Kegiatan Belajar 1 :
PENGERTIAN HAM
A. PENGERTIAN
Deklarasi Universal HAM (universal Declaration of Human Right) pada tanggal 10
Desember 1948 merumuskan pengertian HAM yaitu pengakuan harkat dan martabat
manusia yang menyatu dalam diri manusia yang meliputi kebebasan, keadilan dan
perdamaian dunia.
UU RI No.39 Tahun 1999 pasal 1 ayat(1) menyatakan HAM adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Mha Esa
dan anugerahNya wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hokum, dan
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan pperlindungan dan martabat manusia.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan HAM adalah hak dasar yang
dimiliki oleh setiap manusia yang telah diperoleh dan dibawa bersamaan dengan
kelahirannya di masyarakat. Adapun hak dasar yang bersifat universal meliputi hak untuk
hidup, hak kemerdekaan dan hak untuk mendapat kebahagiaan.
Cirri khas HAM, adalah sebagai berikut:
a. Kodrat, artinya Ham adalah pemberian Tuhan kepada setiap manusia agar hidupnya
tetap terhormat.
b. Hakikki,artinya HAM melekat di setiap manusia tanpa melihat latar belakang kehidupan
dan status sosialnya.
c. Universar, artinya HAM berlaku umum, tidak membeda-bedakan manusia satu dengan
yang lainnya.
d. Tidak dapat dicabut, artinya dalam keaadaan apapun hak asasi setiap orang pasti ada.
e. Tidak dapat di bagi, artinya HAM tidak dapat diwakilkan atau dialihkan kepada orang
lain.
B. NILAI-NILAI DASAR HAM
Nilai utama yang terkandung dalam HAM adalah sebagai berikut:
a. Kebebasan/kemerdekaan
Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka, oleh karena itu menjadi harapan setiap
manusia menjalani kehidupannya dalam keaadaan merdeka.
b. Kemanusiaan/perdamaian
Manusia dalam kehidupan mengingkan hidup yang tentram, bebas dari rasa takut,
terjamin keamanannya dan senantiasa dalam suasana damai.
c. Keadilan/kesederajatan/persamaan
Manusia mendapat kesempatan yang sama dalam memperoleh haknya, tidak dibeda-
bedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
Kegiatan Belajar 2
HAM DALAM UNDANG-UNDANG DASAR 1945
UUD 1945 hanya memuat aturan-aturan pokok saja, sedanggkan aturan operasional dibentuk:
1. TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM
2. UU RI No.39 Tahun 1999 tentang pengadilan HAM
3. Kepres No.50 Tahun 1993 tentang komisi nasional HAM
Selain dalam UUD 1945 jaminan HAM juga terdapat dalam pembukaan UUD 1945:
a. Alinea pertama
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oeh sebab itu maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai denganperikemanusiaan dan perikeadilan.
b. Alinea 4
Dalam rumusan Pancasila sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa, menjamin setiap
warga untuk melaksanakan kehidupan beragama secara damai dan tertib.
Dalam rumusan sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab erat kaitannya dengan
pelaksaan HAM. Hubungan antarmanusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
diatur agar dilaksanakan berlandaskan moralitas adil dan beradap.
Sila ketiga Persatuan Indonesia, meletakkan kepentingan dan keselamatan bangsa diatas
kepentingan dan keselamatan pribadi. Pada sila ketiga ini mengandung sikap toleransi
dalam memandang perbedaan di lingkungan sekitar.
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan, merupakan inti ajaran demokrasi yang. Demokrasi yang dikembangkan
mengandung nilai-nilai yang mengedepankan pengambilan keputusan secara
musyawarah.
Sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia berkaitan erat dengan nilai
kemanusiaan. Sila ini mengandung prinsip kebersamaan dalam upaya mencapai cita-cita
masyarakat adil dan makmur.
