Anda di halaman 1dari 5

Nama : Widya Dwi Putriana

NPM : 3062146029
Prodi : Pend. Teknologi Informasi
Tugas : 2 MK. Kewarganegaraan

Jawaban :

1. Pengertian dari Hak Asasi Manusia dan Macamnya


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, apa yang dimaksud dengan hak asasi manusia adalah
memiliki haknya untuk dilindungi secara internasional (PBB) seperti berhak buat hidup, merdeka,
kebebasan berpendapat sampai kebebasan buat memiliki.
HAM telah didapatkan setiap individu sejak dirinya lahir ke bumi dan tidak dapat diambil atau
dirampas oleh siapa saja. Karena telah dilindungi juga oleh PBB dalam deklarasi PBB tanpa
memandang ras, suku bangsa, agama dan status sosial.
Macam-Macam Hak Asasi Manusia
Berikut ini macam-macam HAM yang tidak dapat dicabut oleh seseorang dari setiap individu.
1. Personal Rights
Personal rights adalah setiap orang memiliki kebebasan untuk berpendapat, bebas untuk
memeluk agama apapun, dibebaskan untuk beribadah menurut keyakinannya masing-masing dan
diberikan kebebasan untuk berorganisasi atau berserikat.
2. Property Rights
Property rights (hak asasi ekonomi) merupakan pemberian kebebasan untuk memiliki sesuatu,
bebas untuk menjual serta membeli sesuatu barang atau jasa, serta bebas untuk mengadakan
suatu perjanjian kontrak dan memiliki pekerjaan.
3. Rights of Legal Equality
Rights of legal equality berkaitan dengan berhak untuk mendapatkan perlakuan atau
pengayoman sama sesuai dengan keadilan hukum. Semua akan dilihat sama pada mata hukum.
4. Political rights
Political rights merupakan hak asasi manusia memberikan Anda kesempatan untuk bebas
berpolitik. Memiliki berhak sama untuk ikut serta dalam pemerintahan, pemilihan umum,
mendirikan partai politik dan mengajukan petisi kritis serta saran.
5. Social cultural rights
Hak asasi manusia social cultural rights berkaitan dengan dibebaskannya setiap orang untuk
memilih pendidikan yang diinginkannya, pemberian haknya untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan serta mengembangkan kebudayaan.
6. Procedural rights
Terakhir, setiap individu berhak untuk mendapatkan perlakukan mengenai tata cara peradilan
serta perlindungan hukum oleh pemerintah. Setiap orang memiliki hak asasi manusia berhak
mendapatkan perlakuan adil dalam penggeledahan, penangkapan serta pembelaan hukum.
.

1. Deklarasi Universal HAM


Jenis HAM yang tercakup dalam isi pasal Deklarasi Universal HAM, yang telah diterima dan
diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948:
1. Kebebasan dan kesetaraan
2. HAM untuk semua
3. Hak atas hidup, keamanan dan kebebasan
4. Hak untuk bebas dari perbudakan
5. Hak untuk bebas dari tindak penyiksaan
6. Hak atas kesetaraan di mata hukum
7. Hak akses terhadap hukum
8. Hak mendapat pendampingan hukum
9. Hak dari penahanan yang tidak sesuai dengan hukum
10. Hak diadili secara adil dan terbuka
11. Tidak bersalah hingga terbukti bersalah
12. Hak atas privasi
13. Bebas berpindah tempat
14. Berhak mendapatkan perlindungan
15. Hak atas kewarganegaraan
16. HAM tidak bisa dihilangkan dan diganggu-gugat
17. Tanggung jawab terhadap masyarakat tempatnya berada
18. Tatanan sosial dan internasional
19. Hak menikmati kebudayaan dan menciptakan karya
20. Hak mendapatkan Pendidikan
21. Hak jaminan kesehatan
22. Hak istirahat
23. Berhak atas pekerjaan dan mendirikan serikat pekerja
24. Hak mendapat jaminan sosial
25. Berpartisipasi dalam demokrasi
26. Kebebasan berkumpul secara damai
27. Kebebasan berekspresi
28. Hak memeluk agama
29. Hak atas properti pribadi
30. Hak menikah dan membangun keluarga

1. Perkembangan (Hak Asasi Manusia) HAM di Indonesia


Dari masa ke masa mengalami naik turun mulai masa pergerakan nasional (sebelum Indonesia
merdeka), setelah kemerdekaan Indonesia, hingga era reformasi (sekarang). Banyak pelanggaran
terhadap HAM yang telah terjadi pada masa-masa itu. Namun untuk masa setelah tumbangnya orde
baru, HAM di Indonesia makin berkembang lumayan pesat walaupun masih ada kasus pelanggaran
HAM yang masih menjadi atensi hingga sekarang.

