DI PERGURUAN TINGGI
Penyusun :
BANJARNEGARA
A. LATAR BELAKANG
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah sebuah hak dasar yang dimiliki oleh
manusia yang dibawanya sejak lahir bahkan dari keberadaannya sebagai anugerah
tuhan yang maha esa. Kesadaran akan hak asasi manusia didasarkan pada
pengakuan semua manusia memiliki derajat yang sama sebagai makhluk tuhan.
Terkait tentang hakikat hak asasi manusia, maka sangat penting sebagai
makhluk ciptaan tuhan harus saling menjaga dan menghormati hak asasi masing-
masing individu. Namun, tercermin pada fakta, banyak terjadi suatu pelanggaran
dan penindasan atas hak asasi tiap orang. Hal ini adalah sebagai sebuah gambaran
atas ditegakkannya kemerdekaan bagi hak asasi manusia bagi tiap individu. Kita
dapat mengambil contoh pada zaman sebelum Indonesia merdeka. Kala itu begitu
banyak rakyat Indonesia yang diperlakukan tidak adil oleh para penjajah.
Mereka ditindas, di perbudak, dan diperlakukan secara tidak manusiawi oleh para
pemegang kekuasaan yang berhati batu. Ketika zaman itu bangsa Indonesia amat
terpuruk, sengsara, dan terbelakang. Oleh karenanya, penegakan hak asasi
manusia harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Sungguh sangat disayangkan
jika di tengah era globalisasi ini pelanggaran terhadap hak asasi manusia semakin
banyak terjadi. Begitu banyak pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang
terungkap di media massa. Hak asasi manusia wajib dijunjung dan dihormati
serta dijunjung tinggi oleh negara, hukum, pemerintah, dan tiap individu guna me
njaga kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Hak asasi manusia harus dijunjung tinggi karena penindasan terhadap hak asasi
manusia dapat berakibat buruk terhadap kelangsungan hidup individu yang menga
lami penindasan tersebut. Bahkan hal ini akan memperendah martabat manusia
sebagai manusia.
B. PEMBAHASAN
Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan fundamental bagi semua
orang, tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis,
ras, agama, bahasa atau status lainnya.
Hak asasi manusia mencakup hak sipil dan politik, seperti hak untuk
hidup, kebebasan dan kebebasan berekspresi. Selain itu, ada juga hak sosial,
budaya dan ekonomi, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam kebudayaan, hak
atas pangan, hak untuk bekerja dan hak atas pendidikan.
Dua nilai kunci menjadi dasar konsep hak asasi manusia. Yang pertama adalah
“martabat manusia” dan yang kedua adalah “persamaan”. Hak asasi manusia
sebenarnya adalah definisi (percobaan) dari standar dasar yang diperlukan untuk
kehidupan yang bermartabat. Universalitas mereka berasal dari keyakinan bahwa
orang harus diperlakukan sama. Kedua nilai kunci ini hampir tidak kontroversial.
Itulah sebabnya hak asasi manusia didukung oleh hampir semua budaya dan
agama di dunia. Orang-orang pada umumnya setuju bahwa kekuasaan negara atau
sekelompok individu tertentu tidak boleh tidak terbatas atau sewenang-wenang.
Tujuannya harus menjadi yurisdiksi yang menjunjung tinggi martabat
kemanusiaan semua individu dalam suatu negara.
Dalam menuntut hak-hak ini, setiap orang juga memikul tanggung jawab:
menghormati hak orang lain dan mendukung serta melindungi mereka yang
haknya dilanggar atau ditolak. Dengan mengambil tanggung jawab ini Anda
menunjukkan solidaritas dengan semua orang lain.
2. MACAM MACAM HAK ASASI MANUSIA
Banyak definisi yang disetujui oleh para ahli. Namun, secara umum dapat
digaris bawahi sebagai hak asasi manusia sebagai hak dasar yang diberikan
manusia sejak lahir, sebagai pemberian Tuhan karena martabatnya sebagai
manusia. Jadi, masalah manusia tidak dapat dihilangkan oleh orang lain, oleh
masyarakat, atau oleh negara. Karena bukan manusia yang memberikan hak
asasi. Meskipun pada pelaksanaannya banyak perpindahan yang dilakukan
terhadap hak asasi manusia. Berdasarkan pengertian hak asasi manusia tersebut,
maka ditetapkan hak asasi manusia yang berlaku universal. Hampir setiap
manusia di dunia ini memiliki hak yang sama dengan komplemen yang
disetujui. Dan ini juga direkomendasikan oleh PBB, sebagai organisasi
internasional terbesar dan mencakup semua negara di dunia.
Melihat perkembangan akan meningkatkan hak asasi manusia yang
semakin besar, maka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1946 membentuk
Komisi Hak Asasi Manusia. Komisi tersebut berhasil membuat pernyataan HAM,
yang dikenal dengan sebutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, 10
Desember 1948, yang ditandatangani oleh 48 negara. Dalam menyetujui tersebut,
antara lain mengemukakan bahwa setiap manusia memiliki hak atas yaitu:
Pasal 28 B
Hak setiap orang untuk membentuk keluarga melalui perkawinan yang
sah, sesuai dengan hukum agamanya masing-masing dan disahkan oleh negara
sesuai aturan yang berlaku. Pasal 28 B terdiri dari 2 ayat, di mana ayat kedua
berisi tentang hak setiap orang atas keberhasilan hidup. tumbuh dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari perdebatan. Negara menjamin hal ini.
Pasal 28 C
Ayat 1, undang-undang yang mengatur tentang HAM di mana negara
membutuhkan bantuan / hak persetujuan tentang pengembangan diri. Terkait
negara menjamin hak setiap orang dari pendidikan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
pembicaraan dan demi kesejahteraan manusia.
