Anda di halaman 1dari 7

HAK ASASI MANUSIA DI ERA GLOBALISASI

OLEH:

DIAN PATMAWATI
(859774879)

PROGRAM STUDI TADRIS PG-PAUD


FAKLUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
KENDARI
2023
PENDAHULUAN
Pada era modern ini, pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat dirasakan sangat
cepat. Salah satu ciri dari masa ini adalah berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
yang juga didukung oleh munculnya semangat globalisasi. Sebagaimana dikatakan oleh Anthony
Giddens, globalisasi merupakan sebuah proses yang kompleks, tidak hanya digerakkan oleh
suatu kekuatan tertentu, melainkan oleh banyak kekuatan, seperti budaya, teknologi, politik
maupun ekonomi. Globalisasi politik antara lain berupa gerakan tentang Hak Asasi Manusia
(HAM), Selanjutnya dalam tulisan ini disingkat HAM. Globalisasi semakin memperkuat
pemikiranpemikiran untuk mengoperasionalkan nilainilai dasar HAM yang bersifat universal.
Dalam hal ini pemerintah hendaknya meng gabungkan standar yang terdapat pada instrumen
HAM internasional dan prinsip-prinsip HAM dalam Islam ke dalam hukum nasional, dengan
tetap mengacu pada ideologi bangsa serta kondisi manusia, alam dan tradisi yang melekat pada
bangsa.
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu diperoleh.
Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era
reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada
era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri
dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran
HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
HAM dibutuhkan manusia untuk melindungi diri dari martabat kemanusiaannya, dan
sebagai landasan moral dalam berbuat dan bertingkah laku dengan sesama manusia lainnya. Jika
setiap manusia dalam mengaplikasikan HAM nya juga harus menghargai HAM orang lain dan
tidak dapat dilaksanakan sesuai kehendak sendiri. Sehingga dalam hal ini semakin disadari
bahwa dalam setiap hak terdapat kewajiban yang melekat padanya. Itulah sebabnya dalam
penerapan HAM, negara, hukum, pemerintah dan manusia lainnya berkewajiban untuk
memperhatikan, menghormati dan menghargai hak asasi dan kewajiban asasi. Berdasarkan latar
belakang tersebut artikel ini ditulis untuk membahas mengenai “Hak Asasi Manusia di Era
Globalisasi”.
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Hak Asasi Manusia
Pengertian hak asasi manusia menurut Deklarasi Universal HAM yaitu hak untuk
kebebasan dan persamaan dalam derajat yang diperoleh sejak lahir serta tidak dapat dicabut
dari seseorang. Sedangkan UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, didefinisikan sebagai
hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng,
oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan,
dikurangi atau dirampas oleh siapapun. Pengertian hak asasi manusia tersebut sekurang-
kurangnya mengandung tiga hak elementer endidikan Hak Asasi Manusia yang tidak boleh
dicabut dari seseorang sebagai individu yakni hak untuk hidup, hak untuk tidak dianiaya, dan
adanya kebebasan. Disamping itu ada hak ekonomi, sosial dan budaya yang dimiliki setiap
orang sebagai anggota masyarakat dan tidak dapat dikesampingkan bagi martabat manusia
dan kebebasan dalam mengembangkan kepribadiannya.
Hak asasi pada dasarnya merupakan hak yang bersifat mendasar. Hak Asasi Manusia
(HAM) adalah hak-hak yang bersifat mendasar dan inheren dengan jati diri manusia secara
universal Oleh karena itu, menelaah HAM sesungguhnya menelaah totalitas dalam kehidupan
dan sejauh mana kehidupan kita memberi tempat yang wajar kepada kemanusiaan. Dalam hal
ini, setiap manusia berhak memiliki hak tersebut, disamping keabsahannya terjaga dalam
eksistensi kemanusiaan, juga terdapat kewajiban yang harus dipahami dan dilaksanakan.
Hal ini menandakan bahwa dengan adanya hak yang dimiliki oleh seseorang
menandakan bahwa ia memiliki suatu keistimewaan yang memungkinkan dirinya untuk
diperlakukan sesuai dengan “keistimewaan” yang dimilikinya tersebut. Selain itu, terdapat
juga kewajiban pada seseorang untuk bersikap sesuai dengan “keistimewaan” yang ada pada
diri orang lain.
Hak asasi juga merupakan perangkat asas-asas yang timbul dari nilai-nilai yang
menjadi kaidah dan mengatur perilaku manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia.
Sehingga hak asasi merupakan suatu manifesto dari nilai-nilai yang kemudian di konkritkan
menjadi kaidah dan norma. Meskipun merupakan kekuatan bagi pemiliknya, hak lebih
menekankan kepada aspek moral. Beberapa instrumen HAM yang dimiliki NKRI yaitu :
1) Undang-undang Dasar 1945. Terdapat dalam pembukaan UUD 1945 dan pasal-mpasal
UUD 1945 yaitu pasal 28A sampai dengan 28J.
2) Ketetapan MPR No. XVIIIMPR/1998 tentang HAM terdapat 8 bab yang mengatur
tentang HAM.
3) Undang-undang NO 39 Tahun 199. Undang-undang ini mengatur tentang HAM seperti
hak hidup, hak berkeluarga dan lain-lain. Undang-undang ini juga mengatur tentang
kewajian asasi manusia seperti kewajiban setiap warga untuk mematuhi peraturan
perindang-undangan.
4) Undang-undang No.26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM. Pengadilan HAM
digunakan untuk menyelesaikan masalah pelanggaran HAM berat dan peamanan dan
perdamaian Indonesia.
2. Macam-macam Hak Asasi Manusia
Menurut dua instrumen HAM internasional (Konvenan Internasional tentang Hak-hak
Sipil dan Politik/ ICCPR dan konvenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, sosial, dan
budaya/ ICESCR):
1) HAM berkenaan dengan kehidupan sipil dan politik. Hak ini mewajibkan suatu negara agar
menahan diri dari tidakan dan campur tangan terhadap kehidupan individu-individu atau
kelompok masyarakat, misalnya hak hidup.