Pembahasan :

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah konsep hukum yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak
yang melekat pada dirinya dan tidak bisa dilepas oleh siapapun. Pada prinsipnya, HAM tidak bisa
dicabut, tidak dapat dibagi, saling berhubungan, dan saling bergantung. Apabila ditelusuri, sejarah
lahirnya HAM di dunia bermula sejak periode sebelum Masehi. Sedangkan di Indonesia sendiri,
sejarah perkembangan HAM dapat dirasakan sejak sebelum kemerdekaan.

Perkembangan HAM di Indonesia pada periode sebelum kemerdekaan ditandai dengan kemunculan
organisasi-organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia, Sarekat
Islam, Partai Komunis Indonesia, Indische Partij dan Partai Nasional Indonesia.

Lalu selanjutnya masuk ke era Orde Lama pimpinan Presiden Soekarno. Upaya pemajuan Hak Asasi
Manusia (HAM) di Indonesia sudah dilakukan sejak awal kemerdekaan hingga masa-masa
berikutnya.
Pada periode ini, sistem politik di Indonesia dipengaruhi oleh sistem liberalisme dan parlementer,
sehingga perkembangan HAM juga ikut terpengaruh. Beberapa pencapaian perjuangan HAM pada
masa ini yaitu:

1. Partai politik semakin banyak bermunculan, meskipun tumbuh dengan ideologinya


masing-masing.

2. Hak pers, pada periode ini memiliki kebebasan.

3. Pemilihan umum dilaksanakan secara bebas, jujur, dan demokrasi.

4. Dewan Perwakilan Rakyat, menunjukkan hasil kerja yang baik dengan pengawasan dan
kontrol yang seimbang.

5. Keberadaan partai politik dengan ideologi yang berbeda-berbeda, tetap memiliki visi yang
sama yaitu untuk memasukkan tentang hak asasi manusia ke dalam batang tubuh Undang-Undang
Dasar.

Selanjutnya pada Orde Baru era kepemimpinan Presiden Soeharto yang terdapat penurunan pada
pengawasan terhadap HAM sehingga banyaknya pelanggaran pada masa ini karena pemerintahan
yang diktator dan kebijakan politik yang diterapkan bersifat sentralistis dan tidak menerima pendapat
yang berbeda dengan pemerintah. Kemudian, terjadi beberapa kasus mengenai pelanggaran HAM
pada masa Orde Baru, seperti G30S (1965), Peristiwa Tanjung Priok (1984), Kasus Kedung Ombo
(1989), dan masih banyak lainnya.

Pada masa ini, HAM masih dianggap sebagai buah pemikiran dari negara luar atau Barat dan dinilai
sebagai penghambat proses pembangunan. Di sisi lain, sebagian besar masyarakat merasa bahwa
HAM itu luas dan terbuka. Pada 1993, akhirnya dibentuk lembaga mandiri yang bernama Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM. Fungsi dari Komnas HAM adalah melaksanakan
kajian, perlindungan, penelitian, penyuluhan, pemantauan, investigasi dan mediasi soal masalah
HAM.

Memasuki ke masa/era Reformasi, HAM mengalami perkembangan yang cukup pesat. Buktinya
adalah lahirnya TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM. Selain itu, HAM juga mendapatkan
perhatian besar dari pemerintah dengan melakukan amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM.
Setelah itu, ditetapkannya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Namun pelaksanaannya sendiri masih dirasa kurang karena pelanggaran HAM terjadi lagi di
Indonesia pada tahun 2004 karena adanya kasus pembunuhan aktivis HAM pendiri organisasi HAM
terbesar di Indonesia, KontraS yang terkesan ditutup-tutupi.
Meninggalnya sang aktivis HAM menjadi misteri bagi banyak rakyat Indonesia kala itu, hingga
sekarang setelah 17 tahun berlalunya kasus itu, kejelasannya pun masih dirasa kurang, dan terkesan
ada yang ditutup-tutupi. Keadilan pun belum kunjung didapatkan oleh korban yaitu Munir dan
keluarganya.
Pelanggaran HAM selanjutnya baru-baru ini terjadi kepada mantan penyidik KPK, Novel Baswedan
yang belum kunjung mendapatkan keadilan atas penyiraman air keras terhadap dirinya setelah
menunaikan ibadah sholat subuh di masjid dekat rumahnya.

