertian HAM
 Deklarasi Universal HAM (universal  Declaration of Human Right)
pada tanggal 10 Desember 1948, pengertian HAM yaitu pengakuan
harkat dan martabat manusia yang menyatu dalam diri manusia yang
meliputi kebebasan, keadilan dan perdamaian dunia.
 UU RI No.39 Tahun 1999 pasal 1 ayat(1) menyatakan HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Mha Esa dan anugerahNya wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hokum, dan
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan pperlindungan dan
martabat manusia.
 HAM adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang telah
diperoleh dan dibawa bersamaan dengan kelahirannya di masyarakat.
Ciri Khas Ham

1. Kodrat, artinya Ham adalah pemberian Tuhan kepada


setiap manusia agar hidupnya tetap terhormat.
2. Hakikki,artinya HAM melekat di setiap manusia
tanpa melihat latar belakang kehidupan dan status
sosialnya.
3. Universar, artinya HAM berlaku umum, tidak
membeda-bedakan manusia satu dengan yang
lainnya.
4. Tidak dapat dicabut, artinya dalam keaadaan apapun
hak asasi setiap orang pasti ada.
5. Tidak dapat di bagi, artinya HAM tidak dapat
diwakilkan atau dialihkan kepada orang lain.
NILAI-NILAI DASAR HAM
1. Kebebasan/kemerdekaan Manusia dilahirkan dalam
keadaan merdeka. Oleh karena itu, menjadi harapan
setiap manusia menjalani kehidupannya dalam keadaan
2. Kemnusiaan/perdamaian Manusia dalam menjalani
kehidupannya sangat mendambakan ketentraman, bebas
dari rasa takut, terjamin keamanannya dan senantiasa
dalam suasana yang damai.
3. Keadilan/kesederajatan/persamaan Diperlakukan
secara wajar dan adil, mendapatkan kesempatan yang
sama dalam memperoleh hak, tidak dibeda-bedakan
antara manusia yang satu dengan yang lainnya,
Kegiatan Belajar 2
HAM Dalam Undang-Undang Dasar 1945

UUD 1945 hanya memuat aturan-aturan pokok saja,


sedanggkan aturan operasional dibentuk:
1.   TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM
2.   UU RI No.39 Tahun 1999 tentang pengadilan
HAM
3.   Kepres No.50 Tahun 1993 tentang komisi nasional
Semua ketentuan perundang-undangan tersebut dibentuk
untuk menjamin dalam upaya penegakan HAM dapat
berjalan secara efisien dan efektif yang di dukung oleh
penyelenggara Negara, pemimpin pemerintahan dan
semua lapisan masyarakat umumm bersama menekakkan
HAM.
Pasal-Pasal mengenai HAM
1. Pasal 28 UUD 1945 , Kemerdekaan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat (28 A s/d 28
Pasal 29 UUD 1945 Hak memeluk agama
2. Pasal 30 UUD 1945, Hak usaha pertahanan dan
keamanan Negara
3. Pasal 31 UUD 1945, Hak mendapat pendidikan
4. Pasal 32 UUD 1945, Negara menjamin kebebasan
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya
5. Pasal 33 UUD 1945, Perekonomian disusun sebagai
usaha bersma atas dasr asas kekeluargaan
6. Pasal 34 UUD 1945, Fakir miskin dan anak terlantar
dipelihara oleh Negara.
HAM dalam UUD 1945
 Alinea pertama
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oeh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
denganperikemanusiaan dan perikeadilan.
Alinea 4
Tertuang dalam rumusan dasar Negara pancasila
1.Hak memeluk agama/kepercayaan.
2.Hubungan antarmanusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara diatur agar dilaksanakan berlandaskan moralitas adil dan
beradap.
3.Sikap toleransi dalam perbadaan di lingkungan sekitar.
4.Demokrasi berdasarkan pancasila dan mengedepankan keputusan
musyawarah.
5. Kebersamaan dalam upaya mencapai cita-cita masyarakat adil dan
makmur.
HAM dalam UU RI No.39 tahun 1999