2) HAM berkenaan dengan kehidupan dibidang ekonomi, sosial dan budaya. Hak ini
mewajibkan suatu negara agar menyediakan sarana-prasarana karen individu tidak mampu
menyediakan sendiri, misalnya hak untuk memperoleh pkerjaan. Hak asasi negatif atau
liberal.

Hak ini pada dasarnya menuntut agar kemandirian setiap orang atas dirinya sendiri
dihormati oleh pihak lain. Yang termasuk dalam hak asasi aktif atau demoxratis. Inti dari
bak ini adalah bahwa setiap orang memiliki hak untuk turut serta menentukan arah
perkembangan masyarakat tempat ia hidup. Termasuk dalam hak ini antara lain : memilih
wakil rakyat. Hak asasi positif. Menuntut prestasi-prestasi tertentu dari negara. Yang
termasuk

PEMBAHASAN
Globalisasi politik antara lain berupa gerakan tentang Hak Asasi Manusia (HAM),
Selanjutnya dalam tulisan ini disingkat HAM. Globalisasi semakin memperkuat pemikiran-
pemikiran untuk mengoperasionalkan nilai-nilai dasar HAM yang bersifat universal. Dalam hal
ini pemerintah hendaknya meng gabungkan standar yang terdapat pada instrumen HAM
internasional dan prinsip-prinsip HAM hukum nasional, dengan tetap mengacu pada ideologi
bangsa serta kondisi manusia, alam dan tradisi yang melekat pada bangsa.
1. Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global
Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai
HAM ,yaitu:
a. Ham menurut konsep Negara-negara barat.
1) Ingin meninggalkan konsep negara yang mutlak
2) Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas.
3) Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.
4) Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan negara.
b. HAM menurut konsep sosialis;
1) Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat
2) Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada.
3) Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.
c. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika:
1) Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya.
2) Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap Kepala
keluarga
3) Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban sebagai
anggota masyarakat.
d. HAM menurut konsep PBB:
Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor
Rooseveltn secara resmi disebtniversal Decralation of Human Rights" Universal
Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang mempunyai:
 Hak untuk hidup
 Kemerdekaan dan keamanan badan
 ak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum
 Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
 Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara
 Hak untuk mendapat hak milik atas benda
 Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
 Hak untuk bebas memeluk agama
 Hak untuk mendapat pekerjaan
 Hak untuk berdagang
 Hak untuk mendapatkan pendidikan
 Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
 Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan Keilmuan
2. Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia
Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan
perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan satu kesatuanyang tidak dapat di pisahkan ,
baik dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya. Program penegakan
hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi. antitrorisme, serta pembasmian
penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM
harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif. Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum
dan HAM meliputi hal-hal berikut:
1) Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional
2) Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga yang
fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi S1 manusia
3) Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan
hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/
menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen
4) Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat
berjalan sewajarnya.
5) Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi.
6) Peningkatan penegakan hukum terhadap pemberantasan tindak pidana terorisme dan
penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7) Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negar serta badan
pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8) Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum dan
HAM.
9) Pengembangan system manajemen k]elembagaan hukum yang transparan.
10) Peninjauan serta proses hukum vano lebi gal Konsep dasar dalam rangka mewujudkan
sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat dan konsisten.
PENUTUP
1. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu
Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukumn acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.
2. Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri . Disamping itu kita juga harus biasa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan
dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan

DAFTAR PUSTAKA
Affandi, ldrus, dkk. 2007. Hak Asasi Manusia jakarta:Universitas Terbuka.
Gino. 2006. Pengetahuan Kewarganegaran Jakarta: Yudhistira.
Nurdin, Nurlia, dkk. 2022. HAM, Gender dan Demokrasi. Purbalingga; CV. Sketsa Media
Perbawati, C. (2015). Penegakan Hak Asasi Manusia Di Era Globalisasi Dalam Perspektif
Hukum Islam. Jurnal Al-‘Adalah. 12. (4).
Sunarso, 2022. Pendidikan Hak Asasi Manusia. Cv. Indotama Solo: Solo
Suteng, Bambang, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaran. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai