Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang harus
diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama
dalam era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi
dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak
sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri
kita sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan.Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai
manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia.Hak ini
dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat
atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia
lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi manusia
ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku di mana
saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia
selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan
moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga
kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau
tegaknya hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk
memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain.
Kesadaran akan hak asasi manusia, harga diri, harkat dan martabat kemanusiaannya,
diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak-hak kemanusiaan yang

1
sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri
manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk
menegakkan hak asasi manusia.

1.2. Identifikasi Masalah


Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Pengertian HAM
2. Perkembangan HAM
3. Contoh-contoh pelanggaran HAM

1.3. Tujuan
Dalam menyusun makalah ini mempunyai beberapa tujuan yaiut :
1. Agar mahasiswa mengerti tentang HAM
2. Mengerti makna HAM dilihat dari Konsep Islam
3. Agar mahasiswa tidak salah persepsi mengenai makna HAM itu sendiri
4. Agar mahasiswa mengerti dan memahami dan menerapkan HAM dalam kehidupan sehari hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN HAM
Setiap manusia yang ada di dunia ini memiliki hak dan kewajiban yang harus di jalankan.
Pada zaman semakin berkembang maka muncullah istilah hak asasi manusia. Pengertian HAM
dapat dibagi menjadi hak, asasi dan manusia. Hak adalah kepunyaan atau kepemilikan. Untuk
asasi sendiri memiliki arti hal mendasar.
Jadi hak asasi manusia adalah hal yang mendasar dan utama dan harus dimiliki oleh
manusia. Berikut ulasan tentang pengertian HAM lebih lanjut beserta berbagai pemahaman
lainnya seperti berbagai macam HAM, undang-undang yang menaungi, contoh kasus HAM dan
organisasi HAM.

2.2 PENGERTIAN HAM MENURUT PARA AHLI


Hak asasi manusia sudah memiliki cabang ilmu sendiri untuk mempelajarinya. Untuk itu
ada beberapa pengertian HAM atau definisi dari para ahli yang mengemukakan cabang ilmu
tentang hak asasi manusia. Berikut ulasannya :

1. HAM Menurut Jhon Locke


Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia sebagai
hak yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa mencabutnya. HAM
memiliki sifat yang mendasar dan suci.
2. HAM Menurut Jan Materson
Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM adalah hak-hak
yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup sebagai manusia.
3. HAM Menurut Miriam Budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir di dunia. Hak itu sifatnya
universal, karena hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras, kelamin, budaya, suku, dan
agama.
4. HAM Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto

3
HAM adalah suatu hak yang bersifat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai dengan
kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan sehingga bersifat suci.
5. HAM Menurut Undang-Undang Nomer 39 Tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai mahluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa. Hak tersebut merupakan anugerah yang wajib di lindungi dan di hargai
oleh setiap manusia.
Kesimpulan dari berbagai pengertian HAM diatas adalah suatu kebutuhan mendasar yang
harus dimiliki oleh manusia sejak dirinya ada dalam kandungan.

2.3 CIRI POKOK HAKIKAT HAM

Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa
ciri pokok hakikat HAM yaitu:
- HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara
otomatis.
- HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
- HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar
hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang
tidak melindungi atau melanggar HAM

2.4 MACAM-MACAM HAK ASASI MANUSIA


Setelah mempelajari berbagai pengertian HAM, untuk selanjutnya mengetahui macam-
macam hak asasi manusia. Berikut ulasannya :
1. Hak Asasi Pribadi ( Personal Human Rights )Hak ini merupakan hak yang berhubungan
dengan kehidupan pribadi setiap orang. Contoh dari personal human rights ini adalah kebebasan
untuk menyampaikan pendapat; kebebasan untuk bepergian, bergerak, berpindah ke berbagai
tempat; dan lain sebagainya.