1. Pemerintah yang baik


Maksudnya baik yaitu pemerintahan negara yang berkaitan dengansumber social, budaya, politik,
serta ekonomi diatur sesuai dengan kekuasaan yangdilaksanakan masyarakat.
Dapat dilakukan melalui prioritas program:
(a) penguatan fungsi dan peran lembaga perwakilan,
(b) kemandirian lembaga peradian,
(c)profesionalitas dan integritas aparatur pemerinrtah,
(d) penguatan partisipasi masyarakatmadani, dan
(e) peningkatan kesejahteraan rakyat dalam kerangka

2. Pemerintahan yang baik ini punya 10 prinsip, yaitu:


Partisipasi yaitu peran serta masyarakat dalam proses pembuatan keputusan juga kebebasan
berkumpul dan berserikat.
Aturan hukum yaitu hukum harus adil, tanpa perbedaan, ditegakkan dan dipatuhi, terutama tentang
HAM.
Transparan yaitu adanya kebebasan informasi dalam berbagai lembaga sehingga gampang diketahui
oleh masyarakat.
Daya tanggap yaitu proses yang dilakukan oleh setiap lembaga harus diarahkan ke upaya untuk
melayani pihak yang membutuhkan.
Berorientasi konsensus yaitu berperan sebagai penengah untuk mencapai usaha bersama.
Berkeadilan yaitu memberi kesempatan yang sama kepada laki-laki maupun perempuan dalam usaha
untuk meningkatkan kualitas hidup.
Efektivitas dan efisiensi yaitu segala proses dan lembaga yang diarahkan untuk menghasilkan sesuatu
benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
Akuntabilitas yaitu pengambil keputusan harus bertanggung jawab kepada masyarakat umum sesuai
dengan keputusan yang sudah disepakati.
Bervisi strategis yaitu pemimpin dan masyarakat punya usaha yang luas dan berjangka panjang dalam
pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan manusia dengan cara memahami berbagai aspek yang
ada dalam kehidupan rakyat.
Saling terkait, yaitu adanya kebijakan yang saling memperkuat dan terkait dan nggak bisa berdiri
sendiri.

3. Pengertian konstitusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan
tentang ketatanegaraan (undang-undang dasar dan sebagainya).
Konstitusi juga dapat diartikan sebagai undang-undang dasar suatu negara.
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, konstitusi adalah badan doktrin dan praktis yang membentuk
prinsip pengorganisasian fundamental negara politik.
Dilansir dari Kiddle.co, konstitusi suatu negara (atau negara bagian) adalah jenis dokumen hukum
khusus yang menjelaskan bagaimana pemerintahnya seharusnya bekerja.
Secara sederhana konstitusi mengemukakan antara lain:
1. Bagaimana para pemimpin negara dipilih dan berapa lama mereka akan bertugas.
2. Bagaimana undang-undang baru dibuat dan hukum lama harus diubah atau dihapus
berdasarkan hukum.
3. Seperti apa orang yang diizinkan untuk memilih.
4. Hak-hak apa yang akan dijamin
5. Bagaimana konstitusi dapat diubah.
6. Dan lain-lain

1. Menurut C.F. Strong pada prinsipnya fungsi konstitusi adalah untuk membatasi
Kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan
Merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
Fungsi Konstitusi secara umum yaitu :
1. Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi
Kesewenang-wenangan yang dapat dilaukan oleh pemerintah, sehingga hak-hak
Bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan.
2. Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara
3. Fungsi konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi
4. Fungsi konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan
5. Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambing
6. Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga
Suatu negara

1. Kriteria Demokrasi Konstitusional Indonesia


1. Demokrasi Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.
Demokrasi berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa berarti seluk beluk sistem serta perilaku dalam
menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas, konsisten, atau sesuai nilai-nilai dan kaidah-
kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi dengan Kecerdasan
Demokrasi dengan kecerdasan mengatur dan menyelenggarakan demokrasi menurut UUD 1945
itu bukan dengan kekuatan naluri, kekuatan otot, atau kekuatan massa semata-mata.
Jadi, penyelenggaraan demokrasi tersebut justru lebih menuntut kecerdasan rohaniah, kecerdasan
aqliyah, kecerdasan rasional, dan kecerdasan emosional.
3. Demokrasi yang berkedaulatan Rakyat
Jadi, demokrasi atau kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Secara prinsip, rakyatlah yang
memiliki atau memegang kedaulatan itu.

Dalam batas-batas tertentu, kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat di MPR
(DPR/DPD) dan DPRD.

Anda mungkin juga menyukai