Dalam UU RI No.39 tahun 1999 terdapat jaminan HAM yang secara garis besar meliputi:
1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak memperoleh keadilan
5. Hak kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman
7. Hak atas kesejahteraan
8. Hak turut serta dalam pemerintahan
9. Hak wanita, yaitu hak tidak ada diskriminasi antara wanita dan pria.
10. Hak anak
Selain dalam UU RI No.39 tahun 1999 jaminan HAM juga tertuang pada sebagai berikut:
UU RI no 7 Tahun 1984 tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap
perempuan.
Kepres No.36 Tahun 1990 tentang pengesahan konvensi tentang Hak-hak anak.
Majelis Umum PBB siding ke-44 Desember 1989 tentang pengertia anak yaitu setiap
orang yang masih berumur di bawah 18 tahun.
Deklarasi PBB tahun 1959 tentang Hak-hak anak.
Deklarasi Janewa 1924 tentang pembentukan Uni Internasional Dana dan Keselamatan
Anak-anak. PBB juga secara khusus membentuk organisasi khusus berkenaan dengan anak
yaitu UNICEF.
UU RI No.8 Tahun 1998 tentang konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia.
UU RI No. 20 Tahun 1999 tentang batasan usia kerja
UU RI No. 1 Tahun 2000 tentang pelarangan dan tindakan segera untuk penghapusan
bentuk pekerjaan terburuk untuk anak.
Keputusan presiden tanggal 7 Juni 1993 mengenai Komisi Nasional HAM.
Keiatan Belajar 3
KASUS-KASUS YANG BERKAITAN DENGAN HAM
Untuk melaksanakan tanggung jawab pemerintah dalam upaya penegakan HAM melalui
Kepres No.50 Tahun 1993 tanggal 7 Juni 1993 dibentukklah Komisi Nasional HAM, yang
mempunyai tujuan:
1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM sesuai dengan pancasila,
UUD 1945, dan piagam PBB serta Deklarasi Universal HAM
2. Meningkatkan perlindungan dn penegakan HAM guna berkembangnya pribadi manusia
Indonesia seutuhnya.
MODUL 6
KONSEP PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA
Kegiatan Belajar 1
A. PENGERTIAN HUKUM
1. Menurut Prof.Mr.Dr.L.J.Van Apeldoorn hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan
hidup yang bergejolak terus menerus dalam keadaan bentur membentur tanpa henti
hentinya dengan gejal-gejala lainnya.
2. Prof. Sudiran hokum adalah pikiran/anggapan orang tentang adil dan tidak adil.
3. Grotius, hukum adalah peraturan tentang perbuatan moral yang menjamin keadilan.
4. Prof. Mr. Soediman Kartohadiprodjo, S.H, hukum adalah pikiran atau anggapan orang
adik atau tidak adil mengenai hubung an antar manusia.
5. Mochtar. Kusumaatmadja, S.H., Ll.M hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah atau
asas-asas yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam masyarakat yang bertujuan
memelihara ketertiban yang meliputi lembaga-lembaga dan proses-proses guna
mewujudkan berlakunya kaidah-kaidah itu sebagai kenyataan dalam masyarakat.
6. menurut J.C .T simorangkir sh ,hukum adalah peraturan bersifat memaksa yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yg dapat di buat oleh
badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan- peraturan tadi
berakibat diambilnya tindakan , yaitu dengan hukum tertentu
Hukum dapat dibagi dalam beberapa golongan hukum menurut asas pembagian, sebagai
berikut:
1. Hukum menurut sumbernya, terdiri dari:
a. Hukum undang-undang yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-
undangan.
b. Hukum kebiasaan (adat)
c. Hukum traktat yaitu hukum yang ditetapkan Negara-negara dalam suatu perjanjian.
d. Hukum yurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.
2. Hukum menurut bentuknya, terdiri dari:
a. Hukum tertulis
b. Hukum tak tertulis
3. Hukum menurut tempat berlakunya
a. Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku di suatu negara
b. Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur dunia Interanasional
c. Hukum asing, yaitu hukum yang berlaku dalam Negara lain.
d. Hukum gereja
4. Hukum menurut berlakunya
a. Ius constitum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku pada waktu yang akan
datang.
b. Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang dating.
c. Hukum asasi (hukum alam).