4
2. Hak Asasi Politik ( Politic Rights )Ini merupakan hak asasi dalam kehidupan politik
seseorang. Contohnya adalah hak untuk dipilih dan memilih; hak dalam keikutsertaan kegiatan
pemerintahan; hak dalam membuat petisi dan lain sebagainya.
3. Hak Asasi Ekonomi ( Property Rights )Hak ini menyangkut hak individu dalam hal
perekonomian. Contoh dari hak property rights adalah kebebasan dalam hal jual-beli, perjanjian
kontrak; penyelenggaraan sewa-menyewa; memiliki sesuatu; dan memiliki pekerjaan yang
pantas.
4. Hak Asasi Peradilan ( Procedural Rights )Hak dalam memperoleh perlakuan sama dalam tata
cara pengadilan. Contohnya adalah hak untuk mendapatkan pembelaan hukum; hak untuk
mendapatkan perlakuan pemeriksaan, penyidikan, penangkapan, penggeledahan, da penyelidikan
di muka umum.
5. Hak Asasi Sosial BudayaHak terkait dalam kehidupan masyarakat . Beberapa contohnya
adalah hak untuk menentukan, memilih, dan melakukan pendidikan; hak untuk mendapatkan
pengajaran; untuk mendapatkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.
6. Hak Asasi Hukum ( Legal Equality Rights )Hak untuk mendapatkan kependudukan yang sama
dalam hukum dan pemerintahan. Contohnya adalah mendapatkan perlakuan yang sama dalam
bidang hukum dan pemerintahan, menjadi pegawai sipil, perlindungan dan pelayanan hukum.

2.5 UNDANG-UNDANG TENTANG HAM


Di Indonesia juga memiliki undang-undang untuk mengatur tentang hak asasi manusia. Berikut
penjelasannya ;
1. Pasal 28 A Mengatur Tentang Hak Hidup Pasal ini mengatur tentang setiap orang berhak
untuk mempertahankan untuk hidup dan kehidupannya.
2. Pasal 28 B Mengatur Tentang Hak Berkeluarga Pasal 28 A ayat 1 setiap orang berhak untuk
membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan lewat perkawinan yang sah. Sedangkan pasal
28 A ayat 2 setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas pemberian berasal dari kekerasan dan diskriminasi.
3. Pasal 28 C Mengatur Tentang Hak Memperoleh Pendidikan Pasal 28 C ayat 1 berisi tentang
mengembangkan diri lewat pemenuhan keperluan dasar, berhak mendapat pendidikan, dan
mendapatkan fungsi berasal dari ilmu-ilmu dan teknologi, seni dan budaya, demi menambah

5
mutu hidup dan kesejahteraan.Untuk pasal 28 C ayat 2 berisi tentang memajukan diri individu
untuk memperjuangkan hak secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara.
4. Pasal 28 D Mengatur Tentang Kebebasan Beragama Pasal 28 D ayat 1 berisi tentang setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum, yang adil di hadapan
hukum. Sedangkan pasal 28 D ayat 2 berhak atas kebebasan bekerja serta mendapatkan imbalan
dan perlakuan yang adil dan layak dalam jalinan kerja.Pasal 28 D ayat 3 berisi setiap warga
negara berhak mendapatkan kesempatan yang serupa dalam pemerintahan.  Untuk ayat 4 berisi
tentang setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
5. Pasal 28 E Mengatur Tentang Kebebasan Beragama Pasal 28 E ayat 1 setiap orang bebas
memeluk agama dan beribadat menurut agama , memilih pendidikan dan pengajaran, pekerjaan,
tempat tinggal, dan pergi dari negaranya lalu kembali.
6. Pasal 28 F Mengatur Tentang Komunikasi Dan Informasi Setiap orang berhak untuk
berkomunikasi dan mendapatkan informasi untuk mengembangkan diri dan lingkungan sosial.
Begitu pula dengan mencari, mengolah, menyimpan, memiliki, dan memberikan informasi
dengan memanfaatkan segala teknologi yang tersedia.
7. Pasal 28 G Mengatur Tentang Kesejahteraan Dan Jaminan Sosial Pada pasal 28 G yang
mengatur tentang kesejahteraan dan jaminan sosial ini terbagi menjadi beberapa pasal:
Ayat 1. Untuk Ayat 1 mengatur tentang setiap individu berhak hidup sejahtera, memiliki
tempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan yang baik serta berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan.
Ayat 2. Untuk Ayat 2 mengatur tentang mendapatkan kemudahan dan perlakuan tertentu
untuk mendapatkan kesempatan da fungsi yang sama dan adil.
Ayat 3. Untuk Ayat 3 mengatur tentang berhak atas jaminan sosial untuk dapat
mengembangkan diri sebagai manusia yang bermartabat.
Ayat 4.  Untuk Ayat 4 mengatur tentang hak milik privat dan hak milik selanjutnya tidak
boleh diambil alih secara wewenang oleh siapapun.
Sebenarnya masih banyak lagi pasal yang mengatur tentang hak asasi manusia.
Untuk mengetahui lebih lengkap bisa mendapatkan informasi dari berbagai referensi
seperti buku atau media elektronik. Untuk menegakkan pengertian HAM sendiri
membutuhkan berbagai pihak untuk melakukannya.