1.   Hak untuk hidup


2.   Hak berkeluarga
3.   Hak mengembangkan diri
4.   Hak memperoleh keadilan
5.   Hak kebebasan pribadi
6.   Hak atas rasa aman9
7.   Hak atas kesejahteraan
8.   Hak turut serta dalam pemerintahan
9.   Hak wanita
10. Hak anak
UU RI No.7 1984 tentang retifikasi Konvensi PBB
tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap
perempuan.
Kepres No.36 Tahun 1990 tentang pengesahan konvensi
tentang Hak-hak anak.
Majelis Umum PBB siding ke-44 Desember 1989 tentang
penegakan factor umum setiap orang di bawah 18 tahun.
Deklarasi PBB tahun 1959 tentang Hak-hak anak
UU RI No.8 Tahun 1998 tentang konvensi menentang
penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang
kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat
manusia.
Modul 06

Konsep Penegakan Hukum


di Indonesia
Pengertian Hukum Menurut para Ahli

Menurut Prof. Mr. Dr. L.J Van Apeldoorn berpendapat dalam


“Het Adatrecht van Ned Indie” hukum adalah suatu gejala dalam
pergaulan hidup yang bergolak terus-menerus dalam keadaan bentur
membentur tanpa henti-hentinya dengan gejala-gejala lainnya.
Kisch. Mr. Dr. Dalam karangannya “Rectwetenschap” mengatakan
bahwa hukum itu tidak dapat dilihat/ditangkap oleh pancaindra.
Prof. Sudiran dalam “Pengantar Tata Hukum di Indonesia” Hukum
adalah pikiran/anggapan orang tentang adil dan tidak adil mengenai
hubungan antar manusia
Grotius dalam “De lure Belli ac Facis tahun 1625” hukum adalah
peraturan yatentang perbuatan moral yang menjamin keadilan
Prof. Soediman Kartohadiprodjo, S.H dalam bukunya “Pengantar
Hukum Indonesia” Hukum adalah pikiran atau anggapan orang adil
atau tidak adil mengenai hubungan antara manusia
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H LLM dalam bukunya
“Hukum Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional” Hukum
adalah Keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur
pergaulan hidup manusia dalam masyarakat yang bertujuan
memelihara ketertiban yang meliputi lembaga-lembaga dan proses-
proses guna mewujudkan berlakunya kaidah itu sebagai kenyataan
dalam masyarakat.
J.C.T Simorangkir, S.H dan Woeryono Sastropranoto, S.H
dalam bukunya “ Pelajaran Hukum Indonesia” Hukum ialah
peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan
tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat
oleh Badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran terhadap
peraturan-peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu
dengan hukuman-hukuman tertentu
Dari beberapa batasan tentang hukum yang diberikan
oleh beberapa Ahli tersebut. Dapat diambil kesimpulan
bahwa hukum meliputi beberapa unsur:
1.Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam
pergaulan masyarakat
2.Peraturan itu di adakan oleh badan-badan resmi yang
berwajib
3.Peraturan bersifat memaksa
4.Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah
tegas
Konsep Negara Hukum Menurut Beberapa Ahli

Konsep negara hukum menurut Immanuel Kant, yang dikenal


sebagai Negara Hukum Liberal atau Negara Hukum dalam arti
sempit yang diistilahkan dengan “nachtwakerstaat”
Konsep Negara Hukum menurut F.J Stahl mengatakan bahwa untuk
mencapai dan menciptakan kemakmuran Negara harus campur
tangan lebih luas terutama dalam bidang Ekonomi. Akan tetapi,
campur tangan itu harus telah diatur terlebih dahulu dalam peratura
perundang-undangan agar pemerintah tidak berbuat sewenang-
wenang atau melampaui batas kekuasaannya. Selain itu juga Negara
campur tangan dalam bidang sosial dan budaya. Konsep ini dikenal
dengan istilah “Negara Kesejahteraan” atau “Welvaarstaat”.
Ciri-Ciri dan Macam-Macam Pembagian Hukum
Ciri-Ciri Hukum sabgai berikut :
1.Adanya perintah dan/atau larangan
2.Perintah dan/atau larangan itu harus di taati oleh setiap orang

