PRODI D – III KEPERAWATAN BLITAR POKOK BAHASAN HAK AZASI 1. Konsep hak Azasi manusia 2. Latar Belakang penerapan Hak Azasi manusia 3. Peraturan yang mendasari penerapan Hak azasi Manusia KONSEP HAK AZASI
• Hak asasi adalah hak-hak
yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakekatnya , sehingga suci. • ( Prof. Mr. Koentjoro Poerbopranoto , 1976 ). Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) Landasan HAM tersebut menjadi cikal bakal hadirnya keadilan dan keberadaban, menyatukan perbedaaan tanpa membeda- bedakan antar agama, ras, suku, dan bangsa.
Pernyataan ini juga mendapat dukungan dari para ahli sehingga
memberikan beberapa pengertian HAM menurut para ahli, berikut pengertian HAM menurut para ahli: 1. Pengertian HAM menurut JOHN LOCKE 2. Pengertian HAM menurut DAVID BEETHAM dan KEVIN BOYLE 3. Pengertian HAM menurut FRANS MAGNIS SUSENO 4. Pengertian HAM menurut KOMNAS HAM 1. Pengertian HAM Menurut JOHN LOCKE
JOHN LOCKE mengartikan HAM
ialah suatu hak yang dihadiahkan oleh Tuhan yang bersifat kodrati dimana hak asasinya tidak pernah dan tidak dapat dipisahkan dari hakekatnya, sehingga hak asasi merupakan sesuatu yang suci dan mesti dijaga. 2. Pengertian HAM Menurut DAVID BEETHAM dan Kevin BOYLE
Pengertian ham menurut David
Beetham dan Kevin Boyle adalah suatu kebebasan yang fundamental dan memiliki keterhubungan dengan kapasitas manusia dan kebutuhan manusia. 3. Pengertian HAM Menurut Frans Magnis Suseno Pengertian ham menurut FRANS MAGNIS SUSENO adalah ham penjaga martabat kemanusiaan, manusia memiliki HAM karena dia manusia 4. Pengertian HAM Menurut KOMNAS HAM Pengertian ham menurut komnas HAM adalah “Hak Asasi manusia mencakup segala bidang kehidupan manusia, baik sipil, politik, maupun ekonomi, sosial dan kebudayaan. Kelima-limanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hak-hak asasi politik dan sipil tidak ada artinya apabila rakyat masih harus bergelut dengan kemiskinan dan penderitaan. Tetapi, dilain pihak, persoalan kemiskinan, keamanan dan lain alasan, tidak dapat digunakan secara sadar untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan politik serta sosial masyarakat. Hak asasi manusia tidak mendukung individualisme, melainkan membendungnya dengan melindunginya individu, kelompok dan golongan , ditengah-tengah kekerasan kehidupan modern. Ham merupakan tanda solidaritas nyata suatu bangsa dengan warganya yang lemah. HAK HAK AZASI MANUSIA • Hak asasi manusia adalah sejumlah hak yang seakan –akan berakar dalam tabiat setiap pribadi manusia justru karena kemanusiaannya; yang tak dapat dicabut oleh siapapun , karena bila dicabut akan hilang kemanusiaannya. ( G.J Wolhoff ) HAK AZASI MELIPUTI APA SAJA 1. Secara mendasar hak-hak asasi manusia itu antara lain meliputi hak untuk hidup, 2. Hak untuk merdeka , 3. Hak untuk memiliki sesuatu . 4. Hak kodrat sebagai manusia , yaitu hak yang diberikan oleh tuhan , 5. Oleh sebab itu siapapun tidak boleh mengganggu dan harus dilindungi oleh negara. Macam – Macam HAM Selanjutnya kita beralih pada macam-macam hak asasi manusia, hak-hak asasi manusia tergolong dalam 6 enam bagian yaitu:
1. Hak Asasi Pribadi
2. Hak Asasi Politik 3. Hak Asasi Hukum 4. Hak Asasi Ekonomi 5. Hak Asasi Peradilan 6. Hak Asasi Sosial Budaya 1. Hak Asasi Pribadi Hak asasi manusia ini bersifat pribadi sehingga dapat memberikan kebebasan semisal untuk bergerak, bepergian, bebas menyatakan pendapat, memiliki hak kebebasan untuk aktif dalam suatu organisasi, dan hak dalam menjalankan perintah Tuhan. 2. Hak Asasi Politik
Hak asasi politik merupakan bagian dari hak
asasi manusia yang berhak untuk memilih dan dipilih dalam setiap pemilihan. Kemudian hak asasi pilik adalah berhak untuk ikut dalam setiap kegiatan pemerintah, dan berhak membuat dan mengajukan suatu petisi. 3. Hak Asasi Hukum
Hak asasi hukum adalah hak asasi manusia
yang memiliki kesamaan dalam sebuah hukuman dan pemerintahan, semisal berhak dalam mendapatkan perilaku yang sama dalam hukum dan pemerintahan. 4. Hak Asasi ekonomi
Hak asasi ekonomi berhubungan dengan
perekonomian dimana setiap orang berhak melakukan proses jual beli, berhak dalam mengadakan sebuah perjanjian kontrak, berhak memiliki sesuatu dan pekerjaan yang layak. 5.Hak Asasi Peradilan
Hak asasi peradilan ini diperlukan dalam
