Hak Allah melandasi hak manusia demikian juga sebaliknya, sehingga dalam
praktiknya tidak bisa dipisahkan satu dari yang lainnya.
Tiga bentuk HAM dalam Islam :
Hak dasar (hak daruri), sesuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut
dilanggar, bukan hanya membuat manusia sengsara,tetapi juga hilang
eksistensinya,bahkan hilang harkat kemanusiaannya. Contoh : hak untuk hidup,
hak atas keamanan dll.
Hak sekunder, yaitu hak-hak yang apabila tidak dipenuhi akan berakibat pada
hilangnya hak-hak dasarnya sebagai manusia.
Hak tersier, yaitu hak yang tingkatannya lebih rendah dari hak primer dansekunder.
Konsepsi Islam tentang HAM dijumpai dalam sumber utama Islam, Al Qur’an dan
Hadits.
Implementasi HAM dapat dirujuk pada praktik kehidupan sehari-hari Nabi
Muhammad SAW, yang disebut dengan Sunnah (tradisi) Nabi Muhammad SAW.
Tonggak sejarah peradaban Islam sebagai agama HAM adalah lahirnya deklarasi Nabi
Muhammad SAW diMadinah yang biasa dikenal dengan Piagam Madinah.
HAM dalam Islam
Adanya ajaran tentang HAM dalam Islam menunjukkan bahwa Islam sebagai
agama telah menempatkan manusia sebagai mahluk terhormat dan mulia. Karena itu,
perlindungan dan penghormatan terhadap manusia merupakan tuntutan dari ajaran Islam
itu sendiri yang wajib dilaksanakan oleh umatnya terhadap sesama manusia tanpa
kecuali.
Islam datang dengan membawa ajaran tentang HAM. Sebagaimana dikemukakan
oleh Maududi bahwa ajaran tentang HAM yang terkandung dalam Piagam Magna Charta
tercipta 600 tahun setelah kedatangan Islam. Selain itu, pemikiran Islam mengani hak-hak
di bidang sosial, ekonomi dan budaya telah jauh mendahului pemikiran Barat.
Dua prinsip pokok HAM dalam Piagam Madinah :
Semua pemeluk Islam adalah satu umat walaupun mereka berbeda suku bangsa.
Hubungan antara komunitas muslim dengan non muslim didasarkan pada prinsip-
prinsip :
Berinteraksi secara baik dengan sesama tetangga;
Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama;
Membelamereka yang teraniaya;
Saling menasihati;
Menghormati kebebasan beragama.
Ketentuan HAM dalam Deklarasi Kairo:
Hak persamaan dan kebebasan;
Hak hidup;
Hak perlindungan diri;
Hak kehormatan pribadi;
Hak berkeluarga;
Hak kesetaraan wanita dengan pria;
Hak anak dari orang tua;
Hak mendapatkan pendidikan;
Hak kebebasan beragama;
Hak kebebasan untuk mencari suaka;
Hak memperoleh pekerjaan;
Hak memperoleh perlakuan sama;
Hak kepemilikan; dan
Hak tahanan dan narapidana.
Tiga bentuk HAM dalam Islam
Hak darury (hak dasar). Sesuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut
dilanggar, bukan hanya membuat manusia sengsara, tetapi juga hilang
eksistensinya, bahkan hilang harkat kemanusiaannya. Misal : bila hak hidup
seseorang dilanggar, maka berarti orang itu mati.
Hak hajy (hak sekunder), yakni hak-hak yang bila tidak dipenuhi akan berakibat
pada hilangnya hak-hak elementer. Misal : hak seseorang untuk memperoleh
sandang pangan yang layak, maka akan mengakibatkan hilangnya hak hidup.
Hak tahsiny (hak tersier) yakni hak yang tingkatannya lebih rendah dari hak primer
dan sekunder.
Pertanyaan
Indonesia merupakan negara hukum, namun Indonesia bukan negara Islam, sehingga
hukum yang dianut di Indonesia bukanlah hukum Islam. Hukum di Indonesia sangat
memperhatikan dan tetap menjaga hak asasi dari pelanggar hukum, sehingga hukum di
Indonesia kurang memberi efek jera terhadap para pelanggar hukum. Disisi lain,
dikarenakan tingginya toleransi hukum di Indonesia terhadap hak asasi pelanggar hukum,
akhirnya hukum di Indonesia dianggap lemah dan berdampak pada tingginya tingkat
pelanggaran hukum di Indonesia.
Guna menyelesaikan persoalan tersebut diatas, mana yang menurut Ibu paling
baik untuk dilakukan di Indonesia?
- tetap dengan hukum yang telah berlaku (tidak melakukan perubahan)
- mengurangi toleransi hak asasi terhadap pelanggar hukum
- melaksanakan hukum Islam yang tidak pandang bulu
Terimaksih