5. Hukum cara mempertahankannya, menurut fungsinya
a. Hukum material, yaitu aturan yang mengatur hubungan-hubungan h.ukum antara
orang-orang yang menentukan hak dan kewajiban, memerintah dan melarang berbagai
perbuatan dalam masyarakat. Contoh hukum perdata, hukum pidana dan hukum tata
usaha
b. Hukum formil, yaitu hukum yang mengatur cara mempertahankan dan melaksanakan
aturan hukum materil(hukum acara pidana/perdata)
6. Hukum menurut sifat atau daya kerjanya atau sanksinya
a. Hukum yang memaksa
b. Hukum mengatur=hukum pelengkap=hukum penambah
7. Hukum menurut isinya
a. Hukum public (publik law), yaitu aturan yang mengatur kepentingan umum atau
hubungan umum antara negara dengan orang, Negara dengan alat-alat
perlengkapannya dan Negara dengan Negara lain.
b. Hukum privat (private law) atau hukum sipil, yaitu aturan yang mengatur kepentingan
perseorangan, yaitu hukum yang mengatur hubungan antar orang satu dengan orang
lain.
D. HUKUM NORMATIF - HUKUM IDEAL - HUKUM WAJAR
Hukum normatif adalah hukum yang nampak dalam peraturan perundangan serta juga
hukum yang tidak tertulis dalam perundangan, tetapi ditaati oleh masyarakat
Hukum ideal adalah hukum yang dapat memenuhi perasaan keadilan semua bangsa di
seluruh dunia
Hukum wajar adalah hukum seperti yang terjadi dan nampak sehari-hari.
Menurut Prof. Dr. Sudargo Gautama, SH, ciri-ciri atau unsur-unsur hukum adalah:
Fredman melihat Negara hukum dalam dua arti, yaitu formal dan material. Dalam arti
formal yaitu kekuasaan umum yang terorganisir, yaitu setiap organisasi Negara mempunyai
hukum. Dalam arti material yaitu hukum yang bisa diukur atau dinilai apakah baik atau
tidak, adil atau tidak. Negara dalam arti sempit terdapat unsur penting Negara yang
dikemukakan oleh Kant, yaitu:
1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
2. Pemisahan kekuasaan.
Konsep negara hukum menurut F.J Stahl adalah “negara Kesejahteraan”, menyatalan
elemen Negara dari hukum antara lain:
1. Adanya elemen dan hak dasar manusia
2. Adanya pembagian kekuasaan
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan hukum
4. Adanya peradilan administrasi Negara
Menurut A.V Dicey yang menganut sistem Anglo Saxon, yaitu “Rule of law”, konsep
negara hukum mengandug 3 unsur, yaitu:
1. Supermacy of law
2. Equality before the law
3. Human right
Kegiatan Belajar 2
PENAGAKAN HUKUM DI INDONESIA
Kegiatan Belajar 2
KASUS-KASUS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM
Pemerintah yang bersih adalah kegiatan public yang didukung oleh pribadi-pribadi pelaksana
(administrator) yang jujur dan bersih. Berikut contoh-contoh kasus yang berkatitan dengan
hukum.
1. Kasus Pencurian Uang melalui ATM
Pasal yang mengatur tentang pencurian uang adalah pasal 362 KUHP, yang menyatakan
bahwa barang siapa mengambil sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, denda pidana penjara atau denda
2. Kasus perampokan
Kasus perampokan yang disertai dengan penganiayaan yang menyebabkan matinya
seseorang maka pelaku dijatuhi ancaman pidana sebagai berikut:
1. Pasal 339, mengenai pembunuhan dengan maksud penguasaan barang yang diperolehnya
diancam pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.
2. Pasal 355 KUHP, mengenai penganiayaan yang telah direncanakan terlebih dahulu akan
diancap pidana paling lama dua belas tahun atau jika menyebabkan kematian akan
dipenjara paling lama lima belas tahun.
3. Pasal 368 KUHP, mengenai perampokan atau pemerasan secara paksa akan dijatuhi
pidana paling lama Sembilan tahun.