Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 8 : Anggi Safitri 22A301001025

Shindu Raflie 22A301001026


Aulia 22A301001027
 Hak secara definitif merupakan unsur normatif yang
berfungsi sebagai pedoman berperilaku, melindungi
kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang
bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya
Unsur-Unsur dalam HAK:

1. Pemilik hak,
2. Ruang lingkup penerapan hak,
3. Pihak yang bersedia dalam penerapan hak;

Dengan demikian, HAK merupakan unsur normatif


yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak
persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi
HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrat dan fundamental sebagai suatu anugerah
Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh
setiap individu, masyarakat dan negara
1. HAM adalah hak yang melekat pada tiap manusia, yang tampanya
manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia (Jan Materson);
2. HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai
hak kodrati (John Locke)

 Sifat mendasar (fundamental);


 Tidak dapat dicabut oleh siapapun;
 Melekat dalam diri manusia
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM pasal 1
disebutkan:

‘HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan


keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia’
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun
diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis;
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa
memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial dan
bangsa;
3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun
mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap
mempunyai HAK meski negara membuat
hukum yang tidak melindungi/melanggar HAM
1. Hukum ALam (natural law);
2. Magna Charta (1215); penghilangan hak absolutisme
raja; yang menginspirasi lahirnya Bill of Right di Inggris
(1689) bahwa manusia sama di muka hukum (equality
before the law);
3. Lahirlah kemudian teori kontrak sosial (JJ. Rosseau),
Trias Politika (Montesquieu), teori hukum kodrati (John
Locke)
4. The American Declaration of Independence, bahwa
manusia merdeka sejak dalam perut ibu, tidak logis
bila lahir kemudian dibelunggu;
5. The French Declaration (1789); dimuat dalam The Rule of Law
antara lain: tidak boleh ada penangkapan dan penahanan yang
semena-mena, tanpa alasan, dsb; berlakulah prinsip presumption of
innocent; bahwa orang yang ditangkap dan ditahan berhak
dinyatakan tidak bersalah sampai ada keputusan pengadilan yang
berkekuatan hukum yang menyatakan ia bersalah.
 Dipertegas dengan freedom of expression; freedom of religion, the
right of property.
6. The Four Freedoms dari Presiden Roosevelt (6
Januari 1941):
 Hak kebebasan berbicara dan menyatakan
pendapat;
 Hak kebebasan memeluk agama dan beribadah
sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya;
 Hak kebebasan dari kemiskinan dalam
pengertian setiap bangsa berusaha mencapai
tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi
penduduknya; dan
 Hak kebebasan dari ketakutan, dalam bentuk
apapun.
7. Deklarasi Philadelphia (1944) dalam Konferensi Buruh Internasional:
usaha untuk menciptakan perdamaian dunia berdasarkan keadilan
sosial dan perlindungan seluruh manusia tanpa memandang ras,
agama, dsb serta hak untuk mengejar perkembangan material dan
spiritual dengan bebas dan bermartabat;
8. LAHIRLAH The Universal Declaration of Human Right PBB (1948(
1. Pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukum
dan politik (akibat dampat PD, totalitarianisme,
kolonialisme, dsb);
2. HAM tidak hanya problem hak yuridis, melainkan hak
sosial, ekonomi, politik dan budaya;
3. Keadilan dan pemenuhan HAM haruslah dimulai sejak
dimulainya pembangunan, bukan setelah
pembangunan selesai;
4. Dipelopori oleh negara di kawasan Asia (1983), yang
mengkritik peranan negara yang dominan dalam tiap
proses pembangunan dan menimbulkan dampak
negatif terabaikannya kesejahteraan sosial.
1. Sebelum Kemerdekaan (1908-1945);
 Lahirnya Boedi Oetomo; adanya kesadaran berserikat dan
mengeluarkan pendapat
2. Pasca Kemerdekaan (1945-sekarang);
 Periode 1945-1950: hak untuk merdeka, hak berserikat, hak
menyampaikan pendapat;
 Periode 1950-1959: periode demokrasi parlementer (liberal); 1)
lahirnya banyak partai dengan ragam ideologi, 2) kebebasan
pers, 3) adanya pemilu,4) adanya parlemen, dan 5) kekuasaan
yang memberi ruang kebebasan;
 Periode 1859-1966; demokrasi terpimpin dimana banyak terjadi
sikap restriktif (pembatasan yang ketat oleh kekuasaan) thd hak
sipil dan hak politik;
 Periode 1966-1998:
 Periode 1998-sekarang:
1. Hak Sipil;
2. Hak Politik;
3. Hak Ekonomi; dan
4. Hak Sosial Budaya
Dalam Deklarasi Universal tentang HAM
(DUHAM), hak asasi terdiri dari; 1) hak
personal (hak jaminan kebutuhan pribadi), 2)
hak legal (hak jaminan perlindungan hukum),
3) hak sipil dan politik, 4) hak subsistensi (hak
jaminan adanya sumberdaya untuk menunjang
kehidupan, dan 5) hak ekonomi, sosial dan
budaya
Hak Personal, hak legal, hak sipil dan politik (pasal 3-21) dan DUHAM:
1. Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi;
2. Hak bebas dari perbudakan dan penghambaan;
3. Hak bebas dari penyiksaan atau perlakuan maupun hukuman yang kejam,
tak berperikemanusiaan/merendahkan derajat manusia;
4. Hak memperoleh pengakuan hukum;
5. Hak memperoleh pengampunan hukum secara efektif;
6. Hak bebas dari penangkapan yang sewenang-wenang;
7. Hak untuk peradilan yang independen dan tidak memihak;
8. Hak praduga tak bersalah;
9. Hak bebas dari serangan terhadap kehormatan dan nama baik;
10. Hak memperoleh suaka;
11. Hak atas satu kebangsaan;
12. Hak untuk menikah dan membentuk keluarga;
13. Hak untuk mempunyai hak milik;
14. Hak bebas berpikir, berkesadaran dan menyatakan pendapat;
15. Hak berhimpun dan berserikat;
16. Hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan akses yang sama
terhadap pelayanan masyarakat
HAK ekonomi, sosial dan budaya berdasarkan
DUHAM:
1. Hak atas jaminan sosial;
2. Hak untuk bekerja;
3. Hak atas upah yang sama untuk pekerjaan yang
sama;
4. Hak untuk bergabung ke dalam serikat-serikat buruh;
5. Hak atas istirahat dan waktu senggang;
6. Hak atas standar hidup yang pantas di bidang
kesehatan dan kesejahteraan;
7. Hak atas pendidikan;
8. Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan yang
berkebudayaan dari masyarakat
HAM dalam UUD 1945:
1. Hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat;
2. Hak kedudukan yang sama di dalam hukum;
3. Hak kebebasan berkumpul;
4. Hak kebebasan beragama;
5. Hak penghidupan yang layak;
6. Hak kebebasan berserikat; dan
7. Hak memperoleh pengajaran dan pendidikan

Anda mungkin juga menyukai