Anda di halaman 1dari 14

HAM DAN PANCASILA

M.Anwar Mas’adi

Fakultas Humaniora
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
DEFINISI:
 Secara etimologi, Hak Asasi berakar dari dua kata “Hak” yang
mempunyai arti sesuatu yang harus didapatkan dan “Asasi” berarti
dasar.
 John Locke menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak
yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak
yang kodrati. Oleh karenanya, tidak ada kekuasaan apapun di dunia
yang dapat mencabutnya. Hak ini sifatnya sangat mendasar
(fundamental) bagi hidup dan kehidupan manusia dan merupakan hak
kodrati yang tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia
(dalam Efendi, 1994:3).
 Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia Pasal 1 disebutkan bahwa : “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia
 Marbangun Hardjowirogo (2005:9) menuliskan hak-hak
asasi manusia adalah hak yang diperlukan manusia bagi
kelangsungan hidupnya di dalam masyarakat dan
hakhak itu meliputi hak ekonomi, sosial dan kultural,
demikian juga hak-hak sipil dan politik
 Berdasarkan beberapa rumusan pengertian HAM
tersebut, diperoleh suatu kesimpulan bahwa HAM
merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah
Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh
setiap individu, masyarakat atau negara
HUBUNGAN HAM DENGAN HUKUM
HAM modern dituangkan dalam bentuk
instrumen/dokumen hukum yang diakui baik
secara internasional maupun secara nasional.
SEJARAH HAK ASASI MANUSIA
 Konsepsi tentang HAM yang tumbuh dan berkembang di
kalangan sejarawan Eropa bermula dari Yurisprudensi Romawi
yang kemudian meluas pada etika teori alam (natural law).
 Konsep HAM yang sekarang ini diakui oleh PBB berasal dari
sejarah pergolakan sosial di Eropa. Pertama, adalah keluarnya
Piagam Magna Charta (Inggris) pada tahun 1215 yang
membentuk suatu kekuasaan monarki yang terbatas.
 Kedua, adalah keluarnya Bill of Right pada tahun 1628 yang
berisi penegasan tentang pembatasan kekuasaan raja dan
dihilangkannya hak raja untuk melaksanakan kekuasaan
terhadap siapapun tanpa dasar hukum yang jelas.
 Ketiga, adalah deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat
(Deklaration of Independence) pada 1778 yang berbunyi “kita
menganggap kebenaran-kebenaran berikut ini sebagai eviden
berikut saja, bahwa semua manusia diciptakan sama, bahwa
mereka dianugerahi oleh pencipta mereka dengan hak-hak
tertentu yang tidak tak terasingkan”
 Keempat, adalah Deklarasi tentang Hak Manusia dan
Warga Negara yang dikeluarkan di Perancis waktu
pecahnya Revolusi Perancis (1789) dan secara mendalam
dipengaruhi oleh pernyataan-pernyataan hak asasi dari
Amerika.
 Kelima, adalah Deklarasi Universal tentang Hak Asasi
Manusia yang diproklamirkan dalam sidang umum PBB
pada 10 Desember 1948.
 Hal yang baru dalam deklarasi ini adalah adanya
pergeseran pendasaran HAM dari kodrat Tuhan kepada
pengakuan akan martabat manusia.
 Louis Henkin dan James W. Nickel dalam making senses of
Human Rihgt (1996:55) menyebutkan bahwa manifesto Hak
Asasi Manusia Mutakhir telah melunakkan individualisme
dalam teori-teori klasik mengenai hak-hak kodrati (sebagai
hak yang berasal dari Tuhan), dan lebih menekankan sifat
persamaan (egaliterianisme).
JENIS HAM SECARA GARIS BESAR ADA 6:
1. HAM Asas Pribadi/Personal Right (hak untuk
hidup, hak untuk memiliki keturunan, hak untuk
memiliki sesuatu secara halal).
2. HAM politik/Political Right (hak berserikat dan
berkumpul, hak mengemukakan pendapat, hak untuk
memilih dan dipilih, dll)
3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights): yakni
hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintah.
4. HAM ekonomi/Property Right :hak yang
berhubungan dengan kegiatan perekonomian
5. Hak asasi Peradilan (Procedural Rights) yakni hak
untuk diperlakukan sama dalan tata cara pengadilan.
6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights),
yakni hak yang berhubungan dengan kehidupan
masyarakat.
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di
warisi, HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa
memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan
bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun
mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. (Tim ICE,
2003:21)
KEWAJIBAN DASAR MANUSIA
 Patuh pada peraturan perundang-
undangan, hukum tidak tertulis dan
hukum internasional mengenai HAM yang
telah diterima Indonesia.
 Ikut serta dalam upaya pembelaan negara
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Menghormati HAM orang lain, moral, etika
dan tata tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
HAM dalam Pancasila dan UUD 45
 Istilah “Hak Asasi” memang tidak terdapat dalam Undang-
Undang Dasar 1945, namun substansi hak asasi itu cukup
banyak terdapat dalam pembukaan, Batang Tubuh,
maupun Penjelasannya.
 Alinea pertama “Bahwa kemerdekaan itu ialah hal segala
bangsa, oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri
kemanusiaan dan perikeadilan” pada hakekatnya adalah
merupakan pengakuan akan adanya kebebasan untuk
merdeka.pengakuan akan perikemanusiaan adalah inti
sari dari hak-hak asasi manusia.
 Begitu juga alinea kedua yang berisi tentang keadilan dan
alenia keempat yang berisi tentang pengakuan dan
perlindungan terhadap hakhak asasi dalam segala bidang
HAM DAN BUTIR-BUTIR PANCASILA

 Sila ke-1 : menjamin hak kemerdekaan untuk


memeluk agama, melaksanakan ibadah dan
menghormati perbedaan agama.
 Sila ke-2 : menempatkan hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam
hukum serta serta memiliki kewajiban dan hak-
hak yang sama untuk mendapat jaminan dan
perlindungan undang-undang.
 Sila ke-3 : sesama manusia bergaul satu sama
lainnya dalam semangat persaudaraan
 Sila ke-4 : Menghargai hak setiap warga
negara untuk bermusyawarah mufakat yang
dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan,
ataupun intervensi yang membelenggu hak-
hak partisipasi masyarakat.
 Sila ke-5 : mengakui hak milik perorangan
dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara
serta memberi kesempatan sebesar-besarnya
pada masyarakat.
PELANGGARAN HAM

Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM,


Pelanggaran HAM adalah setiapperbuatan seseorang atau
kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau
kelalaian yangsecara hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia
seseorangatau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-
Undang ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirksntidak
akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar,
berdasarkan mekanisme hukum yangberlaku
PELANGGARAN HAM
BERAT RINGAN
• Pembunuhan masal • Pemukulan
(genisida) • Penganiayaan
• Pembunuhan di luar • Pencemaran nama
putusan pengadilan baik
• Penyiksaan • Menghalangi orang
• Penghilangan orang mengekspresikan
• Perbudakan pendapatnya
• Menghilangkan nyawa
orang lain
PELANGGARAN HAM

 Peristiwa G 30/S PKI


 Kasus Tanjung Priok (1984)
 Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera
Surya Porong, Jatim (1994)
 Wartawan Udin dari harian umum bernas ( 1996)
 Penculikan para aktivis politik (1998)
 Tragedi Trisakti dan Semanggi (1998)
 Kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat
(1999)
 Pembunuhan Munir (2004)

Anda mungkin juga menyukai