Manusia
Kelompok 7:
HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrat dan
fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan yang harus dihormati, dijaga
dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat dan negara.
‘HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia’.
Macam-Macam HAM Menurut Bidangnya
1. Hak asasi pribadi (personal rights) contoh : kebebasan memeluk agama
5. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural rights) contoh :
hak memperoleh pendidikan
Dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku
pelanggar HAM.
Diantaranya:
2. Faktor Eksternal:
Faktor yang di luar dari diri manusia yang mendorong seseorang atau kelompok
orang yang melakukan
pelanggaran HAM.
Diantaranya:
-Penyalahgunaan kekuasaan
-Ketidaktegasan aparat penegak hukum
-Penyalahgunaan teknologi
-Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
UNSUR HAK ASASI MANUSIA
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi, Hak Asasi Manusia merupakan bagian
dari manusia secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, RAS, agama, etnis,
pandanga politik atau asal usul sosial dan bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat
hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM (Mansour Fakih,2003)
SEJARAH PERKEMBANGAN HAM
A. Naskah-naskah tentang HAM pada Abad ke-17 dan abad ke-18
Hak-hak yang dirumuskan pada abad ke-17 dan 18 menurut Budiardjo (1982: 121) sangat dipengaruhi oleh gagasan
mengenai hukum alam (Natural Law), seperti yang dirumuskan oleh John Locke dan Jean Jaques Rousseau dan hanya
terbatas pada hak-hak yang bersifat politis saja seperti kesamaan hak, hak atas kebebasan, hak atas memilih dan
sebagainya.
Lahirnya hak-hak asasi manusia tidak lepas dari sejarah perjuangan manusia untuk memperjuangkan hak asasi
mereka yang dianggap suci dan harus ada jaminan. Dalam hal lahirnya hak HAM tersebut lahirlah beberapa naskah
yang mendasari kehidupan manusia, Secara berturut-turut yang dimaksud adalah:
1. Magna Charta (Piagam Agung, 1215), yang merupakan dokumen yang mencatat beberapa hak yang diberikan oleh
Raja John dari Inggris kepada beberapa bangsawan dan bahawannya atas tuntutan mereka. Dengan lahirnya naskah
ini sekaligus membatasi kekuasaan Raja John.
2. Bill of Rights (undang-undang Hak, 1689), merupakan undang-undang yang diterima oleh parlemen Inggris sesudah
berhasil dalam tahun sebelumnya mengadakan perlawanan terhadap Raja James II, dalam suatu revolusi tak berdarah
(The Glorio us Revolution of 1688).
3. Declaration des droits de I’homme et du citoyen (pernyataan hak-hak manusia dan warga negara, 1789),
merupakan suatu naskah yang dicetuskan pada permulaan Revolusi Perancis, sebagai perlawanan terhadap
kesewenangan rezim lama.
4. Bill of Rights (Undang-Undang HAK), yaitu suatu naskah yang disusun oleh rakyat Amerika dalam tahun
1789, dan yang menjadi bagian dari UUD pada tahun 1791.
Pada saat terjadinya perang dunia II. Nazi-Jerman telah menginjak-injak HAM. Melihat kenyataan ini
presiden AS (Franklin D. Roosevelt) menganggap bahwa hak HAM yang lahir pada abad ke-17 dan ke-18
yang hanya mengatur tentang hak politik saja tidaklah cukup, perlu juga dirumuskan hak-hak lain yang
luas. Maka lahirlah The Four Freedoms (Empat Kebebasan), yang meliputi:
Komisi hak-hak Asasi Manusia yang didirikan oleh PBB pada tahun 1946,
menetapkan secara terperinci beberapa hak ekonomi dan sosial, di samping
hak politik dan pada tahun 1948 hasil pekerjaan komisi ini, Pernyataan
Sedunia tentang hak-hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human
Rights) diterima secara aklamasi oleh negara-negara yang tergabung dalam
PBB (Budiardjo, 1982: 122).
HAM UNIVERSAL
(Telah diakui oleh masyarakat dunia)
•Kebebasan beragama