UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
NIM :
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
PENDAHULUAN
Pada era modern ini, pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat dirasakan sangat
cepat. Salah satu ciri dari masa ini adalah berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
yang juga didukung oleh munculnya semangat globalisasi. Sebagaimana dikatakan oleh Anthony
Giddens, globalisasi merupakan sebuah proses yang kompleks, tidak hanya digerakkan oleh
suatu kekuatan tertentu, melainkan oleh banyak kekuatan, seperti budaya, teknologi, politik
maupun ekonomi.(Anthony Giddens, 1999-38)
Globalisasi politik antara lain berupa gerakan tentang Hak Asasi Manusia (HAM),
Selanjutnya dalam tulisan ini disingkat HAM. Globalisasi semakin memperkuat pemikiran
pemikiran untuk mengoperasionalkan nilainilai dasar HAM yang bersifat universal. Dalam hal
ini pemerintah hendaknya meng gabungkan standar yang terdapat pada instrumen HAM
internasional dan prinsip-prinsip HAM dalam Islam ke dalam hukum nasional, dengan tetap
mengacu pada ideologi bangsa serta kondisi manusia, alam dan tradisi yang melekat pada
bangsa.
Globalisasi menyebabkan kencangnya perkembangan yang terjadi dalam masyarakat
seiring dengan kemajuan yang telah dicapai melalui teknologi informasi dan komunikasi telah
menyebabkan dunia dalam posisi borderless atau sebuah dunia tanpa batas atau sekat.
Globalisasi menciptakan dunia tanpa sekat pembatas menerobos dan meniadakan aspek geografis
menyatukan belahan dunia dalam satu ruang akibat globalisasi yang memberikan pengaruh yang
luar biasa bagi dinamika kehidupan masyarakat baik bidang ekonomi politik sosial pertahanan
keamanan budaya tidak terkecuali dalam pengaturan tatanan nilai yang diberlakukan untuk
mewujudkan rasa tertib dalam masyarakat dan tidak terbantahkan adanya pengaruh dari kondisi
keterbukaan dalam tatanan dunia.
Dunia tanpa batas inilah yang disebut globalisasi dan globalisasi ini akhirnya menjadi
kata kunci yang menjadi pemicu sehingga norma-norma diberlakukan terpengaruh oleh kekuatan
dan cengkraman globalisasi bahwa pengaturan tatanan nilai pun tak mengalami sekat batas nilai-
nilai dari negara barat dan timur semakin sedikit yang secara nyata kekuatan nilai-nilai dari
negara barat mulai menggeser bahkan merobohkan nilai-nilai negara timur.
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Hak asasi aktif atau demokratis. Inti dari hak ini adalah bahwa setiap orang memiliki hak
untuk turut serta menentukan arah perkembangan masyarakat tempat ia hidup. Termasuk
dalam hak ini antara lain : memilih wakil rakyat.
3. Hak asasi positif. Menuntut prestasi-prestasi tertentu dari negara. Yang termasuk dalam
hak ini antara lain : hak atas perlindungan keamanan.
4. Hak asasi sosial. Hak ini pada dasarnya merupakan hak warga negara memperoleh
keadilan dibidang ekonomi, sosial dan budaya. Yang termasuk dalam hak ini antara lain :
hak atas jaminan sosial.
1. Pada abad ke-15 Ham telah ditulis dalam kitab-kitab adat bugis kuno (lontara) yang berisi
tentang hak hidup dan hak kebesasan.
2. Di Minangkabau dikenal hak protes terhadap kebijakan yang tidak adil.
3. Di jawa, dikenal hak untuk tinggal diwilayah lain sebagai protes kepada raja (nggogol).
4. RA. Kartini adalah orang pertama yang secara jelas mengungkapkan pemikiran
mengenai HAM, diungkapkan dalam surat-surat yang ditulis 40 tahun sebelum
proklamasi.
5. Sidang BPUPKI. Dalam sidang ini, Moh. Yamin, Moh hatta dan Sukiman merupakan
tokoh yang gigih membela HAM yang diatur secara luas alam UUD 1945. Namun hanya
sedikit yang diatur dalam UUD 1945, tetapi diatur secara menyeluruh dalam konstitusi
RIS dan UUDS 1950. Kedua konstitusi ini hanya berlaku sementara.
6. Sidang konstituante (1956-1959). Dalam sidang ini, HAM di bahas sangat intens. Namun
sebelum sidang selesai, presiden mengeluarkan dekrit presiden 5 juli 1959. Sejak itu
indonesia kembalil menggunakan UUD 1945.
7. Pelaksanaan HAM berdasarkan UUD 1945 jauh dari memuaskan. Ini terjadi pada masa
orde lama dan orde baru. Pada masa ini, pelanggaran HAM mencapai puncaknya.
8. Tahun 1993 dibentuklah komnas HAM. Namun tidak dapat berfungsi dengan baik karena
keadaan politik yang tidak menentu. Pelanggaran terus terjadi dan hal tersebut
mendorong terjadinya reformasi.
9. Era reformasi. Ada kemajuan dalam penegakan HAM. Beberapa dokumen yang lahir
antara lain :
4
a. Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen.
b. Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM terdapat 8 bab yang
mengatur tentang HAM.
c. Undang-undang No.39 tahun 1999, Undang-undang No.26 tahun 2000 tentang
pengadilan HAM.
10. Tahun 2005, pemerintah meratifikasi dua instrumen sangat penting dalam penegakan
HAM yaitu : Konvenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Poitik/ ICCPR menjadi
UU no. 11 tahun 2005 dan konvenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, sosial, dan
budaya/ ICESCR menjadi UU no.12 tahun 2005.
11. Upaya-upaya penegakan HAM pun terus dilakukan dengan cara pengcegahan dan
penindakan.
12. Komnas HAM juga pengadilan HAM mulai berperan dengan baik pada masa ini.
PEMBAHASAN
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke HAM adalah hak-
hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa
“Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-
Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia”.
5
d. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan
tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
6
c. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika:
Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor
Roosevelt dan secara resmi disebut “ Universal Decralation of Human
Rights”.
Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.
7
3.3 Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia
1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-
2009 sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga
yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di
depan hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk
memetuhi/ menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi
manusia dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika
masyarakat dapat berjalan sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadap pemberantasan tindak pidana terorisme
dan penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
8
7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara
serta badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan
hukum dan HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-
2009 sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga
yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di
depan hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk
memetuhi/ menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu
hal yang perlu kita ingat bahwa jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,
pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
9
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/adalah/article/view/216
https://media.neliti.com/media/publications/26687-ID-pengaruh-globalisasi-terhadap-
perkembangan-hak-asasi-manusia-bidang-ekonomi-sosi.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/57268-ID-none.pdf
https://onesearch.id/Record/IOS664.article-158?widget=1&repository_id=664
10