6
2.6 PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM
a. Dibagi dalam 4 generasi, yaitu :
- Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan
politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan politik disebabkan oleh
dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya keinginan Negara-negara yang baru
merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru.
- Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak
sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua menunjukan perluasan
pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada masa generasi kedua, hak yuridis
kurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan hak sosial-budaya, hak
ekonomi dan hak politik.
- Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga menjanjikan
adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum dalam suatu keranjang
yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil
pemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan
terhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak
lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya
yang dilanggar.
- Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses
pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak negative
seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu program pembangunan yang
dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi
kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-negara di
kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut
Declaration of the basic Duties of Asia People and Government.

7
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM DI INDONESIA:

Sejarah perkembangan ham di indonesia sebelum kemerdekaan

Awal gelombang perjuangan hak-hak bangsa kita untuk menjadi satu nama Indonesia
melewati fase-fase pembangunan organisasi.  Organisasi-organisasi tersebut berguna
mengumpulkan orang-orang agar dapat berkesadaran bahwa dengan bergerak bersama-sama
didalam organisasi itulah hak-hak yang sepantasnya dimiliki dapat tercapai.

Organisasi-organisasi tersebut dalam memperjuangkan hak masyarakat banyak memiliki


cara berbeda-beda tetapi memiliki satu semangat yang sama untuk dapat mengusir penjajah-
penjajah yang telah menindas mereka sekian lama itu.

Ada Budi Oetomo yang memperjuangkan hak mengemukakan pendapat yang telah lama
terbungkam itu, dengan petisi-petisi dan surat-surat. Lalu ada Sarekat Islam yang
memperjuangkan mengenai kebebasan dalam menentukan nasib sendiri dan menghilangkan
diskriminasi rasial yang sedari dulu kita yang menjadi bangsa ditanah sendiri malah diberikan
lahan paling bawah dalam baik sistem sosial maupun dalam perpolitikan.  Partai Komunis
Indonesia yang apapun stigma masyarakat sekarang ini, bagaimanapun juga organisasi mereka
juga ikut mendonorkan upayanya untuk perjuangan hak manusia bangsa Indonesia lewat  isu-isu
mengenai sosial dan alat-alat produksi. Indische Partij dan Partai Nasional Indonesia
memperjuangkan hak sebagai bangsa untuk menjadi merdeka, dan kemudian masih banyak jua
yang ada dan belum terbahas jasa-jasanya.

Keseluruh perjuangan lewat perngorganisasian itu melebur menjadi satu bagian jalan
menuju titik puncak yang disebut kemerdekaan kita, menjadi Negara Indonesia. Setelah berabad-
abad lamanya nasib manusia-manusia di Indonesia itu ditentukan oleh orang yang tidak berasal
dari tanah Indonesia sendiri, penentuan nasib itu tidaklah menimbulkan kesejahteraan maupun
kemajuan, dan setelah kemerdakaan kita dapat menentukan nasib sendiri sesuai hak kita, sesuai
perjuangan yang dulu-dulu. Tinggal langkah berikutnya, jalan mana yang akan ditapaki bangsa
ini.

Penegakan HAM di Indonesia setelah Kemerdekaannya

a) Periode 1945 – 1950

Setelah pergulatan dengan penjajah yang mengambil hak-hak kita, akhirnya kita dapat
menikmati nama dan identitas satu bangsa dan dapat memperjuangkannya bersama. Pada periode
ini pemikiran HAM berkutat dengan masalah kemerdekaan, dimana kemerdekaan berbicara dan
mengemukakan pendapat dan juga membentuk partai politik telah mendapatkan legitimasi yang
sah dari UUD 1945. Kita menjadi penentu hak bangsa kita ini sendiri.

b) Periode 1950 – 1959

8
Periode yang membanggakan dari berbagai wacana yang saya baca. Periode ini dianggap sebagai
saat-saat pasang kemajuan atas HAM kita ini, ditandai dengan makin maraknya partai-partai
dengan ideology masing-masing, dan pers memiliki kebebasan yang mensejahterakan, situasi
pemahaman HAM yang kondusif, pemilu pun berjalan secara demokratis sesuai yang diidam-
idamkan.

c) Periode 1959 – 1966

Demokrasi yang sebelumnya berhasil memanjakan hak-hak yang seharusnya didapati


masyarakat, kemudian malah berjalan mundur dan berganti menjadi demokrasi terpimpin.
DImana pusat kekuasaan di tangan Presiden. Dan saat ini terjadi banyak pembatasan-pembatas
hak-hak yang ada.

d) Periode 1966 – 1998

Masa awal Suharto memimpin setelah Suharto sering kali diadakan kajian-kajian dan seminar-
seminar mengenai HAM. Tetapi setelah selang beberapa waktu sikap pemerintah berubah dan
menjadi defensive serta represif. Dan saat-saat itulah terjadi kasus-kasus pelanggaran HAM, dan
dosa-dosa itu tidak lah dapat di adili sampai sekarang.