Hukum dapat dibagi dalam beberapa golongan hukum menurut


beberapa asas pembagian, sebagai berikut :
1.Menurut sumbernya :
a. Hukum undang-undang
b. Hukum kebiasaaan (adat)
c. Hukum Yurisprudensi
2.Menurut bentuknya :
a. Hukum tertulis
b. Hukum tidak tertulis
3. Menurut tempat berlakunya :
a. Hukum Nasional
b. Hukum Internasional
c. Hukum Asing
d. Hukum Gereja
4. Menurut waktu berlakunya :
a. Ius Constitum (Hukum Positif)
b. Ius Constituendum
c. Hukum Asasi (Hukum alam)
5. Menurut cara mempertahankannya dan fungsinya :
a. Hukum Materil
b. Hukum Formil
6. Menurut sifatnya atau daya kerjanya atau sanksinya :
a. Hukum yang memaksa
b. Hukum Mengatur
7. Menurut isinya :
a. Hukum Public
b. Hukum Privat
Hukum Normatif - Hukum Ideal - Hukum Wajar

Rumusan-rumusan yang dikemukakan oleh Zinsheimer dalam


bukunya “recht-sociologie” dengan mengadakan perbedaan sebagai
berikut :
Hukum Normatif : hukum yang nampak dalam peraturan perundang
serta juga hukum yang tidak tertulis dalam peraturan perundangan,
tetapi ditaati oleh masyarakat.
Hukum ideal : Hukum yang dicita-citakan. Hukum ini hakikatnya
perasaan murni manusia dari segala bangsa
Hukum wajar : hukum yang seperti yang terjadi dan nampak sehari-
hari.
Kegiatan belajar 2
Penegakan Hukum di Indonesia

• Hukum yang mengatur masyarakat


• Kaidah [kewajiban manusia terhadap
Tuhan dan kepada dirinya sendiri]
• Norma [agama,kesusilaan,kesopanan,adat
dan hukum.]
Dua jenis hukuman
1. Hukuman pokok
a. Hukum mati
b. Hukum penjara
c. Hukum kurungan
d. Hukum denda
2. Hukuman-hukuman tambahan
a. pencabutan dari hak-hak tertentu
b. pensitaan dari benda-benda tertentu
c. pengumuman dari putusan Hakim Hukuman
denda
Lembaga penegak Hukum

• Kepolisian berfungsi sebagai penyelidik


dan penyidik
• kejaksaan berfungsi sebagai lembaga
penuntut
• Kehakiman berfungsi sebagai lembaga
pemutus keadilan dan lembaga
penasihat atau bantuan Hukum
EMPAT BADAN PENGADILAN

• Peradilan agama
• Peradilan militer
• Peradilan umum
• Peradilan tata usaha Negara
PERADILAN UMUM

Adalah salah satu pelaksanaan kekuasaan


kehakiman bagi rakyat pencari keadilan
pada umumnya:
1.pengadilan negeri
2.pengadilan tinggi
3.pengadilan tingkat kasasi
4.penasehat hukum
KASUS-KASUS YANG BERKAITAN DENGAN
HUKUM
• Pemerintah yang bersih adalah produk
kegiatan public yang di dukung oleh pribadi-
pribadi pelaksana yang jujur dan bersih
• Menurut P.M.Hardjon [1994:7]Konsep
pemerintah yang bersih dan berwibaw
bukanlah sesuatu konsep normatif. Oleh
karena itu,t tidak ada ukuran normatif tentang
pemerintahan yang bersih.
Contoh kasus yang berkaitan dengan hukum
antara lain :
• Kasus Pencurian Uang Melalui ATM
Pasal yang mengatur tentang pencurian uang
adalah pasal 362 KUHP, yang menyatakan bahwa:
“barang siapa mengambil sesuatu, yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum diamcam karena
pencurian, dengan pidana penjara paling lama tahun
atau denda paling banyak sembilan ratus rupiah.”
Kasus Perampokan

Dalam kasus perampokan yang disertai dengan


penganiyayaan yang menyebabkan hilangnya
nyawa korban, maka pelaku/tersangaka dikenai
ancaman pidana atas dasar ketentuan pasal339,
pasal 354, pasal 355, pasal 368 Jo.365 KUHP.
TERIMAKASIH......

Anda mungkin juga menyukai