Ayat 2, yang memuat hak setiap orang utnk memajukan diri sendiri demi
orang lain dan negaranya.
Pasal 28 D
Terdiri dari 4 ayat yang seluruhnya saling menyambung satu sama lain. Pasal ini
memuat persetujuan atas persetujuan, Jaminan, dan perlindungan hukum, hak
untuk mendapatkan ketidakseimbangan yang adil dalam hubungan kerja, hak
untuk mendapatkan peluang yang sama dalam pemerintahan, dan hak yang sama
dalam status kewarganegaraan.
Pasal 28 E
Ayat 1. Pada pasal ini, persetujuan resmi atau mempercayai tentang
pelaksanaan pasal 29 UUD 1945 sebelum amandemen membahas tentang hak
setiap orang untuk memilih dan memeluk agamanya masing-masing tanpa
paksaan, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, serta memilih tempat
tinggal di wilayah negaranya dan meminta kembali .
Ayat 2. Mengandung pernyataan kebebasan setiap orang untuk percaya
kebebasan percaya, percaya sikap dan pikiran, yang sesuai dengan ahti nuraninya.
Ayat 3. Pernyataan yang mengabarkan setiap orang untuk bebas berbicara,
berserikat, dan memenangkan.
Pasal 28 F
Informasi ini sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan media
saat ini. Berisikan tentang hak atau kebebasan pada setiap orang untuk
berkomunikasi dan mendapatkan informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya. Selain itu, setiap orang juga berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi, serta memenangkannya
dengan bertanggung jawab.
Pasal 28 G
Pernyataan pasal 28 F adalah perlindungan pemerintah dan negara atas hak
setiap orang untuk mendapatkan izinnya dan keluarga atas harta yang ada di
bawahnya, berhak atas kebebasan dari perlindungan dan tantangan, dan berhak
mendapatan suakan dari negara lain.
Pasal 28 H
Pasal 28 H ini terdiri dari 4 ayat, yang masing-masing berisi hak tentang: hak
setiap orang untuk menerima kelahiran dan bathin, mendapatkan tempat tinggal
yang layak, dan hak untuk perawatan kesehatan yang layak; hak setiap orang
untuk mendapatkan persetujuan dan bantuan khusus untuk mendapat kesempatan
dan manfaat yang sama untuk mencapai persetujuan dan keadilan; hak setiap
orang untuk Jaminan sosial; Kepemilikan pribadi sesuai aturan yang berlaku.
Pasal 28 I
Ayat 1. Hak setiap orang untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak agar
tidak dituntut atas hukum yang berlaku surut; hak atas bebas dari perlakuan
diskriminatif; Hak terhadap budaya dan hak masyarakat tradisional; semua hak
atas negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara. Ayat 2. Mengandung persetujuan setiap orang bebas dari bantuan
diskriminatif. Ayat 3. Seluk beluk dengan perkembangan zaman. Ayat 4.
Perlindungan dan penanggungjawab pelaksanaan HAM adalah pemerintahan Ayat
5. Pelaksanaan HAM di Indonesia diatur dengan peraturan perundang-undangan
undangan
Pasal 28 J
Pasal 28 J terdiri dari 2 ayat yang isinya tentang setiap orang untuk
mendapat hak orang lain. Selain itu, pada artikel ini juga menyatakan bahwa
dalam kehidupan bernasyarakat dengan adanya Jaminan Perlindungan
HAM berhak agar sesuai dengan norma dan persyaratan jaminan umum.
2. Pasal 29
Pasal 29, terdiri dari 2 ayat yang disetujui dan ditentukan negara atas
Ketuhanan Yang Maha Esa dan setiap warga negara berhak beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
3. Pasal 31
Pasal ini merupakan peraturan tentang hak setiap warga negara untuk
mendapatkan pendidikan dan pendidikan dasar yang dibiayai oleh
pemerintah. Pasal ini menjamin hak anak-anak terlantar dan fakir miskin, yang
semuanya dipelihara oleh negara. Pasal ini tentang hak dan kewajiban warga
negara dalam negara pertahanan. Dalam pasal ini dinayatakn tentang negara
menjamin kebebasan masyarakat dalam meminta dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.
4. Pasal 33
Pasal 33 juga terdiri dari 3 ayat yang berisi tentang ketentuan yang disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan; cabang-cabang produksi
yang penting dan disetujui hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; dan
penggunaan seluruh sumber daya alam yang ada di bumi, udara, dan tanah untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
a) UU Nomor 5 Tahun 1998 yang berisi tentang ratifikasi terhadap aturan anti
kekejaman, penyiksaan, penanganan, atau penghukuman yang kejam, tidak
b) berperikemanusiaan, dan merendahkan martabat.
c) UU Nomor 9 TAhun 1998 yang berisi tentang kebebasan menyetujui pendapat
d) UU Nomor 11 Tahun 1998 yang mengatur tentang hak dan kewajiban buruh
di Indonesia
e) UU Nomor 8 Tahun 1999, berisikan tentang hak dan perlindungan konsumen.
f) UU Nomor 19, 20, dan 21 Tahun 1999, berisi tentang perburuhan. Dalam hal
ini UU yang mengatur tentang penghapusan ekrja dipaksakan, upah minimum
pekerja, dan diskriminsai dalam pekerjaan.
g) UU Nomor 26 Tahun 1999, berisikan tentang pencabutan hukum subversi
h) UU Nomor 39 Tahun 1999, berisikan tentang HAM.
i) UU Nomor 40 Tahun 1999, berisikan tentang pers, hak dan mengambilnya.
j) UU Nomor 26 TAhun 2006, berisikan tentang pengadilan terhadap pelanggar
HAM.