Pada awal 1990-an kemudian dibentuklah Komnas HAM, yang bertugas menangani masalah
pelanggaran-pelangkaran HAM di Indonesia serta memberikan pendapat perihal pelaksanaan
mengenai pelaksanaan HAM di Indonesia.

e) Periode 1998 – sekarang

Jatuhnya rezim pemerintahan Orba memberikan dampak luar biasa, dan menjadikannya contoh
agar tidak mengulangi hal itu lagi. Dengan jalan melakukan pengamatan dan pengkajian
mengenai keputusan-keputusan dan pelaksanaan HAM di Indonesia. Dan seharusnya hal itu
dilakukan secara berkala pengkajian tersebut agar dosa-dosa pelanggaran HAM di Indonesia
tidak terjadi lagi.

2.7 HAM DALAM TINJAUAN ISLAM

Adanya ajaran tentang HAM dalam Islam menunjukan bahwa Islam sebagai agama telah
menempatkan manusia sebagai makhluk terhormat dan mulia.Oleh karena itu, perlindungan dan
penghormatan terhadap manusia merupakan tuntutan ajaran itu sendiri yang wajib dilaksanakan
oleh umatnya terhadap sesama manusia tanpa terkecuali.Hak-hak yang diberikan Allah itu
bersifat permanent, kekal dan abadi, tidak boleh dirubah atau dimodifikasi. Dalam Islam terdapat

9
dua konsep tentang hak, yakni hak manusia (hak al insan) dan hak Allah. Setiap hak itu saling
melandasi satu sama lain. Hak Allah melandasi manusia dan juga sebaliknya.Dalam aplikasinya,
tidak ada satupun hak yang terlepas dari kedua hak tersebut, misalnya sholat.Sementara dalam
hal al insan seperti hak kepemilikan, setiap manusia berhak untuk mengelola harta yang
dimilikinya.
Konsep islam mengenai kehidupan manusia didasarkan pada pendekatan teosentris (theocentries)
atau yang menempatkan Allah melalui ketentuan syariatnya sebagai tolak ukur tentang baik
buruk tatanan kehidupan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakjat atau
warga bangsa. Dengan demikian konsep Islam tentang HAM berpijak pada ajaran tauhid.Konsep
tauhid mengandung ide persamaan dan persaudaraan manusia.Konsep tauhid juga mencakup ide
persamaan dan persatuan semua makhluk yang oleh Harun Nasution dan Bahtiar Effendi disebut
dengan ide perikemakhlukan. Islam datang secara inheren membawa ajaran tentang HAM, ajaran
islam tentang HAM dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran islam yaitu al-Qur’an dan al-
Hadits yang merupakan sumber ajaran normative, juga terdapat praktek kehidupan umat islam.

Dilihat dari tingkatannya, ada 3 bentuk HAM dalam Islam


pertama, Hak Darury (hak dasar).Sesuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut dilanggar,
bukan hanya membuat manusia sengsara, tetapi juga eksistensinya bahkan hilang harkat
kemanusiaannya.Sebagai misal, bila hak hidup dilanggar maka berarti orang itu mati.
Kedua, hak sekunder (hajy) yakni hak-hak yang bila tidak dipenuhi akan berakibat hilangnya
hak-hak elementer misalnya, hak seseorang untuk memperoleh sandang pangan yang layak maka
akan mengakibatkan hilangnya hak hidup.
Ketiga hak tersier (tahsiny) yakni hak yang tingkatannya lebih rendah dari hak primer dan
sekunder
Mengenai HAM yang berkaitan dengan hak-hak warga Negara, Al Maududi menjelaskan bahwa
dalam Islam hak asasi pertama dan utama warga negara adalah:
1. Melindungi nyawa, harta dan martabat mereka bersama-sama dengan jaminan bahwa hak ini tidak
kami dicampuri, kecuali dengan alasan-alasan yang sah dan ilegal.
2. Perlindungan atas kebebasan pribadi. Kebebasan pribadi tidak bisa dilanggar kecuali setelah
melalui proses pembuktian yang meyakinkan secara hukum dan memberikan kesempatan kepada
tertuduh untuk mengajukan pembelaan

10
3. Kemerdekaan mengemukakan pendapat serta menganut keyakinan masing-masing
4. Jaminan pemenuhan kebutuhan pokok bagi semua warga negara tanpa membedakan kasta atau
keyakinan. Salah satu kewajiban zakat kepada umat Islam, salah satunya untuk memenuhi
kebutuhan pokok warga negara.