sebuah tata cara pengadilan, dimana anda berhak memperoleh persamaan derajat didepan hukum 6. Hak Asasi Sosial Budaya
Hak asasi ini berhubungan dengan kondisi
masyarakat dimana setiap manusia berhak untuk memilih dan menentukan pendidikannya nanti, dan berhak untk memilih kemampuan sesuai dengan bakat dan minatnya. LATAR BELAKANG PENERAPAN HAK AZASI MANUSIA
1. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak
dapat hidup seorang diri, melainkan harus hidup bersama dan berkelompok , 2. Oleh karena itu manusia mempunyai sifat ketergantungan satu sama lain, 3. Maka manusia tidak dapat lepas dari suatu masyarakat. 4. Jadi manusia adalah bagian dari masyarakat. LATAR BELAKANG PENERAPAN HAK AZASI MANUSIA
• Hak Asasi Manusia (HAM) mucul dari keyakinan
manusia itu sendiri bahwasanya semua manusia selaku makhluk rakitan Tuhan adalah sama serta sederajat. Manusia dilahirkan lepas dan memiliki martabat juga hak-hak yang sama. Bagi dasar itulah manusia mesti diperlakukan secara sama setimpal dan beradab. HAM bersifat universal, artinya berlaku bakal semua manusia tanpa mebeda- bedakannya berdasarkan atas ras, keyakinan, suku dan bangsa (etnis) LATAR BELAKANG PENERAPAN HAK AZASI MANUSIA
• Berbicara tentang Hak Asasi Manusia (HAM),
cakupannya sangatlah luas, baik ham yang bersifat individual (perseorangan) maupun HAM yang bersifat komunal atau kolektif (masyarakat). Upaya penegakannya juga sudah berlangsung berabad-abad, walaupun di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, secara eksplisit baru terlihat sejak berakhirnya perang Dunia II, dan semakin intensif sejak akhir abad ke-20. Sudah banyak juga dokumen yang dihasilkan tentang hal itu, yang dari waktu ke waktu terus bertambah. PERJUANGAN HAK AZASI MANUSIA 1. Perjuangan Hak Azasi Manusia Sepanjang Sejarah Tidak Pernah Padam , Seperti Lahirnya Beberapa Piagam Mengenai Hak Azasi Manusia 2. Magna Charta ( 1215) 3. Petition Of Right ( 1689) 4. Habeas Corpus Act ( 1679) 5. Bill Of Righta ( 1689) 6. La Declaration Des Droits De I”homme Et Du Citoyen (1789)
Kenyataan Dalam Perang Dunia Ke II 1939 S/D 1945
Banyak Dilanggar. PRESIDEN AS FRANKLIN D ROSSEVELT MENCETUSKAN 4 KEBEBASAN (THE FOUR FREEDOMS)
1. Kebebasan untuk berbicara dan
mengutarakan pendapat ( freedoms of speesh and expression) 2. kebebasan beragama( freedom of religion) 3. kebebasan dari rasa takut ( freedom from fear) 4. kebebasan dari kemelaratan (freedom from want) PERATURAN YANG MENDASARI PENERAPAN HAK AZASI MANUSIA
• 10 Desember 1948 pernyataan bangsa
sedunia di Paris ( Universal Declaration of Human Right)
• Kemudian tgl 16 Desember 1948 disyahkan
dalam sidang Umum PBB. PERATURAN YANG MENDASARI DI INDONESIA
• Di Indonesia diatur dalam UUD 1945 hasil
amandemen 2002 pada bab X A pasal 28 a s/d pasal 28 j Dasar Hukum HAM di INDONESIA Pengaturan HAM dalam ketatanegaraan Republik Indonesia terdapat dalam perundang-undangan yang dijadikan acuan normatif dalam pemajuan dan perlindungan HAM. Empat hukum tertulis yang menyatakan tentang HAM.
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 2. TAP MPR 3. UU 4. Peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti Peraturan Pemerintah, Kepres, dan lain-lain. 1. UUD 1945 a) Hak atas persamaan keududukan dalam hukum dan pemerintahan, Pasal 27 Ayat 1 b) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, Pasal 27 Ayat 2 c) Hak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, Pasal 28 d) Hak memeluk dan beribadah sesuai dengan ajaran agama, Pasal 29 Ayat 2 e) Hak dalam usaha pembelaan negara, Pasal 30 f) Hak mendapat pengajaran, Pasal 31 g) Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah, Pasal 32 h) Hak di bidang perekonomian, Pasal 33 i) Hak fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, Pasal 34. 2. Undang-Undang
a) UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
b) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers c) UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM d) UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara e) UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan, Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat. f) UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat g) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen h) UU Nomor 20 Tahun 1999 Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138 tentang Usia Minimum Bagi Pekerja. TERIMAKSIH