2.8 ORGANISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BERBAGAI PENJURU DUNIA


Dari sekian banyak masalah tentang pelanggaran HAM maka muncullah organisasi yang
fungsinya sebagai wadah untuk masyarakat dalam menyelesaikan masalah HAM dan
memperjuangkan setiap hak manusia di muka bumi. Karena sebagai wadah organisasi adalah
ujung tombak dari setiap permasalahan yang ada.
Contoh organisasi yang ada di berbagai penjuru dunia diantaranya yaitu The Insitute For Migrant
Rights, Amnesty Internasional, ARTICLE 19, Justice For The world, Olimpic Watch : Hak Asasi
Manusia Di Tiongkok Dan Bejing 2008, dan lain sebagainya.

2.9 KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA


Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang
yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
Sedangkan bentuk pelanggaran HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran HAM berat
itu.
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis
dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara membunuh anggota kelompok,
mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok,
menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik
baik seluruh atau sebagiannya, memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah

11
kelahiran di dalam kelompok, dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu
ke kelompok lain (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
Sementara itu kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai
bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
tujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan,
pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan atau perampasan
kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok
hukum internasional, penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa atau
bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara, penganiayaan terhadap suatu kelompok
tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis,
budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang
dilarang menurut hukum internasional, penghilangan orang secara paksa, dan kejahatan
apartheid.
Pelanggaran terhadap HAM dapat dilakukan oleh baik aparatur negara maupun bukan
aparatur negara (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).Karena itu penindakan terhadap
pelanggaran HAM tidak boleh hanya ditujukan terhadap aparatur negara, tetapi juga pelanggaran
yang dilakukan bukan oleh aparatur negara.Penindakan terhadap pelanggaran HAM mulai dari
penyelidikan, penuntutan, dan persidangan terhadap pelanggaran yang terjadi harus bersifat non-
diskriminatif dan berkeadilan.Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di
lingkungan pengadilan umum.
Penaggung jawab dalam penegakan (respection), pemajuan (promotion), perlindungan
(protection) dan pemenuhan (fulfill) HAM.
Tanggung jawab pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM tidak saja dibebankan
kepada negara, melainkan juga kepada individu warga negara.Artinya negara dan individu sama-
sama memiliki tanggung jawab terhadap pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM.Karena itu, pelanggaran HAM sebenarnya tidak saja dilakukan oleh negara kepada
rakyatnya, melainkan juga oleh rakyat kepada rakyat yang disebut dengan pelanggaran HAM
secara horizontal.

Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM

12
1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang
menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata kuliah kepada
mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para pejalan kaki,
sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi
kecelakaan.
4. Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan pelanggaran HAM ringan
terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati arus kendaraan yang
tertib dan lancar.
5. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan tertentu dalam
kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa
memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia adalah peristiwa pembantaian Rawagede
tahun 1945, tragedi pembantaian masal PKI tahun 1965-1966, peristiwa tanjung priok tahun
1984, peristiwa santa cruz pada tahun 1991 dan masih banyak lagi.

13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu
memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran
Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat
dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,
pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

3.2.Saran-saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar
dan dinjak-injak oleh orang lain.
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara
HAM kita dengan HAM orang lain.

14
DAFTAR PUSTAKA

Lasa dkk.LKS Gita SMU PPKn. Hak Asasi Manusia. PT. Pabelan. Surakarta.
Wikipedia Indonesia. 2007. Hak Asasi Manusia. id.wikipedia.
Asri Wijayanti 2008 Sejarah perkembangan, Hak Asasi Manusia
http://kumpulan-makalahkita.blogspot.com/2012/08/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html
syarbaini syahrial.2010.pendidikan kewarganegaraaan, graham ilmmu. Yogyakarta
juliardi budi.2014.pendidikan kewarganegaraan.rajagrafindo